Anda di halaman 1dari 20

PERAN KADER BKS

DALAM
PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
Samsu Eko Suhartono,S.Gz

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman


STUNTING
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak

kekurangan gizi kronis


dan infeksi berulang

Ditandai dengan panjang atau


tinggi badannya berada di
bawah standar
(TB/U) <-2 SD (stunted) atau (TB/U)
<-3 SD (severe stunted)
.

PER.BKKBN
No.12/2021
PENYEBAB PERMASALAHAN STUNTING

3
DAMPAK STUNTING TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

4
PREVALENSI BALITA STUNTING
BERDASARKAN PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017 – 2022

11,99 11,00 8,38


2017 2018 2019

6,88
6,92 7,24
2022
2021 2020
STUNTING
PREVALENSI BALITA STUNTING 0-59 BULAN
MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2022
13.16
12.75
12.63
11.80
14.00
Target Kabupaten Sleman
12.00 Tahun 2022 : 7.19%

9.91
8.73
10.00

8.03
7.57
7.55
6.88
6.69
6.29
6.25
6.24
6.21
6.18
8.00

6.09
5.81
5.51
5.36
4.98
4.98
6.00

4.17
4.11
3.99
3.90
4.00

2.00

0.00
PREVALENSI BALITA STUNTING 0-59 BULAN
MENURUT KALURAHAN TAHUN 2022

Kalurahan dengan permasalahan Kesehatan masyarakat :


1. Sangat rendah (hijau) : tidak ada
2. Rendah (kuning) : 69 kalurahan lainnya
3. Sedang (orange) : 17 kalurahan : Donokerto, Wonokerto,
Girikerto, Bangunkerto, Hargobinangun, Pakembinangun,
Candibinangun, Purwobinangun, Bimomartani,
Umbulmartani, Sindumartani, Sendangrejo, Sendangagung,
Sendangarum, Sendangmulyo, Sumberarum, Sidomulyo.
4. Tinggi (merah): tidak ada
5. Sangat tinggi (merah tua): tidak ada
FAKTOR DETERMINAN PERMASALAHAN
STUNTING DI KABUPATEN SLEMAN
TAHUN 2022
Kerangka Penanganan Stunting (Lancet, 2013)

Intervensi gizi spesifik Intervensi gizi sensitif


(berkontribusi 30%) (berkontribusi 70%)

• Intervensi yang ditujukan kepada • Intervensi yang ditujukan melalui


kelompok 1.000 Hari Pertama berbagai kegiatan pembangunan
Kehidupan (HPK). diluar sektor kesehatan.
• Umumnya dilakukan oleh sektor • Sasarannya adalah masyarakat
kesehatan. umum, tidak khusus untuk pada
• Bersifat jangka pendek, hasilnya kelompok 1.000 HPK.
dapat diketahui dalam waktu relatif
pendek.
INDIKATOR INTERVENSI UTAMA PENCEGAHAN STUNTING
12. Cakupan keluarga yang mengikuti Bina Keluarga Balita
1.Cakupan kelas ibu hamil (ibu mengikuti konseling gizi dan 13. Cakupan rumah tangga yang menggunakan sumber air
kesehatan) minum layak
2.Cakupan Ibu Hamil mendapat IFA (TTD) minimal 90 tablet 14. Cakupan rumah tangga yang menggunakan sanitasi
selama kehamilan
layak
3.Cakupan Bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan 15. Cakupan orang tua yang mengikuti kelas parenting
4.Cakupan Ibu Hamil-K4
16. Cakupan anak usia 2-6 tahun terdaftar (peserta didik) di
5.Cakupan layanan Ibu Nifas
PAUD
6.Cakupan kehadiran di posyandu (rasio yang datang
terhadap total sasaran)
17. Cakupan rumah tangga peserta JKN/Jamkesda

7.Cakupan anak 0-11 bulan telah diimunisasi dasar secara 18. Cakupan KPM PKH yang mendapatkan FDS gizi dan
kesehatan
lengkap
8.Cakupan anak 6-59 bulan yang memperoleh Vit A 19. Cakupan keluarga 1000 HPK kelompok miskin sebagai
9.Cakupan balita kurus yang mendapatkan PMT penerima BPNT
10.
Cakupan balita diare yang memperoleh suplementasi zinc 20. Cakupan desa menerapkan KRPL
11.
Cakupan remaja putri mendapatkan TTD
TPPS Tingkat Desa/Kelurahan
3 UNSUR TPK :

696 TPK (2088 Anggota)


TERSEBAR DI 86 KALURAHAN

TP PKK Bidan Kader KB


16
Komponen Pendukung TPPS Desa/Kecamatan
TIM PENDAMPING KELUARGA
Tim Pendamping Keluarga BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
(TPK) TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
• Pendampingan dan Surveilans dalam kegiatan:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial

KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th


(Anak 0-2 Th Prioritas)
Inovasi PPS Berdasarkan Perpres dan PerBan RAN
PASTI: Memastikan: 4 PASTI dan 5 STANDAR

Di desa/
kelurahan

Sumber :
Paparan Prof. Razak Thaha, 25 Juli 2022
TIM PENDAMPING KELUARGA

19
Menembus Batas
THANKWaras
YOU

Anda mungkin juga menyukai