Anda di halaman 1dari 2

1.

Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan
dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan
yang secara logika dan rasional secara  umum  yang dapat dinilai
menyimpang dari kode etik.

2. “Saat ini alasan wabah Covid-19 yang ditetapkan bencana nasional beserta
protokol pencegahan dari Pemerintah sudah cukup jadi alasan yang sah,”
kata Aulia. Notaris yang mengalami kondisi itu tidak perlu khawatir
dianggap melakukan pelanggaran dalam jabatannya. Nah, bagi mereka
yang masih bisa menunaikan tugas jabatan notaris, ada tiga rambu-rambu
dari PP-INI sebagai berikut.
1. Mengatur ulang jadwal pembubuhan tanda tangan akta dengan para
penghadap
2. Merekomendasikan notaris lain yang lebih aman untuk bertugas
3. Membuat klausula khusus di akta bawah tangan

3. Notaris berkewajiban dan hanya diperbolehkan membuka satu kantor demi


tercapainya asas kepastian hukum khususnya dalam hal kedudukan
seorang Notaris berkantor serta memberikan perlindungan hukum bagi
masyarakat umum terhadap akta yang dibuatnya.

Di samping kewajiban, lanjut Badar, yang harus ditaati Notaris, adalah


kode etik notaris yang mengatur tentang larangan, yang termuat dalam
pasal 4 kode etik notaris, yaitu: Notaris tidak boleh mempunyai lebih dari
satu kantor, baik kantor cabang maupun kantor perwakilan. Larangan ini
diatur pula dalam Pasal 19 UUJN sehingga pasal ini dapat diartikan pula
sebagai penjabaran UUJN. Mempunyai satu kantor harus diartikan
termasuk kantor PPAT.

“Notaris juga dilarang memasang papan nama dan atau ditulis yang
berbunyi “Notaris atau Kantor Notaris” di luar lingkungan kantor.
Lingkungan ini berkaitan dengan kewajiban yang terdapat dalam Pasal 3
ayat (9) Kode Etik Notaris, sehingga tindakannya dapat dianggap sebagai
pelanggaran dan apabila dilanggar, Notaris mendapatkan sanksi,” ujar
Badar (29/3)
4. Aturan Pemberian Ucapan Selamat oleh Notaris

Berkaitan dengan pertanyaan Anda mengenai bolehkah notaris memberi


selamat kepada sahabatnya yang baru saja mendapatkan gelar
doktor, Pasal 4 angka 3 Kode Etik Notaris menyatakan bahwa notaris dan
orang lain yang memangku dan menjalankan jabatan notaris dilarang
melakukan publikasi atau promosi diri, baik sendiri maupun secara
bersama-sama, dengan mencantumkan nama dan jabatannya,
menggunakan sarana media cetak dan/atau elektronik, dalam bentuk:

a. Iklan;
b. Ucapan Selamat;
c. Ucapan belasungkawa;
d. Ucapan terima kasih;
e. Kegiatan pemasaran;
f. Kegiatan sponsor, baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun
olahraga.

5. Bagi Notaris yang melakukan pelanggaran Kode Etik, Dewan Kehormatan


dapat menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya, sanksi yang dikenakan
terhadap anggota Ikatan Notaris Indonesia yang telah melakukan
pelanggaran kode etik tersebut berupa: Teguran, Peringatan, Schorzing
(pemecatan sementara) dari Anggotaan perkumpulan, Onzetting
(pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan, Pemberhentian dengan tidak
dengan hormat dari keanggotaan perkumpulan.

Namun sanksi pemecatan yang diberikan terhadap Notaris yang


melakukan pelanggaran kode etik bukanlah berupa pemecatan dari jabatan
Notaris melainkan pemecatan dari keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia
sehingga walaupun Notaris yang bersangkutan telah terbukti melakukan
pelanggaran kode etik, Notaris tersebut masih dapat membuat akta dan
masih dapat menjalankan kewenangan lainnya sebagai Notaris, dengan
demikian sanksi berupa pemecatan dari keanggotaan perkumpulan
tentunya tidak berdampak pada jabatan seorang Notaris yang telah
melakukan pelanggaran kode etik, karena sanksi tersebut bukanlah berarti
secara serta merta Notaris tersebut diberhentikan dari jabatannya, karena
hanya Menteri yang berwenang untuk memecat Notaris dari jabatannya
dengan mendengarkan laporan dari Majelis Pengawas. Sehingga sanksi
tersebut terkesan kurang mempunyai daya mengikat bagi Notaris yang
melakukan pelanggaran kode etik.

Anda mungkin juga menyukai