Anda di halaman 1dari 9

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah

diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah dengan jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila tidak dilakukan pengobatan secara
dini (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung,
stroke, hingga kematian.Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah
yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui
dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap
tahun oleh semua orang dewasa.
1 2

1. Hipertensi primer (esensial) 2. Hipertensi sekunder


Hipertensi primer adalah Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui
hipertensi esensial atau hiperetnsi yang penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit,
90% tidak diketahui penyebabnya. yaitu :
Beberapa faktor yang diduga berkaitan a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital
dengan berkembangnya hipertensi
b. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal.
esensial diantaranya :
c. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen).
1. Genetik
d. Gangguan endokrin.
2. Berat badan obesitas
e. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
3. Jenis kelamin dan usia
f. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk
4. Gaya hidup merokok dan
sementara waktu.
konsumsi alkohol
g. Kehamilan
5. Diit konsumsi tinggi garam atau
h. Luka bakar
kandungan lemak.
i. Peningkatan tekanan vaskuler
j. Merokok.
1 2 3 4
Mata berkunang- Sakit pada bagian
Leher terasa kaku Kelelahan
kunang kepala

5 6
Mual Sesak
nafas

7 8 9 1
0
Gelisah Munta Mudah tersinggung Suka tidur
h
Olahraga secara teratur
Berhenti merokok secara total
dapat mengurangi
dan tidak mengkonsumsi
ketegangan pikiran (strees)
alkohol.

Diet hipertensi, rendah Memperbanyak minum air


putih, minum 8- 10 gelas/ hari.
garam atau makanan

Memeriksakan tekanan darah secara


Menjalani gaya hidup yang wajar
normal / berkala terutama bagi
mempelejari cara yang tepat untuk
seseorang yang memiliki riwayat
mengendalikan stress
penderita hipertensi.
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi 5. Susu full cream, mentega, margarine,

(otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih). keju mayonnaise, serta sumber
protein
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan hewani yang tinggi seperti

garam natrium (biscuit, craker, keripik dan kolesterol merah

makanan kering yang asin). daging (sapi/kambing),


telur, kulit ayam). kuning

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, 6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi,

sosis, korned, sayuran serta buah-buahan terasi, saus tomat, saus sambal, tauco

dalam kaleng, soft drink). serta bumbu penyedap lain yang pada

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan umumnya mengandung garam natrium.

sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang 7. Alkohol dan makanan yang mengandung

kering, telur asin, selai kacang). alkohol seperti durian, tape.


1. Kerusakan ginjal, menyebabkan terjadi
3. Pendarahan otak/ stroke,bisa menyebabkan
penumpukan produk yang
pusing dan mengakibatkan
sampah
berlebihan dan bisa menyebabkan
pecahnya darah pada otak (stroke).
pembuluh
sakit pada ginjal.
4. Pembesaran jantung/ payah jantung,
2. Pandangan mata kabur,
sehingga timbul rasa sakit dan
pembuluh darah penyempitan pada
karena
bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
penumpukan mata
kolesterol
5. Penyempitan pembuluh darah
mengakibatkan retinopati, dan efek dapat
koroner/ serangan jantung.
yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
1. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri

ke dokter.

2. Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.

3. Mengurangi konsumsi garam.

4. Perbanyak konsumsi sayur dan buah (bayam, tomat, seledri,bawang

putih, kentang,minyak zaitun, pisang, mengkudu, alpukat, jeruk, melon, dll).

5. Mematuhi nasihat dokter.

Anda mungkin juga menyukai