KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi
dengan melakukan percobaan tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Indikator materi tambahan (pengayaan):
1)Menjelaskan pengertian laju zat dari suatu persamaan
reaksi.
2)Dapat menentukan hubungan laju suatu zat jika
persamaan reaksinya telah diketahui.
3)Dapat menentukan laju suatu zat, jika laju reaksi zat
yang lain telah diketahui dalam persamaan reaksi.
4)Menentukan laju rata-rata dalam selang waktu tertentu
berdasar data percobaan.
5)Menentukan laju sesaat berdasar data percobaan.
LAJU REAKSI …?
Menyatakan besarnya perubahan
konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
persatuan waktu
Reaktan product
Laju Reaksi = r =Rate reaction besaran skalar
Kecepatan = v = velocity besaran vector
Δ [Reaktan] Δ [ produk ]
r = - =+
Δt Δt
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
2A + 5B 3C + 4D
VA = - Δ [A]
Δt
VB = - Δ [B]
Δt
VC = + Δ [C]
Δt
Konsep perbandingan laju zat =
perbandingan koefisien zat
VA : V B : V C : V D = 2 : 5 : 3 : 4
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Reaksi pembentukan NH3
Konsep :
Perbandingan laju zat = perbandingan koefisien zat
M = mol/liter
Mol ~ koefisien
(mol berbanding lurus dengan koefisien)
Tentukan :
1.Laju Berkurangnya HCl
2.Laju Berkurangnya O2
3.Laju Bertambahnya Cl2
A ∆[NH3] / ∆ t = ∆[NO]/d ∆ t
B.-∆[O2] /∆ t = ∆[NO]/∆ t
C.-4. ∆[NH3] /∆ t = 6. ∆[H2O] /∆ t
D. -1/4. ∆[NH3] /∆ t = 1/6. ∆[H2O] /∆ t
E. -1/6. ∆[O2] /∆ t = 1/5. ∆[H2O] /∆ t
Metode diferensial disebut juga metode laju awal atau metode laju rata-
rata.
Metode ini didasarkan pada perubahan konsentrasi pereaksi dalam
selang waktu tertentu. Dengan kata lain, metode diferensial adalah
metode untuk menentukan tingkat reaksi atau kecepatan reaksi.
Dalam praktiknya, penentuan kecepatan reaksi (laju reaksi)
didasarkan pada konsentrasi awal pereaksi yang berbeda secara
beraturan, sedangkan selang waktu reaksi dibuat tetap.
Contoh :
Laju reaksi antara Mg dengan HCl dapat
ditentukan dengan mengukur jumlah salah
satu produknya, yaitu gas hydrogen
Logam Mg
HCl
waktu (detik)
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Volum H2
Waktu (detik)
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju saat detik ke 10) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju saat detik ke 20) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0 V = 25-5 : 20 = 20/20
= 1 mL/det
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju saat detik ke 30) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju saat detik ke 30) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju saat detik ke 30) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan laju sesaat pada detik ke 20 (laju
saat detik ke 20) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tentukan sesaat detik ke 20 (laju saat detik
ke 20) !
Waktu Volume
(detik) H2 (mL)
0 0
10 14
20 25
30 33
40 38
50 40
60 40
70 40
35 5 mL 30 mL
V saat det ik ke 20 1 mL / det
35 0 det ik 30 det ik
Sedangkan Laju rata-rata pada detik ke 20 (laju rata-rata pada 20 detik
pertama) = 25 mL/20 det = 1,25 mL/det
Sedangkan laju rata-rata pada 10 detik ke 2 = (25-14) mL / (20-10) det
= 1,1 mL/det