Abstrak
An experiment about animal work ability was done from Friday, November 1sst, 2019. The experiment
was to know maximal ability of an animal to work, weight lifting and mobilization of the muscle and to
know relation between body weight with animal work ability. This study using male and female Mus
musculus. In ablitum treatment, the higest speed of movements is 0,804 m/s in male Mus musculus level 1
(without load) and lowest is 0,05 m/s in female Mus musculus level 4 (with a load of 15 grams). In fasting
treatment, the higest speed of movements is 0,178 m/s in male Mus musculus level 1 (without load) and
lowest is 0,044 m/s in male Mus musculus level 4 (with a load of 15 grams). From the result, it can be
concluded that Adlibitum Mus musculus have higher work ability than fasting Mus musculus, the work
ability of male Mus musculus is higher than females, and the higher the burden placed on Mus musculus,
the work ability will decrease.
Keyword: Adlibitum,Fasting, Mus musculus, Work Ability
PENDAHULUAN
Pada hewan tingkat tinggi (multiseluler), kontraktilitas, ektensibilitas, dan elastisitas.
pergerakan bagian tubuh bergantung dengan Pada tubuh vertebrata, otot terbagi atas dua
kerja otot. Otot adalah jaringan yang dapat tipe susunan. Otot yang menggerakkan
tereksitasi Pada hewan tingkat tinggi, anggota gerak disebut dengan otot fasis.
pergerakan bagian tubuh secara keseluruhan Sistem kerjanya selalu saling antagonis.
berhubungan erat dengan kerja otot. Otot Disamping itu, terdapat otot yang
adalah jaringan yang dapat tereksitasi atau menggerakkan organ-organ dalam seperti
sebagai organ efektor yang dapat merespon jantung, kantung urine, saluran pencernaan
berbagai stimulus seperti perubahan dan dinding tubuh yang disebut dengan otot
tekanan, panas, dan cahaya. Fungsi berbagai tonik (Santoso, 2009).
sistem seperti sistem pencernaan, Kontraktibilitas adalah kemampuan
reproduksi, ekskresi dan lainnya sel untuk merespon stimulus dengan
berhubungan dengan pergerakan otot-otot memendek. Ekstensibilitas adalah
yang menyusunnya. Dengan demikian otot kemampuan sel untuk merespon stimulus
adalah unit yang berperan penting dalam dengan memperpanjang dan memperpendek
pergerakan hewan. Otot memiliki karakter serat otot saat relaksasi. Elastisitas adalah
kemampuan sel untuk menghasilkan waktu dinding kontraktil jantung. Sel otot jantung
istirahat yang lama setelah memendek dan bercabang dan ujung sel-selnya
memanjang (Suratun, Heryati, Manurung, dihubungkan dengan cakram berinterkalar
Raenah, 2008). yang mana kontraksi dari otot ini tidak
Jaringan otot yang mencapai 40 % menurut kehendak. Otot polos ditemukan
sampai 50 % umumnya tersusun dari sel-sel dalam dinding saluran pencernaan, kandung
kontraktil yang disebut otot. Melalui kemih, arteri dan organ internal
kontraksi, sel-sel otot menghasilkan lainnya. Otot polos berkontraksi lebih
pergerakan dan melakukan pekerjaan. Otot lambat dibandingkan dengan otot rangka
menghasilkan gerakan pada tulang tempat dan bertanggung jawab atas aktivitas tubuh
otot tersebut melekat dan bergerak dalam tidak sadar (Campbell, 2002).
bagian-bagian organ internal tubuh. Otot Secara struktur jaringan otot terdiri
juga menopang rangka dan dari berkas-berkas sel yang panjang yang
mempertahankan tubuh saat berada dalam disebut serat-serat otot. Ada 3 macam
posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya jaringan otot yaitu otot rangka (skeletal
gravitasi. Kontraksi otot secara muscle), otot jantung (cardiac muscles) dan
metabolismenghasilkan panas untuk otot polos (smooth muscles). Ketiga tipe
mempertahankan suhu normal tubuh. Otot otot tersebut memiliki struktur yang berbeda
memiliki ciri mampu melakukan dan mekanisme kerja yang berbedaa
kontrakbilitas, eksitabilitas, ekstensibilitas terutama dalam hubungannya dengan
dan elastisitas. Kontraksibilitas merupakan kontrol saraf (Kay, 1998).
kemampuan otot untuk memendek, Otot skeletal secara volunter (sadar)
ekstensibilitas merupakan kemampuan otot dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan
untuk memanjang. Sedangkan kemampuan perifer. Penghubung antara saraf motorik
otot untuk kembali ke keadaan semula perifer dan sel-sel otot dikenal
dinamakan elastisitas (Sloane, 2004). sebagai motor end-plate. Otot berkontraksi
Jaringan otot terdiri atas sel-sel jika ada rangsangan dari ATP dan kalsium.
panjang yang disebut serabut otot yang Fungsi otot mampu melakukan berbagai
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh tanggapan. Eksitabilitas adalah kemampuan
impuls saraf. Serabut otot adalah sejumlah sel untuk menerima dan merespon stimulus.
besar mikrofilamen yang terbuat dari Stimulus biasanya dihantarkan oleh
protein kontraktil aktin dan miosin. Otot neurotransmiter yang dikeluarkan oleh
adalah jaringan yang paling banyak terdapat neuron dan respon yang ditransmisikan dan
pada sebagian besar hewan, dan kontraksi dihasilkan oleh potensial aksi pada
otot merupakan bagian besar dari kerja membran plasma dari sel otot (Suratun dkk,
seluler yang memerlukan energi dalam 2008).
suatu hewan yang aktif. Dalam tubuh Kontraksi otot selalu diselingi
vertebrata terdapat tiga jenis jaringan otot, dengan relaksasi. Aktivitas kontraksi dan
yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. relaksasi yang terjadi terus-menerus
Otot lurik yang melekat pada rangka menyebabkan makhluk hidup khususnya
bertanggung jawab atas pergerakan tubuh hewan mampu melakukan macam-macam
secara sadar. Otot jantung membentuk pergerakan, gerakan yang kencang ataupun
pelan. Kerja biologis otot sesungguhnya (HMM) dan meromyosin ringan atau light
adalah berkontraksi, yang merupakan proses meromyosin (LMM). Kepala dari molekul
aktif sedangkan relaksasi merupakan proses miyosin memiliki aktivitas ATPase yang
pasif. Oleh karena itu, otot biasanya tinggi dan memiliki dua sisi katalisis.
ditemukan dalam bentuk berpasangan yang Dalam mekanisme kontraktil, molekul aktin
akan menghasilkan kerja secara antagonis. berikatan dengan miyosin untuk membentuk
Untuk dapat berkontraksi, otot harus aktomyosin. Aktivitas ATPase dari miyosin
memiliki tumpuan atau penahan tarikan membutuhkan ion Ca2+ sedangkan ATPase
yang berupa tulang dan tulang rawan. Pada aktomyosin memerlukan Mg2+ sebagai
vertebrata, tulang juga berfungsi sebagai stimulasinya. Jenis lain dari protein otot
rangka tubuh (skeleton) yang memperkuat adalah myoglobin yang secara kimiawi
dan memantapkan bentuk tubuh serta sama dengan hemoglobin. Protein ini adalah
melindungi organ-organ yang lunak protein terkonjugasi dan fungsinya sebagai
(Isnaeni, 2006). pembawah oksigen (Griffin and Novick,
Komposisi otot ialah sebagai 1970).
berikut, Pertama yaitu Aktin, aktin adalah Terdapat 2 jenis kontraksi, yaitu
protein globulin yang melekat pada pita Z. kontraksi isotonik dan isometrik, menurut
Setiap unit globularnya berikatan dengan Guyton (1995) kontraksi isotonik adalah
satu molekul ATP. Aktin terdiri atas dua suatu kontraksi karena terjadi perubahan
jenis yaitu aktin globulin G dan aktin panjang otot dimana otot akan memendek
serabut F, globulin G adalah bentuk untuk melawan beban yang ringan
monomerik dan dalam kondisi adanya ion dan konstan. Kontraksi ini terbentuk kerja
Mg2+ akan mengalami polimerisasi eksternal tanpa disertai perubahan tegangan
membentuk dua struktur seperti dua utas tali pada otot. Jenis kontraksi ini terjadi pada
yaitu aktin F. Aktin G dapat berikatan saat mengankat beban yang tergolong
dengan sangat kuat dengan satu ion Ca2+ ringan. Sedangkan otot bisep merupakan
dan juga dengan molekul ATP atau ADP. otot yang memiliki dua ujung (dua tendon)
Selama polimerisasi, molekul ATP dari ditempat yang berbeda. Letak otot bisep
aktin G dihidrolisis membentuk ADP dan sendiri berada di lengan atas. Otot bisep
pelepasan ion fosfat anorganik. Yang kedua dapat tumbuh membesar bila diberi latihan
yaitu Miyosin, miyosin adalah molekul yang intensif dan otot bisepmampu
yang kompleks dan asimetris dengan berat mengangkat beban yang berat. Sementara
molekul 470.000, terdiri atas dua rantai kontraksi isometrik adalah kontraksi yang
polipeptida yang identik dan membentuk menimbulkan tenaga dengan cara
struktur melilit dalam suatu susunan helik. peningkatan tegangan intramuskuler tanpa
Molekul miyosin disusun oleh dua rantai disertai perubahan panjang eksternal otot.
peptida yang lebih kecil (S1). Bagian Kontraksi ini tidak memerlukan banyak
filamenya disusun oleh dua fragmen yaitu pergeseran myofibril satu sama lainnya
meromyosin berat atau heavy meromyosin (Gardiner, 1975).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Betina
Kecepatan Gerak (m/s)
0.8
0.2
0.6 0.15
0.4 0.1
0.2 0.05
0 0
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
Adlibitum Puasa Adlibitum Puasa
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN