Bersalin Kala II
BY :
Dessi Irmala Sari, AM.Keb, SKM, M.Kes
Perubahan Fisiologis Pada Kala II Persalinan
diantara kontraksi.
d. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin
kelahiran bayi.
Menurut Sarwono (2005), ada 2 cara mengejan
yaitu :
1) Wanita tersebut dalam letak berbaring
merangkul kedua pahanya sampai batas siku,
kepala sedikit diangkat sehingga dagu mendekati
dadanya dan dapat melihat perutnya.
2) Sikap seperti diatas, tetapi badan dalam posisi
miring kekiri atau kekanan tergantung pada letak
punggung janin, hanya satu kaki dirangkul, yakni
kaki yang berda diatas. Posisi yang menggulung ini
memang fisiologis. Posisi ini baik dilakukan bila
putaran paksi dalam belum sempurna.
Untuk mengkoordinasikan semua kekuatan menjadi optimal
saat his dan mengejan dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut
1) Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya,
sehingga dapat menambah pembukaan pintu bawah panggul.
2) Badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel di dada,
sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir.
3) His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga
kekuatannya optimal.
4) Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan
denagn demikian diafragma abdominal membantu dorongan
kearah jalan lahir.
5) Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas dapat
dikeluarkan dan selanjutnya ditarik kembali utnuk
dipergunakan mengejan.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Menurut Sarwono (2002), juga ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat mengejan, yaitu :
1) Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan
pembukaan lengkap.
2) Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua tangan
memegang kaki atau tepi tempat tidur sebelah atas, bila kondisi
janin kurang baik, pasien mengejan dalam posisi miring.
3) Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas dalam,
tutup mulut, mengejan sekuat-kuatnya dan selama mungkin,
bila his masih kuat menarik nafas pengejanan dapat diulang
kembali. Bila his tidak ada, pasien istirahat, menunggu
datangnya his berikutnya.
Thank’s
Four Your
Attantion