Anda di halaman 1dari 25

Konsep Suhu, Pemuaian, dan

Kalor

IPA untuk SMP/MTs Teacher Support Resource


Kelas 7A by:
Suhu dan Pemuaian

Kalor dan Perpindahannya


Termometer Suhu dan Pemuaian
Gas
Termometer
Zat Padat Termometer Pemuaian Zat
Kristal Cair Gas
Termometer
Berdasarkan
Zat Pengisi
Pemuaian Zat
Cair
Termometer
Zat Cair Suhu Pemuaian

Termometer Pemuaian Zat


Berdasarkan Padat
Hasil Tampilan

Termometer Termometer Pemuaian


Pemuaian
Manual Digital Volume
Panjang

Pemuaian Luas
Bagian-Bagian Termometer Suhu dan Pemuaian

No. Nama Bagian Fungsi

1. Tandon Menampung zat cair pengisi termometer.


2. Zat cair pengisi Indikator pendeteksi perubahan suhu.
3. Titik tetap bawah Sebagai batas minimal ukur termometer.

4. Skala suhu Menampilkan suhu yang terukur.


5. Batang kaca Tempat terjadinya pemuaian zat cair.

6. Titik tetap atas Sebagai batas maksimal ukur termometer.


Termometer Berdasarkan Zat Pengisi Suhu dan Pemuaian

Termometer
Zat Cair Termometer
Gas

Termometer Termometer
Zat Padat Kristal Cair
Termometer Raksa
Suhu dan Pemuaian
Termometer Zat Cair

Termometer Alkohol
Suhu dan Pemuaian
Termometer Zat Padat
Termometer zat padat merupakan termometer yang memanfaatkan adanya perubahan volume pada logam saat
mendeteksi perubahan suhu. Contoh termometer zat padat adalah termometer bimetal.

Termometer Zat Gas


Termometer zat gas memanfaatkan sifat-sifat termal gas untuk menentukan perubahan suhu. Prinsip kerja termometer gas adalah tekanan gas
akan naik jika suhu naik. Zat gas lebih mudah memuai daripada zat cair sehingga termometer gas lebih teliti daripada termometer zat cair.

Termometer gas yang volume gasnya dijaga tetap.

Jenis termometer gas

Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap.

Termometer Kristal Cair


Termometer jenis ini menggunakan bahan kristal cair dalam mendeteksi suhu. Termometer
ini akan berubah warna ketika menerima perubahan suhu. Termometer jenis ini berbentuk
lembaran tipis dan penggunaannya hanya ditempelkan pada objek yang akan diukur,
misalnya kening.
Suhu dan Pemuaian
Termometer Berdasarkan Tampilan Hasil

Termometer Manual Termometer Digital

• Menampilkan suhu dalam bentuk angka


pada layar.
• Penggunaannya sangat memudahkan bagi
• Berbentuk tabung. siapa pun.
• Bagian dalam ruangannya diisi raksa atau • Cara penggunaannya dengan menyelipkan
alkohol. termometer digital pada ketiak atau
• Bagian tabungnya terdapat garis yang tertulis memasukkan termometer digital pada
angka. mulut.
• Pengukuran suhu dengan membaca kenaikan
atau penurunan cairan pengisi termometer.
Suhu dan Pemuaian
Perbandingan Skala Suhu Termometer
Penentuan Suhu Berdasarkan Perbandingan Suhu dan Pemuaian
Titik Tetap Atas dan Titik Tetap Bawah

