Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan
dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan
yang secara logika dan rasional secara umum yang dapat dinilai
menyimpang dari kode etik.
2. “Saat ini alasan wabah Covid-19 yang ditetapkan bencana nasional beserta
protokol pencegahan dari Pemerintah sudah cukup jadi alasan yang sah,”
kata Aulia. Notaris yang mengalami kondisi itu tidak perlu khawatir
dianggap melakukan pelanggaran dalam jabatannya. Nah, bagi mereka
yang masih bisa menunaikan tugas jabatan notaris, ada tiga rambu-rambu
dari PP-INI sebagai berikut.
1. Mengatur ulang jadwal pembubuhan tanda tangan akta dengan para
penghadap
2. Merekomendasikan notaris lain yang lebih aman untuk bertugas
3. Membuat klausula khusus di akta bawah tangan
“Notaris juga dilarang memasang papan nama dan atau ditulis yang
berbunyi “Notaris atau Kantor Notaris” di luar lingkungan kantor.
Lingkungan ini berkaitan dengan kewajiban yang terdapat dalam Pasal 3
ayat (9) Kode Etik Notaris, sehingga tindakannya dapat dianggap sebagai
pelanggaran dan apabila dilanggar, Notaris mendapatkan sanksi,” ujar
Badar (29/3)
4. Aturan Pemberian Ucapan Selamat oleh Notaris
a. Iklan;
b. Ucapan Selamat;
c. Ucapan belasungkawa;
d. Ucapan terima kasih;
e. Kegiatan pemasaran;
f. Kegiatan sponsor, baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun
olahraga.