IMUNISASI NASIONAL
❑ Membantu mengurangi
membatasi/
terjadinya resistensi antibiotik karena dapat
mencegah penyakit pada tahap awal
JADWAL IMUNISASI RUTIN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS 🡺 HARUS MELALUI SKRINING
25 37.5
26.9 33.5
15 30 20.4 29.1
23.1
5 20 13.1 17.7 19.4
6.1 12.8
Jan Pe- Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 10
bru s t 6.3
ari 0
20 6.3 12.8 17.7 19.4 23.1 29.1 33.5 37.5 41.4 46.6 64.8 75.4
20
20 6.1 13.1 20.4 26.9 33 39.8 45.8 51 58 64.6 71.9 80.2
21
2020 2021
<60% ≥ 60% - < ≥ 93.6% Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel tidak ada yang berhasil mencapai
93.6%
target cakupan IDL nasional (93,6%)
Sebanyak 13 kabupaten/kota memiliki cakupan IDL dibawah 90 sd
0 Kab/Kota 13 Kab/Kota 0 Kab/Kota
68.9%
Cakupan Campak Rubela Baduta Provinsi Tahun 2021
[Data Cakupan Imunisasi Januari –Desember]
90.0 TARGET
80.0 73.6 81 %
70.0
61.0 58.8
60.0 55.3
50.4 50.0 48.7
50.0 46.5 45.4
41.7 40.3
40.0 33.9 32.0
30.0
28.2
20.0
10.0
-
Series1 Series2
Banjarbaru menjadi Kota dengan Cakupan MR Baduta tertinggi yaitu 73.6% walaupun masih
belum mencapai target Nasional, yang terendah adalah Kab.HSU yaitu 28.2 %.
Capaian cakupan MR Baduta Provinsi tahun 2021 sebesar 48.7% dengan target 81%, terjadi gap
sebesar 32,3 %
PERBANDINGAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA BADUTA
PER KABUPATEN/KOTA TAHUN 2020 DAN 2021
2020
<50% ≥ 50% – <63.7% ≥ 63.7%
333 Kab/Kota 91 Kab/Kota 90 Kab/Kota
2021
<50% ≥ 50% – <67.5% ≥ 67.5%
387 Kab/Kota 96 Kab/Kota 31 Kab/Kota
Jumlah Kabupaten/Kota mencapai target bulan Oktober tahun 2021 lebih rendah dibandingkan tahun 2020
CAKUPAN CAMPAK & RUBELA BAYI USIA
9 BULAN TAHUN 2017 SD 2021
100
95
90
80
84.9 87.5 86.4
80.1
70
75.6
60
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020 2021
Series1 Series2
Perkiraan anak 9 bulan yang belum mendapatkan
Campak Rubella 2017 & 2021
PROVINSI 65413
85.0
65.0
45.0
25.0
Axis Title
5.0
HBO BCG POL 1 DPTHB- POL 2 DPTHB- POL 3 DPTHB- POL4 IPV MR IDL BOSTER BOSTER
HIB 1 HIB 2 HIB3 DPTHB- CAMPAK/
HIB MR
2020 85.016515 82.267241 81.854033 82.304111 82.368761 79.762089 80.010343 77.103697 77.126971 45.345228 75.555986 75.374967 53.178713 45.744788
743334 0544957 4836287 7145074 3136799 4750452 9358676 9570727 8127748 8595811 5528834 6752004 7888136 8897352
2021 87.720841 84.977932 83.319813 85.115461 83.999829 80.891087 79.440908 79.001460 77.715719 73.087336 80.063223 80.183717 51.883889 48.743211
9836938 9877772 5646818 4915725 8909885 7053712 3821216 1023489 49024 8016671 8492834 7324469 3198862 7920869
RATA-RATA VAKUPAN TIAP ANTIGEN NAIK DIBANDINGKAN TAHUN 2020 YANG CUKUP SIGNIFIKAN ADALAH
KENAIKAN ANTIGEN IPV (INACTIVE POLIO VAKSIN)
Bagaimana apabila Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
seorang anak kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
berbahaya sehingga MUDAH TERTULAR PENYAKIT,
tidak MMENDERITA SAKIT BERAT, SERTA MENDERITACACA
BAHKAN MENINGGAL DUNIA . Selain itu, merekaT juga
mendapatkan dapat MENJADI SUMBER PENULARAN PENYAKIT bagi
orang lain.
imunisasi rutin
lengkap??
KLB Akumulasi anak yang tidak mendapat
imunisasi rutin lengkap mengakibatkan
tidak akan terbentuk Kekebalan
PD3I Kelompok atau Herd Immunity
SITUASI PANDEMI MENURUNKAN CAKUPAN
IMUNISASI
❑ Ketakutan orang
tua tertular COVID-19 di puskesmas,
posyandu atau fasyankes lainnya
❑ Tutupnya layanan imunisasi pembatasan sosial
akibat
berskala besar atau penularan COVID-19 di
fasyankes tersebut
❑ Kekhawatiran tenaga kesehatan terpapar COVID-19
saat pelayanan imunisasi akibat kekurangan Alat
Pelindung Diri
❑ Pemberian imunisasi ganda menjadi upaya yang efektif dan efisien untuk optimalisasi
pelayanan imunisasi pada masa pandemi COVID-19.
STRATEGI PENGUATAN IMUNISASI RUTIN
LENGKAP
Bulan Imunisasi Anak • Bekerjasama dengan TNI-POLRI, PMI, BKKBN, Organisasi Profesi, Organisasi
Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Asosiasi dan Perhimpunan Faskes
Sekolah dan Swasta
Dalam Rangka mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta berkualitas
di setiap wilayah maka seluruh daerah dihimbau untuk:
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan imunisasi yang berkualitas
2. Memastikan setiap anak mendapat imunisasi rutin lengkap
3. Melakukan upaya untuk melengkapi status imunisasi anak, salah satunya dengan
melaksanakan catch-up imunisasi atau imunisasi kejar
4. Menggerakkan sumber daya semua sektor terkait, termasuk swasta dan dunia
usia, untuk mendukung imunisasi
KESIMPULAN