Anda di halaman 1dari 22

KAMPANYE DAN PENCANANGAN

BULAN PEDULI IBU HAMIL


“MENUJU NGAWI BEBAS STUNTING dan
KEMATIAN IBU “

Ngawi Bareng Ngramut Wong Meteng


PENDAHULUAN
 Sebagai tindak lanjut program “RESTU IBU “
 Suatu kegiatan yang akan dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten
Ngawi melalui Dinas Kesehatan (Seksi KGM) sebagai Inovasi
percepatan penurunan AKI, AKB, Angka Gizi Buruk dan Stunting.
 Adanya ibu hamil yang lolos belum mendapatkan pelayanan secara
standart dan paripurna menjadi masalah sendiri sebagai faktor
penyumbang kematian ibu di Kabupaten Ngawi.
 Memulai intervensi Pencegahan Stunting dan Kematian Ibu mulai
dari CPW.
 STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi
dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk usianya. Bila dilihat dengan standar baku WHO,
nilai Z-score nya mulai dari < -2 SD
Balita Aditya Umur : 19 bulan, BB : 7,5 kg, TB : 68 cm
Status di KMS adalah BGM (di Bawah Garis Merah)
-1 SD
68 cm normal

7,5 kg
< -3SD
Paron 0.00
Gemarang 0.00
Kendal 0.66
Mantingan 2.02
Kauman 2.15
Sine 2.19
Kwadungan 2.30
Jogorogo 2.61
Kedunggalar 2.68
Karanganyar 3.01
Bringin 3.29
KABUPATEN 3.60
Teguhan 3.80
Tambakboyo 4.13
Kasreman 4.29
Ngrambe 4.45
Karangjati 4.47
Ngawi Purba 5.14
Pangkur 5.28
KABUPATEN NGAWI TAHUN 2017

Walikukun 5.36
Pitu 5.77
PREVALENSI BADUTA (0-23 bulan) WASTING

PADAS 7.30
Ngawi 8.01
Geneng 8.49
WIDODAREN 13.43
PREVALENSI STUNTING BADUTA (USIA 0-23 bulan)
KABUPATEN NGAWI TAHUN 2017

46.50
Baduta Stunting : 2933 dari

35.74
23.348 anak yang diukur

35.14
32.67
30.50
29.76
26.78
22.67
19.85
18.64
15.70
14,71
14.19
13.57
13.04
8.80
8.74
7.99
7.41
6.08
4.86
2.37
2.25
0.40
0.20
0.16
2.11
2.62
5.03
5.18
5.65
6.30
8.04
9.18
TIDAK ADA MASALAH < 20%

13.69
13.80
16.68
16.78
17.15
18.74
19.69
25.28
25.75
27.64
27.82
29.18
29.96
PREVALENSI BALITA STUNTING KABUPATEN NGAWI TAHUN 2017

30.20
35.18
41.22
PROFIL KESEHATAN IBU
PENYEBAB
KEMATIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018
IBU

PERDARAHAN 3 2 3 2 2

PRE/EKLAMSI 3 6 2 1 3
JANTUNG 3 1 2 2 2
LAIN LAIN 3 2 3 3 1
JUMLAH 12 11 10 6 8 2

PERDARAHAN dan PRE EKLAMPSIA

Merupakan Komplikasi Kehamilan yang bisa dicegah dengan


mengurang faktor resiko. Faktor resiko yang terbanyak di Kab.
Ngawi adalah hamil ≥4 dan umur ibu> 35 th
FOKUS PUSKESMAS PENYUMBANG KEMATIAN
PUSKESMAS 2013 2014 2015 2016 2017 2018
NGRAMBE 1 1 1 1 2

NGAWI 1 1 2 1 1

JOGOROGO 1 1 1 1 1

GEMARANG 1 1 1

PARON 1 1 1

KARANGJATI 1 1 1

KR. ANYAR 1 1 1

KWADUNGAN 1 1

MANTINGAN 1 1

PADAS 1 1 1

WIDODAREN 1

SINE 1

PANGKUR 1

WALIKUKUN 1

NGAPUR 1

TB. BOYO 1

KEDUNGGALAR 1

TEGUHAN 1
ANGKA KEJADIAN BBLR DI KABUPATEN NGAWI TAHUN 2017
BBLR
PUSKESMAS LH KASUS MATI
Sine 571 24 0
Ngrambe 571 12 1
Jogorogo 602 10 7
Kendal 653 33 1
Geneng 584 24 0
Widodaren 418 14 0
Kwadungan 282 9 2
Pangkur 288 13 0
Karangjati 568 24 1
Bringin 334 18 1
Padas 412 19 3
Kasreman 284 18 2
Ngawi 593 27 1
Ngawi Purba 420 20 0
Paron 616 26 2
Teguhan 568 4 2
Kedunggalar 387 14 4
Gemarang 502 11 1
Pitu 382 20 5
Walikukun 569 21 3
Kauman 321 15 2
Mantingan 278 11 1
Tambakboyo 255 14 2
Karanganyar 398 18 1
10856 419 42
TUJUAN
 Menjaring semua Ibu hamil dan calon pengantin agar tercatat dan
terdata di Puskesmas.
 Melakukan skreening resiko tinggi terhadap semua ibu hamil dan
CPW
 Penanganan terhadap masalah teknis maupun non teknis terhadap Ibu
hamil dan CPW
 Menemukan faktor resiko tinggi sedini mungkin untuk dilakukan
penanganan sedini mungkin
AGENDA KERJA
 Mulai tahun 2018 akan ada 2 bulan dalam 1 tahun yang disebut
“BULAN PEDULI IBU HAMIL “
dimana pada bulan tersebut adalah bulan penjaringan, sweeping ,
skreening dan penanganan resiko tinggi terhadap semua ibu hamil
tanpa terkecuali.
 Sebulan sebelum pencanangan, puskesmas secara serentak akan
melakukan penjaringan ibu hamil
I : 21 maret – 21 april 2018
II : September 2018
LANGKAH KERJA 2018
• Tim Kabupaten rapat dengan agenda :
• Penentuan format pemeriksaan
• Penentuan format pelaporan
• Penjelasan umum agenda kegiatan
7-Mar-18
• Pembentuka Tim
• Jadwal untuk kunjungan ke Puskesmas

• Mengundang Puskesmas untuk sosialisasi pelaksanaan kegaiatan :


• Kapusk * Petugas Laborat
• Bikor
19-Mar-18 • Programmer (kia, gizi)

• Pelaksanaan serentak di 24 Puskesmas.


21 Mar-
19Apr 18 • 26 Maret – 06 April Tim turun ke puskesmas.

• VERIFIKASI DATA KEGIATAN DI DINKES


20 Apr 18
LANGKAH KERJA 2018
24 APRIL 2018
KAMPANYE DAN PENCANANGAN
UNDANGAN :
1. BUPATI + IBU ACARA
2. WABUP + IBU
3. SEKDA + IBU 1. Penyampaian hasil
4. Pengurus PKK Kab kegiatan.
5. Camat + Ibu 2. Pencanangan
6. Pokja 4 PKK Kec BULAN PEDULI IBU
7. Kapus HAMIL oleh
8. Bikor BUPATI
9. Petugas Gizi 3. SEMINAR
10. KEMENAG (Narasumber dr.
11. RS +Klinik :10 Soetomo Surabaya).
12. PLKB + DP3AKB
13. Struktural Dinkes
GAMBARAN PELAKS. BULAN “PIH”
FAKTOR RESIKO + DITANGANI, RUJUKAN, PEMBIAYAAN,
FOLLOW UP 2 MGG LAGI

DIBERI GELANG MERAH DIPAKAI


IBU HAMIL SAMPAI SELESAI NIFAS
( diperiksa sesuai
format)

PEMBIAYAAN?????
FOLLOW UP 1 BULAN LAGI
PUSK
FAKTOR RESIKO -

DIBERI GELANG HIJAU DIPAKAI


SAMPAI SELESAI NIFAS

CPW DIBERI KARTU CPW


MASALAH + DAN FOLLOW UP 2 MGG SAMPAI
( diperiksa sesuai
format) DENGAN KU BAIK

DIBERI KARTU CPW


MASALAH -
FOLLOW UP 1 BLN LAGI
PEMAKAIAN GELANG PADA SEMUA IBU HAMIL
 Ibu hamil yang sudah memakai gelang berarti :
1. Sudah tercatat dan wajib dipantau oleh Puskesmas
2. Sudah dilakukan skreening resiko tinggi
3. Sudah tercover pembiayaannya
4. Sudah dilakukan perencanaan persalinannya
5. Sudah dilakukan pemeriksaan laborat lengkap
6. Sudah dilakukan konsultasi dengan spesialis obgyn atau spesialis lain (
apabila diperlukan )
 Warna Gelang
1. Merah : wajib bersalin di RS
2. Hijau : bersalin di Puskesmas
 Setelah selesai masa nifas gelang diambil kembali oleh petugas untuk
dipakaikan lagi ke ibu hamil baru
PENJARINGAN CALON PENGANTIN
 Semua calon pengantin:
1. Diperiksa kesehatannya oleh Puskesmas.
2. Diperiksa laborat lengkap
3. Mendapatkan kartu catin
 Kontrol ( follow up ) catin
3. Pemeriksaan rutin sampai dengan hamil sesuai waktu yang disepakati
PETUGAS YANG TERLIBAT dan URAIAN TUGAS
1. Kepala Puskesmas / Dokter / Dokter gigi
 melakukan pemeriksaan ANC yang berhubungan dengan penyakit penyerta pada ibu hamil.
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
2. KIABidan
 memastikan dan mendata semua sasaran ibu hamil terjaring di Puskesmas ( sesuai format ).
 Melaksanakan sweeping terhadap ibu hamil.
 Melakukan ANC sesuai standart (10T ) dan di entry di Kartu Ibu.
 Merekap hasil pemeriksaan Ibu Hamil ( sesuai format ).
 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Dinas Kesehatan.
 Koordinasi dengan petugas Gizi dan Laborat.
2. Gizi
 Memastikan dan mendata semua sasaran CPW.
 Melakukan pengukuran antropometri dan LILA terhadap semua CPW.
 Melakukan konsultasi gizi terhadap Ibu hamil dan CPW.
 Merekap hasil pemeriksaan thd CPW( sesuai format ).
 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Dinas Kesehatan.
 Koordinasi dengan Bidan dan Petugas Obat untuk pemberian TTD.
3. Promkes
 Melakukan sosialiasasi pelaksaan Bulan Peduli Ibu hamil di wilayah masing masing.
4. P2P
 Pendataan dan menangani ibu hamil dengan Hbsag dan HIV.
 Melakukan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil dan CPW ( sesuai format ).
 Berkoordinasi bersama dokter,bidan dan petugas gizi apabila ditemukan masalah dalam hasil pemeriksaan
6. Obat
 Memastikan ketersediaan obat di Puskesmas.
DATA SASARAN SEMENTARA (2018)
PUSKESMAS Ʃ BUMIL ( PWS 2018 ) Ʃ RESIKO TINGGI
Sine 189 40
Ngrambe 98 7
Jogorogo 163 28
Kendal 135 29
Geneng 194 29
Widodaren 130 11
Kwadungan 107 20
Pangkur 109 22
Karangjati 148 37
Bringin 90 1
Padas 140 17
Kasreman 98 16
Ngawi 197 26
Ngawi Purba 161 27
Paron 212 20
Teguhan 106 12
DATA SASARAN SEMENTARA (2018)
PUSKESMAS Ʃ BUMIL ( PWS 2018 ) Ʃ RESIKO TINGGI

Kedunggalar 94 63
Gemarang 72 77
Pitu 78 52
Walikukun 105 79
Kauman 47 39
Mantingan 52 43
Tambakboyo 60 33
Karanganyar 72 64

Anda mungkin juga menyukai