Anda di halaman 1dari 71

BATANG DAN ANOMALI

PADA BATANG
RIFDA AZKIATUS SALAMAH – 4411418014
AMBAR WIDYAWATI – 4411418030
AIDA NUR RAHMA - 4411418005
BATANG PRIMER
◦ Batang primer berkembang dari protoderm, prokambium, dan
meristem dasar. Susunannya sebagai berikut :
 Batang dikelilingi epidermis. Diantara sel epidermis ada yang berubah
menjadi sel penutup, idioblas, dan berbagai trikoma
 Di bagian dalam epidermis terdapat korteks. Daerah di luar korteks yang
berbatasan dengan epidermis terdiri atas kolenkim atau serabut
 Korteks yang paling sederhana seluruhnya terdiri atas parenkim berdinding tipis dan
dapat juga berisi sklereida, sel sekretori, dan latisifer
BATANG PRIMER
BATANG PRIMER
 Batas antara korteks dan stele adalah endodermis
 Pada dinding endodermis yang menjari dan melintang terdapat penebalan lignin (zat
kayu) atau suberin (zat gabus) yang disebut pita caspary
 Dalam perkembangannya, terjadi penambahan lapisan gabus di seluruh permukaan
dalam dinding sel diikuti dengan penambahan lapisan sekunder dari selulosa, yang
seringkali berisi zat kayu pada lapisan dalam bagian gabus
 Lapisan epidermis batang dikotil seringkali berisi tepung sehingga lapisan ini disebut
sarung tepung
 Di sebelah dalam lapisan endodermis terdapat perisiklus yang merupakan satu
lapisan sel di luar floem
BATANG PRIMER
BATANG PRIMER
 Di sebelah dalam endodermis adalah stele yang berisi sistem pembuluh.
Terdapat 2 tipe jaringan pembuluh, yaitu xylem dan floem. Beberapa
tipe jaringan pengangkut adalah
 Kolateral – dibedakan menjadi kolateral terbuka dan tertutup. Kolateral tertutup
adalah apabila diantara xylem floem tidak terdapat cambium (Monocotyle). Disebut
kolateral terbuka apabila terdapat cambium yang bersifat dipleuris (Dicotyle)
 Bikolateral – Terdiri atas satu bagian di tengah serta satu bagian floem di sebelah
luar dan satu bagian di sebelah dalam. Antara xylem dan floem luar terdapat
cambium dan antara xylem-floem dalam terdapat parenkim penghubung
( Solanaceae, Cucurbitaceae, Asclepiadaeceae, dll)
BATANG PRIMER
BATANG PRIMER
 Kolateral – dibedakan menjadi kolateral terbuka dan tertutup. Kolateral tertutup
adalah apabila diantara xylem floem tidak terdapat cambium (Monocotyle). Disebut
kolateral terbuka apabila terdapat cambium yang bersifat dipleuris (Dicotyle)
 Bikolateral – Terdiri atas satu bagian di tengah serta satu bagian floem di sebelah
luar dan satu bagian di sebelah dalam. Antara xylem dan floem luar terdapat
cambium dan antara xylem-floem dalam terdapat parenkim penghubung
( Solanaceae, Cucurbitaceae, Asclepiadaeceae, dll)
 Tipe konsentris -- jika xilem dikelilingi oleh floematau sebaliknya
 Tipe konsentris amfikibral, apabila xilem berada ditengah dan dikelilingi floem
 Tipe konsentris amfivasal, apabila floem berada ditengah dan dikelilingi oleh xilem
BATANG PRIMER
 Radial – Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem letaknya
bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar Monocotyledoneae.
Pada sebagian besar Monocotyledoneae
dan sedikit Dicotyledoneae, sistem pembuluh
primer terdiri atas sejumlah besar berkas
pengangkut yang tersebar tidak beraturan
sehingga tidak dapat dibedakan secara tegas
batas antara korteks, silinder pembuluh, dan
empulur.
ENDARK
Apabila protoxilem terdapat di bagian dalam dari metaxilem dan
diferensiasi metaxilem kearah perifer seperti pada
batangAngiospermae.

EKSARK
Apabila protoxilem terdapat dibagian luar dari metaxilem dan
metaxilem berdiferensiasi secara sentripetal seperti pada akar
Angiospermae.

MESARK
Apabila diferensiasi metaxilem ke arah sentripetal dan
sentrifugal dari protoxilem.
Empulur merupakan tubuh silindris dari
jaringan di bagian tengah batang yang dikelilingi
oleh jaringan pembuluh. Empulur terdiri atas
jaringan yang agak seragam, terutama parenkim
yang berdinding tebal dengan penebalan lignin.
Selain itu juga terdapat sklereida. Pada beberapa
spesies, terdapat struktur sekretori dalam empulur.
Pada batang beberapa tumbuhan, misalnya
Phytolaca americana, empulurnya berongga.
Stel
• Konsep stele –
e • Yang dikelilingi korteks
filogeni struktur system yang ditutup oleh
pembuluh primer dalam epidermis.
sumbu tumbuhan • Seiring perjalanan waktu,
• Kata stele : tiang atau
k onsep stele mengalami
pilar inti sumbu tumbuhan
perubahan sehingga para a
(akar dan batang)
hli sering tidak mengacu ke
• Disebut juga silinder
pada tiang jaringan pembulu
pusat atau silinder
h dengan parenkim di dekatn
pembuluh. Meskipun
ya, melainkan hanya pada
termasuk ke dalamnya
parenkim.
jaringan pe mbuluhnya.
Lanjutan …

Terdiri dari jaringan


atauberkas-berkas
pengangkut, empulur,
ditambah dengan
perikambiumdan jari-
jari empulur untuk
golongan tumbuhan
tertentu
Protostele

Tipe yang paling Terdiri dari beberapa


primitive bentuk, yaitu haplostele,
Jaringan pembuluh aktinostele, plektostele,
di bagian tengahnya dan stele dengan
terdiri atas xylem empulur campuran
yang dikelilingi
floem tanpa empulur
Haplostele
Tipe paling
primitive/sederhana
Dengan xylem bundar
pada penampang
melintang, dikelilingi
oleh floem
Contoh : Rhynia sp.
Yang telah berubah fosil
dan Selaginella sp.

Haplostele pada Selaginella


Stele dengan Aktinostele
Empulur Campuran
• Tipe xylem tidak rata,
• Xilem bercampur melainkan berombak
dengan sel-sel atau membentuk jari-
parenkim empulur jari dengan floem
• Contoh : paku- diantaranya
apkuan primitif • Silinder pembuluh pada
akar tumbuhan berbiji
digolongkan sebagai
aktinostele
Plektostele
• Xilem yang terbagi
menjadi papanseri
(kecil bagian-bagian
yang sejajar satu sama
lain) dan silinder,
dengan floem terdapat
diantaranya

• Contoh Lycopodium
Pletostele pada
annotium
Sellaginella
Proto
stele
Sifonostele

Modifikasi dari protostele


oleh adanya empulur di
bagian tengah yang terdiri
atas sel-sel parenkim
Terdiri dari dua yaitu
Sifonostele ektofloem dan
sifonostele amfifloem

Sifonostele pada Acorus


Sifonostele Sifonostele
ektofloem amfiloem
Floem terdapat di sebelah
Floem mengelilingi xylem luar dan di sebelah dalam
Terdapat empulur di dari xylem
bagian tengah Contoh : Adiantum dan
Contoh : Sellaginella sp. Marsilea
Solenostele
• Modifikasi dari • Jendela daun pendek
sifonostele dengan • Tidak ada tumpang t i n d i h
adanya jendela da
antara jendela daun yang sa
un.
tu
• Jendela daun 
dengan yang lainnya.
bagian parenkimatis
yang • Diantaranya Solenostele
terdapat langsung amfifloem dan ektofloem
di atas pembelokan
Solenostele amfifloem Solenostele ektofloem

Yang lebih maju, pada


Pteropsida. Terdapat jendela • Yang berkembang
daun yang overlap/menyatu
satu sama lain (Diktiostele) secara revolusioner
menjadi eustele
Yang mempunyai struktur
konsentris yang terdiri atas
xylem di bagian sentral,
dikeliliongi oleh floem
(pengangkut amfikribal)
Selonostele pada Adiantum Selonostele pada Dianthus
Sifonostele dan Selonostele
Eustele • Terdiri atas berkas pengangkut kolateral
atau bikolateral
• Modifikasi sifonostele dimana sistem
vaskuler terdiri atas suatu lingkaran
berkas-berkas pengangkut kolaterl atau
bikolateral
• Terletak di sebelah ferifer

Stele • Tipe yang paling rumit diantara paku-


pakuan
Polisiklus • Strukturnya adalah sifonostele
• Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat
dari jaringan pembuluh
Ataktostele • Tipe stele yang berkas pengangkutnya
tersebar seperti pada
Monocotyledoneae

Polistele • Batang yang memiliki lebih dari satu


stele
PERKEMB 1. Perkembangan Struktur Primer

ANGAN 2. Perkembangan Struktur Sekunder

BATANG
Batang Primer
• Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer
terdapat pada ujung akar atau
ujung batang.
• Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan
merupakan daerah meristem
apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
Batang Sekunder
• Pertumbuhan sekunder terjadi
akibat aktivitas sel-sel meristem
lateral. Ada dua macam meristem
lateral, yaitu cambium vascular dan
cambium gabus. Kambium vascular
terletak diantara xylem dan floem.
• Pertumbuhan sekunder merupakan
pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium.
• Aktivitas cambium vascular
menghasilkan sel-sel baru. Kea rah
dalam membentuk xylem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem
sekunder
TIPE • Tipe batang dibedakan atas batang
Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak
BATANG berkayu (perdu), Dikotil merambat,
Dikotil dengan pertumbuhan
menyimpang, dan Monokotil
Batang • Mempunyai berkas pengangkut
konsentris amfikibral
Conifer • Pada Floem primer tidak terbentuk
serabut pada bagian tepi dan tidak
ditemukan adanya endodermis
• Selama pertumbuhan sekuder batas
luar floem terlihat dngan adanya jarijari
empulur
Gambar. Penampang melintang batang
Pinus yang berumur 4 tahun
Batang • Kebanyakan berbentuk pohon, daerah
antar pembuluhnya sempit
Dikotil • Jaringan sekunder membentuk silinder
Berkayu yang membentang terus menerus tidak
diputus oleh jari-jari empulur
• Pada batang yang sudah tua empulur
terdiri atas sel berdinding tebal dan
berwarna tua karena mengandung
tannin
• Pada floem sekunder banyak dibentuk
serabut yang terdiri atas pembuluh
pengangkut dan sel parenkim
Batang • Pada batang muda terdapat epidermis
dan masih terdapat pada awal
Dikotil pertumbuhan sekunder
Tidak • Pada batang tua akan membentuk
periderm dengan lentisel
Berkayu • Lapisan dibawah korteks
(perdu) berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim
• Berkas pengankut pada batang
biasanya kolateral.
Gambar. Penampang melintang
batang Cucurbita
Batang • Jaringan primer terdiri atas epidermis,
korteks yang terdiri atas jaringan
Dikotil parenkim dan kolenkim yang
Merambat mengandung klorofil, dan silinder pusat
• Sel yang dibentuk pada akhir masa
pertumbuhan relative lebih kecil,
apabila diameter batang membesar,
setiap berkar juga membesar ke arah
luar atau kea rah tepi
• Pada bebrapa spesies, beberapa sel
parenkim berubah menjadi sel
batu
Batang Dikotil dengan Pertumbuhan
Sekunder yang Menyimpang

• Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk


menunjukkan bentuk keaktifan kambium yang menyimpang dari
kebiasaan, Pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan
menyimpang, kambium pembuluh terdapat pada kedudukan
normal.

• Namun, tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xilem dan


floem yang tidak biasa.
Terdapat dua jenis kambium :
1. Dipleuris –> menunjukkan keaktifan ke dua arah

2. Monopleuris –> menunjukkan keaktifan ke satu arah

• Dari pertumbuhan menyimpang ini terbentuklah floem yang


tertanam dalam xilem.
• Setiap panel floem yang tertanam dalam xilem mempunyai
kambium yang hanya menghasilkan floem ke arah luar saja.
• Diantara xilem dan floem tepi terdapat kambium yang
menghasilkan xilem ke arah dalam dan floem ke arah luar.
Batang Monocoyledoneae
• Pada batang monokotil, tidak terjadi pertumbuhan sekunder
dan berkas pengangkutnya mempunyai selubung sklerenkim.

• Pada umumnya, monokotil tidak mempunyai pertumbuhan


sekunder dari kambium pembuluh, tetapi batangnya dapat
berkembang menjadi tebal.

• Penebalan ini berasal dari pembelahan dan pembesaran sel


parenkim dasar.

• Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan sekunder menyebar


(diffuse).

• Ada juga tumbuhan monokotil yang mempunyai kambium


sehingga mengalami pertumbuhan sekunder, yaitu pada
Liliflorae bekayu(Agave, Aloe, Cordiline, Dracaena,
Sansevieria, Yucca )
• Kambium yang berasal dari parenkim yang terdapat
di luar berkas pengangkut primer, yang berasal dari
parenkim yang terdapat di luar berkas pengangkut
primer, yang menghasilkan berkas pengangkut
sekunder dan parenkim ke arah dalam, sera sejumlah
kecil parenkim ke arah luar.

