Anda di halaman 1dari 106

BAB I

METODE ILMIAH

A. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari olah karya budi manusia
yakni setelah manusia memanfaatkan kemampuan indera dan akalpikirannya.
Olah karya budi merupakan aktivitas berpikir, bersikap dan pengembangan
keterampilan. Aktivitas berpikir bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar. Lewat keterampilan menggunakan alat ukur, baik peralatan ukur
yang canggih maupun tidak; manusia dapat memanfaatkan alat inderanya
untuk mengoptimalkan kesadaran berpikir dalam mengamati, mengalami,
menyelidiki gejala benda dan gejala kejadian. Seterusnya dengan
menggunakan kemampuan olah pikir yang dimilikinya yakni dengan
melakukan penggabungan antara hasil pengamatan indera dan penalarannya
akan didapat pengetahuan yang mantap.
Dalam sejarah perkembangan ilmu, IPA berkembang semenjak
manusia mengenal alam sekitar lewat berbagai kemampuan indera di atas,
dan memperoleh bentuk yang meyakinkan setelah para ahli mengembangkan
peralatan untuk melakukan pengamatan secara cermat. Mulai abad 16, para
ahli telah dapat menghasilkan peralatan yang dapat digunakan untuk
mengamati berbagai gejala alam dan sampai saat ini terus diperbaiki sehingga
semakin hari semakin baik dan cermat.

a. Gejala Alam Biotik

Ruang lingkup kajian IPA dibedakan menjadi gejala alam biotik dan
abiotik. Gejala alam biotik merupakan gejala alam yang berkaitan dengan
sifat biologis, misalnya bernafas, tumbuh dan berkembang, transport aktif,
berkembang biak dan sebagainya. Gejala alam biotik ini mencakup gejala
kejadian dan gejala kebendaan pada makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan
maupun pada manusia. Gejala alam abiotik meliputi gejala perubahan yang
berkaitan dengan sifat fisika dan kimia suatu benda maupun peristiwanya.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 1
Gejala alam biotik ini berkaitan dengan kajian tentang munculnya
kehidupan di alam semesta, pertanyaan yang dapat diajukan adalah apakah
tanda hidup dan kehidupan, dari mana datangnya hidup, mengapa ada
kehidupan dan bagaimana kehidupan ini dapat muncul? Dan sebagainya.
Hipotesis tentang munculnya kehidupan di muka bumi merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari rasa ingin tahu manusia tentang sejarah kehidupan
makhluk hidup di muka bumi. Menurut sejarah munculnya manusia di muka
bumi, diduga bahwa kehidupan telah berlangsung semenjak (3- 4) milyar
tahun yang lalu. Rentang waktu ini sangat lama bahkan tak terbayangkan
dalam kehidupan kita yang pendek ini.
Pertanyaan yang berkaitan dengan gejala alam biotik antara lain
apakah tandanya ada hidup dan kehidupan. Dugaan-dugaan dapat
dimunculkan mulai semenjak manusia berhipotesis tentang asal usul
kehidupan di muka bumi sampai saat ini.
Misalnya tanaman bunga matahari seperti gambar di bawah ini, dalam
suasana tumbuh dan berkembang sebagai bekal untuk menandai salah satu
ciri makluk hidup.

Gambar di atas memperlihatkan bunga matahari yang sedang


berbunga dengan indah. Berbagai ciri makhluk hidup seperti yang diuraikan
di atas dapat dipenuhi, sehingga matahari disebut sebagai makhluk hidup
Adanya tanda-tanda hidup ini juga dapat dilakukan dengan melihat ciri benda
hidup dan membandingkannya dengan benda tak hidup lainnya. Misalnya :
bernafas, detak nadinya masih bekerja, suhu tubuhnya panas, ada tanda gerak
dan sebagainya.
Ciri – ciri makhluk hidup kelompok tumbuhan, hewan dan manusia
NO Gejala yang Tumbuhan hewan manusia
tampak
pada makhluk
hidup
1 Cara bernafas Berlangsun Menggunaka Menggunaka
g secara n alat n pernapasan
khusus pernapasan dengan paru
hewan
2 Menerima dan Pasif dan Aktif,
tanggapan lambat Aktif, cepat, relektif
terhadap intingtif. rasional,
rangsangan luar cepat.
3 Gerakan Lambat,pasi Cepat Cepat,
f Cenderung lambat sesuai
menetap kebutuhanny a

4 Makanan Bentuk gas Berupa Padat dan


dan cair padatan, cair yang
cairan dan diproses
gas sebelumnya
5 Sumber makanan Dari Dari Dari seluruh
lingkungan makhluk lain populasi yang
sekitar dan diolah dalam layak dimakan
menyusun diri makhluk dan diproses
sendiri lain tersebut hingga
makananny a sesuai selera

6 Tumbuh Berlangsun Berlangsung Berlangsung


kembang g selama dalam masa dalam masa
hidup pertumbuhan pertumbuhan
berdasarkan
daerah
tumbuh
Tubuh Bentuk Bapat Tubuh
memiliki menyebar memiliki
bentuk bercabang bentuk tertentu
tertentu dengan dengan jumlah
dengan jumlah tak yang tertentu
jumlah terbatas pula.
yang
tertentu
pula
Melalui Perkembangbiaka Berlangsun Balam tubuh
proses n g dalam alat maupun di
pembuahan kembang biak luar tubuh
dan
berkemban g
dalam tubuh
wanita

b. Gejala Alam Abiotik

Pada Gambar di atas, meskipun pesawat antariksa ini dapat


mengudara dengan gagahnya, pesawat antariksa bukanlah makhluk hidup,
namun sebagai makhluk tak hidup atau digolongkan sebagai gejala alam
abiotik. Kemampuan berpindahnya pesawat antariksa dari darat menuju ke
bulan, akibat rekayasa teknologi oleh manusia. Gerakan berpindah
bukanlah satu satunya ciri makhluk hidup, masih ada ciri-ciri yang lain.
Tergolong pada gejala abiotik yang dibahas antara lain sifat materi yang
didasarkan pada perubahan lewat peristiwa fisika dan kimia. Peristiwa
fisika ditandai dengan perubahan materi yang berkaitan dengan suhu,
wujud, indeks bias, titik lebur, daya hantar, warna, rasa, bau, hambatan,
gerak, dan energi. Sebaliknya peristiwa kimia berkaitan dengan perubahan
kimia, misalnya terbakar, berkarat, bereaksi membentuk garam, asam, basa
dan sebagainya. Bila dikaji secara mendalam perubahan sifat fisika di atas
mencakup perubahan sifat yang bergantung pada jumlah atau kuantitas
atau seringkali disebut sifat ekstensif. Misalnya massa, volume, kandungan
energi dan sebagainya, sedangkan sifat yang berkaitan dengan warna, rasa,
bau, wujud, tidak bersifat kuantitatif disebut sifat intensif.
Dalam kajian gejala abiotik, penting untuk dipahami peranan ilmu
kimia dan fisika. Tergolong pada peristiwa fisika antara lain memuai,
perubahan wujud zat, gejala kalor/panas, kelistrikan dan kemagnetan,
perubahan posisi, energi, impuls, momentum dan sebagainya. Gejala kimia
merupakan gejala yang terjadi akibat reaksi kimia. Dalam hal ini dapat
terjadi perubahan yang sifatnya lain dengan sifat awalnya. Misalnya kayu
dibakar menjadi arang asam dicampur dengan basa menjadi garam dan
sebagainya.

c. Sifat Fisika
Sifat fisika yang membedakan dengan peristiwa kimia yang
menonjol antara lain memiliki sifat ekstensif dan intensif, sedangkan sifat
kimia lebih cenderung bersifat intensif. Adanya perubahan energi yang
dapat dikuantitatifkan memperlihatkan peristiwa fisika, sebab tergolong
pada sifat ekstensif. Beberapa peristiwa yang disajikan pada gambar
berikut ini memperlihatkan peristiwa fisika.

Gambar diatas ini terjadi perubahan energi mekanik yang


dikeluarkan oleh pengendara sepeda menjadi energi kinetik dan potensial,
sehingga sepeda dapat bergerak melaju di jalan raya. Mengingat bahan
bakar yang berasal dari bumi yang berupa minyak bumi akan habis, maka
diperlukan upaya untuk menemukan sumber energi baru untuk menjaga
kelancaran dan kelangsungan kehidupan di muka bumi. Langkah awal

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 5


jannah
yang perlu dilakukan adalah menghemat pemakaian bahan bakar dan
pemakaian energi secara terencana.

B. PENGERTIAN METODE ILMIAH

Metode Ilmiah adalah suatu prosedur atau tatacara yang sistematis


yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah kerja ilmiah
melalaui langka-langkah yang teratur berdasarkan daya pikir manusia.
Metode dan kerja ilmiah telah dilakukan sejak : Galileo Galilei
(1564-1642), Aristoteles (422-384 SM), Alexander Flemming (1928) yang
menemukan Penisilin.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan
masalah Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari
jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah
tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan
data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih
berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka
dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan
menuntun proses selanjutnya.

C. Langkah -Langkah Metode Ilmiah


Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana,
maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol
dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran
akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila
masalahnya sendiri belum dirumuskan?

2. Menguji hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang
masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam
metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat
penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena
itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
3. Mengumpulkan data.
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari
tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data
dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode
ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode
ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
4. Analisis data
Pada tingkat SMA, analisa data dilakukan dengan menafsirkan hasil
pengamatan, kemudian mengubahnya dalam bentuk grafik. Dari grafik yang
dibuat diharapkan anda dapat menggunakannya sebagai dasar-dasar untuk
menarik suatu kesimpulan
5. Merumuskan kesimpulan.
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode
ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus
bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan
atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu
ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya
penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah
yangdiajukannya.

6. Mempublikasikan hasil
Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain
hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau
dapat mengujicobakan kembali dan bermanfaat untuk orang lain.

Setelah di buat laporannya sebagai berikut :


1. Judul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Hipotesis penelitian
5. BAB II. Tujuan pustaka
6. BAB III. Bahan dan metode kerja
7. BAB IV. Hasil dan analisis/pembahasan
8. BAB V. Kesimpulan dan saran
BAB II

KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI

Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran


anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam,
baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut
memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk
menggambarkan keadaan bermacam -macam suatu benda, yang
dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur
ataupun jumlah.

Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi


keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam -macam
makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.


Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi
karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat
dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami
konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke
halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai
bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan
- tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang
berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain -lainnya.
Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang
berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan -tumbuhan
yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar,
sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka,
mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain -lain. Begitu pula
pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan -hewan yang
bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti
semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki
dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan
tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.

Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang


hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. D an hewan-
hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain -lain. Ada
hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang
bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut
seperti kucing, kelinci dan lain-lain.

B. TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan


keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen


Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat
gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga
mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna -warni, dapat
berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga,
keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya,
rasa, dan warnanya.

Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam


kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat
keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna
bulu dan bentuk pial (jengger).

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam

Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa,


warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk
pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat
yang disebut dengan gen. Semua makhluk hi dup dalam satu
spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen
merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu
organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya


sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing
induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen?
Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat
gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
individu dalam satu spesies berupa varietas -varietas (varitas) yang
terjadi secara alami atau secara buatan.

Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi


atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkun gan, seperti pada
rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak
(fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya
(genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui
perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:

No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima

1. golek lonjong panjang manis tidak wangi


2. kuini bulat telur, besar manis wangi
3. gedong bulat, kecil lebih manis tidak wangi

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan


sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit
(hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta
bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri!
Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan


pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah,
kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 12
jannah
membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika
hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda
telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada


tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri -ciri
fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain
-lain.

Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah,


kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang
- kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara
mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang l
ainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek);
kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji,
warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang -kacangan

Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda


dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c)
kucing dan (d) citah.

Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku


Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan -perbedaan sifat
yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh,
tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.

Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :

No. Ciri-ciri Kucing Harimau Singa Citah

1. Ukuran Kecil Hitam, putih, Besar Hitam,Besar Sedang


tubuh kuning Hutan, rumah putih, kuningHitam, putih,
2. Warna Hutan kuning Hitam/
bulu Hutan putih
3.
Pohon
Tempat
hidup

Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran


tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan -perbedaan
sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang,
dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.

No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Lontar

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 14


jannah
1. Tinggi >30m 25m 25 15-30m
Batang

2. Daun -Panjang tangkai -Panjang Tangkai -Panjang tangkai


daun 75-150cm tangkai daun daun daun 100cm
-Helaian daun 5m, 150cm pendek -Helaian daun bulat,
ujungruncing dan tepi daun bercangap
keras
menjari

3. Bunga Tongkol Tongkol Tongkol Bulir

Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae

Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan


atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam
familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan
keanekaragaman pada tingkat jenis.

Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan
lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan


menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup
berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.

Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik.


Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel
satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang
dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen a biotik meliputi iklim,
cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik.
Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam),
tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam


atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di


dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup
maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu
ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat
ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang
menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra


(c) gurun pasir

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim.


Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah.

Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada


pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 16


jannah
rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma
Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan
conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.

Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis
memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka
ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu
daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah
keanekaragaman tingkat ekosistem.

Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat


pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya
pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat


gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat
sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas
-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem
akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.

Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem


tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau
kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara
perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh -contoh gangguan ekosistem
, antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut
secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan
gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan
memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan
bencana tsunami.
C.KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga


Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara
lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire,
Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping
memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indones ia mempunyai areal
tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya.
Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta
hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).

Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian


mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki


keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik
(iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di
Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia,
seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut,
ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki
keaneragaman hayati tersendiri.

Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi


tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di
India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang
tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok
flora Malesiana.

Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000


species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia
Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap.
Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi
hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 18
jannah
( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus),
dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan


basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana
(tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti
durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus
sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.

Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia


dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh
Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian,
mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan
endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau b atang
tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.

Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis


tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda.
Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?
Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon -pohon sedang, diantaranya
beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan
tumbuhan endemik di Irian.

Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan -


hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan
Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan -hewan di bagian
Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng,


harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir
tidak ada.

2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.

3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis


binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang
(Nyeticebus coucang).

4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat


berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar
nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang
putih (Mycrohyerax latifrons).

Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan -hewan yang terdapat di


Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu
Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri -
ciri hewannya adalah:

1. Mamalia berukuran kecil

2. Banyak hewan berkantung

3. Tidak terdapat species kera

4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya:


kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga
memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 20


jannah
Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara , terutama di pulau
Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).

Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace


yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya
antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa,
dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati

Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup terdiri atas:

1. Faktor biotik, yaitu terdiri atas makhluk hidup.


2. Faktor abiotik, yaitu meliputi:

a. Faktor fisik, meliputi tanah, cahaya, suhu, air, dan kelembapan.


b. Faktor kimia, meliputi kandungan mineral, sanitasi, dan tingkat
keasinan.

Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak bertanggung jawab


dapat merugikan manusia itu sendiri, karena keaneka ragaman hayati sangat
penting dalam segala bidang kehidupan, misalnya dalam bidang biologi dan
ekonomi. Keanekaragaman hayati dalam bidang biologi mempunyai peranan
penting di alam ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sedangkan dalam bidang ekonomi keanekaragaman hayati sangat


bermanfaat, misalnya sebagai sumber bahan makanan.

Penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

1. Faktor alami, misalnya: banjir, gunung meletus, dan tanah longsor.


2. Faktor manusia, misalnya: penebangan liar dan pembuangan limbah di
aliran sungai.
C. Usaha-usaha untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati

Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk


melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Upaya pelestariannya
juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:

1. Cagar Alam

Cagaralam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa


adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami.

Cagaralam bertujuan:

Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam.


Mempertahankan keanekaragaman gen.
Menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.
Memelihara proses ekologi.

2. Suaka Margasatwa

Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu.


Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga
kepemilikannya harus memiliki izin khusus.

3. Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli.
Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga
berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragaman flora dan fauna,
dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.

4. Taman Laut

Taman laut adalah wilayah yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang
tinggi dan indah.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin
kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam
meliputi tiga hal, yaitu:

1. Perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga


kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
2. Pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
3. Pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan
lingkungannya.

Konservasi dibagi dua macam, yaitu:

In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli.
Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru,
hutan atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.

Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli.
Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka
margasatwa Way Kambas, Lampung.
TUGAS

Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut,


silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini:

I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen

Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.

Alat dan bahan : Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.

Cara kerja :

1. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus


diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging
buah dan ukuran biji.

2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !

TABEL HASIL PENGAMATAN

No. Ciri-ciri Mangga

Harum manis Simanalagi Indramayu


Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!

Pertanyaan :

1.Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?

2. Jelaskan pengertian dari gen!

3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)

Alat dan Bahan:

1. Penggaris

2. Timbangan

3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah,
kacang kapri, dan kacang panjang.

4. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:

Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di


1. bawah.

2. Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.

3. Amati warna setiap biji kacang.

4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.

Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat


5. timbangan

Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.


6.
No. Jenis Biji Bentuk Warna Panjang Berat

1. Kacang Hijau ....... ....... ....... .......

2. Kacang Tanah ....... ....... ....... .......

3. Kacang Kedelai ....... ....... ....... .......

4. Kacang Panjang ....... ....... ....... .......

5. Kacang Kapri ....... ....... ....... .......

Pertanyaan:

1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji


-biji kacang tersebut?

2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?

3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Alat dan Bahan:

1. 3 macam gambar ekosistem

2. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:

1. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda?


Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Pertanyaan:

1. Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3?

2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar
1, 2, 3?

3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar 1,
2, 3?

4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan


keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?

5. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?


Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang


disebut ……..

A. evolusi

B. adaptasi

C. variasi

D. keberagaman

E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk
semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………

A. lingkungan

B. induknya

C. jenisnya

D. lingkungan dan gen

E. gen dan plasma nutfah

3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen


berikut ini, kecuali …………..

A. sumber energi primer

B. jenis produsennya

C. produktifitasnya

D. jenis konsumennya

E. komponen biotiknya
4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies
apabila …….

A. habitat dan warna rambutnya sama

B. warna dan bentuk rambutnya sama

C. jenis makanan dan cara makannya sama

D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama

E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil

5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing -anjing


tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing
tersebut ……

A. satu genus

B. satu familia

C. satu species

D. satu ordo

E. satu kingdom

6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna
di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….

A. genetik

B. species

C. ekosistem

D. populasi

E. individu

7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan


hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada
burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……

A. gen

B. genus

C. ekosistem

D. species

E. individu

8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keane -
karagaman makhluk hidup tersebut adalah …………..

A. sperma

B. ovum

C. gen

D. kromosom

E. zigot

9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman


hayati adalah …………

A. variasi genetik

B. keaneragaman jenis

C. keanekaragaman genetik

D. keanekaragaman daur energi

E. keanekaragaman ekosistem

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………
A. individu

B. varietas

C. species

D. populasi

E. ekosistem
BAB III

BUMI DAN BENDA LANGIT

A. BUMI

Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak


air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan
mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan. Kondisi ini membuat
bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.

Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di


bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid
(oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut
dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak
(crust).

a. Inti Bumi ( Core)

Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km.
Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi
adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.

b. Mantel Bumi

Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi
dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari
mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat
inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.

c. Kerak Bumi (Crust).


Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km.
Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun
atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas
kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua
dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.

1. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran
tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera.
Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang menjelaskan
terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori
terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua
(continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada
mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng
permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori
Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang
menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan teori
tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah
satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi.

Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya


bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah.
b. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen

1.1.Tenaga Endogen

a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam
skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan
lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling
menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang
menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat
menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng
menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng
dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang
menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan
magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga
menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung
yang kita kenal dengan gunung api.

Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-


beda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan
yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung
berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan
menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas
Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.

c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala
pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat
runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke
arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit
menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut
hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas
hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan
secara horisontal.

Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :


a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi.
Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini
memiliki kekuatan yang paling besar.

b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan,


dan beberapa waktu setelah letusan utama.
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur,
pertambangan yang lapuk.

Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :


a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km

Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi


gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di
daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran
gempa laut terkadang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar yang
dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun
vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang
yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur dengan alat yang disebut dengan
seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa
skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-
2,5 Richter gempa tidak terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa
lebih dari 3,0 skala Richter sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.

1.2.Tenaga Eksogen

Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti


tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga
eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi
pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.

a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi
butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut
dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu,
pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh
sinar matahari

b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi,


dan penguapan
c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti
mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
d. Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir,
angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
e. Pengikisanerosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda
padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
f. d.Pengendapan/Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu
tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan
emenjadi endapan.

2.Tanah

Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan


tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu
tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk
melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui
proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa
organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat
mempengaruhi kualitas tanah.
2.1.Proses pembentukan tanah

a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang
telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan
batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari
tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.

b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan
hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain
hasil pembusukan sisa organisme (humus).

Faktor-faktor pembentukan tanah

a) Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas


air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.
b) b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan
lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus
yang lebih banyak.
c) Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan
yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga
lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang
landai.
d) Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah.
Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi
dalam tanah menjadi terjaga.
e) Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih
sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki
karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena
aktivitas makhluk hidup.

2.2.Komponen Penyusun Tanah

Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik


(mineral), bahan organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan
organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung
senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang
mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik
mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang
seimbang.

