Anda di halaman 1dari 58

Struktur ICD-10 Volume 3,

”Lead-terms”,
&
Cara Menggunakan ICD Volume 3

1
DESKRIPSI
Mata ajar ini membahas tentang struktur dan
kekhususan isi ICD-10 Volume 3. “Lead-term”,
kata panduan yang harus digunakan, sebagai
kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku
indeks alfabetik ICD-10 Volume 3, serta melatih
peserta didik untuk mentransfer istilah ejaan
bahasa Indonesia sesuai Pedoman Ejaan Baru
unsur serapan bahasa asing ke ejaan bahasa
Inggris ICD-10 agar bisa digunakan sebagai
”Lead-terms”.

2
TUJUAN Memahami
INSTRUKSIONAL UMUM
cara memilih dan memanfaatkan
”Lead-terms” untuk digunakan sebagai kata
panduan pencari letak istilah diagnosis yang
harus dikode di ICD-10 Volume 3; cara me-
nentukan dan memilih nomor kode yang akurat
sesuai peraturan ICD-10 Volume 2; cara men-
transfer “lead-terms” istilah diagnoses dalam
bahasa Indonesia ke dalam ejaan bahasa
Inggris yang berlaku pada ICD-10 Volume 3
dan Volume 1.

3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan

- Struktur dan sifat kekhususan ketiga seksi di


ICD-10 Volume 3
- Definisi ”Lead terms” dan cara menggunakan
buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3
- Cara mentransfer ”Lead-term” bolak-balik dari
ejaan bahasa Indonesia ke ejaan bahasa Inggris
ICD-10 dan menentukan pilihan kode diagnoses
dengan benar dan akurat
- Cara mengkoreksi salah cetak (corrigenda)
isi ICD-10 volume 1

4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
ICD-10 Volume 3
Struktur Seksi 1, 2 dan 3 ICD-10 Volume 3
”Lead-terms”
- Cara memanfaatkan ”Lead-terms”
- Cara menggunakan ICD-10 Volume 3 untuk
mencari kode
- Contoh-contoh padanan istilah ”lead-terms”
berbahasa Indonesia  Inggeris
Memilih code yang benar
- Cara menentukan kode yang presisi, akurat dan
tepat.
Corrigenda: Cara memperbaiki salah cetak di volume 1

5
STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3

ICD-10 VOLUME 3

Buku Indeks alfabetis ICD-10 volume 3


dibagi dalam 3 (tiga) seksi yakni:

Seksi 1
Meliput semua istilah diagnoses dan masalah
terkait kesehatan yang dikenal dunia internasional
sampai dengan tahun 1989, termasuk penyusunan
urut alfabetik neoplasma dalam rincian 5 lajur sesuai
sifatnya.
Daftar istilah dalam indeks alfabetik adalah sebutan
penyakit, atau simtom penyakit atau masalah terkait
kesehatan
6
STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-1)

 Seksi 2 meliput penyebab luar cedera dan


kondisi kesehatan lain yang bukan istilah
diagnosisnya, daftar indeks sebab kecelakaan
lalu lintas disusun khusus berdasarkan jenis
korban versus jenis penyebab kecelakaannya.

 Seksi 3 meliput daftar alfabetik nama generik


obat dan zat kimia yang berhubungan dengan
penyakit dan masalah terkait kesehatan, yang
tersusun dalam 5 lajur.

7
STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-2)

Daftar Corrigenda
Petunjuk untuk perbaikan salah cetak di ICD-10
Volume 1 yang ada di halaman 747-750
Volume 3.

Tindakan perbaikan salah cetak hendaknya


dilaksanakan sebelum buku volume 1 akan
digunakan

8
CUMMULATIVE OFFICIAL UPDATES TO ICD-10
Corrigenda lebih lanjut dituangkan dalam CUMULATIVE
Officially Updates ICD-10 2005-2006 (atau sesudah
tahun itu), yang telah diterbitkan WHO setia ½ tahun
sekali.

Depkes belum memerintahkan untuk menggunakan


updates tersebut di Indonesia.

