Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR DAN FUNGSI

OTOT PADA MANUSIA


KOMPETENSI DASAR

MENGANALISIS HUBUNGAN ANTARA


STRUKTUR JARINGAN PENYUSUN ORGAN
PADA SISTEM GERAK DALAM KAITANNYA
DENGAN BIOPROSES DAN GANGGUAN
FUNGSI YANG DAPAT TERJADI PADA
SISTEM GERAK MANUSIA.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Menjelaskan macam-macam otot.


Menjelaskan sifat kerja otot.
Menjelaskan energi untuk kerja otot
Menguraikan mekanisme kerja otot .
SISTEM GERAK AKTIF

OTOT
Otot-otot merupakan alat
gerak aktif.
VIDEO

Ketika Daging Otot Segar Ditaburi Dengan Garam, Inilah yang Terjadi.mp4
KARAKTERISTIK OTOT
 Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot
u/ mengadakan perubahan menjadi lebih
pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
 Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/
berelaksasi atau memanjang dari ukuran
semula
 Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali
pada ukuran semula setelah berkontraksi
atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran
Macam-macam
Otot

Otot Lurik / Otot


Otot Polos Rangka Jantung
Rata-rata persentase massa otot pada pria
Usia (tahun) Persentase massa otot (%)
18–35 40–44
36–55 36–40
56–75 32–35
76–85 <31
Rata-rata persentase massa otot pada
wanita
Usia (tahun) Persentase massa otot (%)
18–35 31–33
36–55 29–31
56–75 27–30
76–85 <26
KERJA OTOT
 Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya
bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama
mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan
dada.
 Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya
berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep ketika
meluruskan dan membengkokan lengan
bawah.
 Arah gerak otot
 Otot-otot yang menimbulkan arah gerak yang berlawanan
disebut otot antagonis. Arah gerakan yang antagonis dapat
berupa:
 ekstensor (meluruskan) x fleksor (membengkokkan)

 abduktor (menjauhi badan) x adduktor (mendekati badan)

 depresor (menurunkan) x elevator (mengangkat)

 supinasi (menengadah) x pronasi (menelungkup)

Contoh otot antagonis adalah otot bisep (otot ber-


origo dua) dan otot trisep (otot ber-origo tiga).
Otot-otot yang bekerjasama untuk menimbulkan
suatu gerak searah disebut otot sinergis. Contoh gerak
sinergis adalah gerak pronasi (menelungkupkan telapak
tangan) yang timbul karena kerjasama otot pronator teres
dan pronator kuadratus
MEKANISME GERAK OTOT
Secara makroskopis gumpalan otot memiliki
ujung-ujung otot yang disebut tendon. Di antara
dua tendon terdapat bagian pusat otot yang
disebut belli. Bagian ini memiliki kemampuan
berkontraksi. Ujung-ujung otot melekat pada
tulang dengan dua tipe perlekatan, yaitu origo
dan insersio.
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-
tulang yang posisinya tetap atau sedikit
bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujing otot (tendon) yang melekat pada tulang-
tulang yang mengalami perubahan posisi saat
otot berkontraksi disebut insersio.
Gangguan pada Otot

> Kejang Otot (keram)  karena lelah


> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin
bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis (lemah otot)
 Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
 Hypertrofi (otot membesar karena aktivitas
berlebihan)
MEKANISME KERJA OTOT
 Pengiriman Sinyal Saraf: Semua gerakan otot dimulai dengan
pengiriman sinyal saraf dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang) ke otot yang akan berkontraksi. Sinyal ini
disampaikan oleh serat saraf motorik.
 Pemulihan Saraf-Otot: Sinyal tersebut tiba di ujung saraf
motorik dan merangsang pelepasan neurotransmitter yang disebut
asetilkolin.
 Pelepasan Asetilkolin: Asetilkolin dilepaskan ke celah sinapsis,
yaitu ruang antara ujung saraf motorik dan otot. Ini
memungkinkan transmisi sinyal dari saraf ke otot.
 Reaksi Kimiawi dalam Otot: Asetilkolin berinteraksi dengan
reseptor khusus di membran sel otot. Ini memicu perubahan kimia
dalam sel otot yang menyebabkan pelepasan ion kalsium (Ca²⁺)
dari sistem transvers (T-tubules) dan retikulum sarkoplasma.
 Kontraksi Otot: Kalsium dalam sel otot berinteraksi dengan
filamen aktin, yang membentuk sebagian struktur kontraktor
dalam sel otot. Ini memungkinkan filamen miosin untuk
bergerak melewati filamen aktin, menyebabkan kontraksi otot.
 Kontraksi dan Peregangan: Ketika filamen miosin
berkontraksi, otot berkontraksi. Kontraksi otot adalah hasil dari
banyak sel otot yang bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan gerakan.
 Mobilisasi Energi: Proses kontraksi otot membutuhkan energi,
yang diperoleh dari molekul ATP (adenosin trifosfat). ATP
dipecah menjadi ADP (adenosin difosfat) untuk memberikan
energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
 Relaksasi Otot: Ketika sinyal saraf berhenti atau menurun,
kalsium kembali disimpan dalam retikulum sarkoplasma. Hal
ini menghentikan kontraksi otot, dan otot kembali ke
panjangnya yang semula.
LAPISAN PEMBUNGKUS OTOT
 1. Epimysium = Lapisan yang membungkus otot. Merupakan
lapisan terluar dalam struktur organisasi otot. Pada satu
epimysium terdiri dari beberapa fascicle otot. Lapisan ini yang
memisahkan antara fascicle yang satu dengan fascicle yang
lainnya (satu group otot terdiri dari beberapa fascicle). Contoh
epimysium ada pada otot bicep, otot tricep, dll.
 2. Perimysium = Lapisan yang membungkus satu fascicle.
Lapisan yang memisahkan antara sel otot yang satu dengan
yang lainnya (satu fascicle terdiri dari beberapa sel otot).
 3. Endomysium = Lapisan yang membungkus sel otot
(sarcolema). Lapisan pembungkus otot paling dalam. Satu sel
otot terdiri dari beberapa myofibril dan lapisan ini memisahkan
myofibril yang satu dengan yang lain. Myofibril mengandung
protein aktin dan myosin untuk bergerak.

Anda mungkin juga menyukai