Anda di halaman 1dari 51

PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU

PUSKESMAS
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS

PJ
MUTU
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
CONTOH ALTERNATIF 1

PENANGGUNG JAWAB
MUTU

SEKRETARIS/
PENGENDALI DOKUMEN??

PJ MUTU PJ MUTU PJ MUTU


PJ KP PJ PPI PJ AI PJ K3
ADMEN UKM UKP
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
CONTOH ALTERNATIF 2
KAPUS
SESUAI REGULASI

PJ MUTU PJ KP PJ PPI

MUTU ADMEN
PMK 11/2017 Pasal PMK 27/2017 Hal 151
MUTU UKM 17 ayat (1) hal 15

MUTU UKP

MANAJEMEN RISIKO

K3
TIM MUTU
AI
Indikator & Dimensi Mutu
 Tiap indikator dapat terkait dengan satu atau lebih
dimensi mutu
 Tidak harus semua dimensi mutu terpenuhi oleh satu
indikator (Juga sangat sulit)
 Dipilih dimensi mutu yang terkait langsung
 Sebelum ada ketetapan bahwa harus menggunakan
Dimensi Mutu yang mana, puskesmas dipersilakan
menetapkan dimensi mutu yang dipedomani →
dengan dasar rujukan yang jelas
INPUT
Berkaitan dengan Man, Money, Material, Methode, manajemen misalnya jumlah
dokter yang melayani, bahan habis pakai yang digunakan, metode pelayanan
dll
PROSES
Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu
baik barang maupun jasa. Misalnya cara memberikan pelayanan, cara
membuat barang dll.
OUTPUT
Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang ataupun selesainya
pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien yang dioperasi, jumlah pelayanan
rawat jalan
OUTCOME
Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan. Atau konsumen.
Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap pemanfaatan layanan
BENEFIT
Adalah ukuran terhadap manfaat bagi pelanggan ataupun bagi pemberi
pelayanan
IMPACT
Adalah ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan biasanya jangka
panjang
INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas
masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator Mutu:
 Indikator Nasional Mutu (INM)
 Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP)
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerja yang akan dilakukan perbaikan
upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
 Indikator Mutu Prioritas Unit Pelayanan / Pelayanan (IMPU)
• Indikator Mutu Area Manajemen
• Indikator Mutu Area UKM / Program
• Indikator Mutu Area Klinis / UKPP
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
• Indikator Mutu terkait PPI (minus yg sdh ada dalam INM)
• Tiap indikator harus dilengkapi kamus indikator
Indikator mutu di puskesmas
 Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP)
 Indikator Mutu Prioritas Program/ Unit/ Pelayanan
 Indikator Nasional Mutu (INM)
 Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
 Indikator PPI
tsb.
Permasalahan Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas

INDIKATOR MUTU
PRIORITAS PUSKESMAS

Indikator Indikator Indikator


Mutu Mutu Mutu
Prioritas Prioritas Prioritas
pelayanan pelayanan pelayanan

Indikator mutu Indikator mutu Indikator Mutu


Pelayanan Pelayanan Pelayanan
INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS (IMPP)

• Indikator mutu yang diprioritaskan berdasarkan permasalahan kesehatan di wilayah


kerja,
• Prioritas Masalah Kesehatan Wilayah kerja dilihat dari : Capaian Program, Keluhan
Pasien/ masyarakat, Masalah kesehatan Utama, Data Penyakit, dll)
• Misalnya : Tingginya kasus TB, Tingginya kasus Scabies. Tingginya AKI AKB, dll.
• Terhadap permasalahan dilakukan analisis (Brain Storming, Problem Tree, Fish
Bone).
• Setelah diketahui Penyebab Potensial Rencana maka disusun Rencana Intervensi
yang harus melibatkan : KPM, UKM, UKP.
• Rencana Intervensi ini harus terintegrasi dalam Sistem Perencanaan Puskesmas.
• Buatkan Indikatornya dan kamus Indikatornya
• Setelah dilakukan kegiatan Intervensi pada tahun berjalan, dilakuan Siklus PDCA
secara berkala.
INDIKATOR MUTU PRIORITAS PROGRAM/PELAYANAN

1. Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas


Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang
capaiannya tidak tercapai (atau potensial untuk
ditingkatkan)
2. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
3. Indikator Mutu terkait PPI (minus yg sdh ada dalam
INM)
Profil Indikator (Kamus
Indikator)
1. Judul/Nama indikator 13. Sampel
2. Dasar Pemikiran/Alasan memilih 14. Penyajian data/rencana analisis
3. Dimensi Mutu 15. Wilayah pengamatan*
4. Tujuan 16. Desain/Metode pengumpulan data
5. Definisi operasional 17. Penanggung jawab indikator
6. Jenis indikator 18. Pengumpul data indikator
7. Satuan pengukuran 19. Frekuensi pengumpulan data
8. Numerator 20. Periode pelaporan
9. Denominator 21. Rencana penyebaran hasil capaian*
10. Formula/Rumus 22. Instrumen/Formulir pengumpulan
11. Kriteria data
12. Sumber data 23. Target capaian

* Tambahan dari slide paket Lihat file Kamus Indikator_Form_AM.xlsx


PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan diukur
Dimensi Mutu meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-
centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)

Tujuan Hasil yang ingin dicapai


DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk
menghindari kerancuan
Tipe Indikator Struktur/ Input, Proses, Output, Outcome
Satuan Pengukuran Satuan atau dasar yang digunakan
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik Tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator Dasar pemilihan diukur
Desain Pengumpulan Data Retrospektif , survei harian
Sumber Data Data Primer, Data Sekunder, Catatan Apa gitu…. Rekam Medis…
Besar Sampel Sesuai dengan kaidah statistik
Frekuensi Pengumpulan Kekerapan pengumpulan data, perbulan, per 3 bulan, per 6 bulan, harian
Data
Periode Waktu Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis
Penyajian Data Cara menampilkan data
Instrumrn Pengumpulan Data Tools yang di gunakan
Penanggung Jawab Petugas di unit
Bad Performance: Capaian tahun 2019: 60%
Diisi dengan nama indikator High Risk: Penilaian awal risiko jatuh perlu dilakukan untuk menghindari insiden jatuh
High Volume: Terdapat >1000 pasien rawat jalan setiap bulannya
Contoh:
• % Kelengkapan pengkajian risiko Diisi dengan alasan mengapa indikator tersebut dipilih.
jatuh pasien rawat jalan
• Angka kejadian infeksi daerah Berupa deskripsi dari:
operasi (IDO) • high risk: risiko jika tidak tercapai atau tidak dimonitor
• Proporsi peserta penyuluhan yang
• high cost: risiko biaya yang harus dikeluarkan jika tidak tercapai atau tidak
meningkat pengetahuannya
dimonitor
• high volume: populasi / klien yg menggunakan layanan
• bad performance: capaian indikator tersebut pada periode sebelumnya

Diisi (dicentang) dengan dimensi mutu yang terkait langsung; bisa lebih dari satu
Contoh Definisi Operasional:

Pengkajian dikatakan lengkap jika: identitas pasien terisi lengkap, hasil skoring untuk setiap poin yang dinilai terisi,
dan terdapat tanda tangan serta nama petugas yang melakukan penilaian.

Kelengkapan penilaian risiko jatuh pasien rawat jalan adalah terisinya dengan lengkap dokumentasi risiko jatuh
pada pasien rawat jalan dengan metode modifikasi get up and go test.

Diisi dengan tujuan indikator Penjelasan detil tentang bagian-bagian indikator untuk mengurangi
tersebut ditetapkan peluang bias

Diisi (dicentang) dengan jenis indikator yang terkait


Numerator/Pembilang:
Bagian atas dari sebuah pecahan; merupakan Sebagian dari
Denominator/Penyebut
Misalnya: Jumlah bumil peserta kelas ibu hamil yang meningkat
Satuan dari indikator tersebut, pengetahuannya tentang tanda-tanda risiko kehamilan
contoh:
• Persen Denominator/Penyebut:
• Permil Bagian bawah dari sebuah pecahan. Jumlah keseluruhan yang diamati.
• Per 1000 hari kateter Misalnya:
Jumlah seluruh bumil peserta kelas ibu hamil

Rumus = Pembilang dibagi Penyebut Dikali Konstanta

Jumlah bumil peserta kelas ibu hamil yang meningkat pengetahuannya


tentang tanda-tanda risiko kehamilan
X 100
Jumlah seluruh bumil peserta kelas ibu hamil
Karakteristik spesifik pemilihan subjek dari populasi target yang akan diukur
Contoh:
1. Seluruh pasien rawat jalan

Menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari pengukuran


karena berbagai sebab

Contoh:
1. Pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh dan tidak perlu dikaji risiko jatuhnya
(Pasien anak < 12 tahun, pasien di ruang intensif, pasien pasca operasi dan prosedur
invasif selama dalam pengaruh sedasi, pasien pasca prosedur mata)
Sumber data dapat diperoleh dari:
1. Rekam Medik/EHR 3. Catatan Data 5. Survei
2. Observasi 4. Pelaporan 6. dll.

Melakukan Sampling? 2. Systematic Random Sampling


Tidak Seluruh populasi dinilai → M e m i l i h 1 sampel pertama secara random, kemudian
Y a → Cara pengambilan sampel sampel berikutnya dipilih berdasarkan interval tertentu
Contoh: Untuk mengambil 100 sampel dari 1000 populasi,
Metode sampling: maka intervalnya adalah 1000/100 = 10
1. Simple Random Sampling
Memilih secara acak dari popuilasi yang sudah ada 3. Convenience Samplimg
pada suatu waktu (Biasanya dengan pengundian → S a m p e l dipilih berdasarkan ketersediaan dan
sederhana atau dengan random number generator). kemudahan untuk diakses
Besar Sampel
• Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128
sampel
• Jika “n”= 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total
populasi
• Jika “n”= 64-319, sampel diambil 64 sampel
• Jika “n”= <64, sampel yang dinilai adalah 100% atau seluruh
populasi dinilai
• Penetapan besar sampel dapat menggunakan berbagai
literatur lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan dasar
penetapannya.
Richard A. Wright MD. Mph, JCI Consultant
Berapa sampel untuk Validasi
(JCI)

1. Records ≧ 180 minimal 5 % atau


maksimum 50 Sampel
2. Records < 180 → 9 sampel
3. Records 9 → semua divalidasi
Mengubah data yang dikumpulkan menjadi informasi yang berguna untuk
menentukan langkah tindak lanjut pemecahan masalah dan membuat
keputusan

Menampilkan data untuk


Menampilkan data
membandingkan beberapa
dari waktu ke waktu Proporsi
kategori
Tempat/Area Pengukuran Indikator

Contoh:
Semua ruang rawat jalan

Retrospektif
Audit dengan telaah dokumen, catatan data, rekam Concurrent
medik, dll. Observasi saat kegiatan sedang berlangsung

Contoh: Contoh:
• Kelengkapan Penilaian Awal Risiko Jatuh Pasien • Kepatuhan cuci tangan petugas
Rawat Jalan • Kepatuhan penggunaan APD
• Pemenuhan 10T pada ANC
Nama pihak/unit kerja penanggung jawab indikator
(pengelola data, analisis dan tindak lanjut)
Contoh untuk SKP 6: PJ UKP

Nama pihak/unit yang mengumpulkan data (sumber


pengumpulan data)
Contoh untuk SKP 6: IGD, Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA
Waktu pengumpulan data:
harian/bulanan/triwulan/semesteran/tahunan

Waktu pelaporan data ke Tim Pengelola Data/ Unit Mutu:


bulanan/triwulan/semesteran/tahunan
Tentukan terlebih dahulu, siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dan memerlukan
informasi data indikator tersebut untuk upaya penjaminan mutu secara terus menerus

Contoh:
SKP 6 →
Internal unit rawat jalan dan Bidang Keperawatan: Performance Board setiap 3 bulan, rapat
internal setiap bulan
Pimpinan: Kapuskes setiap 3 bulan (triwulanan)
Diisi dengan nama formulir pengumpulan data

Berdasarkan pada
1. Capaian data sebelumnya Jika targetnya membandingkan dengan eksternal, perlu
2. Ketetapan yang diturunkan – SPM disertakan keterangan bagaimana proses pengumpulan
3. Internal dan External Benchmarking: dan pelaporan data sumber eksternal, dan jika data
• Literatur/referensi tersebut diperbaharui, apakah waktunya sesuai.
• Dengan standar-standar yang ada
• Praktik-praktik yang diinginkan
4. Sumber daya yang dimiliki
Melibatkan tenaga profesi kesehatan terkait
Bar chart
(diagram batang)
•Visualisasi distribusi frekuensi
•Perbandingan terhadap target
•Perbandingan pencapaian
sebelumnya
•Perbandingan dengan capaian faskes
lain
Cost of Admission by Department
Run chart
Run Charts
SHIFTS
trends
Runs
astronomical
• If you have 25 points or more in your data series, you can use run
charts to detect special causes - something beyond the usual
variability of the process -acting on the process.
• Shifts (Pergeseran): Jika Anda melihat delapan atau lebih titik
berurutan di satu sisi garis tengah, yang menunjukkan bahwa
penyebab khusus telah mempengaruhi proses. Poin pada garis tengah
tidak dihitung; mereka tidak memutuskan talinya, juga tidak
menambahnya.
• Trends: Enam lompatan berturut-turut ke arah yang sama
menunjukkan bahwa special penyebab bertindak pada proses untuk
menyebabkan tren. Segmen garis datar tidak dihitung, baik untuk
mematahkan tren, atau untuk menghitungnya
• Runs: Lari adalah barisan titik-titik yang berurutan pada salah satu sisi
median
• Pattern: Jika Anda melihat pola yang berulang delapan kali atau lebih berturut-
turut, ada baiknya untuk mencari penyebab khusus..
• Astronomical: Aturan ini membantu dalam mendeteksi angka yang sangat
besar atau kecil. Mereka dicirikan oleh titik data yang jelas, atau bahkan sangat
berbeda dari semua atau sebagian besar nilai lainnya, dan siapa pun yang
mempelajari bagan akan setuju itu tidak biasa.
Control chart
Control Charts
• Common cause variation, Special cause variation
• The point of making control charts is to look at
variation, seeking special causes and
tracking common causes.
• Special causes can be spotted using several
tests:
• 1 data point falling outside the control limits
• 6 or more points in a row steadily increasing or
decreasing
• 8 or more points in a row on one side of the
centerline
• 14 or more points alternating up and down
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai