Anda di halaman 1dari 77

INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) KLINIK

INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN PADA FASYANKES :

1. INDIKATOR NASIONAL MUTU (Mandat)

2. INDIKATOR PRIORITAS FASYANKES (Sesuai


Masalah Yang Ada Pada Fasyankes)

3. INDIKATOR UNIT PELAYANAN FASYANKES


(Sesuai Masalah Yang Ada Pada Unit Pelayanan
Fasyankes)
PERSYARATAN MUTLAK
Khusus untuk pelaksanaan pada tahun 2023 dilakukan beberapa penyesuaian berdasarkan
Surat Edaran Dirjen Yankes nomor HK.02.02/D/7012/2023 tanggal 27 April 2023

APLIKASI REGISTRASI FASYANKES Th 2023


APLIKASI SISDMK
APLIKASI DFO Bagi Klinik Pemerintah Non
Badan Layanan Umum
MEMILIKI PERIJINAN (BLU) atau Non Badan
BERUSAHA DAN Layanan Umum Daerah
(BLUD), perizinan dapat PIMPINAN
SUDAH TEREGISTRASI dilakukan/ diperoleh di luar
sistem OSS FASYANKES
DI KEMENKES  PJ TEKNIS KLINIK SEORANG
NAKES YANG MEMILIKI SIP DI
APLIKASI ASPAK KLINIK TERSEBUT
Th 2023
PENGISIAN ASPAK Bagi Klinik Utama
MEMILIKI SIP YANG
KLI
mengisi data
(PRATAMA) Sarana, Prasarana,
 UPDATE 100%
 VALIDASI 100%
dan Alat Kesehatan
secara free text
MASIH BERLAKU
pada ASPAK
NIK 

100% TENAGA MEDIS
100% TENAGA KESEHATAN

APLIKASI MUTU FASYANKES


MEMILIKI STR YANG
PELAPORAN INM
 PERDANA : 3 BULAN Th 2023
MASIH BERLAKU
Th 2023 
TERAKHIR minimal 1 (satu) bulan 100% TENAGA MEDIS
ditiadakan, dan diganti
 REAKRED : 12 BLN terakhir, baik bagi survei
dengan surat pernyataan  100% TENAGA KESEHATAN
TERAKHIR perdana maupun bagi
survei ulang PELAPORAN IKP bermaterai yang
ditandatangani
(reakreditasi).  PERDANA : 3 BULAN Penanggung Jawab
TERAKHIR Klinik
 REAKRED : 12 BLN
TERAKHIR
4. Kepuasan 1. Kepatuhan
Pasien
Kebersiha
n Tangan

3. 2. Kepatuhan
Kepatuhan Penggunaa
n APD
Identifikasi
Pasien

Permenkes 30 tahun 2022


KEPATUHAN
PROFIL INDIKATOR KEBERSIHAN
TANGAN
Dimensi Mutu
Keselamatan

Dasar Pemikiran Tujuan

1. Peraturan Menteri Mengukur kepatuhan


Kesehatan mengenai pemberi layanan
Keselamatan kesehatan sebagai dasar
Pasien. untuk memperbaiki
2. Peraturan Menteri dan meningkatkan
Kesehatan mengenai kepatuhan agar dapat
Pencegahan dan menjamin keselamatan
Pengendalian
Infeksi di petugas dan
Fasilitas pasien/pengguna layanan
Pelayanan dengan cara mengurangi
Kesehatan.
3. Klinik harus risiko infeksi yang terkait
memperhatikan pelayanan kesehatan.
kepatuhan seluruh
pemberi
pelayanan dalam
melakukan
kebersihan tangan
sesuai
dengan ketentuan
WHO.
1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan 5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan tampak terpapar kuman setelah menyentuh permukaan (lingkungan
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan atau pasien) atau tangan menyentuh zat yang terdapat pada
alkohol (alcohol based handrubs) dengan kandungan permukaan.
alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak kotor. 6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar kebersihan tangan yang dilakukan sesuai peluang yang
diindikasikan.
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah
kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO. 7. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian
kepatuhan pemberi pelayanan yang melakukan kebersihan
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan
tangan dengan benar.
dilakukan pada saat tertentu sebagai upaya untuk 8. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau
menghentikan penularan mikroba selama perawatan. penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri ditentukan.
dari: 9. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk
a) Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum mendapatkan minimal 200 peluang kebersihan tangan sesuai
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien. dengan waktu yang ditentukan untuk melakukan observasi
b) Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah dalam satu bulan.
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien. 10. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi
c) Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
kebersihan 11. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah
tangan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan pemberi pelayanan yang diobservasi dalam satu periode
steril atau aseptik, seperti: pemasangan intra vena observasi.
kateter (infus), perawatan luka, pemasangan kateter 12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu
urin, suctioning, pemberian suntikan dan lain-lain. observasi tidak boleh lebih dari 3 orang agar dapat mencatat
d) Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien semua indikasi kegiatan yang dilakukan.
seperti
muntah, darah, nanah, urin, feses, produksi drain,
setelah melepas sarung tangan steril dan setelah
melepas APD.
e) Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien yaitu
melakukan kebersihan tangan setelah tangan
petugas menyentuh permukaan, sarana prasarana,
dan alat kesehatan yang ada di lingkungan pasien,
seperti: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang
terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien
atau peralatan lain yang digunakan pasien.
Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Persentase

Target ≥85% Numerator

Formula
Kriteria Inklusi Seluruh peluang
yang dimiliki
pemberi
pelayanan Denominator
yang terindikasi
harus melakukan
kebersihan
tangan

Kriteria Eksklusi Tidak Ada


Metode Pengumpulan Data Observasi

Sumber Data Hasil Observasi


Instrumen Pengambilan Data
Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Besar Sampel
Minimal 200 peluang
Cara Pengambilan Sampel Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Penyajian Data Tabel, Run Chart

Periode Analisis & Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan
Data
PJ Mutu
Penanggung Jawab
SIMULASI
INDIKASI &
PELUANG
KEBERSIHA
N
TANGAN
POINT OF CARE

Point of Care – adalah tempat di mana 3 elemen terjadi bersama: pasien, petugas
kesehatan, dan perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien)
AREA PERAWATAN
ZONA PASIEN
Lokasi kritis
dengan risiko
infeksi pada
pasien

Lokasi kritis
dengan risiko
pajanan cairan
tubuh
HH segera sebelum menyentuh bagian
tubuh pasien yang berisiko infeksi.
Dilakukan setelah kontak dengan area
perawatan dan zona pasien (termasuk
pasien dan lingkungannya), dan prosedur
lain yang kontak langsung maupun tidak
HH segera saat mendekati pasien, langsung dengan membran mukosa, kulit
sebelum menyentuh pasien, non intak atau alat invasif.
dilakukan di antara kontak dengan
area perawatan dan kontak
dengan pasien.
HH setelah menyentuh
pasien, sebelum menyentuh
lingkungan di area
perawatan.

HH segera setelah menyentuh


cairan tubuh (dan
setelah melepas sarung
tangan).

HH setelah menyentuh objek apapun atau furniture


di sekitar pasien (tanpa menyentuh pasien) sebelum
menyentuh objek di area perawatan.
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Klinik 8 action
X SALAH -------------------- x 100 % = 100%
8 opportunity

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


X 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi

A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien pasien pasien

5 action
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
5 opportunity
=
PELUANG
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
9 Action
SALAH -------------------- x 100 % = 100%
9 opportunity

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


X 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi

A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter TIDAK
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik melakukan
pasien pasien, dilanjutkan pasien pemeriksaan fisik
dengan (tidak
membersihkan pus menyentuh)
pada bekas luka pasien
jahitan

6 Action
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
= 6 opportunity
PELUANG
OBSERVATION FORM
 Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1
petugas yang diobservasi.
 Lakukan observasi pada petugas yang kontak
langsung dengan pasien pada puncak pelayanan.
 Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas dalam
waktu bersamaan.
 Kode diisi oleh petugas entry data.
 Waktu Observasi diisi dengan waktu memulai
observasi di ruangan terpilih sampai dengan waktu
selesai melakukan observasi (10-20 menit).
 




