Anda di halaman 1dari 23

UNSUR INTRINSIK &

EKSTRINSIK PROSA
(cerpen/novel)
Cerpen
Cerpen singkatan cerita pendek.
- Selesai dalam sekali baca.

- Biasanya antara 1500 – 3000 kata (6 – 10


halaman)
- Hanya berisi satu tema dan satu konflik

- Bercerita tentang sepenggal peristiwa


dalam kehidupan tokoh.
Pengertian
Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun sebuah karya sastra dari
dalam karya sastra itu sendiri.
Sedangkan unsur yang membangun
karya sastra dari luar karya sastra
tersebut dinamakan unsur ekstrinsik.
Macam-macam unsur intrinsik
 Tema
 Amanat

 Latar/Setting

 Sudut Pandang

 Tokoh dan Penokohan

 Alur

 Gaya bahasa
Tema
Adalah permasalahan utama yang menjiwai
seluruh cerita/karangan. Tema dapat ditemukan
dengan mengidentifikasi konflik yang terdapat
dalam cerita tersebut. Tema biasanya
dirumuskan dalam kalimat/pernyataan yang
singkat & padat.
Misalnya :
Tema : percintaan, kehidupan sosial, lingkungan
hidup, agama, dsb.
Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca.
Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat, anjuran,
atau larangan untuk melakukan/tidak melakukan
sesuatu. Yang jelas, amanat dalam sebuah cerita
pasti bersifat positif.
Misalnya :
Hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua.
Janganlah kita senang berbohong.
Latar/Setting
Adalah segala keterangan mengenai waktu,
ruang, dan suasana terjadinya lakuan/peristiwa
dalam cerita.
Latar terbagi menjadi tiga yaitu :
 Latar waktu

 Latar tempat

 Latar suasana
Sudut Pandang
Adalah posisi pengarang dalam ceritanya. Bisa
jadi ia menjadi tokoh dalam ceritanya tersebut
(pengarang berada di dalam cerita).
Namun, bisa juga dia hanya menjadi pencerita
saja (pengarang berada di luar cerita).
Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :
 Sudut pandang orang pertama
 Sudut pandang orang ketiga
 Sudut pandang campuran
Sudut pandang orang pertama
Pada sudut pandang orang pertama, posisi
pengarang berada di dalam cerita. Ia terlibat
dalam cerita dan menjadi salah satu tokoh dalam
cerita (bisa tokoh utama atau tokoh pembantu).
Salah satu ciri sudut pandang orang pertama
adalah penggunaan kata ganti ‘aku’ dalam cerita.
Oleh karena itu, sudut pandang orang pertama
sering disebut juga sudut pandang akuan.
Lanjutan S.P. orang pertama
S.P. orang pertama terbagi lagi menjadi dua
yaitu :
 S.P. orang pertama pelaku utama (Tokoh
‘aku’ menjadi tokoh utama dalam cerita.
 S.P. orang pertama pelaku sampingan
(Tokoh ‘aku’ hanya berperan sebagai
tokoh pendamping/pembantu saja.
Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, pengarang
berada di luar cerita. Artinya dia tidak terlibat
dalam cerita. Pengarang berposisi tak
ubahnya seperti dalang atau pencerita saja.
Ciri utama sudut pandang orang ketiga adalah
penggunaan kata ganti ‘dia’ atau ‘nama-nama
tokoh’. Oleh sebab itu, sudut pandang ini
disebut pula sudut pandang diaan.
lanjutan
S.P. orang ketiga terbagi menjadi dua yaitu :
 S.P. orang ketiga serba tahu (pengarang
mengetahui segala tingkah laku, perilaku,
keadaan lahir dan batin tokoh cerita).
 S.P. orang ketiga terarah (pengarang
hanya sebatas mengetahui kondisi lahiriah
dari para tokohnya).
Tokoh
Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa
atau berkelakuan (memiliki sifat/watak) di dalam
berbagai peristiwa dalam cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh
dibedakan menjadi tiga yaitu tokoh utama, tokoh
pembantu, dan figuran.
Sedangkan berdasarkan wataknya, tokoh dibagi
menjadi tiga yaitu tokoh protagonis (tokoh baik),
tokoh antagonis (tokoh jahat), dan tokoh tritagonis
(tokoh penengah)
Penokohan
Adalah cara pengarang dalam
menyajikan/menggambarkan watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh.
Penokohan secara umum dibedakan
menjadi dua yaitu :
 Penokohan secara langsung (analitik)
 Penokohan secara tidak langsung
(dramatik)
Penokohan langsung

Artinya pengarang secara langsung


menjelaskan watak/citra dari tokoh tersebut
dengan kata-kata.
Misalnya bahwa tokoh A adalah orang
yang cerewet dan suka mengadu domba.
Atau bahwa fisik tokoh B adalah cantik,
rambutnya hitam tergerai, dsb.
Penokohan tidak langsung
Artinya penggambaran `watak/citra tokoh dilakukan
secara tersamar.
Pada penokohan jenis ini, pembaca bisa menyimpulkan
watak seorang tokoh dari :
 pikiran tokoh
 dialog/ucapan tokoh
 tingkah laku/tindakan tokoh
 lingkungan sekitar tokoh
 reaksi/tanggapan dari tokoh lain
 keadaan fisik tokoh
Alur/Plot
Adalah rangkaian/jalinan antar peristiwa/
lakuan dalam cerita.
Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari berbagai
peristiwa yang memiliki hubungan sebab -
akibat.
Misalnya karena ada peristiwa 1 (pacarnya lari)
maka akibatnya terjadilah peristiwa 2 (tokoh A
frustasi). Jalinan itu yang dinamakan alur/plot.
Jenis-jenis alur
 Alur maju (alur lurus)
Rangkaian peristiwanya bergerak maju dari
awal ke akhir (kronologis)
 Alur mundur (alur flashback)
Rangkaian peristiwanya bergerak mundur dari
akhir ke awal (set back)
 Alur campuran (maju-mundur)
Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.
Pola / Tahapan Alur
Gaya Bahasa Pengarang
Adalah cara pengarang mengungkapkan
ceritanya melalui bahasa yang digunakan.
Setiap pengarang memiliki gaya masing-masing.
Ahmad Tohari, misalnya, dia banyak
menggunakan kalimat-kalimat yang indah dan
kuat untuk mendeskripsikan latar dalam
ceritanya.
Kuntowijoyo banyak menggunakan idiom-idiom
Jawa dalam ceritanya.
Unsur Ekstrinsik

Nilai-nilai dalam cerita

Latar belakang kehidupan


pengarang
Situasi sosial ketika cerita
itu diciptakan
Ada pertanyaan ?
Jika tidak ada, baguus !
Sekarang giliranmu
untuk mengerjakan
tugas.

Anda mungkin juga menyukai