2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah

a. Profil Tanah

Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-


horison tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing
berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya.
Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan
perubahan bentuk permukaan daratan.

b. Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan


bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis
partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar,
debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki
ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam
hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki
kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan
memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air
lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan
tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+,
dan K + yang diperlukan tanaman.
Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang tinggi.
Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga
memiliki keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan
mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik
untuk pertanian memiliki komposisi :
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 38
jannah
- lempung 20 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %

c. Struktur Tanah

Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang


menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan
ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi
pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis
struktur tanah adalah sebagai berikut :

Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi
pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat
akar Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman
baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai

2.4.Jenis-jenis Tanah

Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah


dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :

No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di

1) Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan


metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan
Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur
2) Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung
banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah
organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra
Selatan.
3) Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols,
aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Maluku.
4) Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 %
lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan
kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan.
5) Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan
memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung.
6) Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik,
ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Maluku.
7) Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa
Timur.
8) Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan.
Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan
Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.

2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya Penanggulangannya

Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan
angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan
tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti :

Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu


atau untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan
pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya
pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 40


jannah
karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban
yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering.

Pengolahan Tanah Pertanian

a. Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :


- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah
struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak
optimal digunakan oleh tanaman.
- alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi
maupun penyerapan air
- penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi
kesuburan tanah
b. Beberapa cara untuk mengatasi kerusakan tanah :
- penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi
erosi dan menambah jumlah nutrien tanah
- memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering,
dan pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah.

2. AIR

Zat yang sangat penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama
pada makhluk hidup. Air diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu
dalam proses metabolisme. Bumi memiliki volume air 1,4 milyar km3.
Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah es, dan 0,7 % adalah air
tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak berubah hanya mengalami
daur/ siklus.

3. BATUAN

Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa
senyawa anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan
terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan
dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis
sehingga bisa berubah ke jenis lain.

4.1.Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami
pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah
silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain
seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan
beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit

4.2.Batuan Sedimen

Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya
karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan
beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu
terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah
dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan
batu bara.

4.3.Batuan Metamorf

Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun


struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya
mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya.
Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis

Berbagai batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba,


bahan kontruksi bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi.
5. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

5.1.Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya


dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama
23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu hari).

Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat
rotasi bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian
dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya
perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan
menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah
timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.

Akibat Rotasi Bumi

Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi
beberapa peristiwa di bumi yaitu :
1). Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya
akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari
akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang
waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam
akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.

2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi

Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan
terbenam lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke
timur. Daerah yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat
matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat
matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun
jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka
di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.
3). Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah
mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi
bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak
yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut
gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap
saat.

5.2.Revolusi Bumi

Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi


matahari dalam tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu
kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang
disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan
pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang
dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian
musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu
revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan
perubahan musim bumi di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara
musim dingin di belahan selatan musim panas.

Daerah iklim sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas


(summer), gugur (autum/fall), dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim
panas siang lebih panjang dari pada malam dan sebaliknya.
Gambar revolusi bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi


merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya
gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi
berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan
0
arah yang sama membentuk sudut 23,5 terhadap matahari, sudut ini diukur dari
garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut
dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap


bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang
setiap tahunnya.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
a. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi
matahari.
b. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi selatan.
c. Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan
bumi selatan.
d. Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan
ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
e. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
f. Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat
o
ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret


1) Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara
lebih menjauhi matahari.
2) Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi utara.
3) Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan
bumi utara.
4) Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan
ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21


Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan
bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian
matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak.
Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim
itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan
bumi.

Musim-musim dibelah bumi utara


Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

5. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi
sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak
bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah
tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius,
Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat
bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi
berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi,
bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

6. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung
kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang
1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut
ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini
disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih
sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya
adalah 1984,2000, dan lain-lain

B. BENDA LANGIT

1. MATAHARI

Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata
surya kita. Bumi dan planet lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar
masing-masing. Matahari berupa bola gas raksasa yang tersusun oleh gas
Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari adalah penyedia energi bagi
kehidupan bumi. Pada inti matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC
gas hidrogen diubah menjadi Helium . Pengubahan ini memancarkan cahaya
dan panas yang dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan energi berpindah
ke organisme lain melalui rantai makanan.

Matahari berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi,
dan volume 1,3 juta kali volume bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150
juta km. Matahari adalah salah satu bintang yang terdekat dengan bumi.
Jutaan bintang di jagat raya dan tampak kecil karena jaraknya yang sangat
jauh.

2. BULAN

Bulan adalah satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami
bersama terbentuknya planet. Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan
berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit tersebut
beredar mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini dibuat
oleh manusia disebut satelit buatan.
Gerakan Bulan

Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada


porosnya dengan kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan
yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan
untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan.
Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang
selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya
matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih
tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari
disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan gelap,
sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai
untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi
bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik.
Lamanya satu tahun adalah 354 hari.

Gerhana Bulan

Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan


lintasannya yang berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan
tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut
perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan
cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut
bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan
gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di
belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu
di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak terlihat.

Gerhana bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan
bulan berada dalam satu garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau
bulan memasuki daerah umbra bumi akan terjadi gerhana bulan total, jika
bulan masuk sebagian ke bagiam umbra bumi maka terjadi gerhana bulan
sebagian, jika seluruh bulan berada di bagian penumbra maka disebut
gerhana penumbra.

3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET)

Planet adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak
memancarkan cahayanya sendiri melainkan merefleksikan cahaya matahari,
dan berputar mengelilingi matahari. Tahun 2006 IAU(international
Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda langit yang
memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang
cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis/jalur
orbit yang bersih”.

Ada delapan planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang
terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola padat yang
tersusun atas batuan. Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota planet luar memiliki struktur
berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara planet luar dan planet dalam
terdapat serbuk asteroid yang merupakan jalur lintasan asteroid.

Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet)
yang memiliki lintasan yang tidak bersih.

4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR

Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang


melayang di angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen
penyusunnya dan orbitnya.

Komet
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat
saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang
sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan
matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu
menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu
sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley
dan Komet Halle Bobb.

Asteroid
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi.
Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.

Meteor
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki
atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan
atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang
menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar
masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang
disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.
BAB IV
BENCANA ALAM

1. Gempa bumi
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Parameter Gempabumi

Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)


Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

Karakteristik Gempabumi

Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat


Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Mengapa Gempabumi Terjadi ?

Lempeng Tektonik

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa


lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari
teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir,


merupakan batuan yang relatif dingin dan
bagian paling atas berada pada kondisi
padat dan kaku. Di bawah lapisan ini
terdapat batuan yang jauh lebih panas
yang disebut mantel. Lapisan ini
sedemikian panasnya sehingga senantiasa
dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai
aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan
terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan
pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila
kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan
saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu


sesar, keduanya dapat bergerak
saling menjauhi, saling mendekati
atau saling bergeser. Umumnya,
gerakan ini berlangsung lambat dan
tidak dapat dirasakan oleh manusia
namun terukur sebesar 0-15cm
pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci,
sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu
saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa
bumi.
Jalur Gempabumi Dunia

Indonesia merupakan daerah


rawan gempabumi karena dilalui
oleh jalur pertemuan 3 lempeng
tektonik, yaitu: Lempeng Indo-
Australia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam


lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran
dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta
kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya
mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko
akibat bencana gempabumi dan tsunami.

Akibat Gempabumi

Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)


Likuifaksi ( liquifaction)
Longsoran Tanah
Tsunami
Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan
kebakaran, dll)

Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi

Kekuatan gempabumi
Kedalaman gempabumi
Jarak hiposentrum gempabumi
Lama getaran gempabumi
Kondisi tanah setempat
Kondisi bangunan
Dampak Gempabumi Terhadap Alam

Gempabumi Terhadap Struktur Bangunan


Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan

Tsunami
(berasal dari bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air
yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut,
atau atau hantaman meteor di laut.

Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung


dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Di laut dalam,gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan
500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian
gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.

Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di
tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun
hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga
mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi
karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian,
tanah, dan air bersih.

Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang


mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih
terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.

geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai
"gelombang laut seismik".

Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan


gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang
ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini
mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan
tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah
menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.

Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre


(PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada
wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian
Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.

Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang


bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh
lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang
yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-
surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan
gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas
pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak
merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.

Penyebab terjadinya tsunami

Skema terjadinya tsunami


Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa
bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika
sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya
tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana


gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam.
Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.

Gempa yang menyebabkan tsunami

Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)


Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia.

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah


mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami
Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan
BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi
mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan.
Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai
dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision
Support System - DSS).

Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak,


baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional,
lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian
Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan
bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN
TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu
paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya
dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan
permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
BAB V
BENCANA ALAM DAN ANTISIPASINYA

A. Bencana Alam

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.


Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa)
dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi


tiga jenis, yaitu :

1. Bencana alam geologis

Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam
bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis
adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

2. Bencana alam klimatologis

Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan


oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir,
badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami
hutan (bukan oleh manusia).

Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu


utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai
dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan
sebagainya).

3. Bencana alam ekstra-terestrial

Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar


angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang
dahsyat bagi penduduk bumi.

Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya mempunyai
karakteristik umum, yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir. Dengan
demikian, jika kita dapat mengetahui secara akurat gejala awal suatu bencana
alam, kemungkinan besar kita dapat mengurangi akibat yang ditimbulkannya.

B. Antisipasi Bencana Alam

1. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa


yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.

Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai


berikut :

suhu sekitar kawah naik

sumber air banyak yang mengering

sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik)

binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni
lereng karena terasa panas

sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun

Bila ada tanda-tanda gunung berapi akan meletus, ada beberapa antisipasi
(usaha)untuk mengurangi bahaya dari bencana tersebut, antara lain:

membuat terowongan-terowongan air pada kepundan (kawah) yang


berdanau. Contohnya: terowongan di Gunung Kelud.

menyebarkan informasi dan memberi peringatan dini dari hasil


pemantauan pos-pos pengamatan gunung berapi.

mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung


berapi yang akan meletus.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 63
jannah
2. Gempa bumi

Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang


menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah,
runtuh, atau hancur).

Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah


Indonesia, kira-kira 400 kali dalam setahun. Hal ini terjadi karena Indonesia
dilalui oleh dua lempeng (sabuk) gempa bumi, yaitu lempeng Mediterania
(Alpen-Himalaya) dan lempeng Pasifik.

Sampai sekarang manusia belum dapat meramalkan kapan suatu gempa


akan terjadi. Besar kecilnya malapetaka yang terjadi sangat tergantung pada
kekuatan (magnitudo) gempa itu sendiri serta kondisi daerah yang terkena
gempa itu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismograf, yang dinyatakan
dalam skala Richter.

Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan
bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa
terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai
berikut:

Sebelum terjadi gempa


Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat
di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.

Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak


tergantung.

Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar
terhindar dari bahaya kebakaran.

Saat terjadi gempa

Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan


segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin
mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung
yang mungkin akan jatuh menimpa.

Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas
dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki
bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak
mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.

Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan


mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai
keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.

Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di


bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah
berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan
gunakan elevator atau lift yang ada.

Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan


tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan
berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah
berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.

Setelah terjadi gempa

Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca


atau bahan-bahan yang merusak kaki.

Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan


segera.

Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika


tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-
kali menyalakan api dan merokok.

Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 65


jannah
Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya
disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.

Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.


Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

3. Tsunami

Tsunami adalah ombak besar yang terjadi setelah peristiwa gempa bumi,
gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.

Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi di


berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui
satelit. Dengan diterapkannya sistem peringatan dini (early warning system),
diharapkan masyarakat dapat melakukan evakuasi dengan cepat bila terjadi
bencana tsunami.

Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:

a. Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan,
berlarilah menuju bukit yang terdekat.

b. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah


ditentukan.

c. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah


bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building),
gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas
(sedikitnya sampai ke lantai 3).

d. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu
bebas dan tidak membawa apa-apa.
4. Badai

Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat
ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai
guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang membawa suatu
zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll).

Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal


serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.

Beberapa macam badai yang perlu diketahui, diantaranya:

a. Tornado

Tornado merupakan badai angin yang sangat kencang dengan kelajuan


300-500 km/jam sehingga dapat menghancurkan benda-benda yang
dilaluinya, baik di darat maupun di laut. Tornado dicirikan sebagai awan
corong gelap membentuk gerakan spiral, bergantung pada
awan cumulonimbus.

Gambar 4.11 Tornado di darat. (Sumber: id.wikipedia.org)

b. Badai tropis (Siklon tropis)

Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang


mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis
menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang, gelombang badai
dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut
sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.
Gambar 4.12 Siklon Tropis Catarina. (Sumber: id.wikipedia.org)

Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan


Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia
disebut Willy. Setiap tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon
tropis umumnya menggunakan nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol,
Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan sebagainya.

c. Thunderstorm (Badai guruh)

Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan halilintar. Kejadian


ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada
masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.

Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis atmosfer


yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban
jiwa akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir. Gejala
terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang disertai hujan yang
deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar.

Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala
awal dapat diamati dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi
dengan demikian pertanyaan kapan, dimana, berapa besar dan berapa lama
dapat dijawab. Hal ini mampu mengurangi jumlah korban akibat bencana
tersebut.

5. Banjir

Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak
mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak. Air sungai kemudian
akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir.
Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah
berkurang. Meluapnya air sungai dapat terjadi akibat adanya penyumbatan
aliran pada sungai tersebut.

Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan


sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya
bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat menghambat aliran
sungai.

Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor


meteorologis utama yang menyebabkan bencana banjir adalah hujan lebat,
distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis
permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di
Indonesia, terutama peningkatan jumlah awan, curah hujan, angin, dan
gelombang laut.

Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah


penggundulan hutan. Hutan yang gundul menyebabkan tanah tidak dapat
menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus, akibatnya
air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana
tanah longsor.

Banyak daerah di Indonesia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang


buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap
air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang
disebut banjir bandang.

Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan,


diantaranya adalah :

a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air
sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya


tampung air.
c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-
sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap
sungai.

d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah


lokasi penyerapan air.

e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan


sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus
air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus
tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang


sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga
tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

6. Kekeringan

Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering


(aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air
yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai
keadaan jumlah curah hujan sedikit.

Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di


bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian
musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh
banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para
petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.

Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat


kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga
mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen.
Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari
menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan
suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.

Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:

a. Kekeringan meteorologis (meteorological drought)

b. Kekeringan pertanian (agricultural drought)

c. Kekeringan hidrologis (hydrological drought)

d. Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)

Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:

a. membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim


kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim
hujan,

b. membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,

c. reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar


tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai
penyimpanan cadangan air pada musim kemarau, melakukan diversifikasi
dalam bercocok tanam bagi para petani, misalnya mengganti tanaman padi
dengan tanaman palawija pada saat musim kemarau tiba karena palawija
dapat cepat dipanen serta tidak membutuhkan banyak air untuk
pertumbuhannya.
BAB VI
PERANAN MIKROORGANISME DALAM KEHIDUPAN

1. VIRUS

Pada penghujung abad ke-19 D.J Ivanowski, pakar botani dari


Rusia,dengan hati-hati melakukan penelitian memisahkan cairan dari tanaman
tembakau yang terserang penyakit. Dalam jumlah tertentu cairan tersebut
disuntikan ke dalam tanaman temabakau yang sehat. Beberapa waktu kemudian,
tumbuhan tembakau itu memperlihatkan gejala yang sama dengan tembakau yang
sakit. Ini penemuan pertama bahwa penyakit bisa ditularkan dari satu tumbuhan
kepada tumbuhan lainnya melalui filtrat cairan tumbuhan yang babas dari
organisma hidup. Bahkan cairan itu ternyata mengandung sesuatu yang bisa
menyebabkan penyakit, disebut contagium vivum fluidum yang berarti cairan
hidup yang menular. Sekarang kita kenal dengan virus (latin, berarti lendir
beracun).
Berikutnya kita bahas kajian tentang fenomena virus dalam virologi.
Kebanyakan virus mempunyai ukuran antara 20 mμ sampai 300 mμ (baca

mμ = mili mikron, 1 mμ = 1 X 106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil


dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mμ (baca : μ = mikron, 1 μ = 1 X
103mm). Karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka
virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop electron. Cabang
ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virologi. Seperti diketahui bahwa
makhluk hidup itu memiliki subtansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. Virus
tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan
organisme hidup.
Adapun alasan - alasannya :
a. Virus tidak memiliki protoplasma.
b. Virus dapat dikristalkan, sedang makhluk hidup tidak mungkin mampu mampu
mengkristal.
c. Ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran
organisme hidup dengan ukuran tersebut.
Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena :
a. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup.
b. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi.

Sampai sekarang orang sulit untuk menyatakan apakah virus itu


sebenarnya makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup. Yang terang ialah, bahwa
virus dapat berbiak, tetapi hanya di dalam sel hidup. Banyak virus dapat dipiara
manusia di dalam substrat (dasar makanan) yang berupa sel atau jaringan hidup,
seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun tumbuhan.

1. Sejarah Penemuan Virus

Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus - virus yang


lain. Sarjana yang pertama kali mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai
penyakit bercak - bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau ialah Adolf Mayer
pada tahun 1885. Dmitri Ivanowski (1892) dan M. Beijerink (1899) adalah sarjana
- sarjana dengan penelitiannya menguatkan apa yang telah dilaporkan Adolf
Mayer tentang adanya virus tanaman pada daun tembakau yang menyebabkan
belang - belang pada daun tembakau yang dikenal dengan penyakit mosaik daun.
Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan
penyakit mulut dan kuku pada ternak. Reed (1990) menemukan virus yang
menyebabkan penyakit kuning pada manusia. Virus ini dapat menular dari orang
ke orang dengan perantara nyamuk Aedes.
Akhir - akhir ini di kota - kota maupun di desa - desa di tanah air kita
timbul penyakit yang terkenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini minta
banyak korban. Demam berdarah disebabkan oleh virus dan menular dari
seseorang yang sakit orang lain dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit lain
yang disebabkan virus ialah : influenza, campak, cacar, rabies, herpes, polio,
hepatitis, gondong (parotis), kanker, AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) dan beberapa lainnya lagi. Towrt (1916) dan d’ Herelle (1917)
menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang
menyerang bakteri disebut bakteriofage (pemakan bakteri) yang disingkat fage
saja. Sekarang telah banyak pengetahuan orang tentang fage yang menyerang
Escherhia coli.
Stanley (1934) berhasil menghablurkan (mengkristalkan) virus
tembakau dan sejak itu dimulai studi morfologi virus - virus yang lain lewat
penghabluran dan teknik - teknik baru.

a. Morfologi Virus dan Sifat - Sifat Virus

Virus umumnya berupa hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang bentuknya memanjang (batang/jarum), oval, bulat, kotak berbidang banyak
(polyhedron) dan ada yang bentuknya seperti T (Virus T). Bentuk - bentuk virus
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Macam - macam bentuk virus

Jadi virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel serta tidak memiliki organela
sehingga tidak melakukan metabolisme. Asam nukleat adalah senyawa yang
berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA
(Dioksiribo Nucleat Acid) dan RNA (Ribo Nucleat Acid). Asam nukleat virus
bermacam - macam, yaitu ada DNA ganda, DNA tunggal dan RNA. Virus
tanaman berisi RNA, virus hewan dapat mengandung RNA atau DNA saja,
sedang fage berisi DNA. Oleh sebab itu virus dapat diklasifikasikan berdasarkan
tipe asam nukleat (asam inti). Bentuk dan isi berbagai virus dapat di ikhtisarkan
pada tabel berikut.

Bentuk dan isi tubuh berbagai virus

VIRUS BENTUK ASAM NUKLEAT

Mosaik tembakau jarum RNA


Kerdil tomat bola RNA
Poliomyelitis bola RNA
Influenza bola RNA
Cacar kotak DNA

Polio bola DNA

Bakteriophage yaitu virus yang mampu menyerang bakteri atau sering disebut
phage (fage).

Struktur Tubuh Virus Bakteriofage T

Tubuh bakteriophage terdiri dari :

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 75


jannah
–K epala : mengandung
– Asam nukleat DNA
– Selaput protein
– Ekor : terdiri :
– leher
– lempang ekor.

– serat ekor.

b. Sifat - sifat Virus

Virus memiliki sifat – sifat sebagai berikut :


a. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA).
b. Virus berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskrop cahaya
biasa dan dapat melewati jaringan bakteri.
c. Virus bukan merupakan sel, jadi tidak memiliki cytoplasma, inti atau
membran plasma.
d. Virus hanya hidup pada organisme hidup karena untuk reproduksinya hanya
memerlukan asam nukleat saja, virus tidak merupakan makhluk yang mampu
berdiri sendiri.
e. Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi.
f. Virus dapat aktif hanya pada makhluk hidup yang spesifik.
2. Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan
kerugian bagi manusia. Berikut ini akan diuraikan contoh - contoh virus yang
menguntungkan dan yang merugikan.
a. Virus yang Menguntungkan

1) Untuk Melemahkan Bakteri

Contoh tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang


bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA
bakteripatogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya
bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang
berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam
DNAnya tersambung oleh profag.

2) Untuk Memproduksi Vaksin


Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin, vaksin
adalah patogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia,
tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan
memproduksi antitoksin. Kelak jika patogen yang sesungguhnya
menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi antitoksin bagi
patogen tersebut.
b. Virus yang Merugikan
Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh serangan virus misalnya penyakit:
mata belek, influenza, polio, cacar, campak, hepatitis, rabies, herpes, gondong,
kanker, AIDS dan ebola. Selain menyerang manusia, virus juga ada yang
menyerang hewan misalnya :
a. Rabies pada anjing, kucing, dan monyet.
b. Penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi dan kerbau. Hewan ternak tidak
bisa berjalan dan tidak dapat makan.
c. Penyakit sampat ayam (tetelo). Ayam yang terserang mengalami mencret,
batuk - batuk, keesokan harinya mati. Jika sembuh, ayam akan kehilangan
keseimbangan, kepala tertekuk dan berputar - putar.

2. MONERA

Kingdom monera merupakan kelompok mikroorganisma berupa


bakteri dan alga biru kehijauan ( Cyanobakteria). Mikroorganisme prokariotik
adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki
membran inti. Inti yang tidak bermembran demikian itu disebut prokarion.
Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA (deoxyribonucleicacid) yang
terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma. Mikroorganisme
prokariotik yang digolongkan ke dalam monera adalah bakteri dan ganggang
hijau - biru (Cyanobacteria). Organisme lain yang memiliki membran inti
digolongkan ke dalam organisme eukariotik (baca : yukariotik).
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 77
jannah
Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang hijau - biru.
Bakteri pada umumnya tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
sedangkan ganggang hijau - biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis.
Berikut ini kita akan membahas lebih terperinci mengenai bakteri dan
ganggang hijau - biru (Cyanobacteria).

1. Bakteri

Sadarkah anda bahwa disekeliling kita banyak ditemukan bakteri,


bahkan orang cenderung tidak mengetahui bahwa dengan bakteri tubuh manusia
akan terinfeksi dan menimbulkan penyakit. Dimana kita dapat menjumpai
bakteri? Jawabannya, dimana - mana. Ada di permukaan kulit kita, di kepala,
rongga mulut, sela - sela gigi, sisa makanan yang sudah basi, udara, tanah bahkan
dalam tubuh kita.
Bakteri merupakan organisme bersel satu, ukurannya mikroskopis,
tidak berklorofil, berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri. Bakteri
ini dapat hidup sebagai saprofit atau parasit. Bakteri saprofit selain merugikan
tetapi ada juga yang mempunyai arti ekonomi penting bagi manusia. Spesies –
spesies yang parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
a. Bentuk dan Ukuran Bakteri

Bakteri memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, tetapi secara


umum dapat atas empat bentuk utama : bulat (cocus), batang (bacillus),
koma (vibrio) dan spiral (spirillum). Ukuran bakteri sangat kecil dan
ukurannya berkisar antara 1,5 μ sampai 15 μ (baca μ = mikron, 1 μ = 0,001
mm). Variasi bentuk bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah
pembelahan, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu, misalnya makanan,
temperature, dan keadaan yang tidak menguntungkan bagi bakteri. Bentuk
batang (basil) dibedakan atas basil tunggal contohnya Echerichia coli dan
Salmonella typhi penyebab tipus, diplobasil (bergandengan dua - dua) dan
streptobasil (bergandengan memanjang membentuk rantai).
Contohnya Bacillus anthraces penyebab penyakit antraks. Bentuk
bola (kokus), dibedakan atas monokokus contoh Neisseria gonorchoe
penyebak penyakit kencing nanah, diplokokus contohnya Diplococcus
pheumonia penyebab penyakit pneumonia (radang paru - paru), Sarkina
(bulat terdiri dari 8 sel menyerupai kubus) contoh Sarkina sp. Dan
stafilokokus (seperti untaian buah anggur). Dan bentuk bakteri spriral
duibedakan atas vibrio (koma) contohnya Vibrio cholerae penyebab
penyakit kolera, spiral (berupa lengkung lebih setengah lingkaran),
contohnya Spirillum minor yang menyebabkan demam dengan perantara
gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya. Untuk lebih jelasnya tentang
macam – macam bentuk bakteri, perhatikan gambar yang berikut ini :

Macam - macam bentuk bakteri

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 79


jannah
b. Cara Hidup Bakteri

Berdasarkan cara hidupnya bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan


yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.

1) Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh
makanan berupa zat organik dari lingkungannya. Bakteri jenis ini dapat
merombak bahan organik menjadi bahan anorganik. Perombakan organik
menjadi bahan anorganik terjadi melalui fermentasi atau respirasi. Proses
perombakan ini biasanya menghasilkan gas - gas : CO2, H2, CH4 (metana),
N2, H2S dan NH3 (amoniak).
Diantara gas - gas yang dihasilkan ada yang mudah terbakar, yaitu :
metana (CH4) dan gas hidrogen (H2). Kedua gas ini kemudian dijadikan
bahan bakar yang dikanal dengan biogas. Zat - zat organik diperoleh dari
sisa organik lain, sampah atau zat - zat yang terdapat di dalam tubuh
organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah,
kotoran, bangkai, dan juga makanan kita, disebut sebagai bakteri saprofit
(saprobe = sampah). Bakteri ini menguraikan zat - zat organik yang
terkandung di dalam makanan menjadi zat - zat anorganik yaitu CO2, H2O,
energi, dan mineral - mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini
berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrien bagi tumbuhan. Bakteri ini
penting pengomposan, namun merugikan jika terdapat pada makanan karena
mengakibatkan makanan menjadi busuk.
BakteriEscherichia coli yang terdapat di dalam usus manusia juga
hidup secara saprofit. Tanpa bakteri ini, kita akan sulit buang air. Bakteri ini
juga menyediakan vitamin K bagi tubuh. Bakteri heterotrof lain adalah
bakteri parasit, baik parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan.
Kebutuhan zat organik bakteri parasit diperoleh dari tubuh inangnya.
Karena dapat mengakibatkan sakit maka disebut sebagai patogen. Contoh
bakteri yang hidup pada manusia adalah: Clostridium tetani penyebab
tetanus, Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC, dan Mycobacterium
leprae penyebab lepra.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 80
jannah
2) Bakteri Autotrof

Bakteri yang dapat menyusun sendiri zat - zat organik dari zat – zat
anorganik digolongkan ke dalam bakteri autotrof (auto = sendiri, trophien =
makanan). Pengubahan zat - zat anorganik menjadi zat - zat organik itu
dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.
(a). Menggunakan Energi Cahaya
Energi cahaya digunakan untuk mengubah zat anorganik menjadi zat
organik, melalui proses fotosintesis. Karena itu bakteri ini dikenal
sebagai bakteri yang hidup secara fotoautotrof (foto = cahaya, auto =
sendiri, trophein = makanan). Contoh bakteri fotoautotrof adalah
bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau mengandung pigmen hijau.
Pigmen ini disebut bakterioklorofil. Bakteri ungu mengandung pigmen
ungu, merah, atau kuning, pigmen ini disebut bakteriopurpurin.
(b). Menggunakan Energi Kimia
Eneri kimia diperoleh ketika terjadi perombakan zat kimia dari molekul
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana, dengan melepaskan
hydrogen. Bakteri yang menggunakan energi kimia untuk sintesis zat -
zat organik dikenal sebagai bakteri kemoautotrof . misalnya bakteri
Nitrosomonas yang memecah NH3 menjadi HNO2, air dan energi.
Energi yang diperoleh digunakan untuk menyusun zat organik. Contoh
lainnya adalah Nitrosococcus dan Nitrobacter.

c. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Bakteri ada yang menguntungkan, namun ada pula yang merugikan. Bakteri
yang menguntungkan adalah bakteri yang banyak digunakan dalam industri
atau dalam proses pengubahan suatu zat. Bakteri yang merugikan adalah
bakteri yang dapat membusukkan atau yang hidup parasit baik pada manusia,
hewan maupun tumbuhan.
1) Bakteri yang Menguntungkan
Contoh spesies - spesies bakteri yang menguntungkan adalah berikut ini.
a) Escherichia coli membusukkan makanan di dalam usus besar dan
menghasilkan vitamin K.
b) Rhizobium bersimbiosis dengan kacang - kacangan dan dapat
menambat nitrogen dari udara. Bakteri ini menyuburkan tanah.
c) Azotobacter hidup bebas di tanah dan dapat menambat nitrogen dari
udara. Bakteri ini juga menyuburkan tanah.
d) Lactobacillus casei digunakan dalam proses pembuatan keju.
e) Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco
yang terbuat dari air kelapa.
f) Acetobacter digunakan untuk mengubah alkohol menjadi asam cuka.
Air tapai dapat diubah menjadi asam cuka dengan bakteri ini. Air tapai
yang mengandung gula oleh ragi diubah menjadi alkohol dan alkohol
diubah oleh Acetobacter menjadi asam cuka.
g) Streptococcus griceus dapat menghasilkan antibiotik streptomisin.
Bakteri ini dikembangbiakan di industri obat - obatan.
h) Lactobacillus bulgaricus digunakan dalam proses pembuatan susu asam
(yogurt).

d. Pemanfaatan bakteri dalam pembuatan biogas


Bakteri yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob sering
dimanfaatkan dalam proses pembuatan gas bio atau biogas. Bakteri yang terlibat
dalam proses pembuatan gas bio banyak spesiesnya. Bahan yang digunakan untuk
pembuatan gas bio adalah kotoran hewan misalnya kotoran sapi, kerbau, kambing.
Kotoran itu dimasukkan ke dalam tangki, kemudian ditutup rapat.
Bakteri saprofit yang ada di dalamnya hidup dan berkembang biak. Bakteri
tersebut memecah persenyawaan organik dan menghasilkan gas metana (CH4),
H2S, N2, H2 dan CO. Gas yang dihasilkan kemudian ditampung dan disalurkan ke
rumah - rumah. Biogas dapat digunakan untuk proses pembakaran misalnya untuk
memasak. Nyala apinya biru dan menimbulkan panas yang tidak kalah dengan gas
Elpiji. Sayangnya proses pembuatan biogas ini belum memasyarakat, mungkin
karena orang agak jijik melakukannya. Akan tetapi, secara ekologis biogas sangat
bermanfaat. Energi fosil, misalnya minyak bumi dan batu bara, saat ini sudah
mulai langka dan dapat menimbulkan pencemaran. Sementara itu gas bio bebas
dari pencemaran dan tidak mengeluarkan bau busuk.
2) Bakteri yang Merugikan
Contoh bakteri yang merugikan adalah sebagai berikut.
a) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC.
b) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.
c) Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis (raja singa).
Coba cari lagi oleh Anda spesies bakteri yang merugikan yang lainnya

3.Ganggang Hijau Biru (Cyanobacteria)

Organisme ini dulu banyak dimasukkan ke dalam kelompok alga (ganggang),


karena ganggang hijau biru mirip dengan ganggang lainnya (akan dibahas dalam
kegiatan belajar berikutnya) dalam hal habitat dan fotosintesisnya. Ganggang
hijau biru adalah prokariotik dan dengan demikian jauh lebih dekat
kekerabatannya dengan bakteri daripada dengan ganggang lainnya yang bersifat
eukariotik, atas alasan inilah para peneliti sekarang lebih menyukai pemakaian
istilah Cyanobacteria (“bakteri hijau - biru”) untuk organisme itu.

Ciri - ciri dan sifat ganggang hijau biru yaitu bersel satu, selaya bersifat
prokariotik, tidak mempunyai kloroplas, sedangkan klorofil tersebar pada plasma.
Ganggang hijau biru bersifat ototrof yaitu dapat menyusun makanannya sendiri
melalui fotosintesis. Pigmen yang terdapat dalam sel berbagai ganggang adalah
fikoeretrin, klorofil, karotin dan fikosianin. Pigmen fikosianin menunjukkan
warna biru, karotin warna kuning dan fikoeretrin adalah warna merah. Adanya
fikosianin menyebabkan ganggang hijau biru mempunyai warna yang khas yaitu
hijau kebiru - biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau biru berwarna hijau
biru, ada yang hitam, coklat, kuning, merah dan ungu. Habitatnya di air tawar,
tempat lembap pada batu - batuan di tepi pantai bahkan dapat hidup pada perairan
yang suhunya tinggi yaitu pada sumber - sumber air panas. Perkembangbiakan
(reproduksi) ganggang hijau biru dengan cara membelah diri (pembelahan sel)
atau dengan cara fragmentasi dan membentuk spora.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 83


jannah
a. Contoh Ganggang Hijau Biru
Ganggang hijau biru bersel satu contoh :
1) Chlorococcus sp
– Hidup di air tawar pada dasar kolam.
– Sel yang masih muda karena memiliki lapisan pelindung yang menyelubungi
tubuhnya.
– Reproduksi dengan pembelahan sel atau membelah diri.

Gambar 1.4 Chlorococcus


2) Gleocapsa sp
– Bentuk tubuh seperti Chlorococcus selubung tubuh berwarna.
– Hidup dipermukaan batu yang basah, menyebabkan batu licin.

Gambar 1.5 Gleocapsa sp


3) Rivularia sp
Susunan sel yang menyusun benang berupa cambuk, ukuran sel pada pangkal
lebih besar daripada ujung.
Gambar 1.6 Rivularia sp
4) Anabaena sp
– Tubuhnya tersusun atas sel - sel berbentuk bola.
– Memiliki heterosista yaitu sel yang mempunyai dengan sel tetangganya untuk
penambat nitrogen dari udara.
– Hidupnya bersimbiosis dengan tumbuhan air (sawah) yaitu Azola pinnata.

Gambar 1.7 Anabaena sp


Ganggang hijau biru berkoloni contoh : Polycystis sp.
Polycystis sp
- Bentuk koloni tidak teratur.
- Pembiakan : Pembelahan sel masing - masing dan fragmentasi dari koloni.

Gambar 1.8 Polycystis sp


Ganggang hijau biru berbentuk benang.
1) Oscillatoria sp
– Tubuh berbentuk benang (filament) tersusun atas sel - sel yang dipilih dan rapat.
– Dapat bergerak maju mundur disebut sebagai gerak osilasi. Belum diketahui
penyebab ganggang ini mampu bergerak.
– Sel membelah memperpanjang tubuh, sedang pertambahan individu dengan
fragmentasi.

Gambar 1.9 Oscillatoria sp


2) Nostoc sp
– Tubuh terdiri atas sel - sel berbentuk bola.
– Hidup di bebatuan atau di tanah yang lembap.
– Memiliki sel heterosista.
– Heterosista dapat menjadi benang baru.

Gambar 1.10 Nostoc s

b. Peranan Ganggang Hijau Biru bagi Manusia


1) Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun
yaitu Microcystis sp. Racun yang telarut di dalam air dapat meracuni organisme
yang meminumnya. Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di
tembok dan batu, sehingga tembok yang ditumbuhi ganggang hijau biru akan
mudah lapuk. Bangunan candi dari batu yang terdapat di Indonesia banyak yang
terancam menjadi lapuk karena ganggang.
2) Menguntungkan
a) Pengikat nitrogen bebas
Nostoc, Gloeocapsa dan Anabaena merupakan ganggang hijau biru yang dapat
menangkap nitrogen dari udara. Kemampuan menangkap nitrogen ini disebut pula
sebagai kemampuan melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena azollae dapat
bersimbiosis dengan tumbuhan Azola pinnata yaitu tumbuhan yang banyak
dijumpai di sawah dan mengapung di atas air. Ganggang hijau biru itu mampu
melakukan fiksasi nitrogen (N2) dari udara dan mengubahnya menjadi amonia.
Akibatnya, daun Azola pinnata banyak mengandung amonia. hal demikian
menguntungkan petani. Azola pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang
mengandung nitrogen.
b) Sebagai bahan makanan
Ada pula ganggang hijau biru yang dapat dijadikan makanan karena mengandung
protein yang cukup tinggi. Misalnya Spirulina, yakni ganggang hijau biru yang
tubuhnya berbentuk spiral. Spirulina ini menghasilkan protein sehingga ganggang
ini dapat dimakan. Para pakar telah berhasil mengembangbiakkan Spirulina untuk
dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan ganggang ini dapat
dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi
kebutuhan umat manusia.

4. JAMUR
Jamur merupakan organisme bersifat eukariotik, tidak berklorofil. Selnya ada
yang uniseluler ada yang multiseluler berbentuk benang. Karena tidak berklorofil,
maka cara hidupnya heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan -
bahan organik yang ada di lingkungannya dengan cara saprofit, parasit atau
simbiosis.

Tubuh jamur berupa benang - benang bercabang disebut hifa (hypha). Kumpulan
hifa berupa jaring - jaring disebut miselium. Bagian jamur yang biasa dimakan
ialah alat berbiak yang dibentuk oleh miselium yang tersembunyi. Reproduksi
jamur dengan spora. Secara aseksual maupun secara seksual. Jamur uniseluler
berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora dan secara seksual
dengan membentuk spora askus. Jamur multiseluler berkembang biak secara
aseksual dengan jalan memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora
aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui
peleburan antara inti jantan dan betina sehingga terbentuk spora askus atau spora
basidium. Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam
spora. Macam spora yang terjadi dengan :

a. Seksual (vegetatif)
1. Spora biasa yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu
berkelompok - kelompok kecil, masing - masingnya mempunyai membran serta
inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan sporanya
disebut sporangiospora.
2. Konidiospora, yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah -
belah seperti tasbih, di dalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut
konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut
konidiofor.

Gambar 1.11 Beraneka bentuk spora : a. konidia dari Monilia, b. konidia dari
Aspergillus, c. klamidospora dari Fusarium, d. artrospora dari geotrichum,
e. sporangiospora dari Rhizopus.
3. Pada beberapa spesies, bagian - bagian miselium dapat membesar serta
berdinding tebal; bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut
klamidospora (chlamydospora = spora yang berkulit tebal).
4. Jika bagian - bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar dari pada aslinya,
maka bagian - bagian itu disebut artrospora, oidiospora atau oidia saja.
Kebanyakan spesies jamur dapat membiak secara vegetatif maupun, secara
generatif. Pembiakan secara generatif atau seksuil dilakukan dengan isogamet
atau dengan heterogamet (anisogamet). Pada beberapa spesies perbedaan
morfologi antara jenis sel - kelamin itu belum nampak sehingga semuanya kita
sebut isogamet, kadang - kadang kita beri tanda pengenal + dan ,untuk
membedakan jenisnya.
Pada beberapa spesies lain tampak adanya perbedaan mengenai besar - kecilnya
gamet - gamet, sehingga untuk itu ada penyebutan mikrogamet (sel - kelamin
jantan) dan makrogamet (sel - kelamin betina). Di dalam keadaan yang serba
optimum, maka jamur membiak dengan cepat sekali. Hanya kekeringanlah
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhannya.

Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya.


Menurut Alexopoulos, 1962 (Dwidjoseputro, 1982 : 130) thallophyta yang tidak
berklorofil dibagi atas 3 divisio yaitu Schyzomycophyta (Bakteri),
Myxomycophyta (jamur lender) dan Eumycophyta (jamur benar). Division
Eumycophyta terbagi atas 4 klas yaitu phycomycetes atau Zygomycetes,
Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes atau fungi imperfeeti (jamur
tak sempurna).

a. Klas Zygomycetes / Phycomycetes


Ciri yang khas untuk mengenal sebagian besar phycomycetes ialah miseliumnya
yang tidak bersekat - sekat. Warna miselium putih, jika tua mungkin agak coklat
kekuning - kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam - hitaman.
Beberapa contoh phycomycetes :
a. Phytophthora, kebanyakan spesies berupa parasit pada tumbuh –
tumbuhan tomat, kentang, tembakau, karet dan lain - lainnya lagi.
b. Saprolegnia, saprofit yang banyak kedapatan di dalam air dan tanah yang
basah. Ada juga yang menjadi parasit pada ikan dan insekta.
c. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa - sisa makanan yang
banyak mengandung karbohidrat. Di antara beberapa spesies, maka Mucor
mucedo lah yang terkenal. Mucor membiak dengan 2 cara, yaitu dengan
spora yang semacam saja dan spora - spora yang berlainan jenis. Spora -
spora yang sejenis itu dihasilkan oleh sporangium yang tumbuh pada ujung
hifa. Mula - mula ujung suatu hifa menggelembung, kemudian protoplast
yang ada di dalam gelembung itu membelah - belah diri menjadi spora.
Jika spora – spora itu sudah dewasa, maka pecahlah sporangium, sehingga
spora - spora tersebut kemana - mana. Pembiakan secara generatif
dilakukan dengan bersatunya tonjolan pada hifa yang berlainan “muatan”,
untuk gampangnya kita beri tanda + dan -. Kedua ujung hifa yang bersatu
itu merupakan suatu zigospora; zigospora dapat terlepas dari miselium
serta di lain tempat tumbuh dan menghasilkan sporangium. Sporangium ini
membentuk dua macam spora, yaitu spora + dan spora -, sehingga
kemudian masing - masing menghasilkan miselium + dan miselium -
pula. Kadang - kadang terbentuk pula spora - spora ±.
4. Rhizophus; beberapa spesies hidup sebagai saprofit dan bentuk beberapa
spesies lain hidup sebagai parasit pada tumbuh - tumbuhan. Rhizophus
nigricans kedapatan di mana - mana, semula miseliumnya tampak seperti
sekelompok kapas, lama kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam -
hitaman karena banyaknya sporangium dan spora. Rhizopus itu banyak
menyerupai Mucor, hanya miselium Rhizopus terbagi - bagi atas stolon,
yang menghasilkan alat - alat serupa akar (rhizoida) dan sporangiofor.
Perhatikan gambar.
Gambar 1.12 Rhizophus
Di Indonesia, Rhizopus oryzae merupakan ragi untuk membuat tempe. Spesies ini
dapat mengubah amilum menjadi dekstrosa, dapat memecah protein dan lemak
yang ada di dalam sel - sel kedelai dan kacang. Dengan demikian maka tempe itu
seakan - akan lebih tersedia untuk dicernakan oleh perut kita.
b. Klas Askomycetes
Askomycetes adalah jamur yang tumbuhnya terdiri atas benang – benang hifa
yang bersekat - sekat. Diantara askomycetes ada juga yang bersel satu. Ciri khas
yang ada pada jamur ini ialah cara pembentukan sporanya dalam pembiakan
generatif. Spora itu dibentuk di dalam suatu sel yang menggembung serupa bola
atau serupa kantung panjang. Alat ini disebut askus, dan spora yang dibentuk di
dalam askuss ini disebut askospora. Ada askomycetes yang askus - askusnya
terkumpul dalam suatu tubuh buah (askokarp), ada juga askomycetes yang
askusnya sendiri - sendiri. Selain itu Askomycetes mempunyai alat pembiak yang
dihasilkan secara vegetatif. Alat pembiak itu disebut konidiospora atau konidia
saja.

Di dalam perkataan sehari - hari, jamur ini terkenal sebagai ragi. Jamur ini
diperlukan dalam pembuatan minuman, tape, dan bermacam - macam roti dan
kue. Jika jamur ini ditumbuhkan pada karbohidrat terutama gula, maka dalam
keadaan anaerob (tanpa oksigen) jamur ini mampu untuk mengubah karbohidrat
menjadi alkohol. Selain itu. Saccharomyces dapat pula menghasilkan Vitamin B -
kompleks yang berguna bagi manusia. Perhatikan gambar.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 91


jannah
Gambar
A. Saccharomyces 1. tunas, 2. askospora, 3. konyugasi.
B. Penicillium dengan konidia (κ).
C. Aspergillus dengan konidia (κ).
Penicillium. Penisilin adalah obat - obatan antibiotika yang dihasilkan oleh
Penicillium dan yang popular sekali setelah Perang Dunia II. Sebenarnya
khasiat penisilin sudah diketahui sejak 1929 oleh Alexander Fleming, tetapi
baru di dalam Perang Dunia II obat inbi digunakan secara besar - besaran.
Jamur Penicillium tumbuh dimana - mana. Jamur yang tumbuh sebagai noda
hijau atau biru pada buah - buahan yang telah ranum, roti atau penganan yang
bergula itulah Penicillium. Meskipun jamur ini mampu juga untuk membentuk
tubuh buah bersisi askus, akan tetapi jarang sekali kita melihatnya.

Di negara - negara yang menghasilkan keju, Penicillium roqueforti dan P.


camemberti merupakan adonan yang meningkatkan kualitas keju. Penicillium
notatum dan P. chrysogenum dipiara secara besar - besaran untuk
dimanfaatkan penisilin yang dihasilkannya.

Aspergillus biasanya berwarna hitam, abu - abu sampai coklat, sedang susunan
konidia berbeda dengan susunan konidia pada Penicillium. Hal ini jelas sekali
apabila pengamatan dilakukan dengan mikroskrop. Kadang – kadang dengan
kaca pembesar cukup juga untuk melihat perbedaan tersebut. Di antara
Aspergillus ini ada yang merugikan, dan ada pula yang berguna bagi manusia.
Seperti halnya dengan Penicillium, maka Aspergillus dapat tumbuh di mana -
mana merusak makanan, pakaian dan alat - alat rumah tangga. Lagi pula
Aspergillus dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, terutama
burung. Tempat - tempat yang basah lagi kurang sinar matahari merupakan
tempat tumbuh yang baik bagi Aspergillus. Pekerja - pekerja yang sehari – hari
berada di tempat yang demikian itu mudah kena aspergillosis dalam paru -
paru.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 92


jannah
Aspergillus flavus menghasilkan racun yang dikenal sebagai aflatoksin. Racun
ini dapat menyebabkan kematian manusia atau ternak. Sebaliknya ada juga
Aspergillus yang diperlukan manusia untuk meramu makanannya. Di dalam
pembuatan tape di Indonesia dan sake di Jepang diperlukan Aspergillus
oryzae. Aspergillus wentii tumbuh pada biji - biji kedelai yang telah disiapkan
untuk dijadikan kecap. Fusarium Jamur ini dikenal konidianya yang berbentuk
sabit. Fusarium menghasilkan dua macam konidia, yaitu konidia yang besar -
besar serupa sabit (makrokonidia) dan konidia yang kecil - kecil yang biasanya
tumpul (mikrokonidia). Selain itu Fusarium juga dapat membentuk
klamidospora, yaitu spora yang berdinding tebal, bentuknya tidak beraturan.
Fusarium menyebabkan berbagai penyakit pada batang, daun atau buah tebu,
padi, tomat, kentang, dan sebagainya.

Gambar . Fusarium dengan (A) Makrokonidia (B) Mikrokonidia dan


(C) Klamidosfora

Gambar . Rosalina arcuata, Askokarp tampak dari atas (A), dan (B)
tampak dari samping.
d. Klas Basidiomycetes

Basidiomycetes mempunyai susunan tubuh yang pada umumnya lebih mudah


diamati. Spora jamur ini tumbuh menjadi miselium yang hifanya bersekat - sekat.
Pada waktunya, miselium menyusun tubuh buah, dan tubuh buah ini kita sebut
basidiokarp. Basidiokarp beraneka ragam bentuknya, ada yang serupa payung, ada
yang serupa papan, ada yang serupa lembaran berliku - liku, dan lain - lainnya
lagi. Di dalam tubuh buah itulah terdapat anyaman hifa yang ujung - ujungnya
menggelembung. Gelembung ini kita sebut basidium. Basidium menghasilkan
empat spora yang bertangkai. Spora - spora ini berbeda jenis, dua di antaranya
berjenis +. Sedang dua lainnya -. Perkawinan antara hifa + dengan hifa –
menghasilkan miselium yang sel - selnya berinti dua. Inti + dan inti – tidak segera
bersatu, meskipun protoplas dari hifa + bersatu dengan protoplas hifa – Kejadian
ini kita sebut plasmogami (dua plasma bersatu) dan plasmogami ini tidak segera
diikuti dengan kariogami (dua inti bersatu). Miselium yang dikariotik (berinti
dua) membentuk tubuh buah dan basidium.di dalam basidium terjadi kariogami
yang menyebabkan inti basidium menjadi diploid. Inti ini mengalami meiosis,
dan dengan demikian terjadilah empat inti baru yang masing - masing haploid.
Inti - inti dilengkapi dengan protoplasma serta ditonjolkan keluar sehingga
terbentuklah empat basidiospora.

Gambar .
A. Basidium ber sekat - sekat
B. Sel dari miselium yang dikariotik
C. Basidium yang tidak bersekat - sekat.

PerhatikanPerhatikan gambar. Tidak semua basidiomycetes membentuk tubuh


buah, lagi pula tidak semua basidiomycetes menghasilkan basidium seperti
diuraikan di atas. Sebagai contoh basidiomycetes yang tidak mempunyai tubuh
buah dan tidak mempunyai basidium yang serupa gelembung ialah Puccinia dan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul 94
jannah
ustilago; keduanya adalah parasit - parasit tanaman yang sangat merugikan
manusia. Jamur - jamur ini menghasilkan basidium yang bersekat – sekat.
Puccinia atau jamur - api merupakan parasit pada rumput - rumputan atau
tanaman bertingkat tinggi lainnya. Spora jamur ini berwarna merah. Puccinia
graminis mempunyai siklus hidup yang berbelit - belit.

Jamur ini mempunyai dua macam tuan rumah, pada rumput – rumputan dan pada
tumbuhan Dikotil. Di dalam siklus hidupnya terdapat lima fase yang jelas berbeda
- beda. Ustilago atau jamur - karat banyak mendatangkan kerugian pada tanaman
jagung dan tebu. Karena Puccinia dan Ustilago sangat kecil, maka ke dua genus
initergolong mikroorganisma. Contoh jamur besar yang basidiumnya bersekat -
sekat ialah jamur - kuping (Auricularia politricha) yang hidup sebagai saprofit
pada kayu - kayuan yang telah mati. Tubuh jamur ini enak dimakan. Tentang
basidiomycetes yang basidiumnya tidak bersekat - sekat dapat ditemukan contoh
- contoh yang mudah dijumpai yaitu jamur - papan yang hidup sebagai saprofit
pada kayu - kayuan yang sudah mati. Tubuh buah jamur ini serupa papan yang
berlapis - lapis dan berlubang - lubang pada permukaan bawahnya.

Di dalam lubang - lubang itu terdapat basidium yang menghasilkan basidiospora.


Papan dapat tumbuh melebar dan bagian yang baru itu merupakan penghasil
basidiopora. Contoh lain ialah jamur - padi atau jamur merang (Volvariella
volvacea). Jamur ini banyak diusahakan orang karena enak dimakan. Tumpukan
jerami atau merang merupakan substrat yang baik. Tubuh buah berbentuk payung
terdiri atas batang dan tudung. Pada pangkal batang terdapat selaput yang semula
menutup seluruh tubuh buah yang masih kecil. Pada permukaan bawah tudung
terdapat lembaran - lembaran (bilah) yang tersusun seperti jari - jari payung. Bilah
- bilah itu menghasilkan basidium. Basidiospora yang dihasilkan jamur ini
berwarna agak perang. Tubuh buah yang tua berwarna perang pula. Jamur ini
biasanya dipetik sebelum terjadi sporulasi yaitu sebelum menghasilkan spora dan
dapat langsung dimasak untuk dimakan atau untuk dikalengkan. Gambar
memperlihatkan perkembangan tubuh buah Volvariella.
Gambar : Beberapa fase dalam perkembangan Tubuh buah Volvariella.
A. Tubuh buah yang permulaan, B. Lebih tua, C. Dewasa, D. Lembaran
(bilah) yang diiris melintang, E. Anyaman basidium dengan basidiospora
dibesarkan. 1. selaput, 2. batang, 3. tudung.

Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp
merupakan tempattumbuhnya basidio. Pada jamur berbentuk patung, basidium
tumbuh pada bagian yang menghadap ke bawagh, yang terdiri atas lembaran -
lembaranSetiap basidium menghasilkan 4 spora basidium. Coba bandingkan, apa
perbedaan askus dan basidium?
a) Volvariela volvacae (jamur merang) dan Agaricus sp., banyak
dibudidayakan orang untuk masakan. Jamur ini ditanam pada media yang
banyak mengandung selulosa, serta memerlukan kelembapan yang tinggi.
b) Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup saprofit pada kayu yang
lapuk.
c) Warnanya cokelat kehitaman, sering digunakan untuk sup. Saat ini juga
telah banyak dibudidayakan.
d) Pleurotes (jamur tiram). Tubuh buahnya dapat di makan. Di alam, jamur
ini tumbuh di katu lapuk. Untuk menanamnya diperlukan media dari
serbuk gergaji.
e) Amanita phalloides (jamur beracun). Hidup di tanah, berwarna putih atau
merah.
f) Exobasidium vexans, hidup parasit pada tanaman teh.
g) Corticium salmonella (jamur upas), hidup parasit pada batang pohon buah
buahan, dan karet.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul 96


jannah
d. Klas Deuteromycetes
Tentang jamur yang kita masukkan dalam klas buatan Deuteromycetes banyak
tergolong dalam mikroorganisma. Jamur - jamur yang belum atau tidak dikenal
pembiakannya secara generatif kita masukkan dalam klas ini. Mereka kita sebut
jamur tak sempurna (Fungi imperfect). Contoh yang klasik di Indonesia ialah
Monilia sitophila, yaitu jamur oncom. Jamur ini di Jawa Barat telah umum
digunakan untuk pembuatan oncom dari bahan bungkil kacang.

Monilia ini banyak tumbuh juga pada roti, sisa - sisa makanan, tongkol jagung dan
pada tonggak - tonggak kayu atau rumput sehabis kebakaran. Konidianya sangat
banyak, berwarna jingga. Jamur ini telah ditemukan fase pembiakannya secara
generatif oleh Dodge (1927) di Amerika Serikat. Dwidjoseputro (1961)
menemukan fase generatif dari jamur oncom yang berasal dari Bandung. Jamur
tersebut dapat dimasukkan dalam klas Askomycetes, dan namanya diganti dengan
Neurospora sitophila. Jadi, jika kita berhasil menemukan Monilia sitophila jenis +
dan Monilia sitophila jenis -. Maka kalau kedua jenis kita tumbuhkan dalam satu
empat, terjadilah pembiakan generatif sehingga terbentuklah askus yang berisi
askospora.

Gambar. Neurospora sitophila.


A. Miselium, B. Konidia, C1. Peritesium (utuh), C2. Peritesium (terbelah), D.
Askus, E. Askospora.

1. Ganggang (alga)
Ganggang merupakan organisme bersel satu, atau bersel banyak, bersifat
eukariotik, berklorofil, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati yang disebut
Thallus. Ada sebagian ganggang yang memiliki bentuk seperti akar batang dan
daun terutama ganggang makroskopis yang hidup di laut. Ganggang yang
tergolong plantae yaitu Chlorophyceae (ganggang hijau), Phaephyceae (ganggang
perang) dan Rhodophyceae (ganggang merah).

a) Chlorophyceae (ganggang hijau)


Sebagian besar ganggang hijau ini hidup di air tawar. Chlorophyceae merupakan
bagian dari plankton air tawar dan laut. Di dalam selnya terdapat kloroplas yang
berbentuk spiral, mangkuk, lembaran, bola dan binatang. Kloroplasnya
mengandung klorofil. Jenis klorofil yang terkandung adalah klorofil a, b, karoten
xantofil. Reproduksi ganggang hijau secara vegetatif atau generatif.
Contoh Chlorophyceae bersel tunggal.
a) Chlorella, organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar,
ukuran tubuh mikroskopis. Chlorella digunakan dalam penyelidikan
metabolisme di laboratorium dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan
obat - obatan, bahan kosmetik, dan bahan makanan.
b) Chloroccoccum, banyak ditemukan di air tawar, bersel satu, mikroskopis.
c) Chlamydomonas, bentuk selnya bulat telur memiliki flagella, di dalam sel
terdapat vacuola, nukleus dan kloroplas, pada kloroplas yang bentuknya
seperti mangkok terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid (tempat
pembentukan zat tepung).
Contoh Chlorophyceae berbentuk koloni
1) Hydrodictyon, banyak ditemukan di air tawar dan koloninya
berbentuk jala, makroskopis.
2) Voluox, dapat ditemukan di air tawar, koloninya berbentuk bola,
ukurannya Mikroskopis.
Contoh Chlorophyceae berbentuk benang.
1) Spirogyra, mudah di dapat diperairan sekitar kita. Tubuhnya
tersusun atas sel - sel yang membentuk untaian memanjang seperti
benang, tiap sel terdapat kloroplas berbentuk pita spiral dan sebuah
inti.
2) Oedogonium, banyak ditemukan di air tawar yang melekat di dasar
perairan, makroskopis.
Gambar 1.19 Chlorophyceae

b) Phaephyceae (ganggang perang / coklat)


Sebagian besar hidup di air laut. Ganggang ini berwarna kecoklatan karena
memiliki pigmen fukosantin di samping klorofil.

Gambar Phaephyceae

Pigmen ini menutup warna hijau dari klorofil dan kuning dari karoten. Semua
ganggang ini berbentuk benang atau lembaran. Contoh - contoh yang terkenal di
Indonesia ialah Turbinaria dan Sargassum. beberapa spesies Phaephyceae
menghasilkan asam alginate untuk tekstil dan perusahaan makanan.

c) Rhodophyceae (ganggang merah)


Ganggang merah banyak ditemukan di laut, dapat tumbuh beberapa puluh meter
di bawah permukaan air. Beberapa spesies terdapat di air tawar. Pada umumnya
ganggang ini bersel banyak berupa benang atau lembaran : selain klorofil ada
pigmen fikoeritrin berwarna merah dan fikosianin berwarna biru. Banyak
ganggang merah yang mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bahan
makanan seperti agar - agar. Contoh - contoh ganggang merah yang mempunyai
peranan penting dalam kehidupan ekonomi manusia misalnya : Eucheuma
spinosum, gelidium dan gracilaria. Eucheuma spinosum penghasil agar - agar di
Indonesia, sedangkan gelidium dan gracilaria penghasil agar - agar di negeri
dingin.

Gambar Rhodophyceae
d) Simbiosis alga dengan jamur (Lichenes)
Simbiosis mutualisme antara ganggang dengan jamur dapat membentuk
organisme yang disebut lumut kerak. Lichenes merupakan simbiosis antara jamur
dari golongan Ascomycetes atau Basidiomycetes dengan ganggang hijau
(Chlorophyceae) atau ganggang hijau - biru (Cyanobacteria). Lichenes terdapat di
tempat - tempat yang kering seperti pada batu - batuan, pada kulit batang pohon,
pada daun - daun tertentu, Lichenes merupakan vegetasi perintis.
Contoh - contoh Lichenes :
1) Parmelia. Bentuk seperti kerak berwarna hijau abu - abu, menempel pada
kulit batang pohon - pohon.
2) Graphis. Bentuk seperti coret - coret kecil yang panjangnya beberapa mm
saja. Banyak tumbuh pada pohon - pohon.
3) Usnea atau lumut janggut, banyak terdapat pada pohon - pohon di
pegunungan. Lichenes ini banyak dipergunakan untuk jamur. Contoh - contoh
Lichenes dapat dilihat pada gambar.
Gambar Bentuk Lichenes
D. PROTOZOA
Phylum protozoa di bagi menjadi 4 kelas dan pembagian kelas tersebut
berdasarkan alat gerak yang dimilikinya yaitu :
(1) Kelas Sarcodina (Rhizopoda)
Hewan yang termasuk kelas ini memiliki alat gerak berupa kaki
palsu(pseudopodia), sedangkan gerakannya termasuk kepada gerak amoboid.
Timbulnya kaki semu yang menjulur disebabkan oleh adanya aliran
sitoplasma yang menekan bagian tertentu dari sel, hal ini menyebabkan
Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap.Beberapa contoh rhizopoda : (a).
Amoeba proteus, hidup bebas di air tawar, dengan memanfaatkan bahan
organic disekitarnya

Gambar Amoeba
Sebagain besar jenis amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut
entamoeba.
Contoh : Entamoeba histolitica, Entamoeba ginggivalis, dan Entamoeaba
coli; (b) Foraminifera, hidaupnya di laut, mempunyai kerangka luar dari zat
kapur yang berlubang tempat menjulurnya protoplasma.
Contoh : Globigerina bulloiders, Hestigerina pelagica ; (c). Radiolaria,
mempunyai kerangka luar dri zat kersik (silikat); (d) Difflugia
(2) Kelas Flagellata
Hewan dari kelompok ini mempunyai flagel (cambuk) sebagai alat geraknya,
sehingga disebut kelas Flagellata atau Mastigophora. Selain sebagai alat
gerak, flagel juga digunakan untuk medapatkan makanan, karena getaran
flagel menyebabkan terjadinya aliran air sekitar hewan tersebut yang
membawa makanan dalam bentuk pertikel padat. Beberapa jenis Flagellata
mempunyai klorofil, sehingga mampu melakukan fotosintesis seperti pada
tumbuhan. Tidak sedikit pula diantaranya bersifat parasit baik pada manusia
ataupun hewan.
Beberapa contoh Flagellata : Euglena, volvox, noctiluca miliaris, Leismania
donovani, Tripanosoma gambiense, Tripanosoma rodiense, Tripanosoma
evansi.

Gambar Euglena
(3) Kelas Cilliata
Yang menjadi ciri khas dari kelas ciliata, ialah adanya tonjolan protoplasma
yang membentuk rambut-rambut getar atau silia dan berfungsi sebagai alat
gerak. Cilliata mempunyai bentuk tetap karena adanya lapisan pelikel yang
meyelubungi tubuhnya sebagai penguat yang lentur.
Hewan-hewan yang umumnya hidup di air tawar dan di laut mempunyai dua
buah inti sel (nucleus), yang kecil disebut micronucleus berfungsi pada
perkembangbiakan sedangkan yang besar disebut makronukleus berfungsi
sebagai pengatur pada proses metabolisma, pertumbuhan, dan perkembangan
serta proses lainnya dalam tubuh. Makanannya adalah vartikel organik dan
makhluk hidup lain yang kecil misalnya bakteri, alga atau protozoa lainnya.
Makanan tersebut didorong oleh silia ke dalam sitosoma (mulut) lalu melewati
sitofaring (kerongkongan) masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna
dengan enzim pencernaan, selanjutnya vakuola makanan akan beredar ke
seluruh bagian protoplasma dan protoplasma akan menyerap zat-zat makanan
dari vakuola tersebut. Contoh cilliata yang mudah ditemukan adalah
Paramaecium caudatum. Sementara untuk contoh yang lainnya adalah :
Didinium, Stentor, dan Balantidium.

Gambar Paramaecium caudatum


(4) Kelas Sporozoa
Disebut sporozoa karena daur hidupnya terdapat tahapan berupa spora yaitu sel
individu yang mempunyai sel pelindung sehingga tahan terhadap lingkungan
yang tidak menguntungkan. Kelompok hewan bersel satu ini tidak mempunya
alat gerak dan hidup sebagai parasit pada hewan maupun manusia . Hewan ini
pun tidak memiliki alat yang berfungsi sebagai mulut, makanan diserap dari
inangnya melalui seluruh permukaan tubuh.
Contoh yang paling penting dari kelompok ini adalah Plasmodium yang
merupakan penyebab penyakit malaria. Plasmodium berkembang biak secara
tidak kawin di dalam tubuh manusia, sedangkan perkembangbikan secara
kawin terjadi di dalam tubuh nyamuk betina dari genus Anopheles. Ada tiga
contoh Plasmodium ; (1) P. malariae, menyebabkan malaria kwartana ; (2) P.
vivax, menyebabkan malaria tertiana ; (3) P. falciparum menyebabkan malaria
tropika. Contoh lain dari sporozoa adalah : Gregarina, Coccidium, Gregarina

Gambar Daur hidup Plasmodium


Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 105

Anda mungkin juga menyukai