&
TATA CARA KODING ICD-10
KODING
• Translasi dari suatu diagnosis, prosedur,
jasa maupun pelayanan ke dalam kode
numerik dan/atau alfanumerik untuk
tujuan pelaporan statistik dan
reimbursement.
• Kode yang dipilih harus menggambarkan
perjalanan dan pelayanan terhadap pasien
selama episode rawat tsb
PROSEDUR KODING
1. Persiapan koding :
– Alat bantu koding (Buku ICD-10 Vol.1 & 3,
Kamus kedokteran/ Bhs Inggris)
– Dokumen Rekam Medis (RM) lengkap
(post-assembled)
2. Analisis dokumen RM untuk
menentukan item yang harus di-kode
3. Koding
ANALISIS DOKUMEN
REKAM MEDIS
Tujuan : agar kode terpilih dapat
merepresentasikan dengan tepat isi
dokumen rekam medis episode ybs
Bagian RM yang dianalisis :
• Resume (Anamnesis, Pem. Fisik,
Diagnosis, Terapi, Follow-up)
• Pemeriksaan Penunjang (Patologi
Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi, dll)
• Laporan lain (Operasi, Fisioterapi, dll)
Lead term ?
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Volume 3. Index of Disease and
Nature of Injury. F
Atau dapat dicari dengan lead term lain
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Volume 3. Index of Disease and
Nature of Injury. C
Selalu Cross-check ke Volume 1
I50 Heart failure
Excludes: complicating:
• abortion or ectopic or molar pregnancy (O00–O07, O08.8)
• obstetric surgery and procedures (O75.4)
• due to hypertension (I11.0)
• with renal disease (I13.-)
• following cardiac surgery or due to presence of cardiac
prosthesis (I97.1)
• neonatal cardiac failure (P29.0)
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Diseases of the circulatory system.
Cara Menggunakan ICD-10
Kode Penyakit
Diagnosis
Utama Volume 1
(Lead Term) ICD-10
Volume 3
ICD-10
PEDOMAN SEDERHANA KODING
a) Identifikasi tipe pernyataan yang akan di-
kode, kemudian carilah dalam buku Volume 3
pada bagian yang sesuai. (Bilamana
pernyataan tersebut merupakan suatu
penyakit, cedera atau kondisi lain yang
terklasifikasi dalam Bab I-XIX atau XXI, carilah
dalam bagian I. Bilamana pernyataan tersebut
merupakan sebab luar dari suatu cedera atau
peristiwa lain yang terklasifikasi dalam Bab XX,
carilah dalam bagian II).
Extracted from WHO, ICD-10 version 2010. Volume 2, 3.3 Basic Coding Guidelines
b) Temukan “lead-term”-nya. Untuk penyakit
dan cedera biasanya merupakan ‘kata benda’
yang mengacu pada kondisi patologis. Namun
demikian beberapa kondisi yang dinyatakan
dalam bentuk adjective maupun eponym juga
tercantum dalam indeks sebagai “lead-term”.
c) Bacalah semua catatan yang tercantum
dibawah “lead-term”.
d) Bacalah semua terminologi yang ada dalam
kurung dibelakang “lead-term”. (Modifier ini
biasanya tidak akan merubah nomor kode),
dan juga semua terminologi yang tercantum di
bawah “lead-term” (yang biasanya dapat
merubah nomor kodenya) sampai seluruh kata
dalam pernyataan diagnostik telah selesai
diikuti.
e) Ikuti dengan hati - hati semua “cross-
references” ( kata “see” dan “see also” ) yang
termuat dalam indeks.
f) Rujuk daftar tabulasi dalam Volume I untuk
verifikasi kecocokan nomor kode terpilih. Perlu
diingat bahwa kode 3-karakter dalam indeks yang
diikuti tanda “dash” pada posisi karakter ke-4
menunjukkan bahwa masih ada karakter ke-4
yang perlu dicari dalam volume 1. Subdivisi lebih
lanjut pada posisi karakter tambahan tidak di-
indeks, sehingga bila akan digunakan harus dicari
dalam volume 1.
g) Berpedomanlah pada “inclusion” atau “exclusion
terms” yang ada di bawah kode terpilih, atau
dibawah judul bab, blok atau kategori.
h) Tentukan kode yang sesuai.
INGAT KONVENSI
TANDA BACA
• Inclusion term
• Exclusion term
• Glossary descriptions
• Tanda kurung/ Parentheses ( )
• Kurung besar/ Square brackets [ ]
• NOS (Not Otherwise Specified)
• NEC (Not Elsewhere Classified)
• Colon :
• And & Point Dash (.-)
• Kode rangkap : Dagger (+) & Asterisk (*)
TIPs N TRICKs
Perhatikan penulisan diagnosis, utk penentuan
lead term
Dlm Bhs Indonesia/Latin di depan
Dlm Bhs Inggris di tengah / di belakang
Termasuk apa ?
Nature of condition/disease Section 1
External causes Section 2
Poisoning (intoxication) Section 3
1. Hernia scrotal incarcerated, bilateral
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, Volume 3. Index of Disease and
Nature of Injury. H
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Vol 3, Index Alphabetic. H
Hernia, hernial (acquired) (recurrent) K46.9
- with
- - gangrene (see also Hernia, by site, with, gangrene) K46.1
- - obstruction (see also Hernia, by site, with, obstruction) K46.0
- double (inguinal) — see Hernia, inguinal, bilateral
- incarcerated — see also Hernia, by site, with obstruction
- - with gangrene — see Hernia, by site, with gangrene
- incisional — see Hernia, ventral
- indirect (inguinal) — see Hernia, inguinal
- inguinal (direct) (external) (funicular) (indirect) (internal) (oblique)
(scrotal) (sliding) K40.9
- - with
- - - gangrene (and obstruction) K40.4
- - - obstruction K40.3
- - bilateral K40.2
- - - with
- - - - gangrene (and obstruction) K40.1
- - - - obstruction K40.0
- scrotum, scrotal — see Hernia, inguinal
- sliding (inguinal) — see also Hernia, inguinal
- - hiatus — see Hernia, hiatal
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Vol 3, H.
Setelah itu di- cross check ke Volume 1
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Diseases of the digestive system
2. Type II diabetes mellitus with (related)
peripheral angiopathy, left foot
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Chapter 4. Endocrine & Metabolic Disease
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Chapter 4. Endocrine & Metabolic Disease
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2010, Chapter 4. Endocrine & Metabolic Disease
CATATAN KHUSUS
• Dalam koding .. terkadang adanya tambahan
keterangan tentang karakteristik pasien,
misalnya umur, dapat menjadi modifier
pemilihan kode, meskipun tidak selalu
demikian
• Koder perlu secara teliti memperhatikan hal-
hal/keterangan /informasi yang dapat
mempengaruhi pemilihan kode
• Dalam koding, biasakan untuk mengikuti
langkah-langkah koding sesuai pedoman
• Ikuti semua petunjuk, tanda baca seperti cross
reference, exclusion, inclusion, dll
• Buku ICD-10 berisikan beragam terminologi,
sehingga terkadang harus ditelusur dengan
istilah yang berbeda.
Sifilis congenital pada anak berumur 18 bln
Sifilis congenital pada anak berumur
18 bln
Umumnya dokter
hanya menuliskan
diagnosis.
Koder yang harus
mencocokkan dengan
data-data lainnya
MANAKAH KATEGORI
YANG PALING TEPAT ?
Bronchitis,
NOS
Bronchitis
KODING TINDAKAN
/PROSEDUR MEDIS
• Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan
koding diagnosis
• Analisis dokumen laporan operasi untuk
mengetahui langkah-langkah prosedur yang
dilakukan dan teknik yang digunakan
• Perlu dipahami kesesuaian terminologi medis
yang digunakan dengan kodingnya.
LANGKAH KODING
• Sebagai lead term adalah nama prosedur
• Ditelusuri dalam indeks alfabetik ; terminologi
prosedur atau eponym, lalu diikuti dengan
modifier-modifier berupa letak anatomik atau
teknik yang digunakan
• Hati-hati penelusuran karena tidak terdapat
indentasi
• Setelah mendapatkan kode sementara,
crosscheck ke daftar tabulasi dan ikuti tanda baca
untuk memastikan ketepatan kode
• Pilih kode dengan tingkat rincian tertinggi. Kode
paling spesifik mencakup 4 digit.
TERMINOLOGI
• Dalam koding prosedur medis atau tindakan,
harus diperhatikan penggunaan istilah /
terminologi untuk prosedur
• Terkadang ada ketidaksamaan persepsi atau
cara penggunaan istilah
• Perbedaan kategori akan terkait dengan tarif
yang berbeda
PERHATIKAN
PENGGUNAAN
TERMINOLOGI
REPOSITION, REDUCTION,
RECONSTRUCTION
PENGGUNAAN NAMA ALAT SEBAGAI
TINDAKAN/PROSEDUR
• Syringe pump
• Slit Lamp
• Inspeculo
Bagian dari prosedur
dikode terpisah
• Pasien dengan
• Dx Utama : Z87.3 Personal history of diseases of
the musculoskeletal system and connective tissue
• Dx sekunder : M17.9 Gonarthrosis, unspecified
• dengan tindakan : injeksi steroid intrajoint 20 mg,
injeksi lidocain 1 cc
• tindakan tersebut dientri dengan :
• -81.92 : injection of therapeutic substance into
joint or ligament
• -05.31 : injection of anesthetic into sympathetic
nerve for analgesia