Titik Tetap
Jenis
Selisih
Termometer Bawah Atas

Celsius 0°C 100°C 100°C


Reamur 0°R 80°R 80°R

Fahrenheit 32°F 212°F 180°F

Kelvin 273 K 373 K 100 K


Pemuaian Zat Padat Suhu dan Pemuaian

Pemuaian Panjang Pemuaian Luas Pemuaian Volume

Pemuaian panjang dipengaruhi panjang zat Pemuaian luas dipengaruhi oleh luas Pemuaian volume dipengaruhi volume zat
mula-mula, koefisien muai panjang, dan zat padat semula, perubahan suhu padat mula-mula, perubahan suhu, dan
perubahan suhu. Muai panjang pada logam yang dialami zat, dan koefisien muai koefisien muai volume zat padat.
dapat diukur dengan alat yang disebut luas zat padat.
Musschenbroek.
SOAL
1. Batang baja yang mula-mula memiliki panjang 1 m dipanaskan hingga
mengalami kenaikan suhu sebesar 80 °C. Jika diketahui koefisien muai
panjang baja adalah 0,000011/°C, panjang batang baja setelah
dipanaskan adalah
2. Iwan memanaskan minyak sebanyak 10 liter dari suhu 10 °C menjadi
60 °C. Jika koefisien mulai volume minyak parafin sebesar 9 x 10-4 / °C,
hitung besar volume parafin setelah dipanaskan!
Suhu dan Pemuaian

Bimetal
Bimetal dibuat dengan cara menyatukan (dipaku keling atau dilas) dua keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda. Bimetal akan
melengkung ketika dipanaskan atau didinginkan karena perbedaan pemuaian atau penyusutan kedua logam. Bimetal akan melengkung ke arah logam yang
memiliki koefisien muai panjang lebih kecil jika dipanaskan. Sebaliknya, bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai panjang lebih
besar jika didinginkan.

Bimetal baja-kuningan yang dipanaskan Bimetal baja-kuningan yang didinginkan


Pemuaian Zat Cair dan Zat Gas Suhu dan Pemuaian

Pemuaian Zat Cair Pemuaian Zat Gas


Pemuaian yang terjadi pada zat cair merupakan pemuaian Pemuaian pada zat gas merupakan pemuaian volume. Pemuaian zat gas
volume. Nilai pemuaian zat cair dipengaruhi koefisien ditandai dengan adanya kenaikan suhu dan perubahan volume.
muainya. Makin besar koefisien muai zat cair, makin besar Pemuaian zat gas dipengaruhi koefisien muai volume.
pula pemuaian zat cair tersebut. Secara umum, koefisien
muai volume zat cair lebih besar daripada koefisien muai
volume zat padat.

Percobaan pemuaian zat gas

Ketika botol kaca dimasukkan dalam panci yang berisi air dan dipanaskan,
balon di ujung botol akan mengembang karena adanya kenaikan suhu. Saat
air dipanaskan, udara di dalam botol makin memuai dan terdesak sehingga
balon mengembang. Setelah proses pemanasan dihentikan, balon akan
menyusut.
Suhu dan Pemuaian

Contoh Soal Penyelesaian:


Doni melakukan pengukuran suhu menggunakan
termometer A dan B dengan titik tetap atas dan bawah
seperti tabel berikut.

Doni mengukur suhu suatu benda menggunakan Jadi, suhu benda jika diukur menggunakan
termometer B dan diperoleh nilai 30°B. Hitunglah termometer A menunjukkan skala 40°A.
suhu benda jika diukur menggunakan termometer A!
Kalor dan
Perpindahannya

Hubungan Kalor, Massa Benda,


Kalor Jenis Benda, dan Perubahan Konduksi
Suhu Benda

Perpindaha Konveksi
Kalor
Membeku dan Mencair n Kalor

Hubungan Kalor terhadap Perubahan Radiasi


Wujud Zat

Mengembun dan
Menguap
Menyublim dan
Desublimasi
Kalor dan
Hubungan Kalor, Massa Benda, Kalor Jenis Benda, Perpindahannya

dan Perubahan Suhu Benda

Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor


Persamaan Kalor:
Kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknya kalor
Kalor dipengaruhi massa benda, kalor jenis benda, dan yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan
perubahan suhu benda. Jumlah kalor yang suhunya sebesar 1°C. Kapasitas kalor adalah
diterima atau dilepas oleh suatu benda dipengaruhi ketiga banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
besaran tersebut. suhu suatu zat sebesar 1°C.
Kalor dan
Hubungan Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat Perpindahannya

Perubahan wujud zat juga terjadi karena zat melepas atau menerima kalor. Membeku, desublimasi/deposisi, dan
mengembun terjadi karena melepas kalor. Adapun mencair, menyublim, dan menguap terjadi karena menerima kalor.
Kalor dan
Perpindahannya
Membeku dan Mencair

Membeku merupakan perubahan wujud dari zat cair menjadi zat


padat. Sementara mencair merupakan perubahan wujud dari zat
padat menjadi zat cair.

Titik lebur adalah suhu minimum yang diperlukan suatu zat berwujud
padat untuk berubah wujud menjadi cair. Banyaknya kalor yang
dibutuhkan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud dari padat menjadi
cair pada titik leburnya disebut kalor lebur.

Peristiwa mencair

Peristiwa membeku
Kalor dan
Perpindahannya
Mengembun dan Menguap
Mengembun merupakan perubahan wujud dari gas menjadi cair.
Pengembunan terjadi karena suhu pagi hari rendah sehingga uap air akan
melepaskan kalor ke lingkungan. Menguap merupakan perubahan wujud
dari cair menjadi gas. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat cair agar menjadi uap
seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor uap. Adapun banyaknya kalor
yang dilepas oleh 1 kg zat untuk berubah dari uap menjadi zat cair pada
titik embunnya disebut kalor embun.

Peristiwa pengembunan

Peristiwa penguapan
Kalor dan
Perpindahannya
Menyublim dan Desublimasi
Menyublim adalah perubahan wujud dari padat menjadi gas.
Adapun desublimasi adalah perubahan wujud dari gas
menjadi padat. Perubahan Wujud Air dan Asas Black

Joseph Black menjelaskan


Kapur barus mengalami
penyubliman
banyaknya kalor yang dilepaskan air
panas sama dengan banyaknya kalor
yang diterima oleh air dingin.
Pernyataannya tersebut dikenal
dengan asas Black.

Jelaga pada cerobong lampu


minyak sebagai bentuk adanya
desublimasi
Kalor dan
Perpindahannya
Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat perantara tersebut. Konduksi hanya terjadi pada zat padat. Molekul
penyusun zat padat tidak dapat berpindah-pindah, kalor hanya merambat sedangkan zat padat
sebagai penghantar.

Berdasarkan daya hantar kalornya terdapat tiga jenis bahan, yaitu konduktor, isolator, dan
semikonduktor.
Kalor dan
Perpindahannya

Konveksi
Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat akibat adanya perbedaan massa jenis.

Konveksi pada Zat Cair Konveksi pada Zat Gas

Aliran udara dapat diketahui dengan melihat aliran asap


yang berasal dari obat antinyamuk bakar. Ketika lilin di
dalam kotak dinyalakan, udara di sekitar lilin menjadi
panas sehingga bergerak naik melalui cerobong yang
lebih dekat dengan lilin. Saat udara di sekitar lilin naik,
tempatnya diganti oleh udara dingin yang masuk
melalui cerobong yang satunya. Keadaan tersebut terus
Air akan memuai saat dipanaskan. Air yang berada di
berlangsung sehingga terjadi aliran udara.
wadah bagian bawah yang lebih dekat dengan nyala
api akan memuai terlebih dahulu. Saat memuai,
massa jenisnya berkurang sehingga air tersebut
bergerak ke atas. Ketika air tersebut bergerak ke atas,
tempatnya segera digantikan oleh air yang suhunya
lebih rendah.
Kalor dan
Perpindahannya

Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui
zat perantara ataupun penghantar. Jumlah radiasi Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor. Besarnya radiasi
kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu kalor yang diserap atau dipancarkan dipengaruhi oleh warna benda, luas
benda dipengaruhi oleh warna benda. Benda-benda permukaan benda, dan suhu benda.
berwarna gelap dapat menyerap dan memancarkan
kalor dengan baik. Sementara itu, benda-benda
berwarna terang merupakan penyerap dan
pemancar kalor yang buruk.

Warna benda memengaruhi radiasi


yang dipancarkan Makin luas permukaan benda, makin besar radiasi yang dipancarkan
Kalor dan
Perpindahannya

Contoh Soal
Es bermassa 0,5 kg mula-mula bersuhu 0°C dipanaskan Jawab:
hingga suhunya menjadi 95°C. Jika kalor jenis air 4.200 Perpindahan kalor ditunjukkan dalam grafik berikut.
J/kg°C dan kalor lebur es 336.000 J/kg, hitung kalor yang
dibutuhkan untuk pemanasan es! Kalor yang dibutuhkan untuk pemanasan air:
Penyelesaian:

Jadi, kalor yang dibutuhkan 367,5 kJ.

Anda mungkin juga menyukai