Anda di halaman 1dari 14

CLINICAL SCIENCE

DIABETES MELLITUS
TIPE 2
HILMY PRADIPTA L - 1910211138
DEFINISI

Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya. Penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara kronis (menahun)

Pada DM tipe 2, insulin dapat diproduksi dengan normal, tetapi sel-sel tubuh kurang sensitif
sehingga tidak bisa menggunakannya secara optimal. Akibatnya, kadar gula darah juga akan
meningkat seperti pada diabetes tipe 1.
EPIDEMIOLOGI

• 90% kasus diabetes adalah DM Tipe 2


• Pada tahun 2014, jumlah penderita mencapai 422 juta di dunia
• Angka kasus tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik Barat -› 50% dari seluruh kasus di
dunia
• Di Indonesia, angka kasus mencapai 5,7% dari total penduduk (data IDF 2014)
• Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan jumlah penderita terbanyak di tahun 2014
FAKTOR RESIKO

• Berat badan
• Stress
• Gaya hidup
• Riwayat keluarga
• Usia
• Jenis kelamin
GEJALA KLINIS

• Poliuri • Kebas

• Polidipsi • Kram
• Badan Lemah
• Polifagi
• Mudah mengantuk
• Penurunan berat badan
• Penglihatan burang
• Rasa tebal pada kulit
• Disfungsi ereksi pada pria
• Pruritus vulva pada wanita
PERBEDAAN DM 1 DAN 2
DIAGNOSIS DM TIPE 2
KOMPLIKASI

Akut Kronis
• Krisis Hiperglikemia • Makroangiopati
• Hipoglikemia • Mikroangiopati
KOMPLIKASI PADA KASUS

• Nefropati
• Neuropati
• Hipertensi Grade 2
• Hiperurisemia
NEFROPATI

• Nefropati diabetic jenis penyakit ginjal yang termasuk ke dalam komplikasi diabetes.
Diperkirakan 20-40% penyandang diabetes melitus akan mengalami nefropati diabetik
jika gula darah tidak dikendalikan dengan baik.
• Apabila kadar gula melonjak drastis, ginjal pun akan bekerja lebih keras untuk menyaring
darah. Perlahan, kemampuan ginjal akan menurun dan menyebabkan nefron menebal,
sampai akhirnya bocor. Akibatnya, protein, seperti albumin, ikut terbuang di dalam urine
hingga menyebabkan nefropati diabetik.
NEUROPATI

• Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes, yang ditandai dengan
kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun,
neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.
HIPERTENSI

• Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau melebihi dari normal.


• Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.
Tekanan darah yang melebihi angka tersebut merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani..

• Kelebihan gula dapat memiliki banyak konsekuensi, termasuk kerusakan pada pembuluh darah sensitif secara
perlahan yang disebut kapiler. Kerusakan kapiler tertentu dalam ginjal, dapat merusak kemampuan tekanan
darah yang mengatur ke dalam ginjal dan hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi. Hipertensi sendiri juga
memengaruhi sekresi insulin di pankreas, yang meningkatkan kadar gula darah. Dengan ‘kemampuannya’
tersebut, kombinasi tekanan diabetes atau hipertensi adalah sebuah sistem yang dapat memperparah kondisi itu
sendiri yang menyebabkan kedua penyakit ini cenderung semakin kurang baik dari waktu ke waktu.
HIPERURISEMIA

• Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah yang berkaitan dengan timbulnya gout dan batu
ginjal. Batas atas normal adalah 6,8 mg/dL. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh peningkatan produksi,
penurunan ekskresi, atau kombinasi dari kedua proses tersebut. Asam urat menyebabkan inflamasi di dalam tubuh.
Inflamasi juga dipercaya memiliki peran dalam meningkatkan risiko diabetes.

• Penderita diabetes tipe 2 seringkali memiliki kandungan asam urat di dalam darah mereka, yang kemungkinan
besar disebabkan oleh kelebihan lemak. Jika kelebihan berat badan, tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin.
Hal ini menyebabkan ginjal sulit membersihkan darah dari asam urat. Hal ini bisa menyebabkan penyakit asam
urat.

• Beberapa penelitian juga menunjukkan hubungan antara diabetes dan asam urat. Dalam satu penelitian, ahli
menganalisis riwayat kesehatan sejumlah orang. Mereka menemukan bahwa orang yang memiliki kadar asam urat
lebih tinggi di dalam darahnya memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
PROGNOSIS

Penyakit kronis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam dan sanationam: dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai