Anda di halaman 1dari 27

EKONOMI MAKRO

PERTEMUAN 7
PERILAKU RUMAH TANGGA
DAN PERUSAHAAN
DALAM MAKROEKONOMI:
TINJAUAN LEBIH JAUH

PROF. Dr. LIA AMALIA


updated by: Dr. Edi Hamdi, S.T., MSc www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
https://slideplayer.info/slide/13890019/ www.esaunggul.ac.id
APC
Average Propensity to Consume (APC)
adalah kecenderungan keinginan untuk
mengkonsumsi

Bagian dari pemasukan rumah tangga yang


dikeluarkan untuk konsumsi

https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/average-propensity-to-consume-apc

www.esaunggul.ac.id
APC
Average propensity to consume (APC):
digunakan untuk melihat kecenderungan
rata-rata konsumsi masyarakat di suatu
negara. Tak hanya masyarakat, APC dapat
juga digunakan oleh para pakar yang ingin
mengetahui kebiasaan pengeluaran suatu
negara sampai untuk meramalkan
pertumbuhan ekonomi.
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/average-propensity-to-consume-apc

www.esaunggul.ac.id
Contoh:

Rumah A memiliki pendapatan disposabel Rp1.000.000.


Total uang yang dibelanjakan adalah sebesar Rp800.000
dan sisanya ditabung. Hasilnya, nilai APC adalah 0,80 atau
Rp800.000/Rp1.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa
rumah tangga tersebut menghabiskan 80 persen dari
pendapatan untuk konsumsi.

APS =1 – APC = 0,20


Average propensity to save

https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/average-propensity-to-consume-apc

www.esaunggul.ac.id
TEORI SIKLUS-HIDUP KONSUMSI
Teori siklus-hidup konsumsi: Teori
mengenai konsumsi rumah tangga, bahwa
rumah tangga membuat keputusan
konsumsi semasa-hidup berdasarkan
ekspektasinya mengenai pemasukan
semasa-hidup

www.esaunggul.ac.id
Karena orang cenderung:
- menerima penghasilan / pendapatan yang rendah pada usia
muda,
- tinggi pada usia menengah dan
- rendah pada usia tua,

maka rasio tabungan akan berfluktuasi sejalan dengan


perkembangan umur mereka yaitu
- orang muda akan mempunyai tabungan negatif (dissaving),
- orang berumur menengah menabung dan membayar kembali
pinjaman pada masa muda mereka, dan
- orang usia tua akan mengambil tabungan yang dibuatnya di
masa usia menengah.

www.esaunggul.ac.id
PEMASUKAN
Pemasukan permanen: pendapatan yang
selalu diterima pada setiap periode tertentu dan
dapat diperkirakan sebelumnya, misalnya
pendapatan dari gaji atau upah.
Pemasukan nonlabor/nonwage: Pemasukan
yang berasal selain dari bekerja, antara lain:
Warisan
Bunga
Dividen
Pembayaran transfer Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
Berdasarkan hipotesis yang disampaikan oleh Milton Friedman
tentang konsumsi, menunjukan bahwa pekerja akan
mengkonsumsi lebih banyak barang/jasa jika pendapatan
sementara (bonus) naik di atas pendapatan permanen
(penghasilan).

Misalnya ketika bulan ini pekerja mendapatan upah sebesar A


kemudian mereka memperoleh pendapatan sementara yaitu yang
berasal dari bonus sebesar B maka pada bulan ini konsumsi
pekerja akan naik secara temporer. Akan tetapi jika pada bulan
selanjutnya pendapatan temporer pekerja turun dibawah
pendapatan permanen maka konsumsinya akan turun.

Jadi konsumsi mahasiswa itu tergantung dari pendapatan


permanen, yaitu penghasilan yang diterima setiap bulan
www.esaunggul.ac.id
TINGKAT UPAH
Tingkat upah nominal: Tingkat upah
dalam tingkat mata uang terkini

Tingkat upah real: Jumlah barang dan


jasa yang bisa dibeli dengan tingkat
upah nominal

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
PENAWARAN TENAGA KERJA
Penawaran tenaga kerja unconstrained:
Jumlah pekerjaan yang diinginkan oleh rumah
tangga, dalam periode tertentu sesuai tingkat
upah saat-ini, jikalau pekerjaan itu bisa tersedia

Penawaran tenaga kerja constrained: Jumlah


pekerjaan yang dikerjakan oleh rumah tangga,
dalam periode tertentu sesuai tingkat upah saat-
ini
Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
PERUSAHAAN

Input: Barang dan jasa yang harus


dibeli oleh perusahaan yang lalu
diolah menjadi output

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
INVESTASI
Investasi pabrik-dan-peralatan: Pembelian
mesin, pabrik, atau bangunan tambahan, oleh
perusahaan dan dalam periode tertentu

Investasi inventaris: Perusahaan memproduksi


lebih banyak output daripada yang dijualnya,
dalam periode tertentu

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
TEKNIK PRODUKSI
Teknologi intensif-tenaga-kerja: Teknik
produksi yang memakai jumlah tenaga kerja
relatif lebih banyak daripada modal

Teknologi intensif-modal: Teknik produksi


yang memakai jumlah modal relatif lebih
banyak daripada tenaga kerja

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
WIRAUSAHAWAN

Jiwa kebinatangan dari


wirausahawan: Frase yang diucapkan
oleh Keynes untuk mendeskripsikan
cara berpikir dari wirausahawan

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
AKSELERATOR

Efek akselerator: Kecenderungan


investasi untuk menurun ketika
output agregat meningkat, dan
demikian sebaliknya, yang
mengakselerasi pertumbuhan atau
penurunan output
Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
EFEK DARI KONDISI BERLEBIH
Tenaga kerja berlebih, modal berlebih:
Tenaga kerja dan modal yang tidak diperlukan
untuk memproduksi tingkat output saat-ini dari
perusahaan

Biaya penyesuaian: Biaya yang terjadi ketika


perusahaan mengubah tingkat produksinya,
misalnya biaya administrasi dari pemutusan
hubungan kerja atau biaya pelatihan dari pekerja
baru Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
TINGKAT INVENTARIS
Tingkat inventaris optimal/diinginkan:
Tingkat inventaris di mana biaya ekstra (dalam
bentuk kehilangan penjualan) akibat
pengurangan sejumlah kecil inventaris nilainya
sama dengan pendapatan ekstra (dalam bentuk
penghasilan bunga dan penurunan biaya
penyimpanan)

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
PRODUKTIVITAS

Produktivitas atau produktivitas


tenaga kerja: Output per pekerja
per jam, jumlah output yang
diproduksi oleh pekerja biasa
dalam 1 jam

Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Gross Domestic Product (GDP) / Produk Domestik
Bruto (PDB) adalah perhitungan yang digunakan
oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi
aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada
dasarnya GDP/PDB mengukur seluruh volume
produksi dari suatu wilayah (negara) secara
geografis.

www.esaunggul.ac.id
KETERHUBUNGAN ANTARA
OUTPUT DAN PENGANGGURAN
Hukum Okun: Teori, oleh Arthur Okun, bahwa tingkat
pengangguran turun sekitar 1 persen untuk setiap 3
persen kenaikan GDP real

Efek discouraged-worker: Turunnya tingkat


pengangguran terukur, ketika para pencari kerja
kehilangan semangat dan berhenti mencari kerja,
sehingga tidak lagi termasuk sebagai penganggur ataupun
tenaga kerja
Penerbit Erlangga
www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai