Anda di halaman 1dari 36

Oleh

Direktur Bina Kes Anak

Disampaikan pada Pertemuan Orientasi SN PKPR,


Pusdiklat Bulog, 7-9 April 2015
Sistematika
I. Pendahuluan

II. Masalah Kesehatan Remaja

III. Upaya Peningkatan Kualitas PKPR melalui SN PKPR

IV. Pemantauan dan Penilaian SN PKPR

V. Kesimpulan
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup
kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta
sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal &
berhak atas perlindungan dari kekerasan &
mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat
diskriminasi.
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

Konvensi Hak-hak Anak (KHA) (Ratifikasi,berlaku dgn Kepres No.36 thn 1990)
UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002, UU No. 21 tahun 2007 Pasal 1 tentang perdagangan dan
ekploitasi.

UU Kesehatan No.36 tahun 2009

Pasal 79 Pasal 136-137


UPAYA KESEHATAN SEKOLAH UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN
REMAJA
.
KEBIJAKAN INTERNATIONAL
CEDAW CRC ICPD
1979 1989 1994
JUMLAH ANAK
(sensus peduduk 2010)
0-4 11,658,856 11,013,204 22,672,060
5-9 11,970,804 11,276,366 23,247,170
10 -14 11,659,310 11,018,180 22,677,490
15-19 10,610,119 10,260,967 20,871,086
Jumlah 45,899,089 43,568,717 89,467,806

SEKOLAH JUMLAH SISWA APM


SD 31.049.530 95,23 %
SMP 9.644.563 74,52%
SMA 7.296.366 55.73%

MASALAH KESEHATAN AUSREM KOMPLEKS

HAK ANAK
20 Seks pra-nikah pada remaja
14.6 15-19
15 tahun
10.5
10 20-24
3.7 4.5 tahun
5
1.3 1.4 0.7 1.8
0
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
ARH 2007 ARH 2012
(Adolescent Reproductive Health, SDKI 2012)

ASFR 15 – 19 TH 70
70
67 61 62 60
58

51 51 48 50
42
39 <20
40 34 33 20-29
31 31
30 25 30-39
40-49
18 17
20
13 14

10

0 8
NMR PNMR IMR U5MR
Merokok, minum
minuman beralkohol, dan
penggunaan obat terlarang
35.0
Wanita Pria 30.7
74.40 30.0

25.0
21.8

20.0
16.6
30.20 15.0

10.0
10.0
8.90
3.50
0.102.80 5.0 3.3 3.0
1.8
0.8 0.9
Merokok Minum Menggunakan 0.4
-
minuman obat-obatan
beralkohol terlarang
Adolescent Reproductive Health
SDKI 2012)
Kasus cedera pada anak usia sekolah
dan remaja
RISKESDAS 2013:
Kasus cedera
• usia 5-14 tahun : 9,7%
• usia 15-24 tahun : 11,7%
 mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi
motor (40,6%), kena benda tajam/tumpul (7,3%)

Data system registrasi penyebab kematian (cause of death) th


2012 :
di 12 kabupaten, pada anak 13 – 15 tahun dan 16-18 tahun :
• Kematian terbanyak  akibat kecelakaan transportasi
Diskusi tentang haid sebelum mendapat haid yang pertama:
Wanita, SKRRI 2012
15-19
53.6
38.6
24.8
12.5 13.5
7
0.7 0.3 1 1
Teman Ibu Ayah Saudara Kerabat Guru Petugas Tokoh Lainnya Tidak
kandung kesehatan agama satupun

Diskusi tentang mimpi basah sebelum mimpi basah yang


pertama: Pria
15-19
60 52
47.1
50
40
30 20.2
20
10 1.7 1.4 1.5 1.2 0.1 3.8 0.5
0
Teman Ibu Ayah Saudara Kerabat Guru Petugas Tokoh Lainnya Tidak
kandung kesehatan agama satupun
Dit. Bina Kesehatan Anak
Anak Usia Sekolah dan
continuum of care Remaja
throughout the lifecycle
Program PKPR dan UKS
- Peningkatan (a) cakupan SD/MI yang
kelangsungan hidup melaksanakan
penjaringan kesehatan
- Peningkatan kualitas pada siswa kelas I
hidup
(b) cakupan
Anak usia sekolah dan kabupaten/kota yang
remaja memiliki minimal 4
puskesmas mampu
- Peningkatan laksana Pelayanan
perlindungan kesehatan Kesehatan Peduli
anak Remaja (PKPR).
Berbasis Sekolah Berbasis
•Formal
Sekolah dan
•Non Formal Upaya Pelayanan
Masyarakat

TRIAS UKS KEGIATAN KOMPREHENSIF


Pendidikan Kesehatan: •Promotif:
• Intrakurikulum KIE
• Ekstrakurikulum Anak Usia Sekolah Konselor sebaya
Pelayanan Kesehatan: 6-18 tahun • Preventif:
• Promotif (dokter kecil, KKR) PKHS
• Preventif Konseling
• Penjaringan Kesehatan Tablet Tambah Darah
• Pemeriksaan Berkala • Kuratif/ rehabilitatif:
• Imunisasi Remaja Konseling
• Tablet Tambah darah (TTD) 10-19 tahun(WHO) Pengobatan
• PMT AS Laboratorium
• Kuratif/ rehabilitatif: Rujukan
• Pengobatan sederhana/P3K/ P3P
• Koreksi visus PELAKSANAAN
• Rujukan KE PUSKESMAS • Didalam Gedung Puskesmas
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat • Di Luar Gedung
• Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; (rumah singgah, panti, Lapas,
• lingkungan sekolah bebas rokok;
• kantin/warung sehat, pemanfaatan sekolah
• pekarangan sekolah dll
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TAHUN 2015-2019

TARGET TAHUN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
NO
(IKK)
Baseline 2015 2016 2017 2018 2019

1. Puskesmas yang melaksanakan - 30 40 50 55 60


penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas VII dan X
(RPJMN, Renstra)
2 Puskesmas yang melaksanakan 54% 50 55 60 65 70
penjaringan kesehatan untuk peserta (2014)
didik kelas I (Renstra)

4 Puskesmas yang menyelenggarakan 21% 25 30 35 40 45


kegiatan kesehatan Remaja (Renstra)
Memiliki tenaga Kesehatan
Puskesmas terlatih pelayanan
PKPR Kesehatan peduli remaja

Definisi Memiliki Pedoman


Operasional:
Puskesmas Kesehatan Remaja
yang
menyelenggara
kan kesehatan
remaja
memenuhi Melakukan pelayanan
kriteria konsleing pada remaja
PELAYANAN KESEHATAN REMAJA

Persentase Jumlah puskesmas menyelenggarakan


Puskesmas yg kegiatan kes remaja sesuai kriteria di
Menyelengga suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
= X 100%
ran Kegiatan
Kesehatan Jumlah seluruh puskesmas di suatu
Remaja wilayah kerja dalam 1 tahun

Cara Perhitungan
1. Pembilang :
Jumlah puskesmas memenuhi kriteria menyelenggarakan kegiatan Kesehatan
Remaja di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
2. Penyebut :
Jumlah seluruh puskesmas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama

3. Ukuran/Konstanta :
Persentase (%)

4. Sumber data:
SIMPUS LB 4
100

92
90 90
81.69
77.67
80 80

70 70
61
60 55.87
60

50 50 Target
41.09
Capaian
40 40

30

20

10

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
CAKUPAN KAB/KOTA MAMPU LAKSANA PKPR
TAHUN 2013
100.00

94.29
92.11 92.86
90.48 90.91
88.46
85.71
83.33 83.33
81.69 81.82 81.82 81.82
80.00
75.00
70.00 71.43 71.43
66.67
63.64 64.29
60.87

44.44

17.24

7.14

12 Provinsi 22 Provinsi

Target 2013 : 80% Jumlah Puskesmas PKPR: 2792 dari 406


Indonesia 2013 : 81.69% Kab/Kota
•Alat ukur mutu
PUSKESMAS •Memastikan
MAMPU LAKSANA
PKPR
dihasilkannya
layanan PKPR dengan
mutu yang sama dan
konsisten.

•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring
•Manajemen Kesehatan
Kriteria Pemenuhan Standard 1 :
SDM Kesehatan

Kriteria Input Kriteria Proses


I.1.1. Pengelola program yang terlatih, P.1.1. Pengelola program
terkait PKPR, yang mempunyai melaksanakan pelayanan bagi remaja
pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan standar dan pedoman
untuk melaksanakan PKPR sesuai yang berlaku dan dikukuhkan dengan
kebutuhan remaja berdasarkan Surat Keputusan.
pedoman.
I.1.2. Pengelola program yang terlatih P.1.2. Pengelola program memberikan
untuk memberikan pelayanan pelayanan konseling yang peduli,
konseling yang peduli, peka, peka, bersahabat dan tidak
bersahabat dan tidak menghakimi menghakimi remaja sesuai dengan
sesuai dengan standar dan pedoman standar dan pedoman yang berlaku.
yang berlaku.
Kriteria Pemenuhan Standard 2 :
Fasilitas Kesehatan

Kriteria Input Kriteria Proses


I.2.1. Tersedianya paket pelayanan P.2.1. Faskes menyelenggarakan paket
kesehatan komprehensif sesuai dengan pelayanan kesehatan komprehensif bagi
kebutuhan remaja tanpa membedakan remaja, baik di dalam maupun di luar
karakteristik sosial dan ekonomi pada gedung faskes, sesuai dengan kebutuhan
setiap jenjang pelayanan kesehatan, baik remaja tanpa membedakan karakteristik
di dalam maupun di luar gedung, sosial dan ekonomi.
berdasarkan standar dan pedoman yang
berlaku.
I.2.2. Tersedianya prasarana dan sarana P.2.2. Faskes menyediakan prasarana
yang diperlukan sesuai pedoman untuk dan sarana yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
komprehensif bagi remaja, baik di dalam komprehensif, baik di dalam maupun di
maupun di luar gedung faskes, yang luar gedung faskes, sesuai dengan
memenuhi selera remaja. kebutuhan remaja tanpa membedakan
karakteristik sosial dan ekonomi.
Lanjutan …Kriteria Pemenuhan Standard 2
Kriteria Input Kriteria Proses
I.2.3. Tersedianya prosedur, tata P.2.3. Faskes menyelenggarakan
laksana dan alur pelayanan pelayanan kesehatan bagi
guna mencegah terjadinya remaja, baik di dalam maupun
missed opportunity dan di luar gedung faskes, dengan
menjamin kerahasiaan, privasi, prosedur dan tata laksana yang
kenyamanan dan kecepatan menjamin tercegahnya missed
penyelenggaraan pelayanan opportunity dan menjamin
kesehatan komprehensif bagi kerahasiaan, privasi,
remaja, baik di dalam maupun kenyamanan dan kecepatan.
di luar gedung faskes.
Kriteria Pemenuhan Standard 3 :
Remaja

Kriteria Input Kriteria Proses


I.3.1. Tersedianya mekanisme, P.3.1. Terselenggaranya kegiatan
prosedur dan sumber daya pemberian informasi kepada
penyelenggaraan kegiatan remaja/ pelayanan KIE oleh
pemberian informasi / berbagai pihak terkait sesuai
pelayanan KIE oleh berbagai dengan kewenangan masing-
pihak terkait sesuai dengan masing serta memenuhi selera
kewenangan masing-masing dan kebutuhan berbagai
serta memenuhi selera dan kelompok remaja berdasarkan
kebutuhan berbagai kelompok standar pedoman yang berlaku.
remaja berdasarkan standar
pedoman yang berlaku.
Lanjutan… Kriteria Pemenuhan Standar 3
Kriteria Input Kriteria Proses
I.3.2. Tersedianya berbagai alat P.3.2. Diselenggarakannya
bantu audio-visual untuk kegiatan pemberian informasi/
kegiatan pemberian dengan berbagai metode dan
informasi/pelayanan KIE, baik alat bantu audio-visual
berupa media cetak maupun pelayanan KIE yang memenuhi
elektronik, yang memenuhi selera dan kebutuhan berbagai
selera dan kebutuhan berbagai kelompok remaja dan
kelompok remaja dan masyarakat terkait.
masyarakat terkait.
I.3.3. Adanya pedoman tentang P.3.3. Konselor sebaya dan
peran, hak, tanggung jawab, dan pendampingnya melaksanakan
ruang lingkup kegiatan konselor peran, hak, tanggung jawab
sebaya dan pendampingnya. serta kegiatan sesuai dengan
standar dan pedoman.
Kriteria Pemenuhan Standar 4 :
Jejaring

Kriteria Input Kriteria Proses


I.4.1. Tersedianya metode dan P.4.1. Terlaksananya pemetaan dan
instrumen untuk melakukan tersedianya peta peran, kegiatan dan
pemetaan peran, kegiatan dan produk produk berbagai pemangku
berbagai pemangku kepentingan kepentingan dalam pembinaan
dalam pembinaan kesehatan remaja kesehatan remaja.
(duty bearer analysis).
I.4.2. Tersedianya mekanisme P.4.2.Terlaksananya mekanisme
pembentukan, kejelasan peran dan pembentukan, kejelasan peran dan
tanggung jawab serta pembinaan, dari tanggung jawab serta pembinaan dari
setiap organisasi/forum antar setiap organisasi/ antar pemangku
pemangku kepentingan dalam kepentingan dalam pembinaan
pembinaan kesehatan remaja. kesehatan remaja.
Lanjutan….Kriteria Pemenuhan Standar 4
Kriteria Input Kriteria Proses
I.4.3. Tersedianya mekanisme P.4.3. Berbagai kelompok masyarakat
pembinaan berbagai kelompok melaksanakan kegiatan untuk
masyarakat untuk mendukung mendukung pemanfaatan pelayanan
pemanfaatan pelayanan kesehatan kesehatan remaja.
remaja.
I.4.4. Tersedianya mekanisme P.4.4. berbagai organisasi remaja
pembinaan terhadap penguatan peran melaksanakan kegiatan Terlaksananya
dan tanggung jawab organisasi remaja pembentukan, pembinaan serta
yang memperjuangkan kepentingan penguatan peran dan tanggung jawab
remaja. organisasi remaja yang
memperjuangkan kepentingan remaja.
I.4.5. Tersedianya mekanisme untuk P.4.5. Remaja didorong untuk dan
meningkatkan partisipasi remaja dalam berpartisipasi aktif dalam
pembinaan kesehatan remaja. merencanakan, melaksanakan,
memantau dan menilai kegiatan
pembinaan kesehatan remaja.
Kriteria Pemenuhan Standar 5 :
Manajemen Kesehatan

Kriterian Input Kriteria Proses


I.5.1. Tersedianya berbagai dokumen P.5.1. Terlaksananya kegiatan
yang dibutuhkan untuk advokasi advokasi PKPR pada berbagai tingkat
PKPR pada berbagai tingkat administratif untuk mendukung
administratif untuk memastikan lahirnya kebijakan pelaksanaan
ketersediaan sumber daya bagi PKPR, dengan menggunakan berbagai
pelaksanaan PKPR. dokumen terkait.
I.5.2. Tersedianya standar, pedoman, P.5.2. Terselenggaranya PKPR sesuai
dan rencana aksi untuk dengan standar, pedoman, dan
penyelenggaraan PKPR. rencana aksi.

I.5.3. Tersedianya sistem pencatatan P.5.3. Terselenggaranya pencatatan


dan pelaporan program PKPR. dan pelaporan program PKPR.
Lanjutan…Kriteria Pemenuhan Standar 5

Kriterian Input Kriteria Proses


I.5.4. Tersedianya metode dan P.5.4. Terlaksananya kegiatan
instrumen untuk melaksanakan evaluasi diri, supervisi fasilitatif
evaluasi diri, supervisi fasilitatif dan pemantauan terhadap
dan pemantauan terhadap penyelenggaraan PKPR.
penyelenggaraan PKPR.
I.5.5. Adanya sistem rujukan P.5.5. Terlaksananya layanan
untuk pelayanan kesehatan rujukan dan rujukan balik untuk
remaja, baik rujukan medik, pelayanan kesehatan remaja,
rujukan sosial maupun rujukan
baik rujukan medik, rujukan
hukum.
sosial maupun rujukan hukum.
ORIENTASI TUJUAN

 Mengidentifikasi
kekurangan dan
kelemahan dalam
menyelenggarakan
PKPR.
 Melakukan upaya yang
PENGUMPULAN
AKSI KOREKSI spesifik untuk
DATA
menanggulangi
kekurangan dan
kelemahan dalam
penyelenggaraan PKPR.
 Meningkatkan mutu
PKPR yang
diselenggarakan secara
berkesinambungan.
Komponen Standar yang diukur
Standard Komponen Standard
Standar1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas
SDM Kesehatan Pelayanan Konseling Remaja
Standar 2 Paket Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Kesehatan Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan
Standar 3 Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE)
Remaja Kegiatan Konselor Sebaya
Standar 4 Pemetaan Pemangku Kepentingan
Jejaring Peningkatan Partisipasi Remaja
Kegiatan Advokasi
Standar 5 Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Kesehatan Kegiatan Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi
Sistem Rujukan
PENGUMPULAN DATA
Instrumen Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR

METODE INSTRUMEN SUMBER DATA


KUESIONER PIMPINAN
PUSKESMAS PIMPINAN PUSKESMAS
WAWANCARA KUESIONER PETUGAS PETUGAS PKPR
PKPR
KUESIONER PETUGAS PETUGAS PENDUKUNG :
PENDUKUNG loket, lab, obat,

REMAJA : umum dan


KUESIONER REMAJA
OBSERVASI koselor sebaya, min. 3 org

KUESIONER PENGAMATAN SARANA PRASARANA,


DOKUMEN

TRIANGULASI DATA
PENGOLAHAN DATA :
MATRIKS REKAPITULASI PEMENUHAN SN PKPR

PENILAIAN/INTERPRETASI:
Paripurna apabila mencapai ≥80% -- hijau
Optimal apabila mencapai 60% - 79% -- kuning
Minimal apabila mencapai <60% -- merah

SUSUN WORK PLAN


V. KESIMPULAN
• Standar Nasional PKPR  suatu upaya yang
berkesinambungan, sistematis dan objektif
dalam memantau dan menilai mutu PKPR yang
diselenggarakan Puskesmas.

• Pemenuhan Standar Nasional PKPR di Puskesmas


 TANGGUNG JAWAB BERSAMA
(pusat, provinsi, kab/kota, puskesmas)

Anda mungkin juga menyukai