Anda di halaman 1dari 71

pusaka

Asesmen/Penilaian Kurikulum Merdeka


Pada MTs
oleh:
Kusnul Ika Sandra, S.Pd.,M.Psi
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Kusnul Ika Sandra, S.Pd.,M.Psi

197409242006042002
Widyaiswara Ahli Madya (IV/b)
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
082131848459
zalingling09@gmail.com
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila VISI
PENDIDIKAN

kepada
YME,
Beriman,
bertakwa
Tuhan
dan
berakhlak mulia
Berkebinekaa
n Global “ mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
Bergotong-
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
Mandiri
PELAJAR Royong kepada Tuhan YME, dan berakhlak
PANCASIL mulia, bergotong royong, dan
A berkebinekaan global
Rahmatal
lil
Bernalar Alamin Kreatif
Kritis

Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023


Tujuan Materi Asesmen Pembelajaran dalam
Kurikulum Merdeka

1. Memahami Konsep Asesmen Pembelajaran


pada Kurikulum Merdeka
2. Memahami Perencanaan dan
Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran
3. Memahami Pengolahan dan Pelaporan
Hasil Asesmen Pembelajaran

3
Cara Asyik Menerapkan Asesmen dlm
Kurikulum Merdeka
• Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses belajar.
• Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.
• Asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat
juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran,
sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.
• Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian
dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran,
dan/atau akhir jenjang

3
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi AsesmenFormatif dan
Sumatif

3
Penekanan pada AsesmenFormatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan
Sumatifpenting?

3
Kurikulu
m
Tujuan
Pembelajar
an

Profil
Pelajar
SIKLUS
Asesm Pancasila Pembelajar
PEMBELAJAR & Profil
en an
AN Proses Pelajar
Proses
Asesm Rahmatal
Pembelajar
en lil ‘Alamin
an

3
PRINSIP ASESMEN

1
0
PRINSIP ASESMEN PEMBELA
JARAN
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi
yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran

Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
selanjutnya
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut

Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran

1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
ASESMEN DIAGNOSTIK/FORMATIF

2
3
• Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta
didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan.
• Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk
kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil
belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
• Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat.
• Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
• Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif

2
3
Jenis Asesmen Diagnostik

18
Perubahan Paradigma Penilaian (Asesmen)
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif
dan
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses
menggunakan hasil
Proses Pembelajaran asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Pembelajaran
(Assessment AS (Assessment FOR Learning)
Learning)
● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran
● proses pembelajaran
Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
asesmen formatif

Asesmen PADA
AKHIR Proses
Pembelajaran
(Assessment OF Learning)
● Asesmen untuk evaluasi
pada akhir proses
pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen sumatif

1
0
Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif

“Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengatur


pelaksanaan asesmen formatif maupun sumatif melalui berbagai teknik
guna mengukur dan mengintervensi capaian yang dilakukan dalam
pembelajaran”

1
0
Formatif Sumati
f

1
0
2
2
Paradigma asesmen

2
3
Salah satu Acuan Memberikan Umpan Balik dengan Tangga umpan balik

2
3
2
3
Perencanaan Asesmen
Pembelajaran

Mengembangkan Menyusun instrumen


Kriteria Menentukan teknik asesmen yang
Ketercapaian asesmen yang relevan teknik yang
Tujuan Pembelajaran relevan dan ditetapkan
(KKTP) dari TP berdiferensiasi

3
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran(KKTP)

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada


beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Untuk mengetahui apakah peserta
didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik perlu Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan sebagainya)
sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika
menetapkan kriteria atau indikator
dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85
ketercapaian tujuan pembelajaran. - 100, dan sebagainya).

Kriteria ini dikembangkan saat


pendidik merencanakan asesmen, yang Kriteria yang digunakan
1. Menggunakan deskripsikriteria
dilakukan saat pendidik menyusun untuk menentukan apakah
perencanaan pembelajaran, baik dalam peserta didik telah mencapai
bentuk rencana pelaksanaan tujuan pembelajaran dapat 2. Menggunakan
pembelajaran ataupun modul ajar. rubrik
dikembangkan
menggunakan beberapa
pendekatan, 3. Menggunakan intervalnilai

3
4
Menentukan Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai suatu tujuan
pembelajaran, dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan :
1. Menggunakan Deskripsi Kriteria Pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak
(misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria.

Contohnya, dalam tugas menulis laporan,


pendidik menetapkan kriteria ketuntasan:
Laporan peserta didik menunjukkan
kemampuannya menulis teks
eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang
logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Contoh lain, misalnya : tugas
praktik pemulasaraan jenazah,
pendidik menetapkan kriteria
ketuntasan: peserta didik
menunjukkan
kemampuannya dalam
mempraktikan ketentuan
pemulasaraan, praktik
dilakukan
sesuai dengan ketentuan fikih,
yaitu: memandikan jenazah,
mengkafani jenazah,
menyalatkan jenazah, dan tata
cara menguburkan jenazah.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.

3
4
Menentukan Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP)
2. Menggunakan Rubrik ----- Menulis Laporan
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik

Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah


Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 3
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia 4
3. Menggunakan Interval Nilai
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai
dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
para peserta didik. Beberapa contoh dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai.
Setelah mendapatkan hasil tes,pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan
menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.

Apabila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari20 soal


(dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai
80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik
tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu
remedial.

16
X 100 = 80
20
2. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik

Seperti dalam tugas menulis laporan,


pendidik dapat menetapkan empat
kriteria ketuntasan:
a. Menunjukkan kemampuan penulisan teks
eksplanasi dengan runtut
b. Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
c. Menceritakan pengalaman secara jelas
d. Menjelaskan hubungan kausalitas yang
logis disertai dengan argumen
yang logis sehingga dapat meyakinkan
pembaca
Pada setiap kriteria terdapat 4 (empat)
skalapencapaian (1-4). Pendidik
membandingkan hasil tulisan peserta didik
dengan rubrik untuk
menentukan ketercapaian peserta didik.
Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari tes),
pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menentukan interval nilai
untuk menentukan ketuntasan dan tindaklanjut sesuai dengan
intervalnya.
Interval Kriteria

Pada contoh di atas, pendidik hanya menggunakan rubrik dan diambil


kesimpulan bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskantujuan
pembelajaran, karena sebagian besar kriteria sudah tercapai. Pendidik
menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi praktik yang dihasilkan
olehpeserta didik.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval

Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah


Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 3
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia 4
NOTE :
Cara merencanakan Asesmen Kurikulum Merdeka
• Merencanakan Asesmen kurikulum merdeka dengan baik akan menghasilkan data
hasil belajar yang baik.
• Asesmen merupakan bagian dari tahapan penyusunan modul ajar. Sehingga
penyusunannya tidak bisa dilepaskan dari penyusunan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran.
• Diawali dengan menyusun Kurikulum Operasional Madrasah, dilanjutkan dengan
menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
capaian pembelajaran.
• Lalu bagaimana cara merencanakan Asesmen Kurikulum Merdeka?

3
Cara merencanakan Asesmen Kurikulum Merdeka
1. Menggunakan Alur Tujuan Pembelajaran
• Ketergantungan asesmen terhadap alur tujuan pembelajaran menjadikan pentingnya menyusun ATP dengan
baik.

• Ketika pendidik mau menyusun asesmen dituntut untuk melihat alur tujuan yang telah disusun. Maka langkah
pertama pastikan ATP sudah tersusun.

2. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran


• Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi Kompetensi yang diinginkan.

• Perlu diingat bahwa tujuan pembelajaran minimal terdiri dari 2 komponen yaitu kata kerja kompotensi dan
materi pokok.

• Contoh kata kerja kompotensi adalah menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan,


mengukur, mengobservasi, dan lain-lain.

• Artinya pendidik dan satuan pendidikan perlu mengamati kompetensi yang ada di tujuan pembelajaran ketika
mau menyusun asesmen.

1
0
3. Mengidentifikasi Bentuk Asesmen Kurikulum Merdeka
• Mengidentifikasi bentuk asesmen untuk mengukur pembelajaran, baik asesmen formatif maupun sumatif .

• Setiap tujuan pembelajaran ditentukan bentuk asesmen sumatif yang akan dilakukan. Bentuknya bisa tes,
produk, kinerja, atau proyek

• Dan Setiap tujuan pembelajaran diturunkan menjadi beberapa aktivitas kegiatan pembelajaran. Pendidik bisa
melakukan asesmen formatif di aktivitas kegiatan pembelajaran.

4. Menyusun instrumen Asesmen Formatif dan Sumatif


• Menyusun instrumen asesmen formatif dan sumatif. Dimana penyusunannya bersamaan dengan menyusun
modul ajar.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu:


 Jika asesmen berupa kinerja, pendidik dapat membuat instrumen dalam bentuk rubrik.
 Jika asesmen berupa tes, pendidik menyusun perangkat tes dengan disertai pedoman penskorannya.
5. Beberapa Hal Yang Perlu diperhatikan dalam memilih instrumen :
• Karakteristik PD, Kesesuaian asesmen degn tujuan pembelajaran dan asesmen, Penggunaan instrumen untuk
memberikan umpan balik kepada PD dan Pendidik.
1
0
ASESMEN SUMATIF
• Teknik dan Instrumen Asesmen

“Terdapat berbagai teknik


dalam melakukan asesmen,
pendidik diberikan
keleluasaan memilih teknik
dan instrumen agar
asesmen selaras dengan
kegiatan pembelajaran.
Sehingga hasil belajar
peserta didik valid dan dapat
ditindak lanjuti”
• Teknik dan Instrumen Asesmen

“Terdapat berbagai teknik dalam


melakukan asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan memilih teknik
dan instrumen agar asesmen selaras
dengan kegiatan pembelajaran.
Sehingga hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak lanjuti”

Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi,


Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 2
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
3
CONTOH ASESMEN TERTULIS

2
3
Madu
Indonesia kaya akan beragam jenis madu. Konsumen seringkali kesulitan membedakan antara madu asli dan madu palsu. Masyarakat
menganggap untuk menguji keaslian madu dengan memasukkan madu ke dalam kulkas. Madu yang mengkristal dianggap madu palsu.
Madu mengandung air, glukosa, fruktosa, sukrosa, lemak, dan mineral lainnya. Kandungan air pada madu dapat berkisar antara 11%-
30%. Menurut para ahli bahwa pembentukan kristal pada madu bergantung pada perbandingan kandungan fruktosa dan glukosa. Madu
yang mengandung kadar glukosa lebih tinggi dibandingkan fruktosa akan lebih cepat mengkristal. Tabel menunjukkan kandungan gizi
yang terdapat pada madu.
Tabel Kandungan Gizi Beragam Jenis Madu
Kandungan Gizi Madu Hutan Jambi Madu Kayu Randu Madu Sumbawa

Fruktosa (%) 40 40 41

Glukosa (%) 27 28 35

Air (%) 26 17 18

Nina membeli tiga botol madu, yaitu madu A, B, dan C. Informasi nilai gizi pada label botol dari ketiga jenis madu ditunjukkan pada tabel.
Nina ingin menguji kualitas madu dengan meneteskan madu di atas kertas koran. Berdasarkan informasi bahwa madu yang berkualitas baik
jika madu diteteskan ke atas kertas koran maka hasilnya madu tidak akan melebar dan tidak menembus koran.
Tabel. Kandungan Gizi Pada Label Botol
Kandungan Gizi Madu A Madu B Madu C

Air (%) 11 25 17

Sukrosa (%) 6 4 8

Lemak (%) 0,11 0,10 0,12

2
3
Contoh : Pilihan Ganda dan Isian singkat

Urutan kualitas madu dari paling tinggi ke paling rendah yang


tepat adalah….
A. Madu hutan Jambi, madu kayu randu, madu Sumbawa
B.Madu Sumbawa, madu kayu randu, madu hutan Jambi
C. Madu kayu randu, madu Sumbawa, madu hutan Jambi
D. Madu hutan Jambi, madu Sumbawa, madu kayu randu

Madu mempunyai kandungan yang berbeda


tiap jenisnya. Berdasarkan uji kualitas
madu yang dilakukan oleh Nina, maka
kualitas madu terbaik pada jenis madu…
(A)

2
3
Contoh : menjodohkan, Benar salah dan PG Kompleks

Manakah pasangan kualitas madu dan jenis madu yang sesuai Berdasarkan aktivitas Nina, menurutmu
berdasarkan aktivitas Nina? manakah penjelasan data terkait kualitas
madu yang sesuai?
Kualitas madu Jenis Madu 1. Madu A kualitas paling tinggi karena
mengandung kadar air paling rendah
1. Paling tinggi a. Madu A
2.Madu B kualitas paling rendah
2. Paling rendah a. Madu B
karena mengandung kadar air paling
a. Madu C tinggi
3. Madu B kualitas paling tinggi karena
mengandung sukrosa paling rendah
Pernyataan terkait kualitas madu disajikan pada tabel 4.Madu C kualitas paling tinggi
berikut. Pilih pernyataan benar atau salah! karena mengandung lemak paling
tinggi
No Pernyataan Benar Salah

1 Madu hutan Jambi paling lambat mengkristal


2 Madu kayu randu paling lambat mengkristal
3 Madu Sumbawa paling cepat mengkristal

Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023


Contoh

3
4
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 3
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia 4
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN

Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah


Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 3
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia 4
Pengolahan Hasil Asesment
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis
secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen.
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh
melalui data kualitatif (hasil p e n g a matan atau rubrik)
maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini
diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase,
maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya.

3
4
Pengolahan Hasil Asesmen

1 Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase
C: Asesmen sumatif dilaksanakan
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar secara periodik setiap selesai satu
atau lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Pembelajaran (0-60) (61-70) (71-80) (81-100) capaian dari tujuan pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik dapat
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
mengurai menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari menggunakan data kualitatif sebagai
kan manfaat manfaat manfaat 2 contoh hasil asesmen tujuan pembelajaran
manfaat sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi peserta didik.
sumber
energi
Namun, dapat juga menggunakan
data kuantitatif dan
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu
melakuka bimbingan prosedur prosedur mengarahkan mendeskripsikannya secara
n dalam pengamatan pengamatan teman yang kualitatif. Pendidik diberi
pengama melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur namun masih dengan tepat melakukan keleluasaan untuk mengolah data
tan
pengamatan ditemukan prosedur kuantitatif, baik secara rerata
sesuai 1 atau 2 kali pengamatan
prosedur kesalahan maupun proporsional.

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah
mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
3
4
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk
pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta
didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.

3
4
Pengolahan Hasil Asesmen

2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir

Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum
dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.

Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat


dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:

Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023 3


4
Pengolahan Hasil Asesmen
Dalam 1 semester ada 4 tujuan pembelajaran
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan IPA, 7 tujuan pembelajaran untuk Bahasa
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Indonesia, dan 5 tujuan pembelajaran untuk
mata pelajaran Bahasa Arab (contoh hanya 3
mata pelajaran, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mata pelajaran).

Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah
mencapai ketuntasan. 3
4
Cara 2 Pengolahan Hasil Asesmen
Tanda centang Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
diberikan sesuai pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
dengan rubrik
ketercapaian yang Asumsi:
ada pada masing- Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
masing tujuan dengan menggunakan rubrik 4 kategori
pembelajaran yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
Deskriptor peserta didik masih kesulitan dan
tertera pada sangat bergantung pada bimbingan
rubrik penilaian ● Cukup (2)
yang telah peserta didik masih kesulitan dalam
disusun. mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
pembelajaran
● Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti
pembelajaran selanjutnya dan
dilibatkan diberikan pengayaan
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini bukan berupa angka, melainkan kalimat yang menjelaskan penguasaan
3
kompetensi pada tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik menguasai semua indikator tanpa banyak menghadapi kesulitan.
4
Pengolahan Hasil asesmen untuk Rapor
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil sumatif.
Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen yang berupa angka
(kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif) didasarkan
hanya pada hasil asesmen sumatif, sementara asesmen formatif
sebagaimana diuraikan sebelumnya, berupa data atau informasi yang
bersifat kualitatif, digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun deskripsi
capaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif

3
4
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai
berikut:

Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat

capaian kompetensi
tertinggi
ditandai dengan warna
hijau
dan capaian
kompetensi
terendah ditandai
denganwarna
merah

Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP

3
4
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian
Pembelajaran

Dalam penyusunan
deskripsi capaian
kompetensi, pendidik harus
mengidentifikasi capaian
dan
kompetensi Untuk
tertinggi
terendah. melihat
capaian kompetensi
tertinggi
ditandai dengan warna
hijau
dan capaian
kompetensi
terendah ditandai
denganwarna
merah

Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP

3
4
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi
capaian kompetensi tertinggi
Untuk melihat capaian
dan terendah.
kompetensi
tertinggi ditandai dengan
warna
hija dan capaian
u
terendah kompetensi
ditandai dengan
warna mera
h

Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin


penting dari materi yang sudah diberikan

3
4
PELAPORAN KEMA JUAN BELA JAR
Pengolahan Hasil Asesmen

Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan hasil belajar merupakan
dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.

Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

3
4
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Bentuk Laporan Hasil Belajar

3
4
Mekanisme Kenaikan
Kelas
Mekanisme Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari
Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta satuan/program pendidikan setelah:
didik sebagai dasar kelulusan didasarkan pada a. Menyelesaikan seluruh program
penilaian sumatif, yang dapat dilakukan dalam pembelajaran;
bentuk tes tulis, praktik, penugasan, portofolio, atau b. Mengikuti penilaian sumatif yang
kombinasi dan bentuk teknik lain yang ditetapkan diselenggarakan oleh satuan
pihak madrasah. pendidikan;
Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan c. Ketentuan lain yang ditetapkan
pendidikan dilaksanakan pada semester ganjil oleh madrasah
dan/atau semester genap pada akhir jenjang
dengan mempertimbangkan capaian kompetensi
Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh
lulusan. Penentuan kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Peserta
satuan pendidikan. Penentuan kelulusan dari satuan didik yang dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan pendidikan diberikan ijazah. Ketentuan
laporan kemajuan belajar pada semua mata mengenai ijazah dilaksanakan sesuai dengan
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lainnya. ketentuan peraturan perundang-undangan.
Isu-isu terkait Kenaikan
Kelas

3
4
pusaka

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai