Pengertian subnetting
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil
yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan
komputer (system Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa)
dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan
gedung sesuai dengan kebutuhan. Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu
Subnetmask baru hasil subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host
tiap subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap subnet
Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian
network dan bagian hot dai suatu IP address.
Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
network.
Alamat stu network menurut struktu baku dipecah menjadi beberapa subnetwork.
Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Analogi Subnetting Sederhana
Analogi Subnetting Kompleks
Subnetting Pisik
Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah bit yang digunakan sebagai
network ID menggunakan notasi slash (/), misalnya 192.168.1.2/24.
/24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan Network ID.
Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat host sebanyak 8 bit,
yakni 32 – 24 = 8
Subnetmask dalam bentuk binernya: 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnetmask dalam bentuk desimalnya:
255.255.255.0
Tabel Subnetting
Tabel Subnet
255.224.0.0
3 10.64.0.0 10.64.0.1 10.95.255.254 10.95.255.255
255.224.0.0
4 10.96.0.0 10.96.0.1 10.127.255.254 10.127.255.255
Subnetting IP Address V4 kelas A
Tabel Subnet
255.224.0.0
5 10.128.0.0 10.128.0.1 10.159.255.254 10.159.255.255
255.224.0.0
6 10.160.0.0 10.160.0.1 10.191.255.254 10.191.255.255
255.224.0.0
7 10.192.0.0 10.192.0.1 10.223.255.254 10.223.255.255
255.224.0.0
8 10.224.0.0 10.224.0.1 10.255.255.254 10.255.255.255
Subnetting IP Address V4 kelas B
Network ID : 172.16.0.0/18
Subnet Mask : 255.255.0.0 (mask Default kelas B)
Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)
Subnet Mask baru : 255.255.192.0
Decimal Subnetmask = 11111111.11111111.11000000.00000000
Langkah 2 (Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2N dimana N adalah banyaknya angka biner 1)
Jumlah subnet : 22 = 4 subnet
Langkah 3 (256 – Bobot Mask)
Kelipatan subnet : 256 – 192 = 64
172.16.0.0
0.0.63.255 (+)
=======================
Subnetting IP Address V4 kelas B
Tabel Subnet
192.168.17.0
0.0.0.255 (+)
=======================
192.168.17.255
Subnetting IP Address V4 kelas C
Tabel Subnet
Tabel Subnet
Pertama
Anggota bilangan heksadesimal yaitu angka 0 hingga 9 serta huruf A hingga F. Jika pada
desimal nilai setelah 9 adalah 10 (dua digit, puluhan dan satuan),
maka pada heksadesimal 10 sama dengan A, 11=B, dst hingga 15=F. Lalu setelahnya diulang
lagi dengan puluhan (berniai 1) dan satuan (bernilai 0).
Kedua
Tiap satu digit heksadesimal ekivalen dengan 4 digit biner, contohnya F pada heksadesimal
sama dengan 1111 pada biner.
Contoh lainnya 1 pada heksadesimal sama dengan 0001 (atau cukup ‘1’ saja) pada biner.
Ketiga
Maka jika terdapat tiga digit heksadesimal, misalnya FA6, kita dapat memecahnya
terlebih dahulu, lalu mengkonversi ke biner untuk tiap digintya, sehingga F=1111,
A=1010, dan 6=0110.
Maka biner dari FA6 yaitu 111110100110 (atau pada desimal sama dengan 4.006). Perlu
diperhatikan bahwa tiga bagian pemecahan itu bukan berarti mereka masing-masing
independen, melainkan satu kesatuan.
Dengan cara ini, kita hanya perlu bermain di maksimal 4 digit biner saja. Coba
bandingkan dengan desimal, karena bukan power of 2, kita harus mengkonversi
keseluruhan nilainya.
Keempat
Seperti yang telah disebutkan, IPv6 terdiri 8 segmen yang tiap segmennya terdiri 4
digit heksadesimal. Tiap segmen bernilai maksimal FFFF (desimal = 65.535)
Kelima
Tidak ada broadcast ID pada IPv6, sehingga seluruh rentangnya dapat digunakan
untuk host dan tidak perlu di ‘kurang dua’ seperti pada IPv4.
Subnet IPv6 memerlukan pendekatan yang berbeda dari subnet IPv4.
Alasan yang sama untuk subnetting ruang alamat IPv4 untuk mengatur lalu lintas jaringan
juga berlaku untuk IPv6.
Namun, karena banyaknya alamat IPv6, tidak ada lagi kekhawatiran untuk melestarikan
alamat.
Rencana alamat IPv6 dapat fokus pada pendekatan hierarkis terbaik untuk mengelola dan
menetapkan subnet IPv6.
Lihat gambar untuk tinjauan singkat struktur alamat unicast global IPv6.
Subnetting IPv6 tidak berkaitan dengan konservasi ruang
alamat. ID subnet mencakup lebih dari subnet yang
cukup.
Subnetting IPv6 adalah tentang membangun hierarki
pengalamatan berdasarkan jumlah subjaringan yang
diperlukan.
Ingat bahwa ada dua jenis alamat IPv6 yang dapat
ditetapkan. Alamat lokal-link IPv6 tidak pernah di-subnet
karena hanya ada pada tautan lokal. Namun, alamat
unicast global IPv6 dapat di-subnet. Alamat global unicast
IPv6 biasanya terdiri dari 48 global routing prefix, 16 bit
subnet ID, dan 64 bit interface ID.
Keterangan gambar di atas:
Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bit nya adalah 16,
di notasi biner ditulis seperti ini 0010 0000 0000 0001. Paham?
Jadi hex ke biner nya seperti ini 2=0010, 0=0000, 0=0000, 1=0001,
satu hex sama dengan 4 bit biner.
Gambar ini menunjukan proses subnetting ipv6
Konfigurasi ipv6 pada router di paket
tracer
Contoh Subnetting IPv6
Dari network 2001:db8:c000::/34, bagi ke dalam 3 jaringan kecil.
Bisa kah?
Tidak bisa, kita pelu ingat bahwa y, atau jumlah subnet adalah pangkat 2.
Bisanya Yaitu 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, dan seterusnya. Jadi membagi
jaringan kedalam 3 jaringan kecil itu tidak bisa. Kita ambil yang mendekati
tapi tidak lebih kecil. Yang mendekati 3 adalah 4, atau atau 22. Jadi, kita
akan bagi 2001:db8:c000::/34 kedalam 4 subnet kecil, atau y = 4.
network = 34 (subnet – 34) = akar 4
(subnet – 34) = 2
subnet = tidak diketahui Subnet = 34 + 2
y =4 Subnet = 36
Hitung dari kiri ke kanan, x atau karakter ke 9 heksadesimal kita tambahkan dengan 1,
karena z = 1. Ulangi terus sampai y = 4
======================
y subnet
======================
1 2001:0db8:c000::/36 atau bisa ditulis 2001:db8:c000::/36
2 2001:0db8:d000::/36
3 2001:0db8:e000::/36
4 2001:0db8:f000::/36
DAFTAR PUSTAKA
https://unijarkom.blogspot.com/2016/03/menghitung-subnetting-kelas b.html(andry
maulana)
https://slideplayer.info/slide/2449389/
https://player.slideplayer.info/8/2449389/#
https://azmuri.file.wordpress.com/2010/04/ip-subnetting.ppt
rio_wirawan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29620/Pertemuan+12+-
+Subnetting+Cara+Cepat.ppt ppt subnetting ip address
https://static-course-assets.s3.amazonaws.com/ITN6/en/index.html
https://blog.aldebaran.web.id/2016/10/16/pengenalan-dan-tutorial-subnetting-pada-ipv6/
https://devnull.web.id/networking/subnetting-ipv6-mudah.html