Kepemimpinan Dalam Al-Quran
Kepemimpinan Dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran
Kelompok VIII
Karimatul Jum’aini
Dhia Nasri Harira
Cut Sakila Putri
Prinsip Kepemimpinan Dalam AL-Quran
Amanah Adil
Sikap penuh pertanggungjawaban, jujur dan Dalam Al-Qur’an, istilah adil menggunakan tiga
memegang teguh prinsip. Mengenai amanah Allah term, yaitu ‘adl, qisth,dan haqq. (QS .an-Nisaa’
SWT berfirman dalam (QS. al-Ahzab [33]: 72) [4]:58)
Disebutkan dalam sebuah Hadis: “Jika suatu urusan diserahkan kepada orang
yang bukan ahlinya (tidak memiliki kapasitas untuk mengembannya), maka
tunggulah saat kehancurannya” (HR.Bukhari dalam Bab Ilmu)
2. Kepemimpinan yang Kuat
Kekuatan memang diperlukan ketika seorang pemimpin profetik memegang amanah kepemimpinan.
Jangan sampai amanah besar diserahkan kepada orang yang lemah. Dalam sebuah riwayat dituturkan
bahwa Rasululah saw., pernah menolak permintaan dari Abu Dzar al-Ghiariy yang menginginkan
sebuah kekuasaan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Abu Dzar berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah SAW.:
‘Ya Rasulullah tidakkah engkau mengangkatku sebagai penguasa?’ Rasulullah SAW. menjawab:
‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau orang yang lemah. Padahal kekuasaan itu adalah amanah
yang kelak di hari akhir hanya akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang
mengambilnya dengan hak, dan diserahkan kepada orang yang mampu memikulnya’.”
3. Kepemimpinan yang Amanah
Prinsip amanah yang pertama berasal dari Allah Swt., dan Rasul-Nya. Ia adalah
kewajiban untuk menalankan segala perintah Allah SWT., dan Rasul-Nya, serta
menjauhi segala larangan-Nya dan larangan Rasul-Nya.
Amanah yang kedua adalah yang berasal dari manusia. Pemimpin mendapatkan
amanah untuk mengurus, mengatur, memelihara, dan melaksanakan kewajiban itu
dengan baik dan benar.
4. Kepemimpinan yang Regeneratif
Daya regeneratif sangat diperlukan dalam segala bidang kepemimpinan. Bila kita
gagal mewariskan kepemimpinan profetik kepada generasi penerus, maka kita
gagal mewariskan kondisi yang lebih baik
5. Kepemimpinan yang Bertakwa