Tujuan
Menetapkan prosedur tata cara persiapan towing, pelaksanaan towing dan
pelepasan towing untuk kapal tunda.
Aplikasi
Dalam pengoperasian towing khusus untuk kapal tunda
1. Nakhoda bertanggung jawab untuk segala operasi kapal dan benda yang
ditarik.
2. Penyandaran
Ada 3 sistem penyandaran yang efektif :
a) Penyandaran tongkang dengan tali gandeng pendek (Second
Towing).
i) Posisi tongkang berada di belakang tug boat dengan jarak
gandengan seluruhnya kurang lebih 50 meter.
ii) Kapal merapat ke tongkang kemudian Mualim I bersama
ABK naik ke tongkang dengan membawa peralatan yang
disiapkan untuk penyandaran yaitu tali buangan, tali depan,
tali belakang dan lain-lain.
iii) Kontrol kecepatan saat menyandarkan tongkang dan jaga
jarak aman, dengan demaga, kapal-kapal lain disekitarnya
dan sebagian ABK, Chief Officer sudah siap di posisi
masing–masing di tongkang.
iv) Setelah tongkang mendekati dermaga, lempar tali buangan
depan dan belakang supaya mendapatkan tali tros dan tali
spring ke darat, tug boat tinggal merapatkan tongkang
perlahan-lahan.
b) Penyandaran tongkang dengan digandeng samping
i) Posisi tug boat berada di samping belakang tongkang di
bagian kiri atau kanan, pasang tali tros /spring depan ke
tongkang dan pasang tros belakang.
ii) Kendalikan tongkang sesuai dengan kondisi alur tempat
sandar, sebagian ABK dan Mualim I sudah siap di tempat
masing-masing di tongkang.
iii) Mualim I agar selalu memberikan informasi kepada
Nakhoda dari haluan tongkang, apakah tongkang sudah
mendekati posisi tempat sandar, sehingga Nakhoda dapat
mengambil tindakan yang tepat dan cepat.
c) Penyandaran tongkang dengan ditolak dari belakang
i) Periksa situasi kapal dan tongkang, apakah berada di
sungai atau di pelabuhan. Selain itu juga harus
memperhitungkan kondisi arus dan angin.
ii) Posisi tugboat berada di buritan tongkang, tali tros diikat dari
haluan tugboat kiri / kanan ke buritan tongkang kiri / kanan.