 







AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
KLINIK : SALAM SEHAT
Bulan : …….

Jumlah
Lima Momen Mencuci Jumlah Peluang
Tangan Seluruh Dilakuka
Waktu Nama Peluang
Tgl Penga Petugas Nama n
No Jenis
. Penga Kegiatan matan Yg Observ
matan (10-20 Diobserv er SBK SBA SDC SDK SDL
menit) asi

1 1 Agust Pemeriksaan UGD 10 Dr. Budi Ayu


pasien A
2 Pemeriksaan Pasien 10 Dr. ITa Ayu
di Poli Umum
pasien I
3 Pemeriksaan Pasien 10 Dr. ITa Wahyu
di Poli Umum
pasien I
PROFIL INDIKATOR

KEPATUHAN
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
(APD)
Dimensi Mutu

Keselamatan

Dasar Pemikiran Tujuan

1. Peraturan Menteri Kesehatan 1. Mengukur kepatuhan petugas


mengenai Keselamatan Pasien. dalam menggunakan APD.
2. Peraturan Menteri Kesehatan 2. Menjamin keselamatan petugas
mengenai Pencegahan dan
dan pengguna layanan dengan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
cara mengurangi risiko infeksi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan
mengenai Penanggulangan
Penyakit yang Dapat Menimbulkan
Wabah atau Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan
mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
5. Pedoman Teknis Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Tingkat Pertama.
6. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri
(APD).
7. Klinik harus memperhatikan
kepatuhan pemberi pelayanan
dalam menggunakan APD sesuai
dengan prosedur.
1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya
dari cedera atau transmisi infeksi atau penyakit.

2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam menggunakan APD


dengan tepat sesuai dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan
airborne).

3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian petugas dalam


menggunakan APD sesuai indikasi.

4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan APD, contoh dokter,
dokter gigi, bidan, perawat, dan petugas laboratorium.

5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan.

6. Periode observasi adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pengamatan.


Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Target 100% Numerator

Formula
Kriteria Inklusi Semua
petugas yang
terindikasi
harus
Denominator
menggunakan
APD
Kriteria Eksklusi Tidak Ada
Metode Pengumpulan Data Observasi

Sumber Data Hasil Observasi


Instrumen Pengambilan Data Formulir Observasi Kepatuhan Penggunaan APD
Besar Sampel Total Sampel bila populasi ≤30,
Rumus Slovin bila populasi >30
Cara Pengambilan Sampel Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Penyajian Data Tabel, Run Chart

Periode Analisis &


Pelaporan Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data
Penanggung Jawab PJ Mutu
Dalam situasi
non pandemi
Covid-19,
apakah tenaga
kesehatan ini
menggunakan
APD sesuai
indikasi?
Pada gambar yang manakah penggunaan APD
yang sesuai indikasi?
KRITERIA PENGGUNAAN APD YANG BENAR
DITENTUKAN/DISEPAKATI SENDIRI OLEH KLINIK,
SESUAI DENGAN INDIKASI
AUDIT KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KLINIK : SALAM SEHAT
Bulan : …….

No. Tgl Petugas Waktu Kegiatan Nama Alat Pelindung Diri (APD) Kesimpulan
Pengama Yg Pengam Observer
tan Diobserva atan (10-
si 20
menit)

Peldg Gown Hand Masker Peldg Face Sesuai Tdk Sesuai


Kepala Scoon Kaki Shield Indikasi Indikasi

1 1 Agust Sule 10 Pengambilan Tuti 0 √ √ √ 0 x √


sampel pasien
PROFIL INDIKATOR
KEPATUHAN
IDENTIFIKASI
PASIEN
Dimensi Mutu

Keselamatan
Dasar Pemikiran Tujuan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Mengukur kepatuhan pemberi


mengenai Keselamatan pelayanan untuk
Pasien. melakukan identifikasi pasien dalam
2. Ketepatan identifikasi melakukan tindakan
menjadi pelayanan.
sangat penting untuk
menjamin keselamatan
pasien selama proses
pelayanan dan mencegah
insiden keselamatan pasien.
3. Untuk menjamin ketepatan
identifikasi pasien maka
diperlukan indikator yang
mengukur dan memonitor
tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan
proses identifikasi. Dengan
adanya indikator tersebut
diharapkan pemberi
pelayanan akan menjadikan
identifikasi sebagai proses
rutin dalam proses pelayanan.
1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.

2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang dilakukan pemberi
pelayanan dengan menggunakan minimal dua penanda identitas seperti: nama
lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di
Klinik.

3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan atau verbal (lisan).

4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar pada setiap


keadaan terkait tindakan intervensi pasien seperti :
a) Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian cairan intravena.
b) Prosedur tindakan: pencabutan gigi, imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi,
persalinan, dan tindakan kegawatdaruratan.
c) Prosedur diagnostik: pengambilan sampel.

5. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi pelayanan melakukan identifikasi


seluruh tindakan intervensi yang dilakukan dengan benar.
?
Identifikasi
pasien dalam
kondisi
koma atau
demensia
tanpa kartu
identitas atau
pendamping
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran
Persentase
Target 100% Numerator

Formula
Kriteria Inklusi Semua
pemberi
pelayanan
Denominator
yang
memberikan
pelayanan
kesehatan
Kriteria Eksklusi Tidak Ada
Metode Pengumpulan Data Observasi
Sumber Data Hasil Observasi
Instrumen Pengambilan Data Formulir Observasi Kepatuhan Identifikasi Pasien
Besar Sampel Total Sampel bila populasi ≤30,
Rumus Slovin bila populasi >30
Cara Pengambilan Sampel Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Penyajian Data Tabel, Run Chart

Periode Analisis &


Pelaporan Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data
Penanggung Jawab PJ Mutu
CHECKLIST KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
KLINIK : SALAM SEHAT
Bulan : …….

Pengecekan Identitas
Pasien
Tindak
Tgl
N Pengam Petugas Yg an Nama Tgl Waktu Observe
o. Diobservasi Interve pasien lahir 10-20 r
atan nsi (inisial) Nama Tgl Lahir menit
Ya Tidak Ya Tidak

2
KRITERIA IDENTIFIKASI PASIEN
DITENTUKAN/DISEPAKATI SENDIRI OLEH KLINIK,
PROFIL INDIKATOR

KEPUASAN
PASIEN
Dimensi Mutu

Berorientasi kepada
Pasien
Dasar Pemikiran Tujuan

1. Undang-Undang mengenai Mengukur tingkat kepuasan


Pelayanan Publik. masyarakat sebagai dasar
2. Peraturan Menteri upaya- upaya peningkatan mutu
Pendayagunaan Aparatur dan terselenggaranya pelayanan
Negara dan Reformasi di semua unit yang mampu
Birokrasi mengenai Pedoman memberikan kepuasan pasien.
Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan
Publik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan
mengenai Klinik.
1. Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian 6. Unsur survei kepuasan pasien dalam peraturan ini
pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh meliputi:
fasilitas pelayanan kesehatan. a) Persyaratan.
b) Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.
2. Responden adalah pasien yang pada saat survei c) Waktu Penyelesaian.
sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang d) Biaya/Tarif.
pernah menerima pelayanan. e) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
f) Kompetensi Pelaksana.
3. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan g) Perilaku Pelaksana.
sampel dari Krejcie dan Morgan. h) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan.
i) Sarana dan prasarana.
4. Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran
secara komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien 7. Indeks Kepuasan adalah hasil pengukuran dari
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh fasilitas kegiatan Survei Kepuasan berupa angka.
pelayanan kesehatan kepada pasien.

5. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang


terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai
variabel penyusunan survei kepuasan untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan.
Jenis Indikator Outcome

Indeks Numerator
Satuan Pengukuran

Target ≥76,61

Formul
Kriteria Inklusi Seluruh pasien

a
Denominator
Kriteria Eksklusi Pasien yang
tidak kompeten
dalam mengisi
kuesioner
dan/atau tidak
ada keluarga
yang
mendampingi.
Metode Pengumpulan Data Survei
Sumber Data Hasil Survei
Instrumen Pengambilan Data Kuesioner

Besar Sampel Sesuai tabel sampel Krejcie & Morgan

Cara Pengambilan Sampel Stratified Random Sampling


Periode Pengumpulan Data Semesteran
Penyajian Data Tabel, Run Chart

Periode Analisis &


Pelaporan Semesteran, Tahunan
Data
Penanggung Jawab PJ Mutu
TABEL SAMPEL KREJCIE & MORGAN (PERMENPAN RB No. 14/2017)
PEMBUATAN KUESIONER SURVEI
BISA MENGGUNAKAN GOOGLE FORM
CARA INPUT DATA INM KLINIK
TAHAPAN LOGIN
Tuliskan alamat website yaitu http://mutufasyankes.kemkes.go.id
Tampilan Aplikasi INM

Keterangan:
Nomor 1 : Identitas Puskesmas
Nomor 2 : Tampilan Dashboard
Nomor 3 : Instrumen pemantauan dan evaluasi
Nomor 4 : Aplikasi pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Nomor 5 : Master yang isinya terdiri atas menu “pasien”, “observer” dan “hitung sampel”
Nomor 6 : Aplikasi Indikator Nasional Mutu Puskesmas
Nomor 7 : Upload dokumen komitmen upaya peningkatan mutu
JIKA NO. 1 DI KLIK MAKA AKAN MUNCUL IDENTITAS PUSKESMAS
JIKA NO. 2 DI KLIK MAKA AKAN MUNCUL TAMPILAN MENU DASHBOARD
JIKA NO. 5 DI KLIK MAKA AKAN MUNCUL TAMPILAN MENU MASTER
TAMPILAN SUB MENU OBSERVER
TAMPILAN SUB MENU HITUNG SAMPEL
TAMPILAN MENU INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)
TAMPILAN INDIKATOR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
TAMPILAN INPUT INDIKATOR
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
TAMPILAN RIWAYAT PENGINPUTAN
INDIKATOR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
TAMPILAN LAPORAN
INDIKATOR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
TAMPILAN INDIKATOR KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
TAMPILAN INPUT INDIKATOR
PENGGUNAAN APD
TAMPILAN RIWAYAT PENGINPUTAN
INDIKATOR PENGGUNAAN APD
TAMPILAN LAPORAN
INDIKATOR KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
TAMPILAN INDIKATOR KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
TAMPILAN INPUT FORM IDENTIFIKASI PASIEN
TAMPILAN KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN BERDASARKAN INTERVENSI
TAMPILAN RIWAYAT PENGINPUTAN
INDIKATOR KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Tampilan Rekap Laporan Kepatuhan Identifikasi Pasien
Tampilan Chart Kepatuhan Idetifikasi pasien
Tampilan Rekap kepatuhan Identifikasi Pasien Per Ruangan
TAMPILAN MENU INDIKATOR KEPUASAN PASIEN
TAMPILAN INPUT FORM KEPUASAN PASIEN PER TANGGAL
TAMPILAN INPUT FORM KEPUASAN PASIEN PER RUANGAN
TAMPILAN INPUT SURVEI KEPUASAN PASIEN
Tampilan Sub Menu Laporan Kepuasan Pasien
Tampilan Rekapitulasi Kepuasan Pengguna Layanan
Tampilan Chart Rekapitulasi Kepuasan Pengguna Layanan
Tampilan Rekap Survei Kepuasan Per Ruangan

Anda mungkin juga menyukai