Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS

STRUKTUR
METODE
MATRIKS
SIPL26043 | 3 SKS | Semester IV | Minggu 1

“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK


BALOK”
Prof. Dr. Ir. AM. Ade Lisantono, M.Eng.
Henda Febrian Egatama, S.T., M.Eng.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

Pert. Sasaran Bahan Kajian


-Mahasiswa memahami derajat ketidak - Review derajat ketidak tentuan
tentuan statik statik.
1 -Mahasiswa memahami metode - Metode fleksibilitas untuk balok.
fleksibilitas untuk balok.
RENCANA 2
Mahasiswa mampu memahami metode Metode fleksibilitas untuk truss.
PEMBELAJARA fleksibilitas untuk truss.
Mahasiswa memahami derajat kebebasan, Derajat kebebasan, matriks
N 3
matriks kekakuan batang, struktur truss kekakuan batang, struktur truss
dalam koordinat lkcal, matriks dalam koordinat local, matriks
SEMESTER transformasi, matriks kekakuan batang transformasi, matriks kekakuan
dalam sumbu global batang dalam sumbu global.
Mahasiswa mampu menyusun matrik Perakitan matriks kekakuan struktur,
kekakuan struktur, vector beban, hitungan vektor beban, Hitungan
4
displacement, gaya batang, dan reaksi displacement, gaya batang, dan
reaksi.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

Pert. Sasaran Bahan Kajian


Mahasiswa memahami program bantu Aplikasi program truss dengan
5 untuk analisis struktur truss dengan Octave/FreeMat/Matlab
metode matrik kekakuan
Mahasiswa memahami derajat kebebasan, Plane frame: Derajat kebebasan,
RENCANA matriks kekakuan batang dlm sumbu lokal, Matriks kekakuan batang dlm
matriks transformasi, matriks kekakuan sumbu local, matriks transformasi,
PEMBELAJARA 6
batang dlm sumbu global, perakitan matriks kekakuan batang dlm
N matriks kekakuan, untuk struktur plane
frame.
sumbu global, perakitan matriks
kekakuan.
SEMESTER 7
Mahasiswa dapat mengoperasikan
hitungan displacement, Gaya batang dan
Hitungan Displacement, Gaya
batang dan reaksi
reaksi.
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

Pert. Sasaran Bahan Kajian


Mahasiswa dapat menyusun matrik kekakuan Portal bidang dengan beban
portal bidang dengan beban pada bentangan, pada bentangan, Analisis
matrik transformasi perpindahan dan gaya,
matrik kekakuan global, vektor gaya, hubungan
9
matrik kekakuan, matrik gaya dan matrik
RENCANA perpindahan.
Mahasiswa dapat menghitung perpindahan joint,
PEMBELAJARA gaya batang dan reaksi tumpuan.
Mahasiswa memahami program bantu untuk Aplikasi
N 10 analisis struktur portal bidang dengan metode Octave/FreeMat/Matlab
matrik kekakuan untuk portal bidang
SEMESTER
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

Pert. Sasaran Bahan Kajian


Mahasiswa memahami pengaruh - Pengaruh deformasi geser pada
deformasi geser dan batang dengan joint portal bidang, Aplikasi program
11 releasing pada portal bidang dengan Octave/FreeMat/Matlab pada
metode matrik kekakuan dan aplikasinya portal bidang
pada program bantu - Batang dengan join release
RENCANA 12
Mahasiswa memahami pengaruh daerah
kaku ujung batang pada portal bidang
Pengaruh daerah kaku ujung batang
dan aplikasi, Aplikasi program
PEMBELAJARA dengan metode matrik kekakuan dan
aplikasinya pada program bantu
Octave/FreeMat/Matlab

N Mahasiswa dapat menyusun matrik


kekakuan truss 3D dengan beban pada
Struktur Truss 3D
bentangan, matrik transformasi
SEMESTER perpindahan dan gaya, matrik kekakuan
global, vektor gaya, hubungan matrik
13
kekakuan, matrik gaya dan matrik
perpindahan.
Mahasiswa dapat menghitung
perpindahan joint, gaya batang dan reaksi
dukungan
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

Pert. Sasaran Bahan Kajian


Mahasiswa dapat menyusun matrik Struktur Frame 3D
kekakuan portal 3D dengan beban pada
bentangan, matrik transformasi
perpindahan dan gaya, matrik kekakuan
RENCANA 14
global, vektor gaya, hubungan matrik
kekakuan, matrik gaya dan matrik
PEMBELAJARA perpindahan.
Mahasiswa dapat menghitung
N perpindahan joint, gaya batang dan reaksi
tumpuan.
SEMESTER Mahasiswa memahami program bantu Aplikasi program
15 untuk analisis struktur portal 3D dengan Octave/FreeMat/Matlab pada
metode matrik kekakuan struktur Frame 3D
16 UJIAN AKHIR SEMESTER
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REFERENSI MATA KULIAH


1. Arfiadi, Y., 2011, Analisis Struktur dengan Metoda Matriks Kekakuan, Cahaya Atma Pustaka Yogyakarta.
2. Wigroho, H.Y., 2018, Bahan Ajar Analisis Struktur II (Statis Tidak Tertentu).
3. Ghali, A, and Neville, A.M., 1997, Structural Analysis, Aunified Classical and Matrix Approach, 4 th Edition, E
& FN SPON, Van Nostrand Reinhold
4. Kassimali, A., 2013, Structural Analysis, 5th Edition.
5. Laursen, H.I., 1978, Structural Analysis, 2nd Edition, McGraw-Hill
6. Wang, C.K., 1970, Matrix Method of Structural Analysis, International Textbook Co
7. William Weaver, Jr. , James M.Gere, Wira, 1989, “Analisa Matriks Untuk Struktur Rangka”, Edisi Kedua,
Penerbit Erlangga Jakarta.
8. Suhendro, B., 2000, Analisis Struktur Metode Matrix, Beta Offset Yogyakarta.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PENILAIAN

NO. INSTRUMEN PENILAIAN TOPIK PROSENTASE


1 TUGAS 1 METODE FLEKSIBILITAS UNTUK 20%
BALOK DAN TRUSS
2 TUGAS 2 METODE KEKAKUAN UNTUK 20%
TRUSS 2D
3 UTS 10%
4 TUGAS 3 METODE KEKAKUAN LANGSUNG 20%
UNTUK FRAME 2D
5 TUGAS 4 METODE KEKAKUAN LANGSUNG 20%
UNTUK FRAME 3D
6 UAS 10%
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

1. PENGANTAR ANALISIS STRUKTUR METODE


MATRIKS
2. REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS
OUTLINE 3. PRINSIP SUPERPOSISI
Minggu 1 4. PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN
5. MATRIKS FLEKSIBILITAS
6. METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK=1
7. METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1
8. PROSEDUR METODE FLEKSIBILITAS
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PENGANTAR ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS


• Analisis struktur bertujuan untuk mengetahui perilaku pada struktur
akibat beban-beban yang bekerja, yang menjadi dasar perancangan
komponen struktur (balok, kolom, slab, dsb). Perilaku yang
dimaksudkan terutama adalah gaya-gaya dalam (internal forces).
• Metode penyelesaian analisis struktur dapat berupa metode klasik
(seperti yang sudah dipelajari dalam Analisis Struktur I dan II) dan
metode matriks (yang akan dipelajari).
• Analisis struktur metode matriks dibutuhkan untuk mempercepat
proses perhitungan terutama untuk struktur-struktur yang kompleks.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PENGANTAR ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS


• Dalam penyelesaian dengan metode matriks sendiri, terdapat 2 metode
perhitungan yaitu metode fleksibilitas (flexibility method) dan kekakuan
(stiffness method).
• Kedua metode ini akan dijelaskan dalam mata kuliah ini, tetapi akan
lebih dominan pada metode kekakuan karena metode inilah yang lebih
popular untuk dipelajari dan dikembangkan.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS


• Derajat ketidaktentuan statis adalah nilai yang menunjukkan banyaknya
kelebihan gaya (redundants) yang membuat suatu struktur tidak bisa
diselesaikan dengan persamaan keseimbangan (statika) yang ada.

• Suatu struktur disebut tidak tertentu luar apabila jumlah komponen


reaksinya melebihi jumlah persamaan keseimbangan.
P Pers. Keseimbangan: ΣFV=0 ; Σ FH =0 ; ΣM=0  3 persamaan
Jumlah reaksi: MA, RAV, RAH, RB  4 reaksi (unknown)
MA RAH
Maka, derajat ketidaktentuan statis (luar)= 4 – 3 = 1.
RAV RB Selanjutnya, reaksi dan persamaan keseimbangan yang arahnya tidak mengakomodasi beban
yang bekerja tidak perlu dihitung untuk mempercepat proses hitungan.
Dalam kasus ini: RAH dan Σ FH =0
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS


• Suatu struktur disebut tidak tertentu luar apabila jumlah komponen
reaksinya melebihi jumlah persamaan keseimbangan.
P
Pers. Keseimbangan: ΣFV=0 ; ΣM=0  2 persamaan

MB Jumlah reaksi: MA, RA, MB, RB  4 reaksi (unknown)


MA
Maka, derajat ketidaktentuan statis (luar)= 4 – 2 = 2.
RA RB
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS


• Suatu struktur disebut tidak tertentu dalam apabila gaya-gaya pada komponen strukturnya
(batangnya), tidak dapat dihitung hanya dengan persamaan statika yang ada.
• Pada struktur rangka batang (truss) bidang (2D), gaya-gaya batang dihitung menggunakan
persamaan statika pada tiap joint-nya.
• Jika jumlah batang = m dan jumlah joint = j
• Maka akan ada 3 reaksi dan m gaya batang yang tidak diketahui
(karena pada truss hanya ada gaya aksial pada tiap batangnya).
• Di tiap joint, ada 2 persamaan keseimbangan yang dipakai:

(Pers. tidak dihitung karena pada struktur truss tidak terjadi momen.)
• Struktur dikatakan statis tertentu jika memenuhi:
(jika reaksi yang tidak diketahui berjumlah 3)
(jika reaksi yang tidak diketahui berjumlah r)
• Sebaliknya, jika maka struktur statis tak tentu
dengan derajat ketidaktentuan dalamnya:
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS


• Untuk struktur portal (frame) bidang (2D):
• Pada tiap joint kaku dan tumpuan berlaku 3 persamaan statika
()
• Ada jumlah reaksi yang belum diketahui
• Pada tiap batang (dengan jumlah ) ada 3 gaya dalam yang tidak diketahui yaitu
gaya aksial, geser, dan momen.
• Sehingga struktur portal bidang dikatakan statis tertentu
jika memenuhi:

• Sebaliknya, jika maka struktur statis tak tentu


dengan derajat ketidaktentuan dalamnya:
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

REVIEW DERAJAT KETIDAKTENTUAN (DK) STATIS


• Dalam analisis struktur metode matriks, khususnya metode fleksibilitas,
derajat ketidaktentuan statis akan menentukan proses perhitungannya,
khususnya ukuran matriksnya.
• Yang perlu diingat dalam menentukan DK statis adalah perilaku
tumpuan struktur.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PRINSIP SUPERPOSISI
• Pengaruh beberapa pembebanan
pada struktur dapat diperoleh
dengan menjumlahkan pengaruh
masing-masing pembebanan yang 𝑅 𝐴=𝑅 𝐴 1 + 𝑅 𝐴 2
𝑅 𝐵 =𝑅 𝐵 1 + 𝑅 𝐵 2
dikerjakan sendiri-sendiri secara
𝑀 𝐵 =𝑀 𝐵 1+ 𝑀 𝐵 2
terpisah.
• Dalam prinsip ini, diasumsikan 𝐷=𝐷1 + 𝐷 2
kondisi hubungan antara aksi 𝜃 𝐴 =𝜃 𝐴 1 + 𝜃 𝐴 2
dengan displacement adalah
elastis-linier.
• Prinsip ini juga berlaku untuk
hitungan gaya-gaya dalam (internal
stress resultant).
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


• Hubungan antara aksi dan perpindahan (displacement) berperan penting dalam
analisis struktur, baik pada metode fleksibilitas (flexibility method) maupun
kekakuan (stiffness method).
• Berikut adalah contoh kasus persamaan aksi dan perpindahan aksial.
• Persamaan displacement:

dengan fleksibilitas  displacement yang dihasilkan oleh gaya satu satuan


(unit action)
Sehingga satuan adalah
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


• Persamaan aksi:

dengan kekakuan  aksi yang dihasilkan untuk menghasilkan unit


displacement (unit action)
Sehingga satuan adalah

• Dengan begitu,
atau
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


• Berikut adalah contoh kasus persamaan aksi dan perpindahan yang
melibatkan fleksibilitas lentur dan kekakuan lentur.

𝑫= 𝑭 𝑨

𝑨=𝑺 𝑫
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


Berikut hubungan aksi dan perpindahan pada beberapa kasus umum.

-
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


Berikut hubungan aksi dan perpindahan pada beberapa kasus umum.

-
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


Berikut hubungan aksi dan perpindahan pada beberapa kasus umum.

-
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PERSAMAAN AKSI DAN PERPINDAHAN


• Dari daftar hubungan aksi-perpindahan tersebut, dapat diperoleh
persamaan untuk fleksibilitas (F) dan kekakuan (S) pada kasus balok
sederhana dengan beban terpusat A di tengah bentang:
𝟑
𝑳
𝑫= 𝑭 𝑨 ↔ 𝑭 =
𝟒𝟖 𝑬𝑰

−𝟏 𝟒𝟖 𝑬𝑰
𝑺=𝑭 ↔ 𝑺= 𝟑
𝑳
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

MATRIKS FLEKSIBILITAS
• Ditinjau suatu balok bertumpuan sederhana dengan
kantilever di satu sisi yang dibebani oleh beban
terpusat A1 dan beban momen A2.
D2 D1
• Sistem penamaan:
• A1 : gaya/beban luar jenis 1

=
• A2 : gaya/beban luar jenis 2
• D1 : displacement yang selaras dengan gaya A1
D11
• D2 : displacement yang selaras dengan gaya A2 D21
• Dij : displacement ke-i (Di) akibat gaya 1 satuan

+
yang selaras dengan Aj
• Fij : koefisien fleksibilitas untuk displacement i (Di) D12
akibat gaya 1 satuan yang selaras dengan D22
Aj
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

MATRIKS FLEKSIBILITAS
• Dengan prinsip superposisi, diperoleh:

D2 D1

• Menerapkan persamaan aksi-perpindahan


() pada ruas kanan, maka diperoleh:

=
D11
D21
• Dalam bentuk matriks:

+
D12
D22
Matriks Fleksibilitas
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK=1


Penerapan metode fleksibilitas untuk suatu struktur statis tak tentu
dicontohkan dalam penyelesaian kasus balok menerus bertumpuan
sendi-rol-rol dengan beban merata berikut.
1. Tentukan derajat ketidaktentuan statis
Jumlah reaksi unknown = 3 (RA, RB , RC)
RA RB RC
Jumlah pers. Keseimbangan = 2 (ΣFV=0 ; ΣM=0 )
Derajat ketidaktentuan statis = 3 – 2 = 1.

*Ingat: karena tidak ada beban horizontal, maka reaksi dan persamaan
keseimbangan arah horizontal tidak perlu dihitung.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

RA RB RC
METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK=1
2. Pilih gaya kelebihan (redundant forces)
sebanyak derajat ketidaktentuan statis
Dipilih RB sebagai gaya kelebihan (redundant forces)
Tumpuan B seolah-olah dihilangkan sehingga terbentuk struktur ΔB*
terlepas (released structure) yang berupa struktur statis tertentu,
dengan displacement ΔB ke arah bawah di titik tumpuan B
Konsekuensinya, reaksi RB harus dianggap sebagai gaya luar yang
mengakibatkan displacement ΔB* ke arah atas
Dengan metode fleksibilitas, displacement akibat RB didefinisikan
dengan suatu koefisien fleksibilitas (displacement yang dihasilkan
oleh gaya 1 satuan searah RB), dan diberi lambang δB
Sehingga 
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

RA RB RC
METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK=1
3. Menghitung displacement ΔB dan δB
Dari tabel persamaan aksi-perpindahan, diperoleh:
• Displacement akibat gaya luar
ΔB*
• Displacement akibat beban 1 satuan

Perjanjian tanda: searah gaya 1 satuan  positif


Karena arahnya berlawanan dengan displacement pada beban 1
satuan, maka diberi tanda negatif.
Sehingga,
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

RA RB RC
METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK=1
4. Menyusun dan menyelesaikan persamaan kompabilitas
(compability equation)
Karena titik B semestinya tidak ada displacement, maka

ΔB*

Tanda positif artinya reaksi RB searah dengan arah gaya 1 satuan


yang ditetapkan sebelumnya.
5. Menghitung reaksi-reaksi yang lain (RA dan RC)
Dengan persamaan keseimbangan (ΣFV=0 ; ΣM=0 )
6. Menghitung dan membuat gaya-gaya dalam
SFD, BMD
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


Penerapan matriks metode fleksibilitas untuk suatu
struktur statis tak tentu dicontohkan dalam penyelesaian RB
RA
kasus balok yang diberi tumpuan jepit di kedua ujungnya,
dengan beban terpusat.
1. Tentukan derajat ketidaktentuan statis
Jumlah reaksi unknown = 4 (RA, RB , R1, R2)
Jumlah pers. Keseimbangan = 2 (ΣFV=0 ; ΣM=0 )
Derajat ketidaktentuan statis = 4 – 2 = 2.

*Ingat: karena tidak ada beban horizontal,


maka reaksi dan persamaan keseimbangan
arah horizontal tidak perlu dihitung.
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


R A
RB

2. Pilih gaya kelebihan (redundant forces)

=
sebanyak derajat ketidaktentuan statis
Dipilih R1 dan R2 sebagai gaya kelebihan (redundant forces)
θ1 θ2
Tumpuan A dan B seolah-olah menjadi tumpuan sederhana
sehingga terbentuk struktur terlepas (released structure) yang
berupa struktur statis tertentu, dengan displacement berupa

+
rotasi θ1 dan θ2 di dekat ujung-ujung batang F11 F21
Dengan prinsip superposisi, reaksi R1 dan R2 dianggap sebagai gaya
luar 1 satuan dengan arah yang sama (berlawanan arah jarum jam
(+)), yang mengakibatkan suatu besaran fleksibilitas (F) sesuai letak

+
dan gaya yang memengaruhinya (lihat lagi sistem penamaan
matriks fleksibilitas) F12 F22
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


R A
RB

3. Menentukan nilai θ1 dan θ2

=
Dengan menggunakan tabel persamaan aksi-perpindahan,
diperoleh:
θ1 θ2

+
F11 F21

+
F12 F22
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


R A
RB

4. Menentukan nilai F11, F21, F12, dan F22

=
Dengan menggunakan tabel persamaan aksi-perpindahan,
diperoleh:
θ1 θ2

+
F11 F21

Tandanya positif/negatif berkebalikan dengan tabel acuan karena


gaya redundant (R1 dan R2) pada struktur berlawanan arah dengan

+
gaya M pada tabel.
F12 F22
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


R A
RB

5. Menyusun dan menyelesaikan persamaan

=
kompabilitas
Pada struktur awal, karena kedua ujung bertumpuan jepit,
maka displacement rotasi bernilai nol, sehingga diperoleh θ1 θ2
persamaan-persamaan:

+
F11 F21

Atau dalam bentuk matriks:

+
F12 F22
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


5. Menyusun dan menyelesaikan
persamaan kompabilitas
(lanjutan) Atau:

Cek tabel Fixed End Moment:


“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK – DK>1


6. Menghitung reaksi-reaksi yang lain (RA dan RC)
Dengan persamaan keseimbangan (ΣFV=0 ; ΣM=0 )

RA RB

7. Menghitung dan membuat diagram gaya-gaya dalam


SFD, BMD
“METODE FLEKSIBILITAS UNTUK BALOK” | Minggu 1

PROSEDUR METODE FLEKSIBILITAS


1. Menentukan derajat ketidaktentuan statis
2. Memilih gaya kelebihan (redundant forces) sebanyak derajat
ketidaktentuan statis dan lakukan prinsip superposisi dengan metode
beban satuan (unit load method)
3. Menentukan nilai-nilai displacement akibat beban/gaya luar maupun
gaya redundant sebesar 1 satuan
4. Menyusun persamaan kompabilitas dan menyelesaikannya sehingga
diperoleh nilai gaya-gaya redundant
5. Menghitung reaksi-reaksi sisa yang belum diketahui
6. Membuat diagram gaya-gaya internal

Anda mungkin juga menyukai