SURVIVAL CRAFT
Adalah alat atau pesawat untuk
menyelamatkan diri pada saat
meninggalkan pada keadaan darurat
dengan kontruksi dan daya angkut serta
perlengkapannya yang memenuhi aturan
yang diisyaratkan dalam SOLAS 1974.
SURVIVAL CRAFT
1. LIFE BOAT
2. LIFE CRAFT
ALAT-ALAT PELUNCURAN
Boat davits
- Gravity davits
/gaya berat
- Luffing davits /
ulir
- Free fall
Untuk mengangkat lifeboat dari air
keatas kapal dengan cara :
• Menggunakan kompresor
• Menggunakan motor listrik
• Diengkol / manual.
PERALATAN GRAVITY DAVITS
SERTA KEGUNAANNYA
a.HARBOR SAFETY PIN ( PEN PENGAMAN )
Fungsinya untuk menahan roda lengan davit
agar tidak meluncur kebawah sekalipun griper
sudah dilepas.Terpasang pada gading – gading
alat peluncur.
b.GRIPES ( TALI LASHING ) 2 buah.
Fungsinya untuk mengikat sekoci(Life boat)
duduk terpasang pada davit
c. TRICING PENDANT LINE / TALI PENAHAN )
2 buah.
Fungsinya untuk menahan life boat agar tidak
terayun jauh dari lambung kapal.
d. BOWSING IN TACKLE / FRAPPING LINE 2
buah
Fungsinya untuk merapatkan life boat ke
lambung deck embarkasi untuk memudahkan
orang naik ke life.
e. LIFE LINE / TALI PENOLONG
Utk berpegangan pd saat life boat diturunkan
f. PAINTER / TALI TANGKAP
Sebagai tali tambat
g. SIDE LADDER
h. SKATES FENDER 2 buah.
Fungsinya sebagai dapra / fender untuk
melindungi lambung life boat agar tidak rusak/
pecah jika berbenturan dengan lambung
kapal.Alat ini dipasang pada haluan dan
buritan lambung life boat dan dikencangkan
dengan sekrup. Skates ini dilepas setelah life
boat di air agar tidak mengurangi kecepatan
dari life boat.
i. BOAT FALL ( TALI LOPOR ) 1 set
Fungsinya untuk sebagai tali penghantar pada
saat life boat diturunkan/ dinaikkan ke kapal
j. LIFE BOAT WINCH
PERSYARATAN WINCH
1. Harus mampu menahan life boat dalam keadaan
muatan penuh dan dapat dilayani oleh satu orang.
2. Kecepatan waktu turun harus dapat dikontrol
secara otomatis.
3. Pada waktu life boat diturunkan , motor bebas dari
gear / gigi kopling.
4. Pada saat menghibob life boat wire atau tali kawat
harus dapat tergulung rapi, dan tidak menyilang
karena dapat merusak wire atau tali kawat.
5. Brake handle harus siap ditempatnya untuk
digunakan setiap saat.
• Lepaskan tricing pendants (dengan melepaskan pelican
hook).
• Penumpang dan ABK segera naik/masuk ke sekoci
(dahulukan anak–anak, perempuan dan orang tua), duduk
ditempat yang rendah dengan tenang.
• Area bowsing tackle, lepaskan dari block tali lopor, dan
lemparkan ke kapal.
• Turunkan sekoci sampai dipermukaan air, perhatikan ombak.
• Lepaskan ganco tali lopor (hook falls), dahulukan yang di
buritan atau bersamaan, dan segera pasang kemudi dan
celaga (rudder and tailler)
• Lepaskan/cabut pasak tali tangkap (toggle painter), kemudian
tarik tali tangkap untuk memberikan laju terhadap sekoci.
Petugas ganco dihaluan sekoci segera menolak tangga atau
lambung kapal agar sekoci bebas dari lambung.
• Dayung sekoci untuk menjauh dari kapal untuk menghindari
pengisapan jika kapal tenggelam, perhatikan arus, dan
pasang jangkar apung (sea anchor), selanjutnya menunggu
bantuan/pertolongan
Hal - hal yang perlu diperhatikan
pada waktu penurunan sekoci.
• Orang berada dimuka dan di belakang dewi-dewi harus berhati-
hati, karena kemungkinan sekoci meluncur secara mendadak
yang dapal membahayakan.
• Pada saat sekoci meluncur, semua orang yang berada di sekoci
harus berpegang pada tali monyet (life line) dan tidak berpindah-
pindah. Apabila sebagian lambung sekoci telah menyentuh air,
hempasan ombak dapat membahayakan orang yang berada di
sekoa, untuk itu harus berhati–hati.
• Sewaktu sekoci sedang meluncur kemungkinan sekoci dengan
kapal saling berbenturan, yang dapat mengakibatkan kerusakan
pada sekoci, untuk itu disediakan dapra.
• Siapkan tangga monyet dan jala-jala yang dipasang dengan kuat
di lambung kapal.
• Peralatan untuk menurunkan sekoci harus selalu dalam kondisi
baik.
• Berikan kesempatan kepada penumpang untuk naik lebih dahutu
• Perhatikan petunjuk-petunjuk dari Juru Mudi (coxswain)
Prosedur Penurunan Sekoci