Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH NILAI DAN ANTI KORUPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Kelompok 2 :
Desi Amalia
Ridwan Ginanjar
Aulia Rahman
Pengertian Korupsi

Korupsi merupakan gejala masyarakat yang dapat Anda


temui di hampir segala
tempat. Kata korupsi sendiri berasal dari kata latin yaitu
corruptio atau corruptus yang artinya
kerusakan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, bisa disuap,
dan tidak bermoral kesucian.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian


korupsi merupakan penyelewengan maupun penyalahgunaan
uang negara (perusahaan, yayasan, organisasi, dan sebagainya)
guna keuntungan pribadi maupun orang lain. Sementara itu, dalam
arti yang luas pengertian korupsi merupakan penyalahgunaan
jabatan resmi untuk kepentingan pribadi.
1. Nilai-nilai Anti Korupsi
Nilai-nilai anti korupsi akan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi
dapat berjalan dengan baik.
Nilai-nilai dan prinsil-prinsip anti korupsi merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Nilai Anti Korupsi terdiri dari :

a. Kejujuran b. Kepedulian
Menurut Sugono kata jujur dapat Menurut Sugono definisi kata peduli
didefinisikan sebagai lurus hati, tidak adalah mengindahkan, memperhatikan dan
berbohong, dan tidak curang. Jujur menghiraukan (Sugono : 2008). Nilai
adalah salah satu sifat yang sangat kepedulian sangat penting bagi seorang
penting bagi kehidupan mahasiswa, mahasiswa dalam kehidupan di kampus
tanpa sifat jujur mahasiswa tidak akan dan di masyarakat. Sebagai calon
dipercaya dalam kehidupan sosialnya pemimpin masa depan, seorang mahasiswa
(Sugono: 2008). perlu memiliki rasa kepedulian terhadap
lingkungannya, baik lingkungan di dalam
kampus maupun lingkungan di luar kampus.
Lanjutan

c. Kemandirian
Kemandirian merupakan d. Kedisiplinan
kemampuan individu untuk Menurut Sugono definisi kata disiplin
bertingkah laku sesuai adalah ketaatan (kepatuhan) kepada
keinginannya. Perkembangan peraturan (Sugono: 2008). Dalam
kemandirian merupakan bagian mengatur kehidupan kampus baik
penting untuk dapat menjadi akademik maupun sosial mahasiswa perlu
otonom dalam masa remaja. hidup disiplin.

e. Tanggung Jawab f. Kerja Keras


Menurut Sugono definisi kata Bekerja keras didasari dengan adanya
tanggung jawab adalah keadaan kemauan. Kata ”kemauan” menimbulkan
wajib menanggung segala sesuatunya asosiasi dengan ketekadan, ketekunan,
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja,
dipersalahkan dan diperkarakan) pendirian, pengendalian diri, keberanian,
(Sugono : 2008). ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan,
kelaki-lakian dan pantang mundur.
Lanjutan

g. Sederhana
h. Keberanian
Sederhana adalah kebiasaan atau
Keberanian diartikan sebagai sifat yang
perilaku sehari-hari yang dilakukan
berani menanggung resiko dalam
sesuai kebutuhan dan kemampuan
pembuatan keputusan dengan cepat dan
serta tidak mencerminkan sikap
tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).
yang berlebihan atau mengandung
Sifat keberanian seseorang tidak
unsur kemewahan. Sederhana
dimiliki sejak lahir tetapi sifat ini
ditekankan pada unsur dan
dapat dibentuk dengan membuat
kemampuan materi atau keuangan,
suasana yang kondusif sehingga dia
misalnya: makan, minum, jajan,
merasa nyaman dan lebih percaya diri.
membeli buku, rumah, dan
kendaraan.

i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Bagi mahasiswa
karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa perkuliahannya agar
mahasiswa dapat belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara
adil dan benar.
2. Prinsip-prinsip Anti Korupsi
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja. Semua
lembaga mempertanggung jawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik
dalam bentuk konvensi (de facto) maupun b. Transparansi
konstitusi (de jure), baik pada level budaya Prinsip transparansi ini penting karena
(individu dengan individu) maupun pada pemberantasan korupsi dimulai dari
level lembaga (Bappenas : 2002). transparansi dan mengharuskan semua
Lembaga-lembaga tersebut berperan dalam proses kebijakan dilakukan secara
sektor bisnis, masyarakat, publik, maupun terbuka, sehingga segala bentuk
interaksi antara ketiga sektor. penyimpangan dapat diketahui oleh
publik (Prasojo : 2007). Selain itu
transparansi menjadi pintu masuk
sekaligus kontrol bagi seluruh proses
dinamika struktural kelembagaan.
Lanjutan

c. Kewajaran
Prinsip anti korupsi lainnya adalah
prinsip kewajaran. Prinsip fairness
atau kewajaran ini ditujukan untuk
mencegah terjadinya manipulasi
(ketidakwajaran) dalam penganggaran,
baik dalam bentuk mark up maupun
ketidakwajaran lainnya. Sifat-sifat
prinsip kewajaran ini terdiri dari lima d. Kebijakan
hal penting yaitu komprehensif dan Prinsip anti korupsi yang keempat adalah
disiplin, fleksibilitas, terprediksi, prinsip kebijakan. Pembahasan mengenai
kejujuran, dan informatif. prinsip ini ditujukan agar mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami kebijakan anti
korupsi. Kebijakan ini berperan untuk
mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan
negara dan masyarakat.
Lanjutan

e. Kontrol Kebijakan
Prinsip terakhir anti korupsi adalah kontrol kebijakan. Kontrol
kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul
efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Pada prinsip ini, akan
dibahas mengenai lembaga-lembaga pengawasan di Indonesia, self-
evaluating organization, reformasi sistem pengawasan di Indonesia,
problematika pengawasan di Indonesia. Bentuk kontrol kebijakan
berupa partisipasi, evolusi dan reformasi.
Kesimpulan
Korupsi merupakan perilaku menyimpang yang banyak membuat orang rugi.
Korupsi sering terjadi di berbagai Negara dan termasuk Indonesia. Banyak para
pejabat pemerintahan yang melakukan tindakan korupsi ini, seperti suap,
mengambil uang hak rakyat, dll. Dijelaskan bahwa terdapat nilai-nilai dan juga
prinsip-prinsip dari anti korupsi ini. Nilai tersebut merupakan bentuk hal yang
positif. Dimana mengajarkan berbagai bentuk tindakan supaya tidak melakukan
korupsi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai