Kondisi Kehidupan Manusia
Kondisi Kehidupan Manusia
MANUSIA
KELOMPOK 2
DINA SUKMA
SECTIO PUTRI LARASATI
Kehidupan Efektif Sehari-hari
Kondisi KES itu dapat dilihat dari lima kriteria dasarnya, yaitu
(1) tujuan
(2) kualitas penyelenggaraan
(3) hasil
(4) kaitannya dengan nilai dan moral yang berlaku
(5) konteksualisasi apa yang menjadi isi dengan berbagai hal terkait
• Kehidupan sehari-hari yang sepenuhnya KES menghendaki kualitas tinggi
dan positif dari semua kriteria itu
• Lebih konkret lagi, kondisi KES dan kriteria yang ada di dalamnya secara
langsung terkait dengan apa yang di sini disebut AKURS
AKURS
1. Acuan A: Sikap dan kegiatan dalam
2. Kompetensi K: Kemampuan peserta didik untuk
3. Usaha U: Usaha
4. Rasa R: Perasaan positif
5. Sungguh-sungguh S: Kesungguhan peserta didik
AKURS
1. Acuan A: Sikap dan kegiatan dalam mempersiapkan diri untuk ujian dan latihan mengerjakan soal-
soal ujian.
2. Kompetensi K: Kemampuan peserta didik untuk mempersiapkan diri sebelum ujian berupa belajar
menguasai dengan sebaik-baiknya materi ujian, dan mengendalikan diri untuk tidak berbuat
curang di saat mengikuti ujian.
3. Usaha U: Usaha peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk ujian melalui kerja keras dan
mengembangkan sikap anti nyontek.
4. Rasa R: Perasaan positif peserta didik dalam mempersiapkan diri dan menghargai secara jujur
tanpa nyontek.
5. Sungguh-sungguh S: Kesungguhan peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran ujian dan
anti nyontek.
Kehidupan Efektif Sehari-hari
Terganggu
KES-T adalah (kehidupan yang AKURS-nya terganggu) dengan ciri-ciri
sebagai berikut
1. Terhambat/terlambat/terhalang/terlarang
2. Terugikan/terabaikan/tersisihkan/terbuang
3. Terancam/tertindas/tergilas/teralalu/terlanjur/terjerumus
4. Ternoda/terhina/tertimpa dosa
Kemandirian
Perilaku, adalah gerak dinamik psiko fisik terkait dengan kondisi tertentu
yanga ada dan terarah pda kondisi yang diharapkan, mengacu pada aktivitas
berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab.
1. Positif, sesuai dengan tuntutan nilai dan norma yang berlaku.
2. Terstruktur, komponennya jelas, objektif, dan terukur.
PENILAIAN
Penilaian adalah upaya untuk mengetahui tercapainya hasil suatu kegiatan,
dalam hal ini kegiatan layanan konseling yang telah dilaksanakan oleh
konselor dengan fokus PERPOSTUR yang telah dibinakan terhadap sasaran
layanan.
PENILAIAN
Dalam hal ini ada tiga tahap penilaian, yaitu penilaian segera (laiseg), penilaian
jangka pendek (laijapen), dan penilaian jangka panjang (laijapang), dengan
keterangan sebagai berikut:
1. Laiseg, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada langkah akhir kegiatan layanan.
2. Laijapen, yaitu penilaian yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu
(misalnya satu/dua minggu) setelah layanan diselenggarakan.
3. Laijapang, yaitu penilaian yang dilaksanakan dalam satuan waktu tertentu
(misalnya satu semester).