PENGEMBANGAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Meliputi:
Perencanaan evaluasi
01 merumuskan tujuan evaluasi,
menyusun kisi-kisi, menulis soal, uji-
coba dan analisis soal, mevisi dan
merakit soal.
02 Pelaksanaan evaluasi
Keterangan :
Kolom 1: diisi dengan nomor urut indikator. Tiap lembar sebaiknya
hanya untuk satu nomor indikator.
Kolom 2: diisi dengan jenjang kemampuan, baik dalam domain
kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, evaluasi) maupun domain afektif dan
psikomotor.
Kolom 3: diisi dengan rumusan indikator
Kolom 4: diisi dengan nomor urut soal untuk setiap indikator.
Satu indikator dapat disusun untuk beberapa soal.
Kolom 5: diisi dengan rumusan soal
Kolom 6: diisi dengan nomor soal yang bersangkutan pada
naskah ujian/tes ke satu.
Kolom 7, 8, 9, dan seterusnya : diisi sama dengan kolom 6.
Dalam kisi-kisi, guru harus memperhatikan domain
Setelah dirumuskan tujuan atau kompetensi secara
yang akan diukur, seperti:
rinci, kita perlu menentukan ruang lingkup materi
yang hendak diukur dan perbandingannya. Ruang
Aspek recall berkenaan dengan aspek-aspek
lingkup materi yang hendak diukur harus sesuai
pengetahuan tentang istilah-istilah, definisi, fakta,
dengan silabus/kurikulum yang digunakan agar
konsep, metode dan prinsip-prinsip.
derajat keesuaian dapat diperoleh secara optimal.
Misalnya, aspek yang berkenaan dengan pengertian
Aspek komprehensi berkenaan dengan
tajwid, fungsi dan peranan ilmu tajwid, cara
kemampuan: menjelaskan, menyimpulkan suatu
membaca al-Qur’an sesuai dengan tajwid dan
informasi, menafsirkan fakta (grafik, diagram, tabel,
makhroj.
dll), mentransferkan pernyataan dari suatu bentuk ke
dalam bentuk yang lain (misalnya dari pernyataan
Selanjutnya, ditentukan pula perbandingan bobot
verbal kepada non-verbal atau dari verbal ke dalam
materi yang akan diukur. Berat-ringannya bobot
bentuk rumus), memprakirakan akibat atau
bergantung kepada urgensi materi dan kompetensi
konsekwensi logis dari suatu situasi.
yang harus dikuasai peserta didik. Di samping itu,
guru harus menyusun pula bentuk soal secara
Aspek aplikasi meliputi kemampuan-kemampuan
bervariasi. Artinya, bentuk soal tidak hanya satu
antara lain : menerapkan hukum/prinsip/teori dalam
bentuk, melainkan menggunakan beberapa bentuk
suasana yang sesungguhnya, memecahkan
soal. Hal ini dimaksudkan agar kelemahan setiap
masalah, membuat (grafik, diagram, dan lain-lain),
bentuk soal dapat ditutupi oleh bentuk soal yang
mendemontrasikan penggunaan suatu metode,
lain.
prosedur, dan lain-lain.
Tingkat kesukaran juga harus diperhatikan agar guru
Misalnya, jumlah soal keseluruhan adalah 100, terdiri atas
dapat mengetahui dan menetapkan berapa jumlah soal
50 soal bentuk benar-salah, 30 soal bentuk pilihan-ganda,
yang termasuk sukar, sedang dan mudah. Adapun besar-
dan 20 soal bentuk menjodohkan. Selanjutnya, tentukan
kecilnya jumlah soal untuk tiap-tiap tingkat kesukaran
pula persentase soal untuk masing-masing materi, misalnya
tidak ada yang mutlak.
40 %, 40 %, dan 20 %.
Ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, ada juga soal yang
harus direvisi total, baik yang menyangkut pokok soal (stem) maupun
alternatif jawaban (option), bahkan ada soal yang harus dibuang atau
disisihkan.
Berdasarkan hasil revisi soal ini, barulah dilakukan perakitan soal menjadi
suatu alat ukur yang terpadu.
Semua hal yang dapat mempengaruhi validitas skor tes, seperti nomor urut
soal, pengelompokkan bentuk soal, penataan soal, dan sebagainya haruslah
diperhatikan Here
B. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan Tes Lisan
Tempat tes harus terang, enak Tes lisan dimulai kurang 2 – 3 menit, sehingga guru dapat
dipandang dan tidak menyeramkan, menciptakan kondisi peserta didik agar tidak gugup
sehingga peserta didik tidak takut
dan gugup. .
Guru menyiapkan pokok-pokok materi yang
akan ditanyakan, sehingga tidak terkecoh oleh
jawaban peserta didik yang simpang siur.
Guru harus dapat menciptakan
suasana yang kondusif dan
komunikatif.
Guru dilarang memberikan kata-kata
yang merupakan kunci jawaban
Guru tidak boleh membentak-
bentak peserta didik.
Pelaksanaan Tes Tertulis
Tata tertib pelaksanaan tes, baik yang menyangkut
masalah waktu, tempat duduk, pengawas, maupun jenis
bidang studi yang akan diujikan.
Semua ini harus diatur sedemikian rupa Pembagian soal hendaknya dilakukan
agar pelaksanaan tes tertulis dapat secara terbalik agar peserta didik tidak
berjalan dengan baik, tertib dan lancar. ada yang lebih dahulu membaca.
Pelaksanaan Tes Perbuatan/Praktik
t uhkan
uh dibu kolam
t ja kan
m pa t uh
Lo
ran dibu
t e g
nan
01 me r
Tes ng
e
rena
02 hkan
u
t dibut
s h ola holla)
akt ek (m us
pr lat ng
Tes at sho t es y a
ebas.
p at ab
03 tem mp ny
k an te uasana
ip erlu dan s
D ka
r bu
te
04
Pelaksanaan non-tes
Bertujuab mengetahui sikap dan tingkah laku peserta didik sehari-hari dengan
menggunakan instrumen khusus, seperti: pedoman observasi, pedoman wawancara, skala
sikap, skala minat, daftar cek, rating scale, anecdotal records, sosiometri, home visit, dan
sebagainya.
Guru dituntut tidak hanya mampu membuat dan melaksanakan tes yang baik, tetapi juga
harus dapat membuat alat-alat khusus dalam non-tes
Your Contentdan
Heremelaksanakannya dengan baik
sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi.
03
01 02 04 05
Data tentang
prestasi belajar Data tentang Data tentang
Data pribadi Data tentang (achievement) sikap bakat
(personal) kesehatan peserta didik di (attitude) (aptitude)
peserta didik peserta didik sekolah peserta didik peserta didik
D
D
D
Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi:
06 07 08 09
Data tentang rencana masa Data tentang
Persoalan Data tentang
depan peserta didik yang dibantu latar belakang
penyesuaian minat
oleh guru dan orang tua sesuai keluarga
(adjustment) (intrest)
dengan kesanggupan anak. peserta didik
peserta didik
D
D
D
Pelaksanaan evaluasi selama ini kurang begitu memuaskan
(terutama) bagi peserta didik, dilihat dari:
Proses dan hasil Pvaluasi kurang
memberi keuntungan pada peserta didik,
baik secara langsung maupun tidak
langsung
1