Anda di halaman 1dari 14

UJI KORELASI

PARAMETRIK
KELOMPOK 1
MUHAMMAD ABDURRAHMAN ( 214100003 )
SATRIA IRVANDA PUTRA P ( 214100008 )
RAFI SAPUTRA (214100010)
VENDA FREDY HIRGINSA (214100011)
RAGIL APRILIANA PUTRI H ( 214100013 )
2
PENGERTIAN UJI KORELASI
PARAMETRIK
Statistika Parametrik merupakan bagian dari statistika inferensia
yang mempertimbangkan serta mendasarkan nilai dari satu atau
lebih parameter populasi, seperti rata-rata, varians dan sebagainya.
Statistika parametrik merupakan uji statistik yang paling
dianjurkan, karena memiliki banyak kelebihan dari segi hasil
namun sulit untuk dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa
syarat yang harus dipenuhi agar data dapat diuji menggunakan
metode ini. Tujuannya adalah agar hasil penelitian benar-benar
mendekati karakter dari populasinya.
SYARAT UJI STATISTIK 3

PARAMETRIK
a. Distribusi sampel diambil dari distribusi populasi yang terdistribusi
normal
b. Sampel diperoleh secara random Penentuan normalitas data dapat
dilakukan dengan
c. Membuat kurva/grafik distribusi data, seperti histogram, boxplot,
kurva Q-Q plot.
d. Menghitung nilai kemiringan/skeweness, apabila nilai Skeweness
dibagi standar error < 2, maka data terdistribusi normal.
e. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Spahiro-wilk, kolomogrov- ADD A FOOTER

Smirnov, Chi- square, lonilless fit. Pada uji Kolmogorov- simrov


dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho: data terdistribusi normal
Ha: data tidak terdistribusi normal
PERBEDAAN UJI STATISTIK PARAMETRIK 4
DENGAN UJI NON PARAMETRIK

a. Penerapan
Penerapan uji parametrik hanya untuk variabel, sedangkan uji non-parametrik berlaku untuk
variabel dan atribut.
Ukuran tendensi sentral
Secara umum, ukuran tendensi sentral dalam uji parametrik adalah mean, sedangkan dalam
kasus uji non-parametrik adalah median.
3.Informasi tentang populasi
Dalam uji parametrik, terdapat informasi lengkap tentang populasi. Sebaliknya, pada uji
nonparametrik, tidak ada informasi tentang populasi.
4.Cara mengukur derajat hubungan antara dua variabel kuantitatif
Koefisien korelasi Pearson digunakan dalam uji parametrik, sedangkan uji nonparametrik
menggunakan korelasi peringkat spearman.
5.Pengukuran variabel
Dalam uji parametrik, diasumsikan bahwa pengukuran variabel kepentingan dilakukan pada
tingkat interval atau rasio. Sedangkan pada uji nonparametrik, variabel kepentingan diukur pada
PERHITUNGAN STATISTIK PARAMETRIK

UJI STATISTIK BEDA RATA-RATA SATU SAMPEL


Uji-T dengan SPSS
Pada kasus ini, data dianggap berdistribusi normal, sehingga uji statistik yang
dilakukan adalah uji-t. Ditetapkan pula, arah uji adalah two-tail dengan nilai
signifikansi 5%. Didapatkan hasil pengamatan adalah rata-rata produktivitas padi
varietas baru adalah seperti pada tabel. Tentukan apakah rata-rata produktivitas
padi varietas baru sama dengan produktivitas padi varietas lama.
PENYELESAIAN

Masukkan data tersebut ke dalam


Selanjutnya yaitu melakukan analisis Kemudian pindahkan variabel tersebut pada
program SPSS. Pada window variabel
dengan memilih di menu atas yaitu kolom test variabel (s) dan klik ok. Lalu
view buatlah variabel berikut: Name :
Analyze lalu pilih compare means lalu hasil analisis akan muncul seperti gambar
rata_berat_padi Measure : scale
diatas
Kemudian masukan setiap data pada pilih one sample T test dan akan terlihat
window data view, sehingga seperti seperti gambar berikut
yang terlihat pada gambar
KESIMPULAN
Berdasarkan tabel pertama dapat dilihat rata-rata
produktivitas padi varietas baru adalah 6,98 ton/ha
dan pada tabel kedua diketahui nilai sig(2-tailed) adalah
0,0001 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi leih kecil dari α (0.05) berarti Ho
ditolakyang bearti rata-rata produktivitas padi varietas
baru berbeda signifikan dengan rata-rata produktivitas
padi varietas lama
UJI STATISTIK BEDA RATA-RATA SAMPEL

Pada sebuah penelitian, sering kali pembandingan yang dilakukan tidak terbatas pada
kelompok tapi bisa melebihi 2 kelompok. Pada kondisi tersebut, uji statistik yang digunakan
ada uji varian atau uji F atau disebut juga uji ANOVA (analysis of varians). Berdasarkan
faktor yang menimbulkan variansi, maka Uji ANOVA dibedakan menjadi ANOVA one-way
dan ANOVA two-way. ANOVA one-way digunakan apabila hanya ada 1 faktor yang
diamati, sedangkan apabila faktor yang diamati > 2 digunakan uji ANOVA twoway.
1. Uji ANOVA One Way

Berdasarkan hasil survei diketahui produktivitas susu sapi di Indonesia (8-10 liter/hari). Salah satu faktor
penyebab rendahnya produktivitas susu sapi adalah kurangnya nutrisi-mikro dan nutrisi-makro. Maka
dilakukan suplementasi temulawak pada ransum untuk meningkatkan produksi susu. Salah sumber seng
adalah dari temulawak maupun suplemen zinc. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui efek pemberian
suplemen zinc dari berbagai sumber pada pakan sapi terhadap produktivitas susu sapi. Perlakuan pemberian
suplemen dibagi menjadi 4 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri atas 4 ekor (4 x pengulangan)
yaitu:
T0 = ransum kontrol, tanpa tambahan
T1 = ransum dengan tambahan ekstrak temulawak
T2 = ransum dengan suplemen Zn proteinat
T3 = ransum +eks.temulawak + Zn proteinat
11

CHART SLIDE
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing
elit. Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere,
magna sed pulvinar ultricies

30% 25% 20%


Category Title Category Title Category Title

10% 10% 5%
Category Title Category Title Category Title

ADD A FOOTER
12

Nuwun baossss

ADD A FOOTER
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas
porttitor congue massa
THANK YOU!

August Bergqvist
Phone:
678-555-0128
Email:
BERGQVIST@EXAMPLE.C
OM
Customize this Template 14

Template Editing
Instructions and Feedback

Anda mungkin juga menyukai