Anda di halaman 1dari 23

ANALISI SITUASI PEMUDA

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS


TANTANGAN PEMBANGUNAN PEMUDA (1):
PARTISIPASI PENDIDIKAN

Capaian Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah


2017 2018 2019 16-18 19-24 25-30

75.55

73.41
71.37
86.59

68.28
86.11

87.3

32.09
30.28
29.93

30.19

25.62
24.81
10.63
10.37
10.21

15.34

4.06
4.19
5.11

2.78
Rata-rata Lama APK Sekolah APK PT
Sekolah Menengah
Sumber: Susenas 2017-2019 Perkotaan Perdesaan Laki-laki P e r e m p ua n
Sumber: Susenas Maret 2019

✓ Semakin bertambah umur pemuda, maka nilai APS semakin turun


✓ Rata-rata pemuda Indonesia telah menempuh
✓ APS paling tinggi pada kelompok umur 16-18 tahun baik di perkotaan, perdesaan,
pendidikan hingga kelas 1 Sekolah Menengah/
pada laki-laki dan juga perempuan
sederajat pada tahun 2019
✓ Hal ini wajar terjadi mengingat kelompok umur 16-18 tahun merupakan kelompok
✓ partisipasi pada perguruan tinggi masih rendah.
umur yang bersesuaian dengan Pendidikan Sekolah Menengah (SM)/sederajat

4
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
TANTANGAN PEMBANGUNAN PEMUDA (2) :
KESEHATAN DAN PERILAKU BERISIKO
Pemuda Indonesia memiliki prevalensi masalah kesehatan yang serius yang berdampak pada produktivitas

Angka Kesakitan Pemuda Pemuda Merokok Fertilitas Remaja

Pemuda dan remaja merokok di 7% perempuan usia 15 – 19


Indonesia ditemukan cukup tahun sudah menjadi Ibu
tinggi, yaitu 18,38% (2019), 5% sudah pernah melahirkan
cenderung tidak berubah sejak 2% sedang hamil anak pertama
2015 (18,68%) (diolah dari Susenas).
Persentase remaja perempuan di perdesaan
yang menjadi Ibu lebih tinggi dibandingkan
perkotaan, masing-masing, 10% dan 5%.

Akses Kesehatan Perkawinan Usia Anak


Berdasarkan kelompok pengeluaran, semakin Sekitar 11% pemuda dan
rendah kelompok pengeluaran, semakin tinggi remaja lainnya belum
persentase pemuda yang sakit. Hal ini dapat terdaftar sebagai peserta 11,2 % proporsi
disebabkan karena perbedaan karakteristik perempuan usia 20 - 24
JKN (BPJS Kesehatan, 2020)
dari segi materiil di antaranya perumahan,
tahun yang menikah
kepadatan rumah, sanitasi, pekerjaan dan
sebelum 18 tahun
lingkungan yang berisiko.
Sumber: Susenas Maret 2019
Sumber: SDKI, 2017
5
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
TANTANGAN PEMBANGUNAN PEMUDA (3):
KESEMPATAN KERJA

Brunei Darussalam 9.2


Phillipines 5.4
Indonesia 5.3
3 dari 4 pengangguran
Malaysia 3.3 merupakan pemuda
Singapore 2.9 (Sakernas, 2019)

Viet Nam 2.2


Thailand 1.1
Cambodia 1.1
• Produktivitas tenaga kerja Myanmar 1
Indonesia perlu didorong
lebih baik. Lao PDR 0.6
• Lulusan SMK yang diharapkan 0 5 10
siap bekerja, justru
merupakan penyumbang Pengangguran terdidik lebih tinggi
tingkat pengangguran Tingkat pengangguran Indonesia lebih dibandingkan yang berpendidikan
terbuka yang tertinggi tinggi dibandingkan Malaysia, Thailand, rendah (Sakernas, 2019)
dan Vietnam
Sumber: The ASEAN Secretariat, 2019

6
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
KONDISI PANDEMI COVID-19 MEMBERIKAN EFEK DOMINO
PADA ASPEK SOSIAL, EKONOMI & KEUANGAN
Memberikan tekanan kepada perekonomian baik dari sisi supply maupun demand

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Penyebaran COVID-19 di Volatilitas sektor keuangan


Langkah untuk flattening the Kinerja ekonomi menurun
Indonesia muncul seiring turunnya investor
curve memiliki konsekuensi tajam: konsumsi terganggu,
pada: berhentinya aktivitas confidence dan terjadinya flight
investasi terhambat, ekspor-
to quality.
ekonomi yang menyerap impor terkontraksi.
tenaga kerja di berbagai Pertumbuhan ekonomi Sektor keuangan juga terdampak
DKI Jakarta
25.4% sektor, tak terkecuali sektor- melambat/menurun tajam karena penurunan kinerja sektor
Lain…
sektor informal. riil; NPL, profitabilitas dan
Jawa Timur solvabilitas perusahaan
16.5% mengalami tekanan.
Sulsel PERTUMBUHAN EKONOMI
5.8% Jabar Jateng 252.923 Potensi dampak sosial
7.0% 7.9%
penurunan pertumbuhan (asumsi) APBN = 5,5%
58.788
Kemiskinan +1,89 s.d. +4,86
(juta orang)
184.298
Pengangguran +2,92 s.d. +5,23 BPS (Agustus 2020) =
9.837 (juta orang) Skenario Skenario
Berat Sangat Berat
minus 5,3%
= Sembuh Per 21 Sept‘20
= kasus terkonfirmasi 7
= dalam perawatan/isolasi = Meninggal
7
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
PEMUDA DAN PANDEMI (1)
AKSES TERHADAP PENDIDIKAN

Masih terdapat pemuda yang tidak memiliki akses internet :


(PUSKAPA, KOMPAK, UNICEF, 2020)

3.703.434 Rumah 1.351.672 Rumah


Tangga tanpa internet Tangga tanpa internet
dengan anak usia SLTP dengan anak usia SLTA

97,6% sekolah meliputi 68,8 juta pelajar dan


4,2 juta guru/dosen harus melaksanakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik secara daring
maupun luring (Kemendikbud, Juni 2020).

Belum meratanya akses pembelajaran online karena terbatasnya akses


kepemilikan komputer/laptop dan akses internet.

8
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
PEMUDA DAN PANDEMI (2):
KESEHATAN DAN PERILAKU BERISIKO

TREN SEMBUH COVID-19 BERDASAR KERENTANAN TERHADAP DEPRESI


KELOMPOK UMUR

31.9 43% merasa lingkungan tidak aman dan khawatir


keluarga terpapar Covid-19;

25.1 23% tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain;


23.4
Selama masa karantina dan kondisi
pandemi yang tidak pasti, pemuda 22% masalah pangan dan finansial selama pandemik,
rentan terhadap depresi karena:
2% tugas yang diberikan oleh guru

9.6 (Laporan Awal Situasi Pemuda Selama Pandemi COVID-19, UNFPA Indonesia)
7.5

2.5 POTENSI PERILAKU BERISIKO


Potensi perilaku berisiko karena keterbatasan akses
0-5 6-18 19-30 31-45 46-59 ≥60 terhadap mekanisme bertahan (coping mechanism)
yang positif seperti olahraga atau jenis aktivitas fisik
Meskipun tren sembuh Covid-19 pada lainnya dapat memicu ke mekanisme yang negatif,
pemuda cukup tinggi, namun kondisi seperti penyalahgunaan narkoba, melukai diri sendiri,
pandemi berdampak pada kesehatan atau perilaku berbahaya lainnya.
mental pemuda.
(COVID-19: Working with and for young people, UNICEF)
Sumber: https://covid19.go.id , 21/09/2020
9
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
PEMUDA DAN PANDEMI (3):
CAPAIAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA 1 DEKADE BERPOTENSI HILANG
Jumlah tenaga kerja industri yang terdampak Pandemi Covid-19 berpotensi mencapai 5,5 juta tenaga kerja--kurang lebih sama
dengan pencapaian tenaga kerja selama 10 tahun terakhir

* Pengurangan tenaga kerja dalam ribu orang 5,547

3,423
2,073
813 754
124 106 63 58 29 24 22 20 15 13 18 16 50
Penyamak Synthetic Alat
Pakaian Jadi Benang dan Industri Industri Total
Wood Kulit & Daur Ulang Percetakan Pengolahan Kemasan Pengolahan Fibers dan Permainan
Dan Barang Kain (TPT Alas Kaki Furniture Perhiasan Subtotal Besar Kecil & Penguranga
Working Barang Jadi Plastik dan Grafika Ikan Karton Tembakau Filamen dan Mainan
Jadi Tekstil Antara) Lainnya Menengah n Tenaker
Tekstil (TPT Hulu) Anak-anak
Series1 813 754 124 106 63 58 29 24 22 20 15 13 18 16 2,073 50 3,423 5,547
Sumber: Kementerian Perindustrian April 2020, Bappenas (diolah)

• Estimasi yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui


komunikasi dengan dunia usaha menunjukkan sekitar 5,5 juta tenaga kerja
industri sudah dalam status tidak bekerja, baik karena PHK ataupun
dirumahkan.
• Jumlah pengurangan tenaga kerja sejumlah 5,5 juta orang tersebut setara
Kumulatif Bertambah 5,8 Juta Selama 10 Tahun
dengan kurang lebih 30 persen dari total tenaga kerja industri besar dan
Berkurang 5,5 Juta dalam 2 Bulan sedang yang secara keseluruhan mencapai 18,5 juta tenaga kerja.
• Pengurangan tenaga kerja sebesar 5,5 juta orang tersebut diperkirakan
12,6 Tenaga Kerja Industri Stagnan 12,9 menghapus hampir keseluruhan penciptaan lapangan kerja industri yang
telah dilakukan selama 10 tahun terakhir. Indonesia kehilangan 1 dekade
penciptaan tenaga kerja industri.
Sumber: Kementerian Perindustrian dan Bappenas (Diolah), 2020 10
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
PEMUDA DAN PANDEMI (4):
NERACA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN UMKM TERGANGGU

Dampak Pandemi COVID-19 thd Transaksi Nilai Usaha


Keberlangsungan Usaha Menurut Sektor Lapangan
(persen)
Pekerjaan (persen)
3.6 4.5 Lebih tinggi daripada sebelum
terjadi pandemi
Sama dengan sebelum terjadi Industri Pengolahan 0.0 20.4 44.9 34.7 0.0
pandemi
36.7 14.2 Menurun antara 10-30%
Jasa Kemasyarakatan 2.3 37.4 27.4 4.1 28.8
Menurun antara 31-60%
15
Menurun lebih dari 60% Konstruksi/Bangunan 0.0 49.7 25.1 17.1 8.1

26 Tidak ada sama sekali penjualan Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha
0.0 57.7 22.3 10.6 9.4
Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Kendala dalam Pengembalian Pinjaman (persen) Listrik, Gas, dan Air Minum 0.0 36.0 0.0 64.0

Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa


Tidak ada kendala 4.3 58.1 13.6 3.9 20.1
Akomodasi
2
3.1 Hanya mampu membayar beban bunga
7.4 Pertambangan dan Penggalian 0.0 100.0 0.0
saja
Hanya mampu membayar pokok pinjaman
32.8 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
10 saja 10.3 36.9 14.5 10.3 28.0
Butuh untuk dijadwal ulang (penundaan) Perburuan, dan Perikanan
pembayaran dalam 1 bulan Transportasi, Pergudangan, dan
Butuh untuk dijadwal ulang (penundaan) 3 9.1 31.8 40.1 9.1 9.8
Komunikasi
bulan
18.1 Tidak dapat melakukan pembayaran
Tidak Tahu Kurang dari 3 Bulan 3-6 Bulan 6-12 Bulan Lebih dari 12 Bulan
Butuh untuk dijadwal ulang (penundaan) 6
26.6 bulan
Sumber: Survey LIPI, Kemenaker, LD
Sumber: Survey Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) 11
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
PEMUDA DAN PANDEMI (5):
KETENAGAKERJAAN PEMUDA

Persentase Responden yang WFH Menurut Pendidikan Terakhir


Status Pekerjaan
23%

3%
56%
18%

Tetap Bekerja
Tetap Bekerja, namun dirumahkan sementara
Terkena PHK
Tidak Bekerja
Pembatasan mobilitas penduduk dan
kebijakan WFH berdampak terhadap
Kondisi Pendapatan Pekerja Secara Keseluruhan berbagai kondisi ketenagakerjaan

3 dari 10 pekerja usia 15-29


42% tahun kehilangan pekerjaan
selama masa pandemi
58%

15,6 % jumlah pekerja ter-


PHK, dengan kelompok
Penurunan pendapatan Pendapatan tetap rentan 15-29 tahun
Sumber: Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 - BPS 2020, Tim Kaji Cepat
Sumber: Survey BPS Penanganan COVID-19 LIPI, Tim COVID-19 Tenaga Kerja LIPI
12
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
POTENSI PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN

Permasalahan yang dihadapi pemuda PARTISIPASI PEMUDA (16-20 TAHUN) DALAM AKSES INTERNET PEMUDA
berpengaruh terhadap kualitas dan KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN TAHUN 2018
produktivitasnya.
95
Proporsi pemuda yang
2015
90 mengakses internet selama
2018
tiga bulan terakhir
85
meningkat cukup

Persen
signifikan pada periode
80
2015-2019
75

70 (Sumber: Susenas 2015 dan 2019 )

Walaupun demikian, terdapat 65


beberapa kondisi yang potensial ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) DALAM

Maluku Utara
NTB

Papua
Sulawesi Tengah
Bengkulu

Kep. Riau
Jawa Timur

Kalimantan Selatan

DKI Jakarta
Jambi

Gorontalo
Sumatera Selatan

Sumatera Barat
Sulawesi Barat

Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara
DI Yogyakarta

menjadikan pemuda sebagai agen INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA


penggerak pembangunan

87.3
Selama tahun 2015-2019
Sumber: Susenas MSBP, 2018 capaian domain Pendidikan
dalam IPP adalah yang

30.28
tertinggi, dengan capaian
Pada 2018, angka partisipasi pemuda dalam indeks pada tahun 2019

10.63
kegiatan sosial kemasyarakatan telah mencapai sebesar 70 (dari rentang nilai
81,97%. atau terdapat sekitar 8 dari 10 pemuda 0-100). Hal ini menjadi
Indonesia telah terlibat dalam kegiatan sosial Rata-rata APK APK PT potensi bagi pemuda untuk
kemasyarakatan. Lama Sekolah terlibat dalam pembangunan.
Sekolah Menengah
(Sumber: Susenas 2019)
13
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
ACUAN PEMBANGUNAN
PEMUDA

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS


SEGMENTASI USIA
ANAK, REMAJA, DAN PEMUDA

0 5 6 10 15 20 25 30
usia

0-18 Tahun (UU 23/2002 Tentang Perlindungan Anak)


10-18 Tahun (Permenkes RI No.
25/2014)

10-24 tahun dan belum menikah (BKKBN)

16-30 tahun (UU 40/2009 tentang Kepemudaan)

39,12% usia 25-30 tahun


Jumlah Pemuda 57,94% berada 50,78% adalah
Indonesia: di perkotaan laki-laki
40,21% usia 19-24 tahun
64,19 jt atau 24,01 %
Populasi Penduduk di
Indonesia* 20,67% usia 16-18 tahun
42,06% berada 49,22% adalah
Sumber:Statistik Pemuda Indonesia, BPS, 2019 di perdesaan perempuan

UNGGUL 15
VISIONER BERINTEGRITAS
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP DALAM PEMBANGUNAN SDM

Prenatal Neonatal Infant Early Anak Remaja Dewasa Lansia


Childhood

Anak yang sehat, cerdas, ceria, dan bahagia

Pemuda yang aktif dan produktif

Tenaga kerja berdaya saing dan produktif

Masa persiapan pensiun

Lansia sehat dan produktif

▪ Pembangunan SDM Indonesia dilakukan dengan menggunakan pendekatan siklus hidup, sehingga program dan kebijakannya
bersifat berkelanjutan dan saling melengkapi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di seluruh tahapan
hidup manusia.

▪ Oleh karena itu, pemuda merupakan suatu kesinambungan yang menjawab kebutuhan dari masa balita dan menuju masa
dewasa dan lansia.

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS 16


FRAMEWORK INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA
Membangun pemuda tidak hanya berarti membangun individu pemuda, tetapi juga membangun
lingkungan sekitar yang menjadi sumber penghidupan

Lapisan Partisipasi dalam Berbagai Bidang Kehidupan


Peran pemuda sebagai subjek pembangunan tecermin pada lapisan
terluar kerangka kerja IPP yang terdapat dalam domain partisipasi dan
kepemimpinan. Lapisan ini juga mencantumkan aspek gender dan
diskriminasi untuk memastikan terwujudnya kesetaraan pembangunan.

Lapisan Pembangunan Penghidupan dan Kesejahteraan


Hal mendasar yang harus dilakukan untuk membangun penghidupan dan
kesejahteraan pemuda adalah meningkatkan akses mereka terhadap
lapangan dan kesempatan kerja. Terdapat satu domain dalam lapisan ini
yang disebut dengan domain lapangan dan kesempatan kerja.

Lapisan Pembangunan Individu


Peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ketersediaan ruang publik yang
aman merupakan komponen pembangunan individu pemuda yang
penting untuk diperhatikan. Hal ini dipetakan dalam domain pendidikan
dan domain kesehatan dan kesejahteraan.

Framework IPP

✓ Pembangunan pemuda juga harus berpegang pada prinsip bahwa pemuda adalah objek dan sekaligus subjek
pembangunan.

✓ Kondisi antarindividu atau kelompok pemuda tidak homogen, perlu dipastikan bahwa hasil dari pembangunan
pemuda bisa dinikmati secara merata oleh setiap kelompok, baik laki-laki maupun perempuan.
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
CAPAIAN INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA

Capaian IPP Tahun 2015-2019 dan


58.17 57,67 52,67
Proyeksi IPP 2019-2024 (2024)
56.50 56.50 (2019)
54,67 55.33
(2019) 70,00
(2019)
51,50
50,83 52,67
(2018)
(2019)
55,00
(2016)
49,33 (2019)
48,67 (2017) D1 D3 D5
(2015) 45,00
D1 D3 D5
Domain yang mengalami perubahan nilai (dari tahun (2019)
D1 D3 D5
sebelumnya)
D1D2D3D4D5
D1D2D3D4D5 Domain dengan nilai yang relatif stabil 46,67
(2019)

46,67
(2019)

Keterangan:
*) Mengacu pada arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas agar indikator tekait dengan SDGs menggunakan metadata global, maka metadata indikator pada Indeks Pembangunan Pemuda

(IPP) disesuaikan pada dua indikator yaitu:


(1) Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (dari yang sebelumnya rentang 19-24 tahun menjadi 19-23 tahun); dan
(2) Perkawinan Usia Anak (perubahan pembagi yang sebelumnya dengan menggunakan jumlah wanita usia 20-24 tahun yang pernah kawin menjadi jumlah wanita usia 20-24 tahun)

Sumber: diolah bersama oleh Bappenas - BPS- Kemenpora dari Susenas dan Sakernas 2015 - 2019

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS


PEMUDA DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS


AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020 - 2024
Visi – Misi dan Arahan Presiden yang terdiri dari Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan
Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi diterjemahkan ke dalam 7 Agenda Pembangunan
RPJMN 2020 - 2024
Visi – Misi Presiden Arahan Presiden 7 Agenda Pembangunan
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
1| Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia 1| Pertumbuhan yang Berkualitas
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mengembangkan Wilayah untuk
2| Mandiri, dan Berdaya Saing Pembangunan SDM 2| Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pembangunan yang Merata dan Pemerataan
3| Berkeadilan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Mencapai Lingkungan Hidup yang
Pembangunan 3| yang Berkualitas dan Berdaya Saing
4| Infrastruktur
Berkelanjutan
Revolusi Mental dan Pembangunan
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan 4| Kebudayaan
5| Kepribadian Bangsa
Penyederhanaan
Regulasi
Memperkuat Infrastruktur untuk
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas 5|
6| Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya
Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Penyederhanaan
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Birokrasi Membangun Lingkungan Hidup,
7| Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
6| Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Warga
Perubahan Iklim
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
Transformasi
8| Efektif dan Terpercaya Ekonomi Memperkuat Stabilitas Polhukhankam
7| dan Transformasi Pelayanan Publik
Sinergi Pemerintah Daerah dalam
9| Kerangka Negara Kesatuan 20
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN DAN KAIDAH RPJMN 2020 - 2024

Tema RPJMN IV 2020 - 2024


7 PRIORITAS NASIONAL RPJMN IV 2020 - 2024
“Indonesia Berpenghasilan Menengah -
Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”
1. Memperkuat Ketahanan 2. Mengembangkan Wilayah 3. Meningkatkan SDM
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020 - 2024 Ekonomi untuk untuk Mengurangi berkualitas dan berdaya
Pertumbuhan yang Kesenjangan dan Menjamin saing
Berkualitas Pemerataan
Tujuan Pembangunan
Gender
Berkelanjutan

Modal Sosial dan


Transformasi Digital
Budaya
4. Revolusi Mental dan 5. Memperkuat Infrastruktur 6. Membangun Lingkunagn
Pembangunan Mendukung Pengembangan Hidup, Meningkatkan
Kebudayaan Ekonomi dan Pelayanan Dasar Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020 - 2024

7. Memperkuat Stabilitas Prioritas Nasional yang didukung


Membangun Menjamin Menjaga Polhukhankam dan
Keadilan Transformasi Pelayanan Publik Pembangunan Bidang Kepemudaan
Kemandirian Keberlanjutan

UNGGUL 21
VISIONER BERINTEGRITAS
KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN MANUSIA

Highlight Sasaran 2024


Menusia yang Berkualitas ▪ 100% penduduk memiliki NIK, akta kelahiran, buku nikah,
dan Berdaya Saing pencatatan perceraian, kematian serta penyebab
kematian
Sehat Cerdas Adaptif Kreatif Inovatif Terampil Bermartabat ▪ 98% penduduk mendapatkan perlindungan sosial
▪ 183 per 100.000 kelahiran hidup angka kematian ibu
▪ 9,18 tahun rata-rata lama sekolah penduduk usia 15
Layanan Dasar dan Pembangunan tahun ke atas
Produktivitas
Perlindungan Sosial Karakter ▪ 40% rumah tangga miskin dan rentan memiliki aset
produktif
▪ Indeks Perlindungan Anak: 73,49
1. Tata Kelola 1. Pendidikan dan 1. Revolusi Mental dan ▪ Indeks Pembangunan Pemuda: 57,67
Kependudukan Pelatihan Vokasi Pembinaan Ideologi ▪ Indeks Pembangunan Gender (IPG): 91,39
2. Perlindungan Sosial 2. Pendidikan Tinggi Pancasila ▪ Indeks Pemberdayaan Gender (IDG): 74,18
3. Kesehatan 3. Iptek dan Inovasi 2. Pemajuan dan ▪ 49,8% Angkatan kerja berpendidikan menengah ke atas
4. Pendidikan 4. Prestasi Olahraga Pelestarian ▪ 66,7% lulusan Perguruan Tinggi langsung bekerja dalam
5. Pengentasan Kebudayaan jangka waktu 1 tahun setelah kelulusan
▪ 40% hasil inovasi Prioritas Riset Nasional
Kemiskinan 3. Moderasi Beragama ▪ 3 Medali Emas baik Olympic Games maupun Paralympic
6. Kualitas Anak, 4. Budaya Literasi, Games tahun 2024
Perempuan dan Inovasi dan ▪ 50% pekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi
Pemuda Kreativitas ▪ Indeks Capaian Revolusi Mental: 74,3
▪ Indeks Pembangunan Kebudayaan: 62,7
▪ Indeks Pembangunan Masyarakat : 0,65
▪ Indeks Kerukunan Umat Beragama: 75,8
▪ Nilai Budaya Literasi: 71,0
Pertumbuhan Penduduk Seimbang ▪ Indeks Pembangunan Keluarga: 61,0
▪ Median usia kawin pertama perempuan: 22,1

UNGGUL 22
VISIONER BERINTEGRITAS
FOKUS PEMBANGUNAN DAN ARAH KEBIJAKAN
PN 3 MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
DAN DAYA SAING PERLINDUNGAN SOSIAL & TATA KELOLA
Arah Kebijakan: Meningkatkan KEPENDUDUKAN
produktivitas dan daya saing. Arah Kebijakan: Mengendalikan pertumbuhan
7 1 penduduk dan memperkuat tata kelola
kependudukan.

PENGENTASAN KEMISKINAN PENGUATAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN


Arah Kebijakan: Mengentaskan SOSIAL
kemiskinan.
6 2 Arah Kebijakan: Memperkuat pelaksanaan
perlindungan sosial.

PENINGKATAN AKSES DAN MUTU


PENINGKATAN KUALITAS ANAK, PELAYANAN KESEHATAN
PEREMPUAN DAN PEMUDA Arah Kebijakan: Meningkatkan pelayanan
Arah Kebijakan: Meningkatkan kualitas
anak, perempuan, dan pemuda.
5 3 kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar
(Primary Health Care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif,
4 didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
PEMERATAAN PELAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
Arah Kebijakan: Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.
UNGGUL 23
VISIONER BERINTEGRITAS
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Peningkatan Kualitas Pemuda

TARGET DAN INDIKATOR STRATEGI

TARGET
Peningkatan kualitas pemuda, mencakup:
INDIKATOR BASELINE
2024
Penguatan kapasitas kelembagaan, koordinasi strategis lintas pemangku
1 kepentingan, serta pengembangan peran dunia usaha dan masyarakat dalam
Indeks menyelenggarakan pelayanan kepemudaan yang terintegrasi, termasuk
51,50
Pembangunan 57,67 memfasilitasi ruang - ruang kreasi positif bagi pemuda.
(2018)
Pemuda
Peningkatan partisipasi aktif sosial dan politik pemuda, diantaranya melalui
ARAH KEBIJAKAN 2 peran pemuda di forum internasional, pertukaran pemuda, dan keikutsertaan
dalam pelestarian lingkungan.
Meningkatkan kualitas anak,
perempuan dan pemuda. Pencegahan perilaku berisiko pada pemuda, termasuk pencegahan atas bahaya
3 kekerasan, perundungan, penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran
penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual.

UNGGUL 24
VISIONER BERINTEGRITAS
KEGIATAN PRIORITAS RANCANGAN RPJMN 2020-2024 YANG DIDUKUNG
PEMBANGUNAN BIDANG PEMUDA

PN 1 PN 4 PN 7

MEMPERKUAT MEMPERKUAT
KETAHANAN REVOLUSI MENTAL STABILITAS
EKONOMI UNTUK DAN PEMBANGUNAN POLHUKHANKAM
PERTUMBUHAN KEBUDAYAAN DAN TRANSFORMASI
YANG BERKUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PP1:
PP5:
PP2: Revolusi Mental
Menjaga Stabilitas
Peningkatan Nilai dan Pembinaan
Keamanan Nasional
Tambah Ekonomi Ideologi Pancasila

KP1: KP4:
KP1:
Revolusi mental dalam sistem Peningkatan Keamanan Personal dan
Penguatan kewirausahaan dan
pendidikan Ketertiban Masyarakat
UMKM
ProP 3: ProP 3:
ProP 4: Peningkatan kepeloporan dan Peningkatan Pencegahan Penyalahgunaan
Meningkatkan penciptaan kesukarelawanan pemuda, serta Narkotika berbasis Kekeluargaan dan
peluang usaha dan start-up pengembangan pendidikan kepramukaan Keagamaan
UNGGUL 25
VISIONER BERINTEGRITAS

Anda mungkin juga menyukai