Dosen
Dr. Horadin Saragih, SH.,M.Hum
1
Ikatan Notaris Indonesia (I.N.I) adalah
perkumpulan/organisasi bagi para Notaris,
berdiri semenjak tanggal 1 Juli 1908, diakui
sebagai badan hukum berdasarkan
Gouvernements Besluit (PP) tanggal 5
September 1908, Nomor 9;
Mendapat persetujuan, terakhir dengan Surat
Keputusan No. AHU-03.AH.01.07 Tahun 2009
dari Menhukham tanggal 12 Januari 2009;
2
Sejarah perkembangan kode etik
Notaris di Indonesia
I. Dikenal kode etik dari hasil kongres:
6
Pasal 3, kewajiban, antara lain:
7
4) Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang
honorarium ditetapkan perkumpulan;
5) Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan/ di
lingkungan kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100
x 40 cm, 150 x 60 cm, 200 x 80 cm;
6) Menjalankan jabatan Notaris terutama dalam
pembuatan, pembacaan, dan penandatanganan akta
dilakukan di kantornya, kecuali alasan-alasan yang
sah;
8
Pasal 4, dalam kelompok larangan, antara lain:
1) Dilarang bekerjasama dengan biro jasa/orang/badan
hukum yang pada hakekatnya bertindak sebagai
perantara untuk mencari klien;
2) Menetapkan honorarium yang harus dibayar klien
dalam jumlah lebih rendah dari honorarium yang
telah ditetapkan perkumpulan;
3) Menandatangani akta yang proses pembuatan
minutanya telah dipersiapkan oleh pihak lain;
4) Mengirimkan minuta kepada klien untuk
ditandatangani;
9
5) Mengikuti pelelangan untuk mendapatkan
pekerjaan/pembuatan akta;
6) Menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan
Notaris atau akta yang dibuat olehnya.
7) Membentuk kelompok sesama rekan sejawat
yang bersifat ekslusif dengan tujuan untuk
melayani kepentingan suatu instansi atau
lembaga, apalagi menutup kemungkinan bagi
Notaris lain untuk berpartisipasi;
10
Pasal 5, pengecualian, terhadap larangan, al:
1) Pembuatan nama dan alamat, nomor telepon
Notaris dalam buku panduan dari lembaga resmi
dan atau PT. Telkom;
2) Memasang 1 tanda petunjuk jalan dengan
ukuran tidak melebihi 20 x 50, cm, dalam radius
100 m dari kantor Notaris;
3) Memberikan ucapan selamat, duka cita dengan
hanya menyebut nama.
11
Sanksi (Pasal 6)
a) Teguran;
b) Peringatan;
c) Pemberhentian sementara dari keanggotaan perkumpulan;
d) Pemberhentian dengan hormat dari keanggotan
perkumpulan;
e) Pemberhentian dengan tidak hormat dari anggota
perkumpulan;
Dewan Kehormatan merupakan alat perlengkapan
perkumpulan berwenang melakukan pemeriksaan atas
pelanggaran kode etik dan menjatuhkan sanksi;
12