Penggajian dan
Personalia
Venessa – 322021015
Sebagian besar sistem penggajian diperusahaan, akun upah dan gaji yang masih
harus dibayar hanya digunakan pada akhir periode akuntansi. Sepanjang
periode, biaya dibebankan pada saat gaji dibayarkan, bukan pada saat biaya
tenaga kerja timbul.
Proses Bisnis pada Siklus Penggajian
dan Personalia beserta Dokumen dan
Catatan terkait
Auditor harus memahami proses bisnis serta dokumen dan catatan terkait
sebelum auditor dapat menilai control risk, melaksanakan test of control dan
uji substansif dari transaksi.
Human resources and employment
Salah satu sistem penggajian yang sering digunakan oleh perusahaan adalah
Imprest Payroll Account, yaitu akun terpisah yang memiliki saldo yang secara
khusus hanya digunakan untuk membayar gaji dan jumlah saldo yang diisi akan
selalu sama.
Preparation of Payroll tax returns and
Payment of Taxes
Preparation of Payroll tax returns and Payment of Taxes
Di setiap negara pastinya memiliki pajak yang harus disetorkan setiap suatu
periode secara tepat waktu, untuk mencegah sanksi yang disebabkan kurang bayar
atas pajak, dibutuhkan sistem dan individu yang kompeten untuk memverifikasi
pajak yang dibayarkan.
Dokumen yang terkait:
● W-2 Form (Formulir 1721 A1)
Merupakan formulir yang dikirim ke setiap karyawan berisi tentang jumlah
keseluruhan gaji yang diterima karyawan tersebut beserta rincian gaji kotor dan
pemotongan pajak. Formulir yang sama juga diserahkan ke pemerintahan yang
mengurus perpajakan
● Payroll Tax Returns
Merupakan surat yang berisikan pembayaran pajak dan rincian pajak yang
dibayarkan, surat ini juga dilaporkan ke bagian pemerintah yang mengurus
perpajakan
Metodologi untuk mempersiapkan Test
of Control dan Uji Substantif dari
Transaksi
1. Understand Internal Control and Assess Control Risk –
Payroll and Personnel Cycle
2. Design Test of Controls ad Substantive tests of Transaction –
Payroll and Personnel Cycle
3. Payroll Tax Forms and Payments
4. Inventory and Fraudulent Payroll Considerations
Understand Internal Control and Assess Control Risk – Payroll and
Personnel Cycle
Internal control dari siklus penggajian biasanya disusun sebaik mungkin dan di jalankan dengan baik
untuk memastikan distribusi gaji sesuai sehingga meminimalisir keluhan dan ketidakpuasan
karyawan, serta mengecilkan kemungkinan terjadinya Fraud.
Dikarenakan permasalahan dan sistem penggajian satu perusahaan ke perusahaan lain relatif sama,
tidak jarang untuk perusahaan melakukan outsourcing untuk penanganan proses Payroll.
Tidak sulit bagi perusahaan untuk menciptakan control yang baik atas siklus
penggajian dan Personalia, oleh karena itu auditor jarang menemukan
selisih/keanehan pada saat pengujian transaksi penggajian, dan jika ada biasanya
dikarenakan salah saji dan akan dibenarkan saat auditor melakukan verifikasi, dan
salah saji yang terjadi pun sering kali tidak material. Oleh karena itu Control risk
pada siklus ini sering kali dinilai rendah
Design Test of Controls ad Substantive Tests of Transaction
– Payroll and Personnel Cycle
Test of Control dan Substantive test of Transaction merupakan prosedur yang paling penting untuk
memverifikasi saldo akun pada siklus penggajian dan personalia adalah wajar, hal ini dikarenakan
sulitnya mencari bukti yang independen seperti dari pihak ketiga, bukti tersebut dapat berupa
konfirmasi.
Walaupun prosedur ini merupakan prosedur terpenting dalam menilai kewajaran saldo pada siklus
penggajian dan personalia, uji yang dilakukan biasanya tidak terlalu memakan waktu, dan hasil audit
banyak menunjukan bahwa risiko salah saji material adalah rendah, hal ini disebabkan karena tiga hal
yaitu:
1. Karyawan akan protes kepada pihak perusahaan apabila mereka dibayar dibawah
persetujuan kontrak
2. Semua transaksi payroll biasanya seragam dan tidak rumit
3. Karena payroll berhubungan langsung dengan pajak, oleh karena itu biasanya
pemerintah juga akan turut mengaudit transaksi yang berhubungan dengan payroll
dan pajak yang dipungutnya
Ada beberapa hal-hal yang harus dipahami oleh auditor untuk memudahkan
memenuhi kewajibannya, diantaranya yaitu:
1. Internal Control di setiap perusahaan berbeda-beda, oleh karena itu auditor harus dapat
mengidentifikasi internal control, kekurangannya, serta kelemahan pada materialitas di
Perusahaan
2. Penilaian Control risk yang dipakai oleh auditor harus di uji terlebih dahulu dengan Test of
Controls
3. Auditor harus yakin atas efektivitas dari Internal Control atas laporan keuangan telah memadai
sehingga auditor dapat memberikan opininya
4. Uji substantif dari transaksi berbeda-beda tergantung penilaian control risk dan pertimbangan
profesional auditor
5. Pengujian pada tabel 20-2 tidak perlu dilakukan sesuai urutan, melainkan disesuaikan dengan
kebutuhan
Key Control untuk melakukan penilaian control risk pada siklus
penggajian dan personalia adalah:
2. Proper Authorization
Seperti yang ada pada pemisahan penugasan, otorisasi juga harus dilakukan secara tepat, seperti
personalia yang memiliki otoritas untuk menambah dan mengurangi karyawan dalam master file, jam
kerja yang diotorisasi oleh kepala karyawan.
3. Adequate Documents and Records
Auditor harus memastikan dokumen dan pencatatan payroll telah sesuai dengan sifat payroll, seperti
pencatatan waktu kerja dalam satuan jam penting untuk karyawan yang upah dengan sistem per jam,
tapi tidak untuk pekerja yang digaji per bulan
Diluar potensi terjadinya kecurangan, inherent risk pada objektif audit terkait neraca dinilai relatif
rendah, terdapat inherent risk yang cukup tinggi pada transaksi payroll dikarenakan transaksi payroll
melibatkan kas, oleh karena itu objektif audit yang terkait transaksi biasanya akan ditekankan pada
Occurrence (kejadian).
Untuk perusahaan manufaktur, dikarenakan beberapa beban gaji langsung di masukan sebagai nilai
persediaan, maka ada potensi terjadinya kesalahan dalam klasifikasi sehingga auditor harus dapat
mengidentifikasi kesalahan klasifikasi tersebut.
3. Menilai Control risk dan melakukan pengujian yang terkait
4. Melakukan prosedur analitis substantif
Prosedur analitis substantif merupakan prosedur yang penting di semua siklus termasuk siklus
penggajian dan personalia
5. Mendesain dan melakukan Test of details untuk saldo utang dan beban
A. Test of Details saldo utang gaji
Verifikasi akun utang yang berkaitan dengan payroll atau sering disebut accrued payroll akan mudah
apabila auditor menilai Internal Control telah dijalankan secara efektif, dua objektif audit terkait dengan
neraca yang utama dalam melakukan test of details saldo utang adalah:
6. Utang telah tercatat sesuai dengan nominal yang seharusnya (accuracy)
7. Transaksi pada siklus penggajian dan personalia dicatat sesuai periode (cutoff)
Perhatian utama dari kedua objektif diatas adalah untuk memastikan tidak ada utang yang understated
atau dihilangkan.
Setelah mengetahui objektif dari Test of Details utang gaji, selanjutnya adalah mengetahui transaksi-
transaksi yang termasuk dalam utang gaji
8. Ammount withheld from employees’ pay
9. Accrued Salaries and Wages Expense
10. Accrued Commissions
11. Accrued Bonus
12. Accrued Vacation pay, sick pay, or Other Benefits
13. Accrued Payroll Taxes
B. Test of Details saldo beban gaji
Laporan laba rugi adalah laporan yang terdampak langsung oleh beban gaji, auditor harus melakukan
sedikit pengujian tambahan pada laporan laba rugi di luar prosedur analitis substantif, Test of Controls,
uji substantif dari transaksi, serta Test of details saldo utang gaji, dan tambahan pengujian secara
ekstensif hanya dilakukan ketika auditor menemukan kekurangan atau kelemahan dalam Internal
Control, salah saji yang material dalam Test of Details saldo beban utang gaji.