PENDATAAN
KOPERASI-UMKM
TAHUN 2022
KUESIONER PL-KOPERASI2022
4
BLOK I PENGENALAN TEMPAT
KOPERASI
Izinkan akses GPS pada
perangkat yang
digunakan untuk
melakukan Geo
Tagging.
5
2 BLOK II
KETERANGAN LEMBAGA
9
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C L. Real Estat
D
E
F
G M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
H
I
J N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
K Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
L
M
N P. Pendidikan
P
Q
R Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial kecuali golongan pokok 87
S (kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti)
U
10
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas
D
Perjudian dan Pertaruhan)
E
F
G S. Aktivitas Jasa Lainnya, kecuali layanan kencan dalam kelompok 96999; dan
H organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi
I politik dalam golongan 9412, 942, dan 949
J
K
L
M
N U. Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
P kecuali Kedutaan Besar dan Konsulat.
Q
R
S
U
11
KEGIATAN UTAMA USAHA/PERUSAHAAN
12
KARAKTERISTIK KATEGORI
• Pertambangan: mengambil mineral dalam bentuk alami. • Restoran: membuat dan mengolah makanan dan minuman
yang jasanya dikonsumsi di tempat yang melalui proses
• Industri: mengolah hasil pertanian dan pertambangan peracikan
menjadi barang baru
• Angkutan: memindahkan barang/penumpang dari satu
• Listrik Gas Air: pembangkitan, pemurnian, penjernihan, tempat ke tempat lain, tersedia untuk umum
pendistribusian
• Komunikasi: pengiriman suara gambar berita melalui
• Konstruksi: membangun baik tempat tinggal dan bukan media telekomunikasi
tempat tinggal
• Real estat : produk konstruksi yang mencakup pembelian
• Perdagangan: Beli dan menjual barang yang sama tanpa real estat, penjualan dan penyewaan, developer
perubahan teknis (berwujud barang bukan jasa). Adapun
jasa di sektor perdagangan merupakan jasa reparasi • Jasa perusahaan: advokat, notaris, user-nya perusahaan
kendaraan bermotor.
• Pemerintah: administrasi pemerintahan pusat s.d. daerah
• Hotel dan Akomodasi: penyediaan jasa akomodasi
penginapan • Jasa swasta: sosial kemasyarakatan hiburan rekreasi
perorangan
13
CONTOH KASUS
KATEGORI B dan D
B. Penggalian batu, pasir, tanah liat dari sumber D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin
14
CONTOH KASUS
KATEGORI C – INDUSTRI PENGOLAHAN
15
Konsep & Definisi Industri Pengolahan
16
Format umum penulisan kata-kata kegiatan
utama
Industri Pengolahan:
Membuat/ Jenis produk/barang
Bahan baku
memproduksi/mengolah yang dihasilkan
Contoh Penulisan:
• Membuat lemari dari kayu jati
• Memproduksi tempe dari kacang kedelai
• Membuat tas anyaman dari tali plastik
• Mengolah kulit menjadi kerupuk
• Dll.
17
Beberapa kata kunci kegiatan Industri
Pengolahan
Membuat/Pembuatan RPH
Memproduksi/Produksi Pengawetan
Industri Penggaraman (ikan)
Menjahit Pengasapan (ikan)
Mencetak/Percetakan Pemindangan
Menggiling/Penggilingan Memintal/Pemintalan
Mengeringkan/Pengeringan Menenun
(ikan, daun tembakau) Pengrajin/Kerajinan
Mengolah/Pengolahan Penyamakan
Merajang (daun tembakau) Mengukir
Reparasi mesin Menggergaji/Penggergajian
18
CONTOH KASUS
KATEGORI E dan F
19
CONTOH KASUS
K AT E G O R I G ( P E R D A G A N G A N D A N R E PA R A S I K E N D A R A A N
B E R M O TO R )
20
Konsep & Definisi Perdagangan dan Reparasi
Kendaraan Bermotor
Perdagangan: Cirinya:
Membeli dan menjual barang yang sama
tanpa ada perubahan teknis. Perubahan Bisa perdagangan skala besar,
dalam bentuk kemasan, penambahan bisa eceran
aksesoris, dll masih termasuk Bisa di lokasi tetap atau tidak
perdagangan. tetap, bisa dengan medialain
(online)
Tidak semua objek benda yang
Reparasi Kendaraan Bermotor:
diperdagangkan termasuk
Objeknya adalah kendaraan bermotor kategori G seperti perdagangan
secara utuh. Kegiatan dapat berupa pulsa telepon (J), listrik (D),
reparasi/perbaikan dan juga salon. tanah dan rumah (L).
21
Format umum penulisan kata-kata kegiatan
utama
Perdagangan:
Jual/Dagang + Grosir / Eceran? + Produk + Tempat Usaha (Bangunan/Media
Formula umum kegiatan perdagangan
tertentu)? + Spesifikasi Barang (Khusus/Umum - Bekas/Baru)
Contoh Penulisan:
• Menjual sembako eceran di toko
• Jual Beli daging sapi secara grosir di los pasar
• Salon móbil “Kinclong”
• Dagang sayur-sayuran keliling
• Jual Beli Laptop Bekas Eceran di Toko 22
Konsep & Definisi Penyediaan Akomodasi Dan
Penyediaan Makan Minum
Akomodasi: Cirinya:
Bersifat jangka pendek untuk
pengunjung/pelancong/konsumen Tidak termasuk penyediaan
dengan kebutuha tertentu (kost), akomodasi jangka panjang
biasanya sudah ada fasilitas dan risiko seperti tempat tinggal utama
kerusakan fasilitas ditanggung pemilik Penyiapan makanan atau
usaha minuman bukan untuk
dikonsumsi segera atau yang
Penyediaan Makan Minum:
dijual melalui kegiatan
Ada proses peracikan, bisa ditempat perdagangan besar dan eceran.
atau take away, bersifat untuk
dikonsumsi segera
23
CONTOH KASUS
K AT E G O R I I ( P E N Y E D I A A N A K O M O D A S I D A N P E N Y E D I A A N
MAKAN MINUM)
Penyediaan Akomodasi Depot Minuman Café / Rumah Makan
24
CONTOH KASUS
K AT E G O R I I ( P E N Y E D I A A N A K O M O D A S I D A N P E N Y E D I A A N
MAKAN MINUM)
MANAKAH YANG TERMASUK KATEGORI I? KENAPA?
25
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk
utama:
Kategori/
Kegiatan Utama Produk utama KBLI
Kelompok
(1) (2) (3) (4)
Industri pengolahan (C) 1. Membuat barang anyaman tikar barang anyaman tikar 16291
lampit dari rotan lampit dari rotan
2. Mencetak kop surat, kalender, kop surat, kalender, kartu
kartu undangan undangan 18111
Pengadaan listrik, gas, Menyalurkan arus/tenaga listrik dari arus/tenaga listrik dari 35103
uap/air panas dan udara generator ke pelanggan rumah generator
dingin (D) tangga
26
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk
Kategori/ utama:
Kelompok Kegiatan Utama Produk utama KBLI
(1) (2) (3) (4)
Pengelolaan Air (E) Pengambilan air bersih dari mata air dan air bersih 36001
menyalurkannya ke konsumen rumah tangga
Konstruksi (F) 1. Pemasangan instalasi listrik pada bangunan instalasi listrik 43211
gedung perkantoran
2. Merenovasi bangunan tempat tinggal dengan
sistem borongan bangunan tempat 41011
tinggal
Perdagangan besar dan eceran, 1. Perdagangan eceran sayur-sayuran yang komoditi sayur-sayuran 47813
reparasi dan perawatan mobil dilakukan di pinggir jalan umum (kaki lima)
dan sepeda motor (G) 2. Bengkel reparasi/ perbaikan dan perawatan mobil jasa perbaikan mobil
45201
Pengangkutan dan 1. Angkutan ojek sepeda motor jasa ojek motor 49424
Pergudangan (H) 2. Menyewakan gudang barang dagangan kepada jasa sewa gudang 52101
perusahaan
Penyediaan Akomodasi dan Kedai makanan seafood dengan menggunakan makanan seafood 56103
makan minum (I) tenda
27
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk
utama:
Kategori/ Kegiatan Utama Produk utama KBLI
Kelompok
(1) (2) (3) (4)
Informasi dan komunikasi Penerbitan surat kabar Jawa Pos surat kabar Jawa Pos 58130
(J)
Aktivitas keuangan dan 1. Jasa penukaran mata uang asing mata uang asing 66197
asuransi (K) 2. Kegiatan Perusahaan Holding Companies
Semen Indonesia jasa penguasaan aset dari 64200
sekelompok anak perusahaan
Aktivitas profesional, ilmiah, Kegiatan Kantor Pusat Pertamina jasa pengelolaan unit-unit 70100
dan teknis (M) perusahaan yang
dibawahinya
Agen Perjalanan (N) Penjualan dan pemesanan tiket pesawat udara tiket pesawat udara dan 79112
dan kapal laut kapal laut
Pendidikan (P) Menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar pendidikan sekolah dasar 85111
negeri/pemerintah
Aktivitas jasa lainnya (S) Jasa reparasi/perbaikan alat elektronik televisi jasa reparasi televisi dan 95210
dan radio radio
28
Contoh: Tahapan dalam Penentuan KBLI
Usaha/Perusahaan
baru 47712
“Dagang Sepatu” di toko/bangunan
permanen bekas 47742
Perdagangan baru 47833
Eceran? di los/kaki lima/non
permanen bekas 47895
Keliling/tanpa tempat 47994
tetap
30
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Jika R202-A adalah ’Koperasi Primer’, maka isi R202-B
dan R202-C.
31
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
32
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Isi R207 dengan nomor badan hukum terakhir
setelah ada perubahan.
33
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
34
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
GRADE KOPERASI
Grade A: Koperasi telah melaporkan hasil RAT 3 Tahun Buku Terakhir berturut-turut.
Grade B: Koperasi telah melaporkan hasil RAT minimal 2 kali Tahun Buku dalam 3 Tahun Terakhir.
Grade C1: Koperasi yang baru berdiri dalam 3 Tahun terakhir dan melaporkan 1 kali RAT dalam 3 tahun terakhir.
Grade C2: Koperasi yang berdiri lebih dari 3 tahun, namun baru melaporkan 1 kali RAT pada tahun berjalan.
Grade D: Koperasi belum pernah melaporkan RAT dalam 3 Tahun Buku terakhir.
Jika Status NIK "Bersertifikat NIK" namun status Grade "D" = masa berlaku "Sertifikat NIK telah habis".
35
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Isi R211 dengan nomor induk berusaha yang dimiliki
koperasi sesuai dengan nomor induk yang dikeluarkan
oleh BKPM melalui OSS (Online Single Submission).
36
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Jika koperasi ini merupakan Koperasi Simpan Pinjam, maka isian R213-A adalah
Koperasi Usaha Tunggal (Koperasi Jasa Keuangan).
Jika koperasi ini merupakan Unit Simpan Pinjam, maka isian R213-A adalah
Koperasi Serba Usaha.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya
hanya usaha simpan pinjam.
Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi adalah unit usaha koperasi yang bergerak di
bidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang
bersangkutan.
37
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
38
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi diklasifikasi dalam empat kategori, yaitu:
1. Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 80,00 ≤ X ≤ 100;
2. Cukup sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 66,00 ≤ X < 80,00;
3. Dalam pengawasan, jika hasil penilaian diperoleh total skor 51,00 ≤ X < 66,00;
4. Dalam pengawasan khusus, jika hasil penilaian diperoleh total skor 0 ≤ X < 51,00
39
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
40
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
41
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
42
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Koperasi Konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan
para pemasok di pasar. Koperasi konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli sehingga pendapatan riil anggota
meningkat. Fungsi pokok koperasi konsumen adalah menyelenggarakan :
Pembelian atau pengadaan barang/jasa kebutuhan anggota yang dilakukan secara efisien, seperti membeli dalam
jumlah yang lebih besar.
Inovasi pengadaan, seperti sumber dana kredit dengan bunga yang lebih rendah, diantaranya pemanfaatan dana
bergulir, pembelian dengan diskon, pembelian dengan kredit.
Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana, pemasaran, dan faktor
produksi serta pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota. Koperasi produsen
berperan dalam pengadaan bahan baku, input, atau sarana produksi yang menunjang ekonomi anggota. Koperasi ini
menjalankan beberapa fungsi, di antarannya:
Pembelian ataupun pengadaan bahan baku yang diperlukan anggota
Pemasaran hasil produksi (output) yang dihasilkan dari usaha anggota
Proses produksi bersama atau pemanfaatan sarana produksi secara bersama
Menanggung risiko bersama atau menyediakan kantor pemasaran bersama
43
BLOK II KETERANGAN LEMBAGA
Koperasi Jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan
non-Anggota. Koperasi jasa hampir sama seperti koperasi konsumen, tetapi yang disediakan oleh koperasi ini adalah
kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya. Misalnya saja, koperasi jasa angkutan atau koperasi jasa asuransi.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh
anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa
kepada koperasinya. Koperasi pemasaran mempunyai fungsi menampung produk barang maupun jasa yang dihasilkan
anggota untuk selanjutnya memasarkannya kepada konsumen. Anggota berkedudukan sebagai pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam. Pada
koperasi simpan pinjam ini kegiatan yang dilakukan yaitu:
Menghimpun dana dari Anggota;
Memberikan pinjaman kepada Anggota; dan
Menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.
44
3 BLOK III
KELEMBAGAAN
46
BLOK III KELEMBAGAAN
47
BLOK III KELEMBAGAAN
• Isi jumlah Pengelola koperasi menurut jenis pekerja disabilitas, jenis kelamin, dan jenjang jabatan.
• Pengelola koperasi merupakan pihak yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha.
• Pengelola bertanggungjawab kepada Pengurus. Hubungan antar Pengelola usaha dengan Pengurus Koperasi merupakan hubungan
kerja atas dasar perikatan.
• Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
48
BLOK III KELEMBAGAAN
51
4 BLOK IV
KEANGGOTAAN KOPERASI
• R401A-C harus diisi jika jenis R202-A = Koperasi Primer. Isi jumlah anggota menurut status anggota dan jenis kelamin.
• Anggota Biasa adalah seseorang yang telah mendaftar menjadi anggota koperasi, telah memenuhi seluruh persyaratan keanggotaan
koperasi sebagaimana tercantum dalam AD/ART koperasi, dan telah dikabulkan permohonannya untuk menjadi anggota.
• Anggota Luar Biasa adalah seseorang, baik WNI maupun WNA yang bermaksud menjadi anggota, yang memiliki kepentingan kebutuhan
dan kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh koperasi yang bersangkutan, namun tidak dapat memenuhi syarat sebagai anggota.
• Calon Anggota adalah seseorang yang mendaftar untuk menjadi anggota koperasi, namun belum dapat melunasi simpanan pokok yang
ditetapkan dan belum tercatat dalam buku anggota koperasi sebagaimana tercantum dalam AD/ART koperasi. Jika permohonannya
untuk menjadi calon anggota dikabulkan meskipun tidak dicantumkan dalam buku daftar anggota, pihak yang bersangkutan dapat
memanfaatkan jasa pelayanan koperasi. Dalam kurun waktu tiga bulan calon anggota harus menjadi anggota atau ditolak
keanggotaannya. 53
BLOK IV KEANGGOTAAN KOPERASI
54
BLOK IV KEANGGOTAAN KOPERASI
• Isi jumlah anggota koperasi menurut status anggota dan status pekerjaan/profesi anggota.
• Sebaran dan nilai total anggota pada R401C harus sama dengan sebaran dan nilai total pada R401A dan R401B
• Konsep Pengusaha yang dimaksud adalah pemilik/pemimpin usaha yang bertanggung jawab atas operasional
usaha/perusahaan.
• Konsep Non Pengusaha yang dimaksud adalah profesi selain pengusaha. Misalnya pegawai, ASN, ibu rumah tangga,
pelajar, dll.
55
BLOK IV KEANGGOTAAN KOPERASI
57
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C L. Real Estat
D
E
F
G M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
H
I
J N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
K Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
L
M
N P. Pendidikan
P
Q
R Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial kecuali golongan pokok 87
S (kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti)
U
58
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas
D
Perjudian dan Pertaruhan)
E
F
G S. Aktivitas Jasa Lainnya, kecuali layanan kencan dalam kelompok 96999; dan
H organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi
I politik dalam golongan 9412, 942, dan 949
J
K
L
M
N U. Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
P kecuali Kedutaan Besar dan Konsulat.
Q
R
S
U
59
CONTOH KASUS
KATEGORI B dan D
B. Penggalian batu, pasir, tanah liat dari sumber D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin
60
CONTOH KASUS
KATEGORI C – INDUSTRI PENGOLAHAN
61
CONTOH KASUS
KATEGORI E dan F
62
CONTOH KASUS
K AT E G O R I G ( P E R D A G A N G A N D A N R E PA R A S I K E N D A R A A N
B E R M O TO R )
63
CONTOH KASUS
K AT E G O R I I ( P E N Y E D I A A N A K O M O D A S I D A N P E N Y E D I A A N
MAKAN MINUM)
Penyediaan Akomodasi Depot Minuman Café / Rumah Makan
64
CONTOH KASUS
K AT E G O R I I ( P E N Y E D I A A N A K O M O D A S I D A N P E N Y E D I A A N
MAKAN MINUM)
MANAKAH YANG TERMASUK KATEGORI I? KENAPA?
65
5 BLOK V
BIDANG USAHA
• Isi R501a untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Modal Sendiri/Ekuitas diisi dengan jumlah modal yang berasal dari Koperasi
itu sendiri atau modal yang menanggung risiko pada tahun 2019 dan 2021.
• Simpanan Pokok diisi dengan jumlah simpanan pokok yang berasal dari
anggota saat pertama kali menjadi anggota Koperasi.
• Simpanan Wajib diisi dengan jumlah simpanan wajib yang harus dibayar oleh
anggota Koperasi dalam periode waktu tertentu.
• Cadangan Umum diisi dengan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk
menutupi kerugian Koperasi yang mungkin terjadi atau bila diperlukan.
• Cadangan Khusus diisi dengan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
SHU, yang dimkasudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutupi
kepentingan khusus Koperasi yang mungkin terjadi atau bila diperlukan.
67
BLOK V BIDANG USAHA
• Isi R501b untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Liabilitas/Kewajiban diisi dengan utang Koperasi yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.
• Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka
waktu maksimal satu tahun, misalnya utang dagang, utang gaji, utang pajak,
utang wesel.
• Kewajiban jangka Panjang (utang jangka Panjang), yaitu kewajiban/utang yang
harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang
obligasi, hipotek, dsb.
• Total Modal Sendiri dan Liabilitas akan diisi oleh sistem dengan
menjumlahkan Modal Sendiri/Ekuitas dan Liabilitas/Kewajiban.
• Isi R501d Aset untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan
rupiah.
• Aset lancar diisi dengan nilai aset yang masa penggunaanya hanya dalam
jangka waktu yang singkat, umumnya kurang dari satu tahun. Aset lancer
umumnya terdiri dari kas, sekuritas, piutang, persediaan, pembayaran di muka,
dan pendapatan.
69
BLOK V BIDANG USAHA
• Investasi diisi dengan nilai aset atau kekayaan yang diinvestasikan pada
Koperasi sekunder, koperasi lain atau perusahaan untuk jangka waktu lebih
dari satu tahun tidak dapat dicairkan, berupa simpanan atau penyertaan
modal.
• Aset tidak lancar diisi dengan nilai asset yang terdiri dari beberapa macam
asset, masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki serta digunakan
dalam kegiatan operasional dengan kompensasi penggunaan berupa biaya
depresiasi (penyusutan).
• Isi R501e untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Modal luar diisi dengan modal yang berasal dari pinjaman anggota yang
memenuhi syarat, koperasi lain yang didasari atas perjanjian kerjasama, bank
dan lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat utang berdasarkan
ketentuan perundang-udangan yang berlaku, atas sumber lain yang sah.
• Modal luar dapat dikelompokkan menjadi Utang Jangka Pendek (jangka waktu
pengembalian paling lama satu tahun), dan Utang Jangka Panjang (jangka
waktu pengembalian lebih dari satu tahun.
70
BLOK V BIDANG USAHA
• Harga Pokok Penjualan diisi dengan total pengeluaran biaya
langsung oleh koperasi yang timbul dari barang dan/atau jasa
yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis dalam satu
periode. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead.
• Pendapatan Neto diisi dengan output/omzet dan atau
pendapatan bruto setelah dikurangi harga pokok penjualan.
• Pendapatan Bruto diisi dengan total nilai penjualan atau
penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun
buku yang bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi nilai
penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai
dengan akhir tahun buku.
• Isi R501f.1-f.4 dengan pendapatan pada tahun 2019 dan 2021
• Pendapatan Bunga diisi dengan keuntungan yang diperoleh dari
dalam satuan rupiah.
hasil tambahan nilai dari kredit atau pinjaman anggota.
• Output/omzet (untuk KSP nilai pinjaman) diisi dengan
• Pendapatan Non Bunga diisi dengan keuntungan yang diperoleh
penyaluran uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dari jasa Iainnya yang terkait pengelolaan keuangan, contoh: jasa
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
provisi dan komisi.
pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya • Pendapatan Non Operasional diisi dengan pendapatan yang
setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran otomatis diterima tanpa adanya penjualan, contoh : jasa
sejumlah imbalan. administrasi, jasa kirim dan jasa tagih. 71
BLOK V BIDANG USAHA
Isi R501f.5-f.6 dengan biaya-biaya
pada tahun 2019 dan 2021 dalam
satuan rupiah.
Isi R501f.7 dengan biaya-biaya
perkoperasian pada tahun 2019
dan 2021 dalam satuan persen,
kecuali R501f.7.8 yang diisi dalam
satuan rupiah.
SHU Neto diisi dengan SHU kotor
setelah dikurangi biaya-biaya dan
sebelum dikurangi pajak.
Pajak Badan diisi dengan nilai PPh
Badan Pasal 25 dan PPh Final 5%
atas omzet pada tahun 2021 dan
dalam satuan rupiah.
SHU Neto/Alokasi SHU untuk
cadangan (SHU Setelah Pajak)
diisi dengan SHU setelah dikurangi
biaya-biaya dan pajak
72
BLOK V BIDANG USAHA
73
BLOK VI
6 IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
75
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
76
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
Isi R602 dengan jenis standardisasi usaha atau
produk yang dimiliki koperasi beserta dengan
jumlah kepemilikannya.
Standard Nasional Indonesia (SNI) adalah
standar yang berlaku secara nasional di
Indonesia
Sertifikat Halal adalah pengakuan kehalalan
suatu Produk yang dikeluarkan oleh BPJPH
berdasarkan fatwa halal tertulis yang
dikeluarkan oleh MUI.
Nutrition Fact/Uji Produk merupakan label
informasi kandungan gizi dalam sebuah produk
makanan.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
adalah suatu sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kepada kesadaran atau
penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat
timbul pada berbagai titik atau tahap produksi
tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian
untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut. 77
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
Merek dagang adalah salah satu jenis Hak
Kekayaan Intelektual yang terdiri dari tanda,
desain, atau ekspresi yang dapat dikenali untuk
mengidenMfikasi produk atau layanan yang
didistribusikan ke pasar
Mitigasi Kebencanaan. Sertifikasi ini sebagai
salah satu standar kompetensi dalam profesi
penanggulangan bencana.
ISO-9001 :2015 (Standar Manajemen Mutu)
merupakan suatu standar bertaraf
internasional untuk Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga
sebagai Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas
ISO-22000:2018 (Standar Manajemen
Keamanan Pangan) merupakan standar
internasional yang mencakup semua langkah
penüng untuk memastikan keamanan pangan
di seluruh rantai makanan atau disebut juga
sebagai Standard Food Safety Management
System.
78
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
79
BLOK VII
7 PENGHARGAAN USAHA/
PERUSAHAAN
81
BLOK VIII
8 BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI
PRODUSEN
83
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui
proses produksi menjadi barang jadi; bahan
kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu,
termasuk barang setengah jadi yang digunakan
oleh usaha lainnya.
Bahan penolong adalah barang lain yang
digunakan dalam pemrosesan bahan baku. Bahan
penolong bukan alat, tetapi barang/bahan yang
berbaur dengan bahan baku dalam proses
pengolahan.
Bahan baku/penolong/material dapat berasal dari
hasil produksi perusahaan ini atau dari hasil
pembelian.
84
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
85
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
• Isi R802 dengan persentase sumber bahan baku
utama dari koperasi lain atau pemasok
berdasarkan skala usaha.
• Usaha koperasi adalah bahan usaha milik yang
beranggotakan orang seorang atau bahan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaaan
• Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memiliki hasil penjualan tahunan sampai
dengan paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua
milyar rupiah).
86
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN • Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
Usaha besar yang memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
tahunan sampai dengan paling banyak Rp.
15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah)
• Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha
besar yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah)
tahunan sampai dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)
87
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
• Usaha besar adalah usaha yang memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 50.000.000.000,-
(lima puluh milyar rupiah)
88
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
Isi R803 dengan persentase pembelian bahan baku
utama dari pemasok di dalam negeri dan luar
negeri jika ada.
89
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
90
9 BLOK IX
PRODUKSI
92
BLOK IX PRODUKSI
93
BLOK IX PRODUKSI
Isi R902 jika lapangan usaha Koperasi berkategori G (usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan
mobil dan sepeda motor) pada tahun 2019 dan 2021.
Nilai penjualan diisi dengan nilai penjualan usaha/jasa selama tahun 2019 dan 2021.
Nilai pembelian diisi dengan nilai pembelian barang yang terjual selama tahun 2019 dan 2021.
Komisi penjualan barang konsinyasi neto diisi dengan nilai komisi penjualan barang konsinyasi neto selama tahun
2019 dan 2021.
Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor diisi dengan nilai pendapatan jasa reparasi dan
perawatan kendaraan bermotor selama tahun 2019 dan 2021.
94
10 BLOK X
KEMITRAAN
96
BLOK X KEMITRAAN
Lingkup Kemitraan
1. Dalam rangka supply chain: kemitraan dalam pengadaan/distribusi barang dan jasa
2. Dalam rangka pemasaran produk: termasuk didalamnya kegiatan promosi
3. Dalam rangka pembiayaan: termasuk didalamnya kegiatan pemberian/pinjaman/ bantuan modal usaha
4. Dalam rangka teknologi: termasuk didalamnya kegiatan penggunaan teknologi baru
5. Dalam rangka SDM: termasuk didalamnya kegiatan pelatihan bagi karyawan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan
6. Dalam lingkup lainnya: lingkup kemitraan yang tidak termasuk dalam lingkup yang disebutkan sebelumnya
97
BLOK X KEMITRAAN
Pola Kemitraan
1. Inti Plasma: Usaha Besar sebagai inti, membina dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menjadi
plasmanya dalam penyediaan dan penyiapan lahan; penyediaan sarana produksi; pemberian bimbingan teknis produksi dan
manajemen usaha; perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan; pemasaran; penjaminan;
pemberian informasi; dan pemberian bantuan lain yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas dan wawasan
usaha.
2. Subkontrak: untuk memproduksi barang dan/atau jasa, Usaha Besar memberikan dukungan berupa: kesempatan untuk
mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponennya; kesempatan memperoleh bahan baku yang diproduksi secara
berkesinambungan dengan jumlah dan harga yang wajar; bimbingan dan kemampuan teknis produksi atau manajemen;
perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang tidak
merugikan salah satu pihak; dan upaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.
3. Waralaba: Usaha Besar yang memperluas usahanya dengan cara waralaba, memberikan kesempatan dan mendahulukan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang memiliki kemampuan. Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan penggunaan
barang dan/atau bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa yang disediakan dan/atau
dijual berdasarkan perjanjian waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan
operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada penerima waralaba secara berkesinambungan.
98
BLOK X KEMITRAAN
Pola Kemitraan
4. Perdagangan umum: pola kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau
penerimaan pasokan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh Usaha Besar yang dilakukan secara terbuka.
5. Distribusi dan keagenan: Usaha Besar dan/atau Usaha Menengah memberikan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa
kepada Usaha Mikro dan/atau Usaha Kecil.
6. Bagi hasil: pola kemitraan dimana terdapat kesepakatan bahwa pendapatan yang diperoleh berasal dari pembagian atas hasil
usaha pada perusahaan pasangan usahanya.
7. Kerja sama operasional: pola kemitraan dalam hal kerjasama menjalankan operasional usaha
8. Usaha Patungan (joint venture): pola kemitraan dengan membentuk usaha yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis
untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka waktu tertentu
9. Penyemberluaran (outsourcing): pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya
dilakukan untuk memperkecil biaya atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut
10. Bentuk kemitraan lainnya: pola kemitraan yang tidak termasuk dalam pola yang disebutkan sebelumnya
99
BLOK X KEMITRAAN
10
0
BLOK X KEMITRAAN
• Isi R1002 dengan persentase produk yang
dipasarkan koperasi menurut wilayah.
10
1
BLOK X KEMITRAAN
10
2
BLOK X KEMITRAAN
Isi 1004 dengan metode pemasaran yang
digunakan dan nilainya dalam satuan rupiah.
10
3
BLOK X KEMITRAAN
10
4
BLOK X KEMITRAAN
10
5
BLOK X KEMITRAAN
10
6
BLOK X KEMITRAAN
10
7
11 BLOK XI
PROSES PRODUKSI
10
9
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe secara
manual
Sumber gambar:
https://sekedar-
tahu.blogspot.com/2011/10/
proses-pembuatan-tempe-disertai-
gambar.html
11
0
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
b. Mekanik:menggunakan bantuan mesin.
Contoh:
Menjual
kelapa parut
menggunakan
bantuan mesin
parut kelapa
Sumber gambar:
https://astromesin.com/mesin-parut-kelapa/
11
1
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
c. Elektronik:menggunakan bantuan listrik
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe
menggunakan
mesin elektronik
Sumber gambar
: http://www.youtube.com/watch?v=
ZbZMd-hcR78
, Mesin Pengemas Tempe Otomatis
- Aneka Mesin
11
2
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
d. Digital: menggunakan bantuan sistem elektronika dan komputer
Contoh:
Membuat
bandana kain
menggunakan
mesin printing
digital
Sumber gambar:
http://thegeniusreview.com/t-shirt-
printing-machine/
11
3
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
e. Artificial Intellegence: menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Contoh:
Restoran
menggunakan
robot dengan
kecerdasan
buatan sebagai
pelayan
Sumber gambar:
https://thespoon.tech/survey-robots-and-vr-
to-be-mainstream-in-restaurants-by-2025/ 11
4
BLOK XII
12 REALISASI PEMBAGIAN
SHU, PENDIDIKAN, DAN
KERJASAMA
11
6
BLOK XII REALISASI PEMBAGIAN
SHU, PENDIDIKAN, DAN KERJA SAMA
11
7
BLOK XIII
13 PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
11
9
BLOK XIII PEMBINAAN YANG PERNAH
DITERIMA
12
0
BLOK XIII PEMBINAAN YANG PERNAH
DITERIMA
12
1
14 BLOK XIV
CATATAN
12
3
BLOK XV
15 KETERANGAN PEMBERI
JAWABAN DAN PETUGAS
12
5
+ SYARAT DAN KETENTUAN
12
7
“To do better, we must do differently”. Ban
Ki-moon
Terimawww.bps.go.id
Kasih!