Anda di halaman 1dari 5

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN KAPAL (VOM)

Bagian 11 Rev 0/Juli '12

BAGIAN 11 : PROSEDUR TOWING (Khusus Kapal Tunda)

Tujuan
Menetapkan prosedur tata cara persiapan towing, pelaksanaan towing dan
pelepasan towing untuk kapal tunda.

Aplikasi
Dalam pengoperasian towing khusus untuk kapal tunda

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

1. Nakhoda bertanggung jawab untuk segala operasi kapal dan benda yang
ditarik.

2. Mualim I bertanggung jawab untuk persiapan towing, operasi bongkar /


muat dan mendukung kelancaran operasi kapal.

3. KKM bertanggung jawab untuk kesiapan di kamar mesin, mendukung


kelancaran operasi kapal.

11.1 Pemeriksaan Muatan / Peralatan / Kapal yang Akan Ditarik

1. Barang / Peralatan / Kapal yang akan ditunda akan diperiksa :


a) Barang yang diterima harus diperiksa sesuai dengan permintaan
dan ditandatangani surat tanda terima muatan.
b) Peralatan-peralatan yang rusak segera dilaporkan dan minta
diperbaiki.
c) Sebelum kapal berangkat, perlu periksa sebagai berikut :
draft kapal, trim kapal, stabilited kapal, body kapal, winch jangkar,
ramp door, chain block, side board, manhole dan lampu jalan untuk
memastikan bahwa kondisi kapal siap berlayar.
d) Semua pemeriksaan dicatat di buku harian kapal bagian dek untuk
dilaporkan ke kantor.
e) Khusus untuk Harbour Tug, Nakhoda wajib melaporkan persiapan
dan pelaksanaan tunda dengan melengkapi formulir
(DTH/VOM/06).

2. Posisi ikat (tambat) :


a) Jika kapal (tongkang) dengan posisi ikat (tambat) perlu
diperhatikan air pasang surut, tali tros dan tali spring depan /
belakang jangan sampai kapal (tongkang) menjadi miring dan
putus tali. Tali agar tidak terlalu tegang / kencang agar tongkang
dapat mengikuti air pasang surut. Saat arus kencang, tali depan
dan belakang dapat ditambah bila perlu.

A:\VOM-Bagian 11.doc Hal 1


BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN KAPAL (VOM)
Bagian 11 Rev 0/Juli '12

b) Perhatikan muatan / lashing dan penjagaan kapal (tongkang) agar


kapal tetap dalam keadaan aman. Mualim I mengatur cara
penyusunan muatan-muatan tersebut. Setelah pemuatan Mualim I
harus membuat berita acara mengenai kondisi muatan apakah ada
yang rusak / kurang.
c) Apabila lashing dilakukan oleh pihak darat, Mualim I harus
membuat berita acara yang diketahui oleh pemilik muatan. Hal ini
untuk mengantisipasi bila terjadi muatan hilang jatuh ke laut /
hilang dalam pelayaran yang disebabkan oleh faktor alam.
d) Beri penerangan lampu sesuai dengan kebutuhan

3. Kemudi fixed / terikat


Biasanya dipasang di barge (tongkang) bagian belakang untuk stability
tongkang saat ditarik.

11.2 Persiapan dan Pelaksanaan Tunda

1. Untuk kelancaran pengoperasian kapal Mualim I, perlu membuat


persiapan-persiapan peralatan tunda sebagai berikut :
a) Mualim I menyiapkan alat-alat tunda yaitu tali towing, second
towing untuk towing pendek dan bridle wire.
b) Towing hook tug boat dalam kondisi siap pakai. Emergency
Release diuji.
c) Bridle (sling) sambungan dari towing hook ke tali gandeng panjang,
telah siap di dek belakang tug boat.
d) Pasang ujung bridle (sling) dan sambung dengan segel ke ujung
tali gandeng panjang, diatas dek tug boat.
e) Siapkan tali gandeng panjang diatas dek tug boat bagian belakang,
dan disusun untuk memudahkan pelepasan saat kapal akan
melaksanakan tunda.
f) Siapkan segel untuk sambungan ke ujung tali gandeng panjang
dan ke ujung tali gandeng pendek.
g) Siapkan tali gandeng pendek (second towing) dengan ukuran
panjang 30 meter dan sambungkan ujung tali dengan kedua ujung
bridle (sling kendali) dengan segel.
h) Pasang kedua ujung bridle (sling kendali) keatas tongkang (kapal)
dan sambung segel ke rantai towing braket tongkang.

2. Setelah seluruh persiapan dan pelaksanaan tunda selesai, Mualim I


menghubungi KKM untuk persiapan mesin dan segera melapor ke
nakhoda.

3. Jarak Tali awal


A:\VOM-Bagian 11.doc Hal 2
BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN KAPAL (VOM)
Bagian 11 Rev 0/Juli '12

a) Permulaan pergerakan kapal, pasang ujung tali gandeng pendek


(second towing) ke towing hook tug boat dan bridle yang telah
terpasang di tongkang.
b) Jarak tali awal memerlukan panjang kurang lebih 50 meter, sudah
termasuk tali gandeng pendek dan bridle. Prosedur ini banyak
digunakan di perairan sempit, di pelabuhan serta kapal yang akan
tiba dan berangkat.

4. Jarak tali jika sudah di laut lepas


a) Setelah lepas di laut bebas, tali gandeng pendek dan ujung tali
gandeng panjang disambung dengan menggunakan segel,
kemudian dilepas dengan kapal dimajukan secara perlahan-lahan.
b) Jarak tali gandeng di laut lepas adalah satu roll tali gandeng
panjang (600 ft = 180 meter) ditambah tali gandeng pendek (50
meter) sehingga totalnya adalah 230 meter.
c) Jika tali gandeng sudah kencang dan disekitarnya aman, kapal
dapat dimajukan secara penuh.

5. Prosedur setelah akan tiba – pendekan tali


a) Kurangi kecepatan kapal, arahkan haluan kapal menghadap angin,
ombak, arus untuk menjaga keamanan, agar tali gandeng jangan
terbelit propeller.
b) Stop mesin mundur pelan, jika sudah kendor tali gandeng panjang
segera ditarik dan dinaikkan ke dek belakang tug boat untuk
kemudian disusun.
c) Setelah tali gandeng panjang naik dan sampai di tali gandeng
pendek (second towing), segel pengikat dilepas dan ujung tali
gandeng pendek dimasukkan ke towing hook tug boat untuk oleh
gerak kapal.
d) Jika tongkang dan kapal berencana akan sandar atau labuh
jangkar, tug boat merapat ke tongkang untuk menaikkan sebagian
ABK ke tongkang guna melaksanakan kerja.

6. Jaga supaya tidak terlilit.


Untuk menjaga jangan sampai propeller terbelit tali setiap ada pergerakan
kapal saat menggandeng panjang, menggandeng pendek, memendekan
tali gandeng, melepas tali gandeng atau menyandarkan tongkang/kapal,
sebagian ABK harus menjaga di dek belakang tug boat untuk menjaga tali
agar jangan sampai masuk ke propeller.

11.3 Pelepasan Tunda

A:\VOM-Bagian 11.doc Hal 3


BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN KAPAL (VOM)
Bagian 11 Rev 0/Juli '12

1. Pelepasan tali gandeng.


Untuk pelepasan tali gandeng pendek tug boat olah gerak kapal dan
merapat ke haluan tongkang, ujung tali gandeng pendek dilepas dari
towing hook (buka pin automaticnya) dan tali gandeng pendek tersebut
dinaikkan ke tongkang untuk persiapan jika diperlukan.

2. Penyandaran
Ada 3 sistem penyandaran yang efektif :
a) Penyandaran tongkang dengan tali gandeng pendek (Second
Towing).
i) Posisi tongkang berada di belakang tug boat dengan jarak
gandengan seluruhnya kurang lebih 50 meter.
ii) Kapal merapat ke tongkang kemudian Mualim I bersama
ABK naik ke tongkang dengan membawa peralatan yang
disiapkan untuk penyandaran yaitu tali buangan, tali depan,
tali belakang dan lain-lain.
iii) Kontrol kecepatan saat menyandarkan tongkang dan jaga
jarak aman, dengan demaga, kapal-kapal lain disekitarnya
dan sebagian ABK, Chief Officer sudah siap di posisi
masing–masing di tongkang.
iv) Setelah tongkang mendekati dermaga, lempar tali buangan
depan dan belakang supaya mendapatkan tali tros dan tali
spring ke darat, tug boat tinggal merapatkan tongkang
perlahan-lahan.
b) Penyandaran tongkang dengan digandeng samping
i) Posisi tug boat berada di samping belakang tongkang di
bagian kiri atau kanan, pasang tali tros /spring depan ke
tongkang dan pasang tros belakang.
ii) Kendalikan tongkang sesuai dengan kondisi alur tempat
sandar, sebagian ABK dan Mualim I sudah siap di tempat
masing-masing di tongkang.
iii) Mualim I agar selalu memberikan informasi kepada
Nakhoda dari haluan tongkang, apakah tongkang sudah
mendekati posisi tempat sandar, sehingga Nakhoda dapat
mengambil tindakan yang tepat dan cepat.
c) Penyandaran tongkang dengan ditolak dari belakang
i) Periksa situasi kapal dan tongkang, apakah berada di
sungai atau di pelabuhan. Selain itu juga harus
memperhitungkan kondisi arus dan angin.
ii) Posisi tugboat berada di buritan tongkang, tali tros diikat dari
haluan tugboat kiri / kanan ke buritan tongkang kiri / kanan.

A:\VOM-Bagian 11.doc Hal 4


BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN KAPAL (VOM)
Bagian 11 Rev 0/Juli '12

iii) Setelah selesai, ikat spring kiri / kanan dari belakang


tugboat ke buritan tongkang kiri / kanan (biasanya dipakai
sling dan fortable winch).
iv) Setelah semua terikat kuat, tongkang tinggal didorong untuk
disandarkan di kiri atau kanan atau sandar haluan.
v) Jika sandar haluan, ramp door perlu diturunkan, pasang tali
tros haluan tongkang kiri / kanan ke darat dan pasang tali
belakang tongkang kiri / kanan ke darat.

3. Pelepasan setelah sandar.


a) Bila ada di pelabuhan, periksa posisi sekeliling tongkang apakah
sudah bebas, baru diambil suatu tindakan untuk olah gerak.
b) Rapatkan tug boat di haluan tongkang dan pasang tali gandeng
pendek (second towing) yang sudah terpasang di tongkang dan
tug boat. Nakhoda harus memastikan kondisi sekeliling tongkang
sudah benar-benar bebas.
b) Jika semua sudah terpasang dengan benar, buka tali tambat
tongkang dan segera tug boat olah gerak kapal dan tarik tongkang
dengan kecepatan perlahan sesuai dengan alur tersebut.

A:\VOM-Bagian 11.doc Hal 5

Anda mungkin juga menyukai