Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN NPV & IRR

• NPV dan IRR berhubungan terbalik (Den-


gan tingkat diskonto di bawah IRR maka
NPV positif dan dengan tingkat diskonto
di atas IRR maka NPV negatif)
• Saat IRR mendekati nol maka NPV
mendekati maksimum
• Semakin besar RR maka semakin kecil
NPV
• Contoh: saat required rate of return sebe-
sar 10% maka besarnya net present value
adalah sebesar Y dan IRR = 16,80%.
• NPV lebih baik digunakan untuk kriteria
penilaian investasi
Pengertian
Adalah rasio antara present value proceed () dengan present
value outlay, Apabila profitability indeksnya lebih dari satu
maka proyek tersebut diterima. Sebaliknya, bila kurang dari 1,
proyek ditolak.

Rumus
• Click icon to add picture

At= cash flow/ aliran kas untuk periode t


k = required rate of return/ tingkat bunga yang berlaku
A0= nilai investasi

Contoh
LAYAKKK?

Proyek A senilai Rp 100.000.000 dg PI 1,2; NPV Rp 20jt


Proyek B senilai Rp 500.000.000 dg PI 1,1; NPV Rp 50jt
 Disarankan ambil proyek A
KB 3
01. 02.
Pengertian Cakupan
Teknik untuk menentukan penentuan & perhitungan kemungk-
dampak perubahan variabel ter- inan perubahan variabel terhadap
tentu (harga produk, biaya) profitabilitas proyek

03. 04.
Tujuan Metode
• Mengidentifikasi variabel yang • Analisis impas (break-even
paling berpengaruh terhadap hasil analysis),
(outcome) proyek • Model sederhana Maxim dan
• Menentukan konsekuensi dari
perubahan variabel yang diukur
Cook (1972),
dalam persentase • Model aliran kas diskontoan
(discounted cash flow model)
1. ANALISIS IM-
PAS (BREAK-
EVEN ANALYSIS)

PENGERTIAN RUMUS EXAMPLE

Untuk mengevaluasi bagaimana pe- PX = F + VX Sebuah pabrik dengan kapasitas produksi


15.000 unit dengan harga jual Rp40,00 per unit.
rubahan dalam biaya, perubahan Biaya tetap dan biaya variabel yang diperoleh
dalam volume produksi, dan peruba- • P = harga per unit dari analisis teknikal adalah sebesar
han dalam harga memberikan • X = volume produksi Rp150.000,00 dan Rp25,00 per unit
dampak bagi keuntungan perusahaan • F = biaya tetap
• V = biaya variabel
2. MODEL SEDERHANA MAXIM & COOK (1972)

RUMUS : P = S (p – rc – vc) – FC
• P = laba sebelum pajak
• S = tingkat penjualan
• rc = biaya bahan baku
• vc = biaya variabel lainnya
• FC = biaya tetap untuk periode berjalan

CONTOH
• Sebuah pabrik dengan kapasitas produksi 15.000 unit dengan harga jual Rp40,00 per unit. Biaya
tetap dan biaya variabel yang diperoleh dari analisis teknikal adalah sebesar Rp150.000,00 dan
Rp25,00 per unit
• Sehingga:
 P = S (p – rc – vc) – FC = 15.000 (40-5-20) – 150.000 = 225.000-150.000 = 75.000
Saat naik 5 %
 P = S (p – rc – vc) – FC = 15.750 (42-5,25-21) – 150.000 = 248.062,5-150.000 = 98.062,5
3. MODEL ALIRAN KAS
RUMUS: F0 = Ft/(1+r)^n
DISKONTOAN (DIS-
• F0 = investasi awal
• Ft = aliran kas neto selama t periode
COUNTED CASH FLOW
• r = tingkat pengembalian harapan (required
rate of return), yaitu tingkat diskonto
MODEL)
• n = jangka waktu harapan dari proyek

CONTOH: n = 10, Ft = Rp20.000 / tahun, r =


10% maka:
F0 = Ft/(1+r)^n
= Rp 20.000/(1+10%)^10
= Rp 20.000/2.5937424601
= Rp 7.710,86579
KETIDAKPASTIAN ANALISIS
BISNIS & RESIKO SENSITIVITAS
ADA YANG MAU

DITANYAKAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Anda mungkin juga menyukai