Anda di halaman 1dari 9

Kepemimpinan

Dalam Al-Quran
Kelompok VIII
Karimatul Jum’aini
Dhia Nasri Harira
Cut Sakila Putri
Prinsip Kepemimpinan Dalam AL-Quran
Amanah Adil
Sikap penuh pertanggungjawaban, jujur dan Dalam Al-Qur’an, istilah adil menggunakan tiga
memegang teguh prinsip. Mengenai amanah Allah term, yaitu ‘adl, qisth,dan haqq. (QS .an-Nisaa’
SWT berfirman dalam (QS. al-Ahzab [33]: 72) [4]:58)

Amr bi Al-Ma’ruf wa Nahy


Syura (Musyawarah) ‘an Al Munkar.
Segala sesuatu yang dapat diambil atau
Suruhan untuk berbuat baik serta mencegah
dikeluarkan dari yang lain untuk memperoleh
dari perbuatan jahat. Terkait hal tersebut
kebaikan. Mengenai musyawarah Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran
berfirman dalam (QS. Ali-Imran [3]: 159) dan
ayat 104, at-Taubah ayat 71, dan al-Hajj ayat
(QS. Asy-Syuraa [42]: 38)
41.
Model Kepemimpinan Ideal Dalam
Islam
Secara historis, konsep kepemimpinan ideal dalam Islam dicontohkan secara
langsung oleh Nabi Muhammad SAW. dengan model prophetic leadership.
Diskursus tentang model kepemimpinan ini tidak bisa lepas dari pembiaraan
tentang para Nabi dan Rasul. Sebab mereka adalah contoh pemimpin yang
paling utama di antara banyak contoh kepemimpinan dalam sejarah umat
manusia. Mereka adalah pribadi-pribadi pilihan yang sekaligus juga
pemimpin-pemimpin pilihan sepanjang zaman. Mereka juga adalah sumber
utama yang menginspirasi lahirnya konsep prophetic leadership dalam kajian-
kajian tentang konsep kepemimpinan.
1. Kepemimpinan yang Berilmu
Seorang pemimpin profetik haruslah berilmu tinggi, khususnya ilmu
pengetahuan dan hikamh. Dua hal tersebut yang men- adikan dirinya mampu
memutuskan kebijakan yang tepat, serta sejalan dengan akal sehat dan syariat
Islam. Seorang yang lemah akalnya pasti tidak akan mampu menyelesaikan
urusan-urusan rakyatnya.

Disebutkan dalam sebuah Hadis: “Jika suatu urusan diserahkan kepada orang
yang bukan ahlinya (tidak memiliki kapasitas untuk mengembannya), maka
tunggulah saat kehancurannya” (HR.Bukhari dalam Bab Ilmu)
2. Kepemimpinan yang Kuat
Kekuatan memang diperlukan ketika seorang pemimpin profetik memegang amanah kepemimpinan.
Jangan sampai amanah besar diserahkan kepada orang yang lemah. Dalam sebuah riwayat dituturkan
bahwa Rasululah saw., pernah menolak permintaan dari Abu Dzar al-Ghiariy yang menginginkan
sebuah kekuasaan.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Abu Dzar berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah SAW.:
‘Ya Rasulullah tidakkah engkau mengangkatku sebagai penguasa?’ Rasulullah SAW. menjawab:
‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau orang yang lemah. Padahal kekuasaan itu adalah amanah
yang kelak di hari akhir hanya akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang
mengambilnya dengan hak, dan diserahkan kepada orang yang mampu memikulnya’.”
3. Kepemimpinan yang Amanah

Prinsip amanah yang pertama berasal dari Allah Swt., dan Rasul-Nya. Ia adalah
kewajiban untuk menalankan segala perintah Allah SWT., dan Rasul-Nya, serta
menjauhi segala larangan-Nya dan larangan Rasul-Nya.

Amanah yang kedua adalah yang berasal dari manusia. Pemimpin mendapatkan
amanah untuk mengurus, mengatur, memelihara, dan melaksanakan kewajiban itu
dengan baik dan benar.
4. Kepemimpinan yang Regeneratif

Daya regeneratif sangat diperlukan dalam segala bidang kepemimpinan. Bila kita
gagal mewariskan kepemimpinan profetik kepada generasi penerus, maka kita
gagal mewariskan kondisi yang lebih baik
5. Kepemimpinan yang Bertakwa

Ketakwaan merupakan inti dari semua syarat-syarat sebelumnya. Ketakwaan


merupakan karakteristik penting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Dalam
sebuah riwayat dari Muslim dan Ahmad dituturkan bahwa tatkala Nabi
Muhammad saw. melantik seorang panglima pasukan atau ekspedisi perang,
beliau berpesan kepada mereka terutama untuk selalu bertakwa kepada Allah dan
bersikap baik kepada kaum Muslimin yang bersamanya.
Thank you!
Do you have any questions?
Kelompok VIII

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai