Anda di halaman 1dari 30

PENDEKATAN PRAKTIS

KESEHATAN PARU

KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
TUJUAN PEMBELAJARAN

Umum : Khusus :
Setelah selesai mengikuti materi ini,
Setelah selesai mengikuti peserta mampu :
materi ini, peserta mampu
1. Menjelaskan Konsep Pendekatan
melakukan penegakan Praktis Kesehatan Paru di Fasilitas
diagnosis gangguan Kesehatan Tingkat Pertama
pernapasan dengan 2. Melakukan penilaian keadaan pasien
Pendekatan Praktis 3. Melakukan pengelompokan
Kesehatan Paru di Fasilitas gangguan pernapasan berdasarkan
Kesehatan Tingkat Pertama gejala
4. Melakukan penegakan diagnosis
gangguan pernapasan dengan
Pendekatan Praktis Kesehatan Paru
KONSEP
PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN
PARU DI FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
Pendekatan Praktis Kesehatan Paru

 Practical Approach to Lung Health (PAL)


 Merupakan pendekatan Health System Strengthening
 PAL di Indonesia :
 Diinisasi oleh Subdit TB - Kementerian Kesehatan
 Latar Belakang :
1. Untuk meningkatkan penemuan kasus TB
2. Untuk pengendalian kasus TB
 Dikembangkan sejak tahun 2007
 Dimulai dari penilaian dan pengembangan Buku Pedoman PAL
Pendekatan Praktis Kesehatan Paru

 Pilot Project PAL


 GF TB – FKM UI, Tahun 2010 - 2014
 Di 3 Provinsi : Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat

 Manfaat PAL terhadap P2 PTM (Asma dan PPOK)


 Adanya panduan tentang Asma dan PPOK
 Tersedianya tenaga kesehatan terlatih
 Terlaksananya pencegahan dan pengendalian
 Terlaksananya deteksi dini
 Terlaksananya pencatatan dan pelaporan
ALASAN IMPLEMENTASI
PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
LATAR BELAKANG
 Untuk meningkatkan penemuan kasus TB
 Untuk pengendalian kasus
30% TB
pengunjung Puskesmas > 5
tahun : pasien gangguan saluran
ALASAN IMPLEMENTASI pernapasan
PAL
 80% kasus
 30% pengunjung Puskesmas gangguan
> 5 tahun saluran
: pasien gangguan
saluran pernafasan pernapasan : diagnosis ISPA
 65% pasien gangguan saluran
 80% kasus gangguan saluran pernafasan : diagnosis ISPA
pernapasan, mendapat peresepan
 65% pasien gangguan saluran pernafasan, mendapat
antibiotika
peresepan antibiotika
 Belum adanya panduan
 Belum adanya panduan tatalaksana manajemen pasien
tatalaksana manajemen pasien
gangguan saluran pernafasan
gangguan saluran pernapasan
JUMLAH KASUS ASMA DAN PPOK
SELAMA IMPLEMENTASI
PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU

PENYAKIT TIDAK
No 2010 2011 2012 2013 TOTAL
MENULAR

1. ASMA 1074 1299 2279 2641 7293

2. PPOK 111 230 496 485 1322


PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH
TUJUAN PAL
 Tujuan Umum :
memperkuat sistem pelayanan kesehatan
 Tujuan Khusus :
1. Manajerial
Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
2. Mutu pelayanan
Meningkatkan mutu penemuan dan tatalaksana kasus
3. Epidemiologi
Mengurangi beban kesakitan dan kematian
KOMPONEN PAL
 Standardisasi penanganan Penyakit
 Koordinasi lintas program dan sektor

DAMPAK PAL
 Terhadap Program Pengendalian Tuberculosis
 Terhadap Program Pengendalian ISPA
 Terhadap Program Pengendalian PTM
 Terhadap Pelayanan Kesehatan Umum
 Terhadap Masyarakat
DAMPAK PAL TERHADAP PENGENDALIAN PTM

 Adanya panduan tentang Asma dan PPOK

 Tersedianya tenaga kesehatan terlatih dalam pengendalian

Asma dan PPOK


 Terlaksananya pencegahan Asma dan PPOK

 Terlaksananya deteksi dini Asma dan PPOK

 Terdapatnya data Asma dan PPOK di Puskesmas


PELAKSANAAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN
PARU DI FKTP

1. Penilaian Keadaan Pasien

2. Pengelompokan Penyakit dan Menegakkan Diagnosis

berdasarkan Gejala

3. Penatalaksanaan Pasien dan Tindak Lanjut

4. Komunikasi, Edukasi, dan Informasi

5. Pencatatan dan Pelaporan

6. Monitoring dan Evaluasi


PENILAIAN
KEADAAN PASIEN
PENILAIAN KEADAAN PASIEN

 DILAKUKAN :

1. Dokter

2. Perawat

3. Tenaga kesehatan terlatih

 LANGKAH-LANGKAH :

1. Pengisian identitas pasien

2. Anamnesis dengan komunikasi efektif

3. Pemeriksaan fisis

4. Pengelompokan gejala/tanda dan tindak lanjut

5. Pengisian rekam medik


PENILAIAN KEADAAN PASIEN

Tanda - tanda kegawatdaruratan pasien yang perlu dirujuk ke


Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut :
 Kesadaran menurun : sangat gelisah dan bingung;
 Bernafas menggunakan seluruh otot bantu pernapasan;
 Sesak nafas pada saat berbicara atau istirahat;
 Batuk darah;
 Tekanan sistolik < 90 mmHg dan diastolik < 60 mmHg;
 Frekuensi pernapasan ≥ 30 x/menit;
 Frekuensi nadi ≥ 120 x/menit;
 Suhu Badan > 39° C (Aksila).
PENGELOMPOKAN
GANGGUAN PERNAPASAN
BERDASARKAN GEJALA
PENGELOMPOKAN PENYAKIT DAN DIAGNOSIS

IDENTIFIKASI GEJALA DAN TANDA


 Batuk
• ≥ 2 minggu
• < 2 minggu
 Sesak napas
 Gejala lain :
• Batuk darah
• Nyeri dada
GEJALA GANGGUAN PERNAPASAN

Gejala Gangguan
Pernapasan

Batuk Sesak Napas Gejala Lain

≥ 2 minggu < 2 minggu • Asma Nyeri dada Batuk Darah


• PPOK
• Pneumotoraks
• Efusi Pleura
• Tuberkulosis • Pneumonia • PRGE • Pleuritis • TB
• Asma • Faringitis • Efusi • Bronkiektasis
• Laringitis
• Pertusis pleura • Tumor Paru
• Tonsilitis
• Rinosinusitis • Pneumo-
• Rinofaringitis
• Bronkitis kronik
• Common cold toraks
• Bronkiektasis
• PRGE (Penyakit
• Selesma • PRGE
• Rinosinusitis
Refluks Gastro
Esofagus)
Gangguan Pernapasan (Pendekatan Praktis Kesehatan Paru)
dengan Gejala Utama Batuk

Pemeriksaan Diagnosis dan


Gejala Utama Gejala Tambahan Pemeriksaan Fisis
Penunjang Tatalaksana

Batuk ≥ 2  Berdahak Auskultasi bervariasi sesuai Periksa BTA SPS Diagnosis :


minggu  Berdarah luas lesi (bisa normal atau Tuberkulosis Paru
 Nyeri dada dengan kelainan)
 Sesak napas Tatalaksana :
 Nafsu makan menurun OAT sesuai kategori
 Berat badan menurun
 Keringat malam
 Suhu Subfebris
 Badan lesu

Batuk < 2  Demam  Suhu > 37.5C  Pemeriksaan Diagnosis :


minggu  Sesak napas  Frekuensi napas : Gram Sputum Pneumonia
 Nyeri dada pleuritik - Umur 5-12 tahun: ≥  Pemeriksaan
 Dahak berwarna 30x/menit darah tepi Tatalaksana :
 Pikirkan Avian - Umur ≥13 tahun: ≥ ditemukan • Antibiotik
Influenza (AI) bila 20x/menit leukositosis • Simtomatik
ada riwayat kontak  Frekuensi nadi cepat  Pada AI • Supportif
dengan unggas yang (>100x/menit) pemeriksaan
sakit/mati.  Sianosis (jika berat) darah tepi
 Auskultasi ronki basah ditemukan
leukopenia
Gangguan Pernapasan (Pendekatan Praktis Kesehatan Paru)
dengan Gejala Utama Sesak Napas

Pemeriksaan Diagnosis dan


Gejala Utama Gejala Tambahan Pemeriksaan Fisis
Penunjang Tatalaksana

Sesak napas Bervariasi dari normal sampai  Pemeriksaan HDT Diagnosis :


dengan Dapat disertai : terdengar wheezing.  Ukur Arus Puncak Asma
karakteristik :  Mengi Ekspirasi (APE)
 Berulang atau  Sesak napas Di saat serangan bisa Tatalaksana :
hilang timbul  Dada terasa ditemukan:  Obat pereda
 Ada faktor berat/tertekan  Pemakaian otot bantu napas asma
pencetus  Berdahak  Meningkatnya Frekuensi  Obat
 Memburuk  Riwayat atopi napas pengontrol
pada malam  Riwayat keluarga  Nadi dapat meningkat asma
hari (Asma/atopi)  Terdengar wheezing

Sesak napas  Riwayat merokok Dapat ditemukan :  Spirometri Diagnosis :


dengan lama atau terpajan  Tampilan ‘dada tong’  Foto toraks PPOK
karakteristik : zat polutan/iritan  Pemakaian otot bantu
 Terus  Batuk berdahak yang napas Tatalaksana :
menerus dan makin banyak  Frekuensi napas Sesuai derajat
bertambah  Demam meningkat PPOK
berat bila  Mengi  Wheezing
beraktivitas  Ronki kering
 Usia > 45 tahun
 Makin lama  Purse-lip breathing
makin berat (ekspirasi melalui mulut
(progresif) seperti orang meniup)
ALUR PENATALAKSANAAN PASIEN

Rujukan

FKTP FKRTL
Pasien
(Puskesmas) (RS)

Rujukan
balik
- Anamnesis - Anamnesis
- Pemeriksaan - Pemeriksaan
- Diagnosis - Diagnosis
- Tatalaksana - Tatalaksana
- Pencatatan - Pencatatan
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Melakukan komunikasi yang efektif dengan pasien dan atau


keluarga pasien :
 Etika batuk
 Hindari faktor pencetus
 Berhenti merokok
 Perbaikan gizi
 Melakukan aktivitas/latihan fisik
 Menjaga higiene dan sanitasi lingkungan
PENCATATAN
DAN
PELAPORAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN (melalui Aplikasi ASIK)

PENCATATAN DAN PELAPORAN


PENCATATAN & PELAPORAN (melalui Aplikasi ASIK)
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

 Dilakukan pada periode tertentu

 Berguna untuk perencanaan

 Perbaikan kegiatan program

 Menunjukkan kemajuan kegiatan

 Perlu indikator sebagai tolok ukur

 Perlu variabel pengukuran

 Aspek operasional : indikator dan variabel dikelompokkan

menurut tujuan Pendekatan Praktis Kesehatan Paru


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai