Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI UNTUK

DANA PENSIUN

STIE DHARMA AGUNG INDONESIA


ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN DANA
• Pegawai : PENSIUN
Adalah orang pribadi dalam negeri yang menerima penghasilan
berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
dan jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus.
• Uang Pesangon :
Adalah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk
Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja kepada pegawai, dengan
nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya
masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja, termasuk uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
• Uang Manfaat Pensiun :
Adalah penghasilan dari manfaat pensiun yang dibayarkan kepada orang
pribadi peserta dana pensiun secara sekaligus sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang dana pensiun oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja
atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan.
• Tunjangan Hari Tua :
Adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara
tunjangan hari tua kepada orang pribadi yang telah mencapai usia pensiun.
• Jaminan Hari Tua :
Adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara
jaminan sosial tenaga kerja kepada orang pribadi yang berhak dalam jangka
waktu yang telah ditentukan atau keadaan lain yang ditentukan.
• Pengelola Dana Pesangon :
Tenaga Kerja adalah badan yang dituniuk oleh pemberi kerja untuk
mengelola Uang Pesangon yang selanjutnya membayarkan Uang Pesangon
tersebut kepada Pegawai dari pemberi kerja pada saat berakhirnya masa
kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja.
• Pemotong Pajak :
Adalah Pemberi Kerja, Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja, Dana
Pensiun Pemberi Kerja, atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Badan lain yang
membayar Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua,
dan Jaminan Hari Tua.
Tujuan penyelenggaraan program pensiun dari kepentingan
pemberi kerja adalah sebagai berikut :

• Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk


memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun
• Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan
akan mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan
• Kompetensi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun
sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada
karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih
dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di
pasaran tenaga kerja.
Tujuan pengadaan suatu program pensiun bagi
karyawan atau peserta antara lain adalah :

• Rasa aman terhadap masa yang akan datang, dalam arti tetap
memiliki penghasilan pada saat mencapai pensiun
• Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai
tambahan kompensasi, meskipun baru bias dinikmati pada saat
mencapai usia pensiun / berhenti bekerja.
Manfaat pensiun dapat dibedakan sebagai
berikut:
• Pensiun Normal ( Normal Retirement )
Usia pensiun normal adalah usia paling rendah dimana karyawan berhak
untuk pensiun tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja, dengan
memperoleh manfaat pensiun penuh. Usia pensiun normal tersebut biasanya
ditentukan dalam suatu peraturan dana pensiun, dimana karyawan berhak
untuk pensiun penuh. Di Indonesia, usia pensiun normal karyawan
umumnya berkisar 56 tahun.
• Pensiun Dipercepat (Early Retirement)

Program pensiun biasanya mengijinkan karyawan untuk pensiun


lebih awal sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketentuan
pensiun dipercepat ini biasanya telah diatur dalam peraturan
dana pensiun di mana karyawan dimungkinkan untuk pensiun
lebih awal daripada usia pensiun normal dengan persyaratan
khusus juga yaitu setelah mencapai usia tertentu misalnya 50
tahun, harus memenuhi masa kerja minimum misalnya 10, 15,
atau 20 tahun, dan memerlukan persetujuan dari pemberi kerja.
• Pensiun Ditunda (Deffered Retirement)

Beberapa pendapat mengatakan bahwa pemaksaan pensiun bagi


karyawan yang masih sehat mental dan fisik akan
meningkatkan tingkat mortalitas. Beberapa peraturan program
pensiun memperkenankan karyawannya untuk terus bekerja
meskipun telah mencapai usia pensiun normal untuk
memperoleh tambahan penghasilan. Karyawan yang melakukan
pensiun ditunda tersebut harus pensiun apabila telah mencapai
usia tertentu atau masa kerja tertentu atau disebut compulsory
retirement.
• Pensiun Cacat (Disable Retirement)

Pensiun cacat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan usia peserta.


Akan tetapi, karyawan yang mengalami cacat dan dianggap
tidak lagi cakap atau mampu melaksanakan pekerjaannya
berhak memperoleh manfaat pensiun.Manfaat pensiun cacat ini
biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun
normal, di mana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia
pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada
saat peserta yang bersangkutan dinyatakan cacat.
Cara pembayaran manfaat pensiun (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
a. Pembayaran secara sekaligus (lump sum)
b. Pembayaran secara berkala (anuity)

Kesejahteraan karyawan dalam bentuk pensiun dapat dipandang sebagai hak


karyawan dan dapat dianggap sebagai penghasilan atau gaji yang
ditangguhkan (deferred payment of income). Atau merupakan kesejahteraan
tertunda selama karyawan bekerja, dalam bentuk tambahan gaji yang
diterimanya setiap bulan, tetapi baru akan diberikan pada saat karyawan
tersebut telah mencapai usia pensiun atau tidak dapat bekerja lagi atau
meninggal.
• Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri dan
terpisah dari Pemberi Kerja,yang berfungsi untuk mengelola dan
menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
• Dana Pensiun mempunyai tujuan dan kegiatan usaha yang berlainan dengan
perusahaan pada umumnya, maka perlu disusun Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun sebagai pedoman
proses akuntansi serta proses penyusunan laporan keuangan.
Jenis Program Pensiun
• Program Pensiun dapat dibedakan menjadi dua yaitu Program
Pensiun luran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP).
• Dana Pensiun dapat berupa Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dana
Pensiun Pemberi Kerja dapat menyelenggarakan PPIP atau
PPMP, sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya
dapat menyelenggarakan PPIP.
• Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dilakukan pada
rekening masing–masing peserta sebagai manfaat pensiun. Besarnya
tunjangan pensiun yang akan diterima karyawan atau peserta pensiun bagi
pekerja mandiri tergantung pada jumlah yang diiurkan kepada dana pensiun
(DPLK). Formula yang digunakan adalah dengan memperhitungkan
adanya faktor–faktor seperti umur, lama masa kerja karyawan, laba pemberi
kerja dan tingkat kompensasi. Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang
menyelenggarakan PPIP adalah untuk menyediakan informasi secara
periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan serta
kinerja investasinya.
• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana


Pensiun atau Program Pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun
Iuran Pasti. PPMP akan menetapkan besarnya pensiun yang akan diterima
karyawan tersebut pada saat pensiun. Formula yang digunakan bahwa pensiun
yang diterima tersebut merupakan fungsi dari sejumlah tahun masa kerja
dan tingkat kompensasi para karyawan pada saat mendekati pensiun. Tujuan
pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah menyediakan
informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi
keuangan serta kinerja investasinya yang berguna untuk menentukan besarnya
kekayaan Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajibannya
membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu.
Rumus Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit):

• Rumus Sekaligus  MP = FPd x MK x PDP


Keterangan:
MP = Manfaat Pensiun, FPd = Faktor Penghargaan (dalam decimal), MK =
Masa Kerja, PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata
beberapa bulan terakhir.
Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus
sekaligus besar faktor penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh
melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak boleh 80 kali penghasilan
dasar pensiun.
• Rumus Bulanan  MP = FPe x MK x PDP
Keterangan:
MP = Manfaat Pensiun, FPe = Faktor Penghargaan (dalam persen), MK =
Masa Kerja, PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata
beberapa bulan terakhir.
Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus
sekaligus besar faktor penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh
melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak boleh 80 kali penghasilan
dasar pensiun.
Kewajiban Aktuaria & Frekuensi Penilaian Aktuaria

• Dalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP,


perlu diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan
kewajiban aktuaria seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang
digunakan aktuaris, nama aktuaris dan tanggal laporan aktuaris yang
terakhir.
• Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan
aktuaris sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan
keuangan Dana Pensiun harus disebutkan tanggal laporan aktuaris terakhir
yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang
bersangkutan.
Permasalahan Akuntansi Dana Pensiun
Permasalahan akuntansi dan pelaporan dana pensiun pada dasarnya
mencakup :
Pengakuan dan pelaporan piutang jasa masa lalu dan kewajiban aktuaria
(khususuntuk PPMP)
Pengungkapan dan
Penilaian aktiva
Berbeda dengan akuntansi perusahaan dalam dana pensiun dikenal istilah biaya
jasa lalu(Prior Service Cost) yaitu biaya atas masa kerja karyawan sebelum di
mulainya programpensiun atau diberlakukannya perubahan program pension.
Pengungkapan–pengungkapan yang diperlukan mencakup diantaranya
adalah :
•Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama
periode laporan.
•Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting.
•Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan.
•Rincian portofolio investasi.
•Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuaria, nama dan
tanggal laporan aktuaris terakhir (untuk PPMP)
Laporan Keuangan Dana Pensiun
Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun luran Pasti (PPIP)
mencakup:
(a)Laporan Aktiva Bersih
(b)Laporan Perubahan Aktiva Bersih
(c)Neraca
(d)Perhitungan Hasil Usaha
(e)Laporan Arus Kas
(f)Catatan Atas Laporan Keuangan
• Laporan Aktiva Bersih : Total seluruh aktiva Dana Pensiun tidak termasuk
piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh tempo, dikurangi seluruh
kewajiban kecuali kewajiban aktuaria, menunjukkan jumlah aktiva bersih
yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal laporan.
• Laporan Perubahan Aktiva Bersih : berisi informasi tentang perubahan atas
jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta
menguraikan penyebab perubahan tersebut yang diperinci atas pertambahan
dan atau pengurangan yang terjadi selama suatu periode tertentu.
• Neraca, laporan hasil usaha dan laporan arus kas disusun berdasarkan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang
berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai
wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai
Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan
unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis menjadi nilai wajar.
Penilaian Aktiva Dana Pensiun
(a) uang tunai, rekening giro dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal;
(b) sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang
dan surat pengakuan hutang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai;
(c) surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjualbelikan di bursa efek,
dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;
(d) penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa
efek, dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independen;
(e) investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal
sebagai hasil penilaian independen;
(f) piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah
memperhitungkan penyisihan piutang tak tertagih;
(g) aktiva operasional antara lain komputer, peralatan kantor dan peralatan lainnya
dilaporkan berdasarkan nilai buku
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai