Anda di halaman 1dari 21

Unsur intrinsik adalah unsur yang

membangun sebuah karya sastra dari


dalam karya sastra itu sendiri.
Sedangkan unsur yang membangun
karya sastra dari luar karya sastra
tersebut dinamakan unsur ekstrinsik.
 Tema
 Amanat
 Latar/Setting
 Sudut Pandang
 Tokoh dan Penokohan
 Alur
Tema adalah permasalahan utama yang menjiwai
seluruh cerita/karangan. Tema dapat ditemukan
dengan mengidentifikasi konflik yang terdapat
dalam cerita tersebut. Tema biasanya
dirumuskan dalam kalimat/pernyataan yang
singkat & padat.
Misalnya :
Tema : percintaan, kehidupan sosial, lingkungan
hidup, agama, dan lain-lain.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca.
Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat, anjuran,
atau larangan untuk melakukan/tidak melakukan
sesuatu. Yang jelas, amanat dalam sebuah cerita
pasti bersifat positif.
Misalnya :
Hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua.
Janganlah kita senang berbohong.
Latar adalah segala keterangan mengenai waktu,
ruang, dan suasana terjadinya lakuan/peristiwa
dalam cerita.
Latar terbagi menjadi tiga yaitu :
 Latar waktu

 Latar tempat

 Latar suasana
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam
ceritanya. Bisa jadi ia menjadi tokoh dalam
ceritanya tersebut (pengarang berada di dalam
cerita).
Namun, bisa juga dia hanya menjadi pencerita
saja (pengarang berada di luar cerita).
Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :
 Sudut pandang orang pertama
 Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang pertama, posisi
pengarang berada di dalam cerita. Ia terlibat dalam
cerita dan menjadi salah satu tokoh dalam cerita
(bisa tokoh utama atau tokoh pembantu).
Salah satu ciri sudut pandang orang pertama adalah
penggunaan kata ganti ‘aku’ dalam cerita. Oleh
karena itu, sudut pandang orang pertama sering
disebut juga sudut pandang akuan.
Sudut pandang orang pertama terbagi
lagi menjadi dua yaitu :
 Sudut pandang orang pertama pelaku

utama (Tokoh ‘aku’ menjadi tokoh


utama dalam cerita.
 Sudut pandang orang pertama pelaku

sampingan (Tokoh ‘aku’ hanya


berperan sebagai tokoh
pendamping/pembantu saja.
Pada sudut pandang orang ketiga, pengarang
berada di luar cerita. Artinya dia tidak terlibat
dalam cerita. Pengarang berposisi tak ubahnya
seperti dalang atau pencerita saja.
Ciri utama sudut pandang orang ketiga adalah
penggunaan kata ganti ‘dia’ atau ‘nama-nama
tokoh’. Oleh sebab itu, sudut pandang ini
disebut pula sudut pandang diaan.
Sudut pandang orang ketiga terbagi menjadi
dua yaitu :
 Sudut pandang orang ketiga serba tahu

(pengarang mengetahui segala tingkah laku,


perilaku, keadaan lahir dan batin tokoh
cerita).
 Sudut pandang orang ketiga terarah

(pengarang hanya sebatas mengetahui


kondisi lahiriah dari para tokohnya).
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berkelakuan (memiliki sifat/watak) di
dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh dibedakan
menjadi tiga yaitu tokoh utama, tokoh pembantu, dan
figuran.
Sedangkan berdasarkan wataknya, tokoh dibagi
menjadi tiga yaitu tokoh protagonis (tokoh baik), tokoh
antagonis (tokoh jahat), dan tokoh tritagonis (tokoh
penengah)
Penokohan adalah cara pengarang dalam
menyajikan/menggambarkan watak tokoh dan
penciptaan citra tokoh.
Penokohan secara umum dibedakan menjadi
dua yaitu :
 Penokohan secara langsung (analitik)
 Penokohan secara tidak langsung
(dramatik)
Artinya pengarang secara langsung
menjelaskan watak/citra dari tokoh tersebut
dengan kata-kata.

Misalnya
bahwa tokoh A adalah orang yang cerewet
dan suka mengadu domba.
Atau bahwa fisik tokoh B adalah cantik,
rambutnya hitam tergerai, dan sebagainya.
Artinya penggambaran `watak/citra tokoh
dilakukan secara tersamar.
Pada penokohan jenis ini, pembaca bisa
menyimpulkan watak seorang tokoh dari :
 pikiran tokoh
 dialog/ucapan tokoh
 tingkah laku/tindakan tokoh
 lingkungan sekitar tokoh
 reaksi/tanggapan dari tokoh lain
 keadaan fisik tokoh
Alur adalah rangkaian/jalinan antar peristiwa/
lakuan dalam cerita.
Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari berbagai
peristiwa yang memiliki hubungan sebab -
akibat.
Misalnya karena ada peristiwa 1 (pacarnya lari)
maka akibatnya terjadilah peristiwa 2 (tokoh A
frustasi). Jalinan itu yang dinamakan alur/plot.
 Alur maju (alur lurus)
Rangkaian peristiwanya bergerak maju dari awal
ke akhir (kronologis)
 Alur mundur (alur flashback)
Rangkaian peristiwanya bergerak mundur dari
akhir ke awal (set back)
 Alur campuran (maju-mundur)
Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.
 Nilai-nilai dalam cerita
 Latar belakang kehidupan

pengarang
 Situasi sosial ketika cerita itu

diciptakan
 Nilai sosial
 Nilai religius
 Nilai moral
 Nilai budaya
 Nilai pendidikan

Anda mungkin juga menyukai