Anda di halaman 1dari 18

SISTEM BERKAS JARINGAN DAN

IMPLEMENTASI BERKAS JARINGAN

KELOMPOK 7

YUSRON RIZKY P (20102209)


YUNI NUR F (20102208)
SISTEM BERKAS JARINGAN

• Inggris : Network File System (NFS)


• NFS merupakan sebuah sistem berkas terdistribusi yang dikembangkan
oleh Sun Microsystems Inc untuk mengizinkan pengeksporan sistem berkas
terhadap jaringan yang heterogeny.

• Istilah : Suatu kelompok protokol yang berfungsi untuk mengakses


beberapa sistem berkas melalui berkas jaringan.
FITUR-FITUR YANG DIMILIKI OLEH NFS

• Mendukung ukuran berkas hingga satuan Terabyte dengan menggunakan


indikator ukuran berkas hingga 64-bit.
• Dapat memilih apakah hendak menggunakan protokol lapisan transport UDP
atau TCP
• Server dapat melakukan penge-cache-an terhadap request yang dilakukan
oleh klien.
• NFS dapat mengizinkan klien-klien menemukan dan mengakses berkas yang
disimpan di dalam server jaringan jarak jauh.
• NFS menggunakan arsitektur protokol jaringan memakai ikat yang dibuat
berdasarkan model referensi jaringan OSI.
• NFS diimplementasikan kepada sebuah system client/server yang
menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berlangsung
di atas workstation.
• NFS Server akan menggunakan protokol NFS kepada mengekspor sistem
berkas yang dipunyainya kepada klien NFS supaya dapat dibaca oleh klien.
• NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC).
• Klien NFS yang belakang sekali akan mengimpor sistem berkas remote dari server
NFS, sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada klien.
• Berkas dan direktori remote akan seolah-olah terlihat kepada berkas lokal bagi
pengguna. Sebelum dapat mengakses berkas remote di dalam susunan direktori
dalam sistem berkas UNIX dari dalam NFS Server, administrator wajib
melaksanakan mounting terlebih dahulu anggota dari sistem berkas UNIX lokal
yang akan dibuat dapat diakses oleh klien dan menetapkan izin akses terhadap
berkas atau direktori.
• NFS umumnya dipergunakan dalam platform-platform UNIX
sementara Windows menggunakan protokol berbagi-berkas yang
dikata kepada Server Message Block (SMB), sehingga dua sistem
tersebut aslinya tidak kompatibel satu sama yang lain.
NFS MENGGUNAKAN ARSITEKTUR PROTOKOL JARINGAN
BERLAPIS
YANG DIBUAT BERDASARKAN MODEL REFERENSI JARINGAN OSI

Penghubung antara perangkat dan sistem komunikasi.

Mempersiapkan data agar bisa digunakan dengan program tertentu.

Membuka jaringan dalam durasi waktu yang cukup agar pertukaran data berjalan
dengan baik.

Berperan sebagai penanggung jawab kiriman pesan antara dua perangkat

Bertugas untuk memberikan jalur, sebagai fasilitas bagi proses pertukaran informasi
antara dua jaringan berbeda.

Penyalur informasi antarjaringan, Data Link merupakan pemberi jalur komunikasi di


dalam jaringan yang sama.

Mentransmisikan data dalam bentuk bit stream. Physical Layer mencakup segala peranti
pertukaran informasi yang dimiliki oleh dua perangkat yang melakukannya, termasuk
kabel dan tombol-tombol.
Cara kerja NFS


Ketika client ingin mengakses suatu file melalui NFS , kernel melakukan RPC(Remote
Procedure Call) melalui TCP/UDP ke nfsd (NFS daemon) pada server. RPC ini
menggunakan file handle , nama file atau direktori yang ingin diakses, dan user id dan grup
id dari client sebagai parameter. Parameter ini digunakan untuk menentukkan apakah client
berhak mengakses file tersebut. Untuk mencegah user yang tidak berhak membaca dan
memodifikasi file , user dan group id harus sama untuk kedua hosts. Setelah akses
diberikan , client dapat mengaksesnya seolah – olah file atau direktori berada pada local
disk.
IMPLEMENTASI BERKAS JARINGAN

• Implementasi merupakan tahap meletakkan sebuah sistem supaya siap untuk


dioperasikan sesuai dengan apa yang telah dibuat pada tahap desain atau
meruapakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap
sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun perangkat keras
yang digunakan.
BEBERAPA KEGIATAN UNTUK
MENJALANKAN IMPLEMENTASI :
 Pengumpulan data (data gathering) Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan
pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada.

 Analisa Sistem Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem
informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang sendiri.

 Perancangan Sistem (design) Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir
(flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity
Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.

 Penulisan kode program (Coding) Programming (desktop application) atau Scripting (web-based
application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh
satu atau lebih programmer.

 Testing Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan
bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
TAHAPAN DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN SEBUAH SISTEM
INFORMASI

 Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem


informasi.

 Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.


 Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.
 Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
TAHAPAN DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN
SEBUAH SISTEM INFORMASI
 Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
 Merancang sistem informasi baru.
Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
 Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan.
SYSTEM DEVELOPMENT LYFE CYCLE
(SDLC)
SDLC memiliki beberapa model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall.
Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build
& fix, dan synchronize & stabilize.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah yaitu :
• Analisis system
• Spesifikasi kebutuhan system
• Perancangan system
• Pengembangan system
• Pengujian system
• Implementasi dan pemeliharaan system
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari
setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
• Analysis
• Design
• Implementation
IMPLEMENTASI SISTEM BERKAS

• Untuk mengimplementasikan suatu sistem berkas biasanya digunakan


beberapa struktur on-disk dan in-memory. Struktur ini bervariasi tergantung
pada sistem operasi dan sistem berkas, tetapi beberapa prinsip dasar harus
tetap diterapkan. Pada struktur on-disk, sistem berkas mengandung informasi
tentang bagaimana mem-boot sistem operasi yang disimpan, jumlah blok,
jumlah dan lokasi blok yang masih kosong, struktur direktori, dan berkas
individu.
STRUKTUR ON-DISK
• Boot Control Block
Informasi yang digunakan untuk menjalankan mesin mulai dari partisi yang diinginkan untuk
menjalankan mesin mulai dari partisi yang diinginkan. Dalam UPS disebut boot block. Dalam
NTFS disebut partition boot sector.

• Partition Block Control


Spesifikasi atau detil-detil dari partisi (jumlah blok dalam partisi, ukuran blok, ukuran blok,
dsb). Dalam UPS disebut superblock. Dalam NTFS disebut tabel master file.

• Struktur direktori
Mengatur berkas-berkas.
• File Control Block (FCB)
Detil-detil berkas yang spesifik. Di UPS disebut inode. Di NTFS, informasi ini disimpan di
dalam tabel Master File.
STRUKTUR IN-MEMORY
• Tabel Partisi in-memory  Informasi tentang partisi yang di-mount.

• Struktur Direktori in-memory  Menyimpan informasi direktori tentang direktori yang paling sering
diakses.

• Tabel system-wide open-file 


1. Menyimpan open count (informasi jumlah proses yang membuka berkas tsb)
2. Menyimpan atribut berkas (pemilik, proteksi, waktu akses, dsb), dan lokasi file blocks.
3. Tabel ini digunakan bersama-sama oleh seluruh proses.

• Tabel per-process open-file.


1. Menyimpan pointer ke entri yang benar dalam tabel open- file
2. Menyimpan posisi pointer pada saat itu dalam berkas.
3. Modus akses
‫ًر ا‬ ‫ْك‬ ‫ُش‬
Thank You

Anda mungkin juga menyukai