Corrigenda tersebut ini meliputi perbaikan isi, tidak


hanya perbaikan isi ICD-10 Volume 1 namun juga
perbaikan isi Volume 2 dan 3.
ICD-revisi ke 11 direncanakan kemungkinan terbit
tahun 2009-2011 (internet).
9
Pemanfaatan ICD Volume 3 dalam proses coding
(pengkodean).

Perhatikan istilah-istilah yang dapat dimanfaat-


kan sebagai “lead-terms”, pada indeks alphabet,
ejaan penulisan dimulai dengan huruf kapital,
dicetak tebal, kadang diikuti tanda baca kurung
( ) di belakang istilah terkait, disertai note,
perintah
see also, see dan sebagainya.

Perhatikan juga padanan istilah di dalam bahasa


Indonesianya

10
CONTOH:
Hal. (42): Anemia D64.9

Hal. (208): Enteritis (acute) (diarrheal) (epidemic)


(hemorrhage) (presumed
infectious)
(septic) ( see also Note at category
A09) A09

Hal. (79): Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or


object) (radiation) (steam) (thermal)
T30.0
Note: - The following fourth-character sub-
divisions are for use with categories T20-
T25, T29 and T30:
11
CONTOH (Lanjutan)

Hal. (152): Depression – continued


- metatarsus – see Depression, arches
- monoplolar F33.9 dst.
Hal. (11)
Abdominen, abdominal – See also condition
- acute R10.0
Sakit perut  abdominal pain  cari di Pain
Hal. (423): Pain(s) R52.9
- abdominal R10.4
- - lower abdomen R10.3
- - - pelvic or perineal R10.2
- - severe R10.0
- - upper abdomen R10.1
12
“LEAD-TERMS”

“Lead-term” adalah kata (istilah medis) yang diguna-


kan sebagai panduan untuk mencari istilah diagnoses/
masalah terkait kesehatan yang diperlukan, di dalam
ICD-10 volume 3 (daftar alfabetis). ICD-10 Volume 3, yang
disusun dalam format model kamus,
menggunakan tanda baca (–) untuk menurunkan
kata yang ada di atas istilah terkait.

Perhatikan suffix yang terkandung pada suatu


istilah diagnosesnya: 

13
“LEAD-TERMS” (Lanjutan-1)
SUFFIXES:

 Apabila suffixnya adalah suffix diagnostik


dapat dipastikan akan mudah ditelusuri untuk
dapat ditemukan di daftar indeks volume 3.

 Apabila suffixnya adalah suffix simtoma penyakit


juga bisa digunakan sebagai Lead-term

 Apabila suffix lain yang menunjukkan istilah yang


berkaitan dengan keadaan atau kondisi kesehatan
(mungkin juga istilah terkait adalah kata keterangan,
kata tambahan, istilah anatomik, dsb.)  sebaiknya
jangan digunakan sebagai lead-terms, karena akan
menghambat kerja pengkode.
14
“LEAD-TERMS” (Lanjutan-2)
Apabila suffixnya adalah suffix tindakan operasi,
maka jangan dicari di Volume 3 karena akan membuang
waktu kerja pengkode dan sudah dapat dipastikan tidak
akan ditemukan di daftar alfabetik yang tersedia di
Volume 3, kecuali istilah tindakan yang berkaitan
dengan metode persalinan, atau alasan mengapa
seseorang berhubungan dengan sistem pelayanan
kesehatan.

(Lihat halaman 11 ICD Volume 2)


15
Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms”

Diagnose: ablatio retinae  (11)


Ablatio, ablation
Sebutan diagnosis di atas terdiri dari 2 kata,
ablatio (lepas dari dasarnya) dan
retina (bagian dari mata)  oleh karenanya
pilih kata yang merupakan sebutan penyakit/ gangguan
kesehatannya dan jangan pilih kata anatominya (retina)
 maka pililah Ablatio (penulisan ejaan kata dimulai
dengan huruf kapital A (sebagai lead-term)  Cari kata
tersebut di bawah alfabet A (dimulai dengan kapital A
dan ”lead-term” dicetak tebal)  Halaman 11 (Vol. 3)

16
Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-1)
(11)
Ablatio, ablation
- placentae (see also Abruptio-placentae) O45.9
- - affecting fetus or newborn P02.1
- retinae (see also Detachment, retina) H33.2
- uterus Z90
dst.

Dari panduan Ablatio terus diturunkan untuk mencari


kata kedua setelah tanda baca desk (-) garis sampai
menemukan kata kedua retina. (Lihat di atas).
Ada kata-kata apa di belakang kata retinae ( ….) ?
17
Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-2)
Apabila muncul kata di dalam kurung (see also ….),
maka wajib dilihat untuk memastikan bahwa nomor code
yang akan anda pilih adalah benar bagi sebutan
diagnose yang dimaksud  contoh di atas menunjukkan
bahwa di belakang – retinae ada kurung yang berisi (see
also Detachment, retina)  cari Detachment di bawah
alphabet D  Hal. (156)

Detachment
 - cartilage
 - cervic
 - - complication delivery
 - dst.
 - retina (…..) 

18
Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-3)
(156) Detachment
- Retina (without retinal break) H33.2
- - with retinal break H33.0
- - pigment epithelium H33.7
- dst.
Untuk memastikan bahwa pilihan Anda benar,
lakukan analisis kualitatif diagnose yang tertera
di Rekam Medis pasien  benarkah ablatio retina
yang dimaksud tidak dalam keadaan robek
(break) ?

Apabila ablatio retina pasien tidak disertai


keadaan robek maka nomor kodenya adalah
H33.2, namun apabila disertai robek maka
nomor kode yang harus dipilih menjadi H33.0.
19
Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-4)
Jelas bahwa karakter (digits) ke 4 (empat) lebih
merinci gangguannya  tindakan bisa berbeda.

Pada contoh kasus di atas nampak bahwa rincian


tentang keadaan pasien dibedakan oleh karakter
ke-4 nomor kode istilah diagnosis terkait.

Apa saja yang harus diperhatikan dalam proses


analisis kuantitaif dan kualitatif sebutan diagnoses
yang akan dikode?
Dan apa arti temuan hasil analisis Anda?

(Baca tentang tujuan Analisis Kualitatif dan Kuatitatif


di materi bahan ajar Manajemen Rekam Medis-Informasi
Kesehatan  Huffman)
20
CONTOH LAIN:
(Halaman 17)
Abses pada lengan atas
 Rubahlah Abses menjadi ejaan  Abscess

Abscess (embolic) (infective) (metastatic) (multiple)


(pyogenic) (septic) L02.9

Kata di dalam kurung ( ) menunjukkan jenis abses


terkait, bisa embolik, infektif, multipel dst. (yang
ditemukan di kulit), di beri nomor kode L02.9
Bagaimana bisa tahu bahwa ini betul untuk abses kulit?
 “L” adalah alphabet untuk gangguan kulit, semua
diagnoses mendapat nomor kode L = terkait kulit.

21
CONTOH LAIN (Lanjutan-1)

Untuk Abses yang site lokasinya dirinci jangan


mengambil nomor kode L02.9, namun telusuri di
bawah Abscess sampai kata kedua yang menunjukan
site lokasi absesnya.
Contoh: diagnosis adalah Abses di lengan atas (= arm),
maka cari kata kedua sebagai isian garis – yang
ada di bawah abses  arm (lengan)
Abscess
-
-
- dst
- arm (any part = di mana saja dari lengan) L02.4

22
CONTOH LAIN (Lanjutan-2)
Dari nomor kode L02.4 kita diberi tahu bahwa abses
tersebut ada di kulit (L) lengan
Apabila abses tersebut di kulit regio ketiak (axilla)
maka L02.4
Apabila di kelenjar limfe ketiak maka  L02.2
Di atas nampak bahwa nomor kode yang membedakan
letak abses kulit tersebut adalah nomor karakter ke 4 di
belakang tanda baca titik (.).
Apabila absesnya di dalam rongga abdomen, maka bu-
kan di kulit lagi. Tidak dengan alfabet L  hal. (17)
Abscess
abdomen, abdominal
- cavity K65.0 (K adalah alfabet Bab Gangguan
Sistem Pencernaan)
- wall (dinidng) L02.4
23
CONTOH LAIN (Lanjutan-3)

Apabila absesnya di dinding abdomen yang berarti


ada pada bagian kulit perut maka L02.4

Lain lagi apabila abses yang disebabkan infeksi ameba


(amebic), hal. (17) maka menjadi A06.4

Amebiasis adalah penyakit infeksi usus, maka


alfabetnya A (Bab Penyakit Infeksi dan Parasitik
tertentu).

Abses di otak atau selaput otak maka: hal. (17)


- brain (any part = di mana saja di otak) G06.9

Abses amebik otak adalah: A06.6 ! G07*


24
CONTOH LAIN (Lanjutan-4)
Hal. (19)
- meninges G06.2
Hal. (19)
Abscess
- liver (… )(…) dst. K75.0
- - amebic A06.4
Hal. (20)
Abscess
- spleen D73.3
- - amebic A06.8

Dari contoh-contoh di atas jelas bahwa dokter


hendaknya menulis diagnose pasien dengan rinci
agar pengkode dapat memilih nomor kode yang
akurat.
25
CARA MERUBAH LEAD-TERMS
Bahasa Indonesia  Bahasa Inggeris

Berbagai “Lead-Terms” yang sering digunakan


untuk menelusuri istilah di ICD-10 Volume 3:

Padanan sebutan istilah yang bisa ditemukan di


Volume 3, Seksi 1

1. Penyakit -> Disease (mulai hal 161 -191 Vol. 3)


adalah berbasis site anatomik
(Anatomical based) tubuh

2. Komplikasi -> Complication (Hanya untuk


panduan komplikasi akibat
26
CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-1)

3. Kehamilan -> Pregnancy (hal 451 – 455)


Untuk mencari diagnoses status
kehamilan dan komplikasinya.

4. Persalinan -> Labour, labor (hal 327 – 328).


Semua gangguan proses persalinan
ditelusuri lewat ini. (persalinan macet,
tidak maju, hypertoni, atoni dsb)

5. Kelahiran -> Delivery (hal 144 – 149)


Kelahiran bisa tunggal (single) bisa ganda (kembar)
(multiple). Bisa normal, spontan, dengan pertolong-
an, tindakan forsep, vakum atau seksio kaiser dan
bisa terkomplikasi (akibat methode of delivery).

27
CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-2)

6. Keadaan bayi yang lahir -> Outcome of delivery


(hal 421 – 422)
Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau multiple.
Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah
medis sakitnya -> akan ditemukan kode perinatal
7. Nifas  Puerperal (masa ibu melahirkan sampai
40 hari)
Perhatikan additional code untuk penyakit-2 yang
menyertainya.
8. Gangguan ibu yang berpengaruh pada janin 
cari di Maternal condition affecting fetus or
newborn

28
CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-3)

9. Cedera  Cari di INJURY. Harus dilengkapi


informasi apa terbuka (open) atau
tertutup (closed). Indeks urut abjad
berdasarkan site lokasi cedera di
tubuh/organ tubuh.
10. Luka baker  cari di BURN.
Apakah terbakar akibat api, listrik, petir, zat
kimia (burn corrosive), uap atau gas panas
11. Tumor  Neoplasm. Bila ganas  CARCINOMA
atau SARCOMA
12. Disease, condition, infection sulit untuk
dijadikan lead-term, cari rincian penjelasan
lebih lanjut dari kondisi tersebut.
29
CONTOH:
Contoh istilah anatomik organ tubuh yang jangan
digunakan sebagai lead-term
Stomach (lambung)
Lung (paru)
Kidney (ginjal)
Liver (hati)
Colon (usus besar)
Appendix (usus buntu)
Costa (iga)
Femur (tungkai bawah)
Cerebellum (otak kecil)
Vertebra (ruas tulang punggung) dst.
Semua istilah di atas akan dilengakapi kata:
- see condition  see disease
30
kata tambahan (Adverb)

1. Costal (yang terkait iga)  tidak ada di Volume 3


2. Renal (yang terkait ginjal)  see condition (475)
3. Pulmonal (yang terkait paru)  tidak ada (467)
yang ada pulmonary  see condition
4. Thoracic (yang terkait dada)  (533) Thorax,
thoracic see also condition
5. Gastric (yang terkait lambung)  (243) see
condition
6. Rapid (cepat)  (471) tidak ada nomor kode, harus
ada rincian penjelasan lanjut
7. Mesentric (yang terkait selaput penggantung organ
dalam abdomen) (357)
8. Cardial, cardiac (berkaitan dengan jantung) (89,
90)
9. Enteric - see condition (208)
31
Contoh (Lanjutan)

10. Optic nerve - see condition (417)


11. Osseus – see condition (417)
12. Organic – see condition (417)
13. Rheumatoid – see also condition (478)
Noun (Kata benda):
1. Ossification (417)
2. Opioid(s) (417)
3. Opacity (417)
4. Sequelae – see also condition (494)
5. Withdrawal (566)
6. Varices - see Varix (560)
7. Vas deferens – see condition (561)
32
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623)
Model penyebab luar cedera  cari di sebutan model
terkait, di antaranya:

Jatuh  Fall, falling from, falling on dst.


Terpukul  Strike, contact with dst.
Tertembak  perlu sebutan alat penembaknya

Kecelakaan lalu lintas  cari di Accident (to).


Perhatikan tabel pada Hal. 576
Gigitan  Bite
Causa akibat kebakaran  Burn
Terjebak  Caught
Tercekik  Choked
Runtuh  Collaps
Tabrakan  Collision
33
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-1)

Komplikasi tindakan medis  Complication


Terjepit  Crusshed
Terpotong  Cut, cutting
Pelepasan (peluru)  Discharge
Tenggelam  Drowning
Tertimbun tanah  earth falling (on)
Ledakan  explosion
Terpajan  exposure (to)
Jatuh  Fall, falling
Gagal  Failure
Benda asing  Foreign body, object or material
Kebakaran hutan  Forrest fire . Ditelusuri melalui
Exposure fire uncontrolled
34
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-2)
Kausa fraktur  Fracture
Membeku  Freezing, Frostbite, Frozen
Luka tembak  Gunshot wound
Gantung diri, tergantung  Hanging (accidental)
Suhu panas  Heat, hot
Ketinggian  High
Sengatan  Ignition (accidental)
Insident tindakan medis  Incident, adverse
Terhisap  Inhalation
Tertelan/termakan  Ingestion
Cedera  Injury
Keracunan  Intoxication
Patah  Broken
Tercakar kucing  Cat bite or scratch
Jatuh saat digendong/diangkatDropped while being ...
35
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-3)

Loncat  Jumped, jumping


Terjebak di antara …  Jammed
Tertendang  Kicked by
Terbunuh  Killed, killing
Terpukul  Knock down (accidentally)
Kurang  Lack of
Legal  Legal
Angkat barang berat  Lifting
Petir  Lightning
Kehilangan control  Loss of control
Berbaring di depan kereta api  Lying before train
Nyasar di laut  Loss at sea
Gempa bumi  Earthquake
36
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-4)

Misadventure  khusus untuk pasien akibat tindakan


medis.
Mabuk gunung  Mountain sickness
Bising suara  Noise
Tidak terdaftar Non-administration
Tersumbat  Obstruction
Berlebihan  Over- …
Keracunan  Poisoning
Terdorong  Pushed
Tusuk  Puncture Tertusuk/tindik: Piercing
Tekanan  Pressure
Radiasi  Radiation
Lari  Run, running away, running off
Eksekusi (legal)  Execution
Faktor-faktor  Factors, supplemental
37
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-5)

Terkelupas  Scald
Mau sendiri  Self harm(ed), self inflicted
Sisa  Sequelae
Syok  Shock
Tembak  Shooting
Tenggelam  Sinking
Terpleset  Slipping
Kelaparan Starvation
Tersengat (hewan)  Sting
Tercekik  Strangulation
Membentur  Striking against
Diserang (pukul)  Struck by
Sufokasi  Suffocation
Bunuh diri  Suicide
Tersengat matahari  Sunstroke
38
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-6)
Tertelan  Swallowed, swallowing
Terlempar ke, dari  Thrown from, off
Terjebak  Trapped
Tersandung  Tripping
Korban  Victim
Gunung meletus  Volcanic eruption
Perang  War operation
Tersapu  Washed
Luka  Wound
Cairan infuse salah  Wrong fluid in infusion
Teruruk tanah longsor  Earth falling (on) …
Tertimpa pohon tumbang  Tree falling on or hitting
(accidental) (person) …
Tertimba hewan (tidak ditunggangi)  Fallen on by

39
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-7)

Terseret kendaraan  Dragged by transport vehicle


(see also …)
Kekurang mampuan akibat cacat  Disability, late effect
or sequelae of injury (see also …)
Gigitan anjing  dog bite
Efek yang berlawanan  Effect(s) (adverse) of ..
Kadar alcohol darah sebagai factor penyebab 
Factors, alcohol dirinci sesuai mg/cc darah
Factor polusi lingkungan  Factor environmental-
pollution-related condition
Gagal  Failure (untuk tindakan medis)
Perhatikan: untuk kegagalan sistem organ tubuh
(heart failure, respiratory failure dll) carinya di seksi 1
Perdarahan  hemorrhage (tindakan medis)
40
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-8)

Ditemukan dalam keadaan cedera  Found injured …


Kekurang tepatan tindakan operasi medis 
Inappropriate operating performed
Tersasar di laut  Lost at sea …
Terbaring di depan kereta api atau kendaraan lain 
Lying before train …etc.
Pengalaman kurang menyenangkan pada tindakan
medis  Misadventures to patient’s during surgical or
medical care …
Sindrom akibat perlakuan jelek yang diberikan orang lain
 Maltreatment (syndrome = kumpulan gejala)
Mabuk gunung  Mountain sickness
Tercakar  Scratched by …
Penumpang kendaraan  Passenger
Pengemudi  Driver
41
VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-9)
Usaha bunuh diri  Self-inflicted (injury) …
Bencana lumpur longsor  Mudslide
Banjir  Flood (any injury) …
Perdaharan akibat tindakan medis-operasi 
hemorrhage
Perhatikan: perdarahan akibat kondisi kesehatan pasien
 ini cari di Volume 1
Insiden, adverse adalah yang berkaitan dengan tindakan
medis-operasi Incident, adverse - ...
Mencelakakan diri sendiri  self harm
Perkosaan  Rape (attempted) = Assualt sexual
Biji kacang di hidung  Bean ini nose. Bedakan
dengan Foreign body entering through
nostril.
Penggal kepala  beheading (by guillotine) legal atau
dibunuh?
42
VOLUME 3 SEKSI 3
Pada seksi 3 ini daftar obat atau zat kimia berdasarkan
nama generiknya.
Apabila nama generic obat tidak diketahui, maka
dipandu melalui khaziat obat terkait.
Contoh:
Baygon (ini nama pabrik) tidak muncul di seksi 3.
 Maka cari melalui insecticide, unspecified bila
komposisi tidak diketahui.
Contoh beberapa lead-terms :
- Obat tidur  Sedative
- Obat bius  Anesthetica
- Antibiotik  Antibiotic
- Obat turun panas  Antipyretic
- Obat pengurang rasa sakit  Analgetic
- Obat TB  Anti-tuberculosis
43
Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-1):

- Obat jamur  Antifungal


- Obat antivirus  Antiviral
- Antiracun kuman  Antitoxin
- Penawar racun  Antidote
- Obat antikejang  Anticonvulsion
- Obat antimuntah  Antiemetic
- Anticacing tambang  Antihookworm
- Serum antirabies  Antirabies hyperimmune
serum
- Antipembekuan darah  Anticoagulant
- Antiradang  Anti-inflammation
- Antidarah tinggi  Antihypertensive
- Antidiabetes  Antidiabetic
- Obat pernapasan  respiratory drug NEC
44
Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-2):

- Obat kumur antiseptic  Mouthwash (antiseptic)



- Racun jamur  Mushroom, noxious
- Tembakau rokok  tobacco
- Vaksin  Vaccine
- Darah merah (untuk transfusi)  red blood cells,
packed
- Racun tikus  rat poison NEC
- Substitusi garam  salt substitute
- Shampo  shampoo
- Sabun  soap (untuk enema)
- Tepung  starch
- Airmata  tear (tear gas) 45
46
Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam
tabel 5 lajur:

Keracunan (Poisoning)

Accidental Intensional Undetermined Adverse effect

Self harm intent in therapuetic


use
 Hal. 627 – 746 Volume 3

Poisoning untuk keracunan yang dirinci sesuai


- kecelakaan
- usaha menyakiti atau bunuh diri
- belum/tidak dapat ditentukan maksudnya
- efek samping obat dalam terapi khusus untuk zat
kimia yang digunakan berdasarkan dosis terapi
medis
47
LATIHAN
Apa arti (-) di belakang titik .- ?
Cara Memanfaatkan Lead Term (Kata bergaris bawah)
untuk Mencari Kode di ICD-Volume 3

1. Pleuritis TB dengan BTA + No:


2. Meningoensefalitis viral No:
3. Flu burung dan pneumonia No:
4. Hepatitis B dengan koma No:
5. Dermatitis akibat Anthrax No:
6. Osteoartritis sendi tumit No:
7. Abses pada ketiak No:
8. Unstable angina pectoris No:
9. GEA dehidrasi No:
10.Gastritis kronis No:
48
Latihan (Lanjutan-1)
Soal dalam bahasa Indonesia:

11. Gangguan usus akibat gumpalan cacing ascaris No:


12. Sinusitis akut infeksi streptokokus B No:
13. Anemia post partum No:
14. Edema akibat malnutrisi berat No:
15. Infeksi viral kaki-mulut No:
16. Buta senja akibat kekurangan vitamin A No:
17. Beri-beri basah dengan gangguan sirkulasi darah No:
18. Minamata, air minum keracunan merkuri No:
19. Bronkitis, usia 5 tahun No:
20.`MCI, serangan sudah sejak 4 jam yang lalu No:
21. Septikaemia, meningococcal infection No:
22. Pendengaran kurang No:

49
Latihan (Lanjutan-2)

23. Kelaparan No:


24. Osteomyelitis tuberculosis No:
25. Gastroenteritis dehydration No:
26 Abses hati akibat amoebiasis No:
27. Bisul pada dahi No:
28. Demam berdarah chikungkunya No:
29. DBD No:
30. Leptospirosis No:
31. Tenggelam No:
32. Ketergantungan obat No:
33. Radang paru No:
34. Kurang vitamin A No:
35. Sesak napas No:
50
Contoh pencarian kode di seksi 2 dan 3:

Seksi 2

1. Tersamber petir No: X33.- (Struck


by)
2. Tenggelam No: W74.-
(Drawning)
3. Tersengat listrik No: W87.-
(Exposure)
4. 4. Tersentuh ketel boiler panas No: X15.-
(Contact)
5. Menabrak trotoir No:
Siapa menabrak ?
6. Karacunan jamur tempe No: T62.0 X47.-

51
Contoh pencarian kode di seksi 2 dan 3 (lanjutan):

Seksi 2 dan 3

7. Terminum baygone No: T60.9 Y18.-


8. Minum obat tidur luminal dan
penenang overdosis
(ingin bunuh diri) No: T42.3 X61.-

9. Overdosis morfin dipaksa suntik


oleh tan No: T37.1 X44.-

10. Overdosis morfin dalam terapi


kanker No: T37.1 Y41.1
11. Overdosis opiad akibat
kecanduan No: ?

52
LATIHAN MANDIRI MENGGUNAKAN ICD-VOL. 3

A. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Inggeris


Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1 Kode ICD-10

1. Abscess ( 17) [ 600] No: L02.9


2. Appendicitis ( ) [ ] No:
3. Dysentry ( ) [ ] No:
4. Malaria ( ) [ ] No:
5. Hypercholestrolemia ( )[ ] No:
6. Icterus
7. Dehydration ( ) [ ] No:
8. Dyspnoe ( ) [ ] No:
9. Hypertension ( ) [ ] No:
10. Angina pectoris ( ) [ ] No:
53
LATIHAN MENGGUNAKAN ICD-VOL. 3 (Lanjutan)

Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1 Kode ICD-


10

11. Renal failure ( ) [ ] No:


12. Acute tonsillitis ( ) [ ] No:
13. Chronic active hepatitis ( ) [ ] No:
14. Cardiac hypertrophy ( ) [ ] No:
15. Perianal abscess ( ) [ ] No:
16. Tuberculosis meningitis ( ) [ ] No:
17. Acute upper respiratory tract infection
( ) [ ] No:
18. Chronic Hepatitis ( ) [ ] No:
19. Gastric bleeding ( ) [ ] No:
20. Pulmonary edema ( ) [ ] No:

 Apa arti nomor kode dengan digit ke 4  .9? 54


B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia

Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10

1. Obervasi demam ( ) [ ] No;


2. Batuk pilek ( ) [ ] No:
3. Pegal dan ngilu pada otot ( ) [ ] No:
4. Sakit kepala ( ) [ ] No:
5. Sakit gigi ( ) [ ] No:
6. Sakit dada ( ) [ ] No:
7. Sesak napas ( ) [ ] No:
8. Sakit perut bagian atas/ulu hati ( )[ ] No:
9. ISPA ( )[ ] No:
10. Tidak dapat BAB
(buang air besar) ( )[ ] No:
]
55
B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia (Lanjutan)

Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10

11. Berdebar-debar ( )[ ] No:


12. Tifus ( )[ ] No:
13. Tifoid ( )[ ] No:
14. Deman berdarah ( )[ ] No:
15. Sulit menelan ( )[ ] No:
16. Sakit menelan ( )[ ] No:
17. Cengeng (bayi) ( )[ ] No:
18. Sulit minum ASI ( )[ ] No:
19. KB spiral ( )[ ] No:
20 Periksa kesehatan untuk SIM ( )[ ] No:

56
RANGKUMAN

Pengkode harus hafal urutan huruf alfabetik agar


waktu kerja bisa efisien.
Istilah lead-term dipilih kata benda yang menggam-
barkan nama penyakit, keadaan/kondisi sakit dan
jangan kata benda noun anatomic, keterangan waktu,
tempat atau ukuran dsb., atau kata depan.
Pada daftar indeks alfabetik di Volume 3 ICD-10,
lead-term dicetak dalam huruf kapital dan tebal
Mulailah penelusuran pencarian istilah yang dimaksud
pada pertama lead-term terkait muncul di halaman
indeks alfabetik, apabila istilah diagnosis terdiri dari lebih
dari satu kata maka telusuri terus ke bawah lead-term
sampai menjumpai kata kedua, tiga dan seterusnya
yang sesuai dengan istilah diagnosis yang akan diberi
kode.
57
Rangkuman (Lanjutan)
Perhatikan semua note, see, see also dan kata-kata yang
ada di dalam kurung ( ) di sebelakang lead-term terkait.
Lalukan analisis kuantitatif dan kualitatif hasil tulisan
diagnosis yang ada di rekam medis pasien, pastikan bahwa
itu benar dan legal

Mulailah selalu bekerja dengan menentukan lead-term


dan memanfaatkan buku volume 3 terlebih dahulu untuk
menemukan kode yang benar, sebelum mengontrol kode
yang ditemukan di daftar tabulasi ICD-10 Volume

58

Anda mungkin juga menyukai