• Perkembangan berkas pengangkut berasal dari sel


turunan kambium yang membelah memanjang,
kemudian sel yang dihasilkan membelah memanjang
lagi dua atau tiga kali.

• Hasil pembelahan ini berdiferensiasi menjadi unsur


pembuluh dan bergabung dengan sel sklerenkim.
Penyesuaian Batang pada Berbagai
Habitat
• Penyesuaian batang pada habitat gurun pasir dan
garam

• Adaptasi pada habitat akuatik


Penyesuaian Batang pada Habitat Gurun pasir
dan Garam
• Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup di daerah kekurangan
air/minim air.

• Tumbuhan gurun pasir biasanya mempunyai daun yang sangat kecil atau
menggugurkan daunnya pada permulaan musim kering yang sangat panjang.

• Pada tumbuhan gurun pasir, biasanya cabang besar mati selama musim
kering dan tubuh tumbuhan mengecil sampai ukuran minimum. Pada musim
hujan akan dibentuk cabang baru.

• Pada tumbuhan gurun pasir, fungsi fotosintesis dilakukan oleh bagian


korteks batang. Selain itu, sering terdapat jaringan fotosintesis dan parenkim
penyimpan air

• Batang sukulen yang kaya air.


Adaptasi pada Habitat Akuatik
• Daun dan batang dibawah permukaan air banyak
mengandung kloroplas tetapi kutikulanya berkurang.
• Kloroplas terdapat dalam sel epidermis(lebih banyak
terdapat dalam epidermis daripada di jaringan bagian dalam).
• Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan
tepung dan lemak
• Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya,
• Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas.
• Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di
bentuk secara skizogen.
• Jaingan yang paling khusus di temukan pada batang dan
akar nafas dari banyak tumbuhan adalah aerenkim.
• Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk
penyerapan air dan garam di lakukan oleh batang dan daun.
Demikian pula sistem pembuluhnya, terutama jaringan xilem
juga sangat berkurang.
ANOMALI STRUKTUR BATANG

Sebagian besar tumbuhan mempunyai struktur stele


yang normal, tetapi ada berbagai tumbuhan
mempunyai struktur yang menyimpang. Struktur
menyimpang ini ada banyak ragamnya. Struktur
menyimpang pada batang ini disebut anomali.
Anomali umumnya pada tumbuhan Angiospermae,
dan beberapa ditemukan pada tumbuhan dikotil
ANOMALI BERASAL DARI
PERISTIWA SEPERTI BERIKUT :

1. Pertumbuhan sekunder yang tidak normal


pada tumbuhan dikotil

a. Posisi kambium yang abnormal


Beberapa batang mempunyai struktur
menyimpang karena posisi kambium yang
tidak normal
Pada batang Thinouia
scaden
Pada batang Sarjania
ichthyoctona
Pada Serjania
ichtyoctona terjadi
pemisahan batang
terdiri atas berkas-
berkas yang terletak
bersama-sama
Pada batang Bauhinia langsdorffiana

Pada Bauhinia
langsdorffiana, kambium
menjadi beberapa bagian.
Parenkim xilem dan floem
berkembang pesat, sehingga
berkas pengangkut pecah.
b. Aktivitas abnormal dari
kambium yang posisinya
normal

Apabila kambium normal melepaskan sel pada


beberapa tempat secara tidak teratur, dan pada
tempat-tempat tertentu membentuk xilem lebih
banyak dibandingkan floem. Dan tempat lainnya
membentuk floem lebih banyak dibanding xilem.
Maka terbentuklah silinder xilem yang beralur.
Adanya pasak floem pada xilem
Batang muda menampilkan tipe struktur ini pada
waktu dewasa memperlihatkan lingkaran berkas
vaskular yang normal. Trakea batang muda
diameternya sempit. Kayu yang terbentuk pada
tingkat-tingkat selanjutnya mengandung trakea yang
lebih lebar. Segera setelah ini tercapai,terjadilah alur
dengan jarak sama pada xilem yang meluas hampir
mendekati empulur. Kambium terletak pada dasar
alur, namun kambium tidak ada pada permukaan
radial alur itu. Berkas floem terbentuk dalam alur.
Kemudian akibat perkembangan maka alur itu tertutup
lagi.
Pada batang Bignonia
Adanya xilem bercelah
Pada Aristolochia (tumbuhan liana) beberapa penggal
(segmen) kambium hanya menghasilkan sel-sel parenkim
baik ke arah sisi luar maupun ke dalam sehingga
dihasilkan parenkim seperti jejari. Segmen kambium itu
terus menerus membentuk jejari parenkima karena itu
menambah diameter. Dengan demikian silinder vaskular
(yang terpecah-pecah oleh jejari lebar) bertambah
kelilingnya maka silinder sklerenkima yang mengelilingi
berkas-berkas itu menjadi rusak dan parenkima yang
berdekatan tumbuh masuk ke dalam celah
Pada batang
Aristolochia
Terbentuknya
xilem yang
terpotong-
potong terjadi
oleh kelakuan
abnormal
kambium
c. Pembentukan kambium asesoris dan
aktivitasnya
Anggota Nyctaginaceae yang berupa herba seperti
Mirabilis dan Bougenvillea yang berkayu
mempunyai strukur anatomis yang menarik karena
tumbuhan ini menunjukkan pertumbuhan sekunder
yang menyimpang dalam penebalan sumbu. Tipe
pertumbuhan sekunder dalam penebalan yang
anomal terjadi oleh lingkaran-lingkaran berkas
vaskuler kolateral secara berturut turut.
Batang
Mirabilis
Keterangan:
a. Epidermis
b. Kolenkim
c. Parenkim
e. floem sekunder
f. xilem sekunder
g. jaringan konjuntif
h. berkas pengangkut
medular
Adanya kambium ekstrastelar
Kambium ekstrastelar muncul di perisikel yang
terdapat pada Amaranthus. Pada Amaranthus
kambium dalam bentuk lingkaran penuh. Batang
Amaranthus menampilkan struktur sekunder
anomal. Pertumbuhan sekunder anomal terjadi
akibat perkembangan meristem ekstrastelar yang
baru, yaitu kambium di luar stele perisikel. Kambium
ini menghasilkan berkas vaskular sekunder dan
jaringan konjungtif parenkimatis yang interfaskular.
Batang Amaranthus
Keterangan:
a. Empulur
b. epidermis
c. parenkim
e. perikambium
f. floem
g. berkas pengangkut
h. xilem
i. kambium
j. floem
k. jaringan konjuntif
Adanya floem
intersilar

Perkembangan floem intersilar terjadi


karena ada variasi aktivitas kambium. Floem
intersilar selalu sekunder dan terdapat
sebagai pulau-pulau yang tenggelam di
dalam xilem sekunder. Floem intersilar
terdapat pada Salvadora.
Anomali pada batang
Salvadora
2. Ketiadaan trakea pada xilem
umumnya trakea ditemukan pada xilem tumbuhan
biji tertutup. Tetapi di beberapa tumbuhan ternyata
tidak memiliki trakea dalam xilem

3. Kehadiran berkas floem dan xilem yang eksklusif


pada tumbuhan tertentu ditemukan berkas floem
berada di antara berkas vaskular lain yg kolateral.
Ada juga tumbuhan yang mempunyai berkas xilem
saja selain berkas vaskuler kolateral yang normal
4. Kehadiran berkas vaskular medular
pada tumbuhan dikotil, terdapat berkas medular.
Pada umumnya berkas medular primer dan
terbentuk secara normal.

5. Kehadiran berkas vaskular korteks


pada beberapa tumbuhan dikotil, lingkaran berkas
vaskular terdapat di daerah korteks, berkas ini
disebut sebagai berkas korteks atau lacak daun.
6. Kehadiran floem intersilar
floem intersilardisebut juga floem dalam. Tampil
bentuk dalam benang atau sabuk
empulur. bersinambungan
Asal usul floem dalam disekeliling
(intersilar) pada sebagian
besar tumbuhan adalah primer. Floem dalam berkembang
setelah perkembangan floem primer luar. Berkas vaskular
disebut bikolateral, karena kehadiran floem dalam (intersilar).

7. Berkas vaskular tersusun sebagai lingkaran pada tumbuhan


monokotil
umumnya irisan melintang batang tumbuhan monokotil
memperlihatkan banyak berkas vaskuler yang tersebar.
8. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil
pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan
herba dan tumbuhan Liliflorae (misal Aloe,
Sanseiviera) dan tumbuhan monokotil lainnya.
Kambium ini muncul dalam parenkima yang berada
diluar berkas-berkas vaskular. Bagian sumbu tempat
pemunculan kambium ini kadang-kadang disebut
korteks dan kadang-kadang perisikel.
Jgn na’y ea…

Anda mungkin juga menyukai