Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dasar Keperawatan II

Kelompok 2
Putri Ratna Sari (A1C222053)
Laily Kadariyah (A1C222058)
Dika Dayanti (A1C222122)
Firdha Aprianti (A1C222043)
Erni Amran (A1C222055)
Marlina (A1C222158)
A. Amirnawati (A1C222008)

Dosen pengampuh : Irwansyah, S.Kep.MSN


ELEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN
TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
LATAR BELAKANG
Perawat merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab dalam memberikan
proses keperawatan kepada klien. Berdasarkan hal tersebut perawat harus mampu mengambil
keputusan klinis sebagai upaya membantu pasien dalam memecahkan masalah dan menemukan
jalan keluar dari setiap masalah keperawatan yang dialami pasien. Kurangnya kemampuan perawat
dalam mengambil keputusan dalam situasi yang krisis tentu saja akan membahayakan pasien dan
menimbulkan kerugian bagi pasien, diantaranya pasien akan terlambat untuk mendapatkan bantuan
hidup, kondisi pasien akan semakin memburuk dan akibat yang paling fatal (Kozier et al, 2010).

Oleh karena itu dalam mengambil keputusan yang dilakukan perawat dituntut untuk
berfikir cerdas perawat harus mengembangkan cara berfikir kritis dalam menghadapi setiap masalah
dan pengalaman baru yang menyangkut pasien dengan memiliki karakteristik percaya diri, berfikir
mendalam, keadilan, tanggung jawab dan akuntabilitas, mengambil resiko, disiplin, kegigihan, kre -
atif, rasa ingin tahu, integritas dan rendah hati, dimana karakteristik tersebut dapat dilihat dari sikap
dalam memberikan asuhan keperawatan dari keterlibatan, kedewasaan untuk mengontrol emosi
dan inovasi
Elemen pengambilan keputusan
01 Pengumpulan Data

02 Hipotesa

03 Rencana Kegiatan

04 Alternatif Pemecahan Masalah

05 Asumsi
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini
nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian. Instrument
penelitian merupakan seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian (Kristanto, 2018).

Tahap ini yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena pengumpulan
data yg benar akan menghasilkan data yang memiliki kreadibilitas yang tinggi. Oleh karena
itu tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat karena dari data ini akan
membantu klien dalam pengambilan data klinis, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam
metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Hipotesa

Hipotesa adalah jawaban sementara mengenai masalah yang masih mempunyai sifat praduga
karena masalah tersebut masih harus dibuktikan benar atau tidaknya. untuk mendaptkan hipotesa yang baik
pada proses keperawatan terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, dimulai dari tahapan pengkajian
sampai pada tahap evaluasi. Syarat-syarat hipotesis menurut Nursalam, 2001

1 2 3 4 5

Relevance Testability Compatibility Predictive Simplicity

Hipotesis baru harus Mengandung daya ramal Harus dinyatakan


Harus relevan dengan Memungkinkan untuk
melakukan oservasi dan konsisten dengan di tentang apa yang akan secara sederhana,
fakta yang di teliti
bisa diukur lapangan agar terbentuk terjadi atau apa yang akan mudah dipahami dan
suatu sistem di temukan dicapai
Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan adalah tindakan keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien.
perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosis keperawatan. tahap
perencanaan dapat disebut sebgaia inti atau pokok dari proses keperawatan sebab peren-
canaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal
yang
akan dilakukan termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan
keperawatan.
Alternatif
A Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah sebuah solusi bagi permasalahan yang tengah dihadapi. alternatif
pemecahan masalah seringkali disebut dengan alternatif solusi. beberapa penyelesaian masalah
B

C A Pengenalan dan pemahaman terhadap


masalah yang terjadi

D B Penentuan sejumlah solusi dan penye-


lesaiannya

E C Pemilihan kriteria yang akan digu-


nakan dalam melakukan evaluasi

D Pelaksanaan solusi aternatif yang


telah dipilih
Melakukan evaluasi terhadap solusi
E akhir untuk mendaptkan sebuah solusi
yang memuaskan
ASUMSI

Pembuatan keputusan mendap-


tkan informasi lengkap tentang
semua opsi yang memungkinkan
1
untuk

Asumsi adalah anggapan yang


Dapat mengevaluasi perbe- belum terbukti kebenarannya
daan di antara kedua alternatif 2 dan memerlukan pembuktian
secara langsung. ada 3
pengambilan keputusan
Sepenuhnya rasional.
asumsi rasionalitas berarti
bahwa individu membuat
pilihan mereka untuk
3
memaksimalkan sesuatu
yang bernilai, apa pun
sesuatu itu
Tahap Pengambilan Keputusan
1. Identifikasi Tujuan
Menentukan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya. Organisasi
memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang dimana hasil karya mempengaruahi
efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka ia akan
menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang digunakan untuk mewujudkan tu-
juan dan sasaran tersebut. Pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibu -
tuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.
Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya
2. Membaca Kriteria
Mengidentifikasi persoalan.Buat satu set matriks perbandingan berpasangan.
Setiap elemen diatas level digunakan untuk membandingkan unsur – unsur di level yang
berada dibawahnya.
Membuat Prioritas Kriteria
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan

03 tujuan keputusan, lalu tujuan dari tujuan


perspektif tingkat menengah (melalui
Membuat Alternatif

kriteria), lalu tingkat terendah (yang berupa Setelah masalah dirinci dengan tepat dan
seperangkat alternatif). tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini

Melakukan Uji Alternatif 04 hendaknya selalu diusahakan adanya alter-


natif-alternatif beserta konsekuensinya, baik
positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seo-
Tahap ini merupakan suatu proses untuk rang
merepresentasikan model sistem yang
05 akan dibangun berdasarkan pada asumsi
yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini,
pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan
sebaik-baiknya
suatu model dari masalah dibuat, diuji
dan divalidasi. Melakukan pengujian dan
memilih keputusan terbaik berdasarkan
kriteria tertentu yang telah ditentukan dan
mengarah kepada tujuan yang akan
dicapai.
06 07
Menetapkan Alternatif Memodifikasi Evaluasi Alternatif
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling
tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang Setelah keputusan dijalankan seharusnya
atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan
dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan.
menentukan alternatif yang dipakai akan Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus
berhasil atau sebaliknya. Pengambilan keputusan diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelak-
oleh pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alter- sanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan
natif pemecahan masalah, akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi
melibatkan semua pihak yang terlibat. akan
lebih terjamin.
REFERENSI

Kusumawardani.D.N.,Joevarian.,Nehemiah.N.(2013). PENGARUHGROUP SIZE TER-


HADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK. Humanitas.(Vol. X No.2)
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan Mixed
Methode. Kuningan: Hidayatul Quran
Hafifah, I., Fithriyah, N. (2018). Pengalaman Keluarga Dalam Pengambilan Keputusan
Pada Pasien Kritis di Ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Dunia Keperawatan. 6 (1): 11
Rahayu, CD., Mulyani, S. (2020). Pengambilan Keputusan Klinis Perawat. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 1-11
Raihan.(2016). PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
DAKWAH. Jurnal Al-Bayan .( VOL. 22 NO. 34)
Khairina, I., Hema, M., & Emil, H. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
PENGAMBILAN
Keputusan Perawat Dalam Ketepatan Triase Di Kota Padang. Indonesian Journal for Health
Sciences, 2(1), 4-5.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai