Anda di halaman 1dari 13

Kelompok A

Adaptasi Sistem Muskoloskeletal Pada


Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron, dan
elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan
jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian. Akibat
dari perubahan fisik selama kehamilan adalah sebagai
berikut :
1. Peregangan otot-otot
2. Pelunakan ligamen-ligamen
 
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tulang belakang ( Curva lumbar yang berlebihan ).
2. Otot-otot abdominal ( meregang ke atas uterus hamil ).
3. Otot dasar panggul ( Menahan berat badan dan
tekanan uterus ).
Adaptasi terhadap Musculoskeletal :

1. Hormon relaxin menyebabkan pelunakan


kartilago di antara tulang
2. Fleksibilitas pubis meningkat
3. Nyeri punggung
4. Tekanan kontraksi mendorong janin
sehingga terjadi flexi maksimal
Perubahan Fisiologis
Sistem Musculoskeletal
pada masa kehamilan
pada Trimester I,
Trimester II, dan
TRIMESTER
1
Trimester III Tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.

2
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan
biasanya normal apabila asupan nutrisi
khususnya produk susu terpenuhi, sehingga
belum terjadi lordosis, hanya nyeri pada
punggung. Selama masa kehamilan wanita
membutuhkan kira-kira 1 atau 3 lebih banyak

3
kalsium dan posfor, karena pada saat hamil
membuat aktifitas penghancur bakteri email yang
menyebabkan karies.
Perubahan Fisiologis
Sistem Musculoskeletal
pada masa kehamilan
pada Trimester I,
Trimester II, dan
TRIMESTER
2
Trimester III
Sudah terjadi lordosis yang diakibatkan
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke
belakang kearah dua tungkai. Selama trimester
kedua mobilitas persendian akan berkurang
terutama pada daerah siku dan dan pergelangan
tangan dangan meningkatnya retensi cairan pada
jaringan konektif/jaringan yang berhubungan
disekitarnya.
Perubahan Fisiologis
Sistem Musculoskeletal
pada masa kehamilan
TRIMESTER 3
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita
pada Trimester I, hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah
Trimester II, dan secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat
panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan
Trimester III peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Selama
trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah,
menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh.
Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol. Setelah melahirkan
tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (dilatasi
racti abdominis) menetap. Pada Trimester III Pemisahan otot
(dilatasi racti abdominis) Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen
sehingga untuk mengkonpensasi penambahan berat ini, bahu
lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri
punggung, sendi pada beberapa wanita.
Perubahan pada Masa 1. PERUBAHAN UTERUS
Persalinan Kontraksi uterus terjadi mulai dari fundus dan menyebar ke
depan dan ke bawah abdomen, kemudian berakhir dengan
masa yang paling lama dan paling kuat pada fundus uterus.
Kontraksi mencapai puncak secara bersamaan pada seluruh
bagian uterus dan berkurang bersamaan dengan pembukaan
serviks dan pengeluaran janin. Pada saat mulai persalinan,
jaringan dari miometrium berkontraksi dan berelaksasi seperti
otot pada umumnya. Pada saat otot retraksi, ia tidak akan
kembali ke ukuran semula tetapi berubah ke ukuran yang lebih
pendek secara progresif. 

Dengan perubahan bentuk otot uterus pada proses kontraksi,


relaksi, dan retraksi, maka kavum uterus lama kelamaan
menjadi semakin mengecil. Proses ini merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan janin turun ke pelviks. Kontraksi
uterus mulai dari fundus dan terus melebar sampai ke bawah
abdomen dengan dominasi tarikan ke arah fundus (fundal
dominan). Kontraksi uterus berakhir dengan masa yang
terpanjang dan sangat kuat pada fundus.
Perubahan pada Masa 2. PERUBAHAN SERVIKS
Persalinan
Pada kala I persalinan, serviks
mengalami effacement (penipisan) yaitu panjang serviks
berkurang secara teratur sampai menjadi sangat pendek.
Serviks juga mengalami dilatasi (pembukaan) yang progresif.
Penggunaan serviks diukur dengan menggunakan ukuran
sentimeter dengan jari tangan. Pada tahap persalinan ini,
umumnya ibu akan mengeluarkan lendir darah (bloody show)
sedikit atau sedang dari serviks. Polaritas terjadi pada kala I
persalinan, yaitu keharmonisan neuromuscular yang menonjol
antara segmen uterus selama persalinan. Segmen atas uterus
(SAU) berkontraksi dengan kuat untuk mendorong pengeluaran
janin, sedangkan segmen bawah uterus (SBU) berkontraksi
sedikit untuk pembukaan serviks. Sebelum persalinan, serviks
mempersiapkan kelahiran dengan berubah menjadi lembut. Saat
persalinan mendekat, serviks mulai menipis dan membuka. 
Perubahan pada Masa 2. PERUBAHAN SERVIKS
Persalinan Gambaran prosesnya sebagai berikut : 

1. Penipisan serviks (effacement) 


Batas antara segmen atas dan bawah rahim (retraction ring)
mengikuti arah tarikan ke atas, sehingga seolah-olah batas ini
letaknya bergeser ke atas. Panjangnya serviks pada akhir
kehamilan normal berubah-ubah (dari beberapa mm-3cm).
dengan dimulainya persalinan, panjang serviks berkurang
secara teratur sampai menjadi pendek ( hanya beberapa
mm).serviks yang sangat tipis ini disebut dengan “ menipis
penuh”. 

2. Dilatasi 
Proses ini merupakan lanjutan dari effacement. Setelah serviks
dalam kondisi menipis penuh, maka tahap berikutnya adalah
pembukaan. Serviks membuka disebabkan daya tarikan otot
uterus ke atas secara terus menerus saat uterus berkontraksi.
Dilatasi dan diameter serviks dapat diketahui melalui
pemeriksaan intravagina. 
Perubahan pada Masa
Nifas Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus
selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Masa nifas
(puerperium) yaitu di mulainnya setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika ala-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.

Adapun tahapan-tahapan masa nifas (post partum/puerperium)


adalah :
1. Puerperium dini yaitu masa kepulihan, yakni saat-saat ibu
telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh
dari organ-organ genital, kira-kira antara 6-8 minggu.
3. Remot puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat sempurna teutama apabila ibu selama hamil atau
persalinan mempunyai komplikasi. Sebagai catatan, waktu
untuk sehat sempurna bias cepat bila kondisi sehat prima,
atau bisa juga berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan,
bila ada gangguan-gangguan kesehatan lainnya.
Adapun sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :
Perubahan pada Masa  
Nifas Dinding perut dan peritoneum
Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan
pulih kembali dalam 6 minggu. Pada saat wanita asthenis terjadi
diastasis dari otot-otot rectus abdonimis, sehingga sebagian dari
dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia
tipis, dan kulit.
 
Otot
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar,
melonggar dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari
dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam beberapa
minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.

Striae
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut
pada dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak
dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis lurus
yang samar.
Perubahan pada Masa
Nifas
 Perubahan Ligamen
Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia
yang meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-
angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak jarang
ligametum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak
uterus menjadi retrofleksi.
 
Simpisis pubis
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal
ini dapat menyebabkan mordibitas maternal. Gejala dari
pemisahan simpisis pubis antara lain : nyeri tekan pada pubis
disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun
waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat dipalpasi. Gejala ini
dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca
melahirkan, bahkan ada yang menetap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai