PENUTUP 25
LATAR BELAKANG : PENT-
INGNYA DATA STATISTIK
KEBENCANAAN
PENTINGNYA DATA KEBENCANAAN
Data dibutuhkan untuk menyusun kebijakan dalam mengelola dan memitigasi risiko bencana. Data statistik bencana dapat digunakan untuk memberikan informasi
terkait kondisi pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.
1. Memetakan Strategi
Strategi Provinsi
Tactical
Analisa Kab/Kota
Informasi Kecamatan
Operasional
Data Desa
RISIKO PENGAWASAN
PEMULIHAN
STABIL BERISIKO
KESIAPAN
1. Siklus pengelolaan risiko bencana dibagi menjadi dua kondisi yaitu kondisi stabil dan berisiko. Pada kondisi stabil bentuk pengawasannya berupa
pemeliharaan (investasi pengurangan resiko bencana) dan pada kondisi berisiko pengawasan yang dilakukan berupa perbaikan dan rehabilitasi.
2. Jika jadi terjadi bencana maka yang dilakukan setelah itu adalah tanggap darurat dan pemulihan
3. Dalam proses ini data pra bencana sangat penting sebagai informasi untuk memproses kebijakan yang tepat
World Risk Index, Asia Tenggara Country Grup Risk Exposure Vulnerability
Kedeputian
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi 7
7
KONDISI BENCANA DI INDONESIA
Berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 20 Juli 2021 tercatat sudah terjadi sebanyak 1584 bencana alam.
Jumlah korban meninggal mencapai sebesar 496 jiwa dan hampir 5,58 juta orang harus mengungsi.
Kedeputian
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi 8
8
ANTISIPASI ATAS ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM
Terdapat ancaman yang lebih besar dibandingkan pandemi Covid-19 saat ini.
Perubahan iklim yang terus mengalami degradasi perlu mendapat perhatian semua negara di dunia.
Sektor BPPT Dampak (juta Rp) Sektor IRIO Shock (juta Rp)
Ketenagalistrikan 118.885,29
Total 1.082.633,61
Catatan : Perhitungan dampak kerugian dari BPPT sebesar Rp. 1,3T
Sumber: Exercise awal tim Kerangka Makro Daerah Dit. PMAS
1. Perekonomian Indonesia rentan PRIORITAS NASIONAL RKP 2022: Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
terhadap guncangan;
Memperkuat Ketahanan Mengembangkan Meningkatkan Sumber Revolusi Mental
2. Sistem Kesehatan masih relatif Ekonomi untuk Wilayah untuk Daya Manusia Dan
Pertumbuhan Mengurangi Berkualitas dan Berdaya Pembangunan
rendah; Berkualitas dan Kesenjangan dan Saing Kebudayaan
Berkeadilan Menjamin
Pemerataan
3. Sistem perlindungan sosial perlu
direformasi; dan
PN 1 PN 2 PN 3 PN 4
4. Sistem mitigasi kebencanaan
masih sangat terbatas. Memperkuat Infrastruktur
Membangun Lingkungan Memperkuat Stabilitas
Hidup, Meningkatkan Polhukhankam dan
untuk Mendukung
Ketahanan Transformasi
Pengembangan
Ekonomi dan Bencana, dan Pelayanan
Pelayanan Dasar Perubahan Iklim Publik
PN 5 PN 6 PN 7
Sumber: Bappenas
Penurunan daya beli masyarakat Peningkatan risiko kekurangan gizi (wasting) Peningkatan timbulan sampah limbah
Adanya loss of income sebesar Rp 374,4 36% responden berkurang konsumsi pangannya B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Triliun* akibat hambatan finansial*
Jumlah limbah medis dari Pandemi COVID-
Peningkatan angka kemiskinan Pelayanan kesehatan esensial terkendala 19 ini meningkat 30%, sedangkan kapasitas
55% posyandu menunda layanan imunisasi dan pengolahan limbah B3 medis di beberapa
Persentase penduduk miskin meningkat daerah terutama di luar Jawa masih terbatas*.
46% menunda layanan antenatal untuk ibu hamil**
0,97 persen (yoy) menjadi 10,19 persen
pada September 2020** Peningkatan sampah plastik medis dan
Penerapan PSBB dan transformasi sistem
Peningkatan angka pengangguran peralatan medis
pendidikan “Pembelajaran Jarak Jauh”
sangat bergantung pada ketersediaan sarana dan Limbah medis yang dihasilkan Indonesia per
14,28% penduduk usia kerja terdampak
dukungan teknologi untuk kualitas pembelajaran hari sebanyak 294,66 ton**
COVID-19 dengan 2,56 juta orang
menganggur** yang efektif. Peningkatan penggunaan kendaraan
Keterbatasan akses internet pada siswa/ mahasiswa
Peningkatan kesenjangan pribadi akibat berpindahnya pengguna
di luar Pulau Jawa khususnya wilayah timur
Rasio Gini meningkat 0,005 (yoy) Indonesia. transportasi umum
menjadi 0,385 pada September 2020** Kelompok siswa/mahasiswa miskin (20% 88% angkutan umum perkotaan (MRT, LRT,
terbawah) cenderung memiliki akses internet yang TJ dan KRL) menurun dan 93% penumpang
Pertumbuhan ekonomi terkontraksi: lebih rendah sebesar 38,46% dibanding kelompok bus AKAP dan kereta api juga menurun***
Ekonomi Indonesia tumbuh -2,07% kaya (20% teratas) sebesar 81,68%***
selama tahun 2020
*UNICEF, COVID-19 and Children in Indonesia: An Agenda for Action to Address Socio-Economic *KLHK, Perkuat Regional untuk Respon Limbah Infeksius COVID-19, 18 May 2020
Challenges, 11 May 2020 ** Pusat penelitian Badan Keahlian DPR RI, Permasalahan limbah medis covid 19 di Indonesia, Vol. XII, No.
*Bappenas dan LPEM UI, 2020 ** MoH & UNICEF, Rapid Health Assessment: Ensuring Sustainability of Essential Health Services for 9/I/Puslit/Mei/2020
**BPS 2020 Children and Mothers During the COVID-19 Pandemic in Indonesia, July 2020 ***Bappenas , Dampak COVID19 terhadap Pembangunan & Respon Pemerintah dalam Kerangka Pembangunan
***Susenas, BPS 2020 Berkelanjutan, Webinar 28 mei 2020
Kondisi Normal Dampak Bencana Build as Usual Kondisi Normal Dampak Bencana Build-Back Better