Anda di halaman 1dari 11

BERSAMA MENUJU PAUD RAMAH ANAK

Oleh Panewu Anom Sleman


Tri Akhmeriyadi, SP. M.Si
PENGANTAR
 Pendidikan anak usia dini penting untuk dilakukan karena pada masa usia 0 - 6
tahun merupakan masa peka perkembangan, dimana perkembangan otak
anak mulai tumbuh pesat. PAUD memiliki beberapa fungsi seperti fungsi
stimulasi edukasi, adaptasi sosial untuk membantu anak menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, menanamkan pembiasaan dan nilai-nilai kehidupan
sejak dini melalui bermain.
 Pendidikan anak usia dini (PAUD) Ramah Anak adalah TK/RA, KB, TPA dan
bentuk lain sejenis yang memiliki lingkungan aman, bersih, sehat, hijau, inklusif
dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial, bagi anak
perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan khusus.
HASIL YANG
DIHARAPKAN
 PAUD menjadi tempat yang aman, antikekerasan, hijau, bersih, sehat, inklusif, dan
menyenangkan bagi peserta didik dan warga PAUD lainnya;
 Pendidik dan tenaga kependidikan memahami pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan
anak dan mampu menerapkan dalam proses pembelajaran dan kegiatan lainnya.

IMPLIKASINYA
 Tidak ada kekerasan di lingkungan PAUD;
 Kesehatan fisik dan psikis meningkat;
 Tumbuh kembang anak optimal.
 Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan
menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mngembangkan konsep diri yang
positif dan kontrol diri
LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK
DI KABUPATEN SLEMAN :
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5606);
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Pendidikan
Anak Usia Dini
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 tahun 2015 Tentang Pencegahan dan
Penanganan Tindakan Kekerasan Di Satuan Pendidikan.
 Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 18 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
Anak.
 Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pengembangan Sekolah Ramah Anak.
KONSEP PAUD RAMAH ANAK
 PAUD Ramah Anak didefinisikan sebagai PAUD yang aman, bersih
dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu
menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan
anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta
mendukung partisipasi anak sejak dini dalam proses pendidikan.
 PAUD Ramah Anak bukanlah membangun PAUD baru, namun
mengkondisikan sebuah PAUD menjadi nyaman bagi anak, serta
memastikan pengelola memenuhi hak anak dan melindunginya, dan
sebagai rumah kedua bagi anak setelah rumahnya sendiri.
 PAUD Ramah Anak merupakan salah satu indikator dalam
pengembangan Sekolah Ramah Anak.
PRINSIP PAUD RAMAH ANAK
Non-diskriminatif
 Menjamin semua anak didik mendapatkan hak anak tanpa melihat perbedaan latar belakang
agama, budaya, gender,dan status sosial ekonomi orangtua.

Kepentingan terbaik bagi anak


 Pengelola dan penyelenggara pendidikan dalam mengambil keputusan senantiasa melihat
kepentingan terbaik bagi anak sebagai dasar pertimbangan utama.

Hak hidup, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang


 Pengelola dan penyelenggara pendidikan dalam mengambil keputusan senantiasa melihat
kepentingan terbaik bagi anak sebagai dasar pertimbangan utama.

Penghargaan terhadap pendapat anak


 Mendengar dan menghargai setiap pendapat anak dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.
PRINSIP PAUD RAMAH ANAK (LANJUTAN)
Berorientasi pada Kebutuhan Anak
 Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia
dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi
semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa,
motorik, dan sosio-emosional.

Anti kekerasan
 Menolak setiap perilaku/tindakan yang menimbulkan kesengsaraan/kerusakan baik secara fisik,
psikologis, seksual, finansial maupun spiritual.

Disiplin positif
 Mengedepankan bentuk penerapan disiplin tanpa kekerasan melalui komunikasi dan mengajarkan
tanggung jawab dan rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Menggunakan lingkungan yang kondusif


 Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan
memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui
bermain.
7 KOMPONEN PAUD RAMAH ANAK

 Kebijakan dan penyelenggaraan perlindungan anak


 Lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman bagi anak
 Pengasuhan dan Pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan
anak
 Pola relasi dan komunikasi ramah terhadap anak
 Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
 Penyediaan PMT dan jajanan sehat
 Pendidikan inklusif
KETERLIBATAN PAUD DALAM MENGHADAPI
FENOMENA STUNTING

DATA JUMLAH BALITA STUNTING 0-59 BULAN MENURUT


PUSKESMAS TAHUN 2021
13.83
12.90

14.00 Kalurahan Jml Anak


Stunting
12.00
9.78
8.97

Caturharjo 47
8.12

10.00
7.86
7.66
7.26
7.26
6.92
6.61
Triharjo 26

6.41
6.24
8.00

5.87
4.93
4.83
4.49
Tridadi 28
6.00

3.69
4.00 Pandowoharjo 26

2.00 Trimulyo 31

0.00 Total 158


Minggir

Cangk...
Pakem

Ngem...

Pram...
Seyegan

Kalasan

Ngaglik
Godean

Tempel
Berbah
Sleman

Gam
Depok
KAB
Mlati
Turi

Moy
KETERLIBATAN PAUD DALAM MENGHADAPI FENOMENA STUNTING

 Penerapan PAUD berbasis Holistik Integratif (HI) secara maksimal. Pada dimensi layanan kesehatan dan
gizi dalam program HI, Satuan PAUD memerlukan kemitraan dengan berbagai mitra, salah satunya tenaga
medis terdekat
 Satuan PAUD dapat menjalankan program pembiasaan cuci tangan dengan air mengalir dan sesuai
prosedur 7 langkah cuci tangan
 Menjaga lingkungan dan alat main yang bersih dan sehat
 Pemberian imunisasi yang sesuai dapat dilakukan melalui kerjasama dengan bidan di posyandu terdekat,
puskesmas, maupun klinik
 Satuan PAUD juga dapat mengadakan kegiatan screening test di awal masuk atau awal tahun ajaran dan
rutin melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan peserta didik.
Hal-hal tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini tumbuh kembang
 Satuan PAUD dapat menyelenggarakan program parenting education bagi para orangtua/ walimurid
secara rutin dan berkala dengan topik-topik yang disesuaikan dengan kebutuhan. Topik yang dibahas
bersama para orangtua dapat berupa kesehatan, gizi, rangsangan pendidikan, dan perlindungan bagi
anak-anak
Sumber : Rohmadheny, Prima Suci, 2018, Keterlibatan Pendidikan Anak Usia Dini terhadap Fenomena Stunting di Indonesia, Jurnal Pendidikan Anak usia Dini, Vol 2 No 1

Anda mungkin juga menyukai