Anda di halaman 1dari 26

IDENTIFIKASI

RESIKO
PROYEK
PEMBANGUNAN
KELOMPOK 6
MANAJEMEN RESIKO KONSTRUKSI (PL)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ANGGOTA
KELOMPOK
• RIZKY AKBAR MAULANA (D1011211054)

• SOCHA RESTU ANDHIKA (D1011211055)

• IFKARNABIL MAULANA AKBAR (D1011211057)

• URAY RISKI TRISAPUTRA (D1011211074)

• ARIAN (D1011211098)

• LUTFHI DWI NAUFAL (D1011211111)


DATA UMUM
PROYEK
 Nama Proyek  Biaya Proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap Persalinan Rp. 2.176.000.000,00
Ibu dan Anak (RS. PONEK) (Dua Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta
Rupiah)
 Jenis Proyek
Pembangunan Rumah Sakit  Durasi Proyek
Januari 2021 – Februari 2022
 Lokasi Proyek
Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau

 Pemberi Tugas
Pemerintahan Kabupaten Sanggau

 Pelaksana Pekerjaan
PT. BAIM BIAN KONSTRUKSI
DAFTAR
KEGIATAN
PEKERJAAN
- Pekerjaan Fondasi
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Lantai, Dinding, dan Plafond
- Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Pintu, Jendela, dan Ventelasi
- Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
- Pekerjaan Pengecatan
PEKERJAAN
FONDASI
• Produktivitas tidak optimal, sehingga
menghambat waktu pekerjaan

• Kurangnya kedisiplinan prosedur K3 sehingga


meningkatkan probabilitas terjadinya
kecelakaan pekerjaan
PEKERJAAN
SLOOF
• Kurangnya pengalaman sehingga
pemasangan sloof tidak sesuai

• Kurangnya persediaan material dan


alat sehingga pekerjaan sloof
terhambat yang akan menyebabkan
risiko patah
PEKERJAAN
GALIAN
TANAH
• Kurangnya perlengkapan K3 berisiko terkena
alat galian baik ringan maupun berat

• Faktor cuaca yang kurang mendukung dapat


menghambat pekerjaan akibat naiknya
permukaan air tanah
PEKERJAAN
TULANGAN
• Tidak sesuainya tulangan yang direncanakan
dapat menghambat waktu pekerjaan bahkan
menyebabkan bangunan collapse

• Kurangnya perlengkapan K3 seperti sarung


tangan yang dapat menyebabkan kecelakaan
akibat besi tulangan
PEKERJAAN
BEKSITING
• Kurangnya pemahaman sehingga bekisting
miring / tidak baik

• Pemasangan yang tidak sesuai perencanaan


sehingga berisiko failure pada kolom, balok,
sloof, maupun pelat
PEKERJAAN
PELAT LANTAI
• Pemasangan bekisting pelat lantai yang
tidak baik berisiko pekerja jatuh karena
tidak kuatnya bekisting menahan beban

• Pemasangan tulangan wiremash pada pelat


lantai yang tidak sesuai dengan perencanaan
berisiko penurunan hingga retaknya lantai
PEKERJAAN
RING BALOK

• Kurangnya keterampilan pekerja untuk pemasangan ring balok sehingga berbahaya dan berisiko collapse ketika
diberi beban di atasnya

• Tidak dilakukannya pengetesan beton sebelum pengecoran ring balok akan mengurangi kualitas beton yang
telah direncanakan di mana akan berakibat fatal jika diberi beban diatasnya dan membahayakan pekerja yang
ada dibawahnya
PEKERJAAN
ATAP
• Kurangnya kelengkapan alat seperti
scaffolding atau perancah membuat
proyek konstruksi menjadi lambat

• Tidak lengkapnya APD atau K3 bagi


pekerja berisiko kecelakaan saat bekerja
pada bidang yang tinggi dan miring
Resiko Pada Pekerjaan
Fondasi
• Cuaca yang kurang mendukung, yang bisa berakibat berhentinya pekerjaan pemancangan

• Kondisi lapangan yang kurang bagus akan menyebabkan mobilisasi alat pancang
terhambat

• Keterlambatan mobilisasi material yang bisa menyebabkan pekerjaan terhambat

• Kurangnya keterampilan pekerja sehingga pada proses pemancangan tidak maksimal

• Kurangnya keterampilan pekerja sehingga pengelasan pada sambungan pile tidak


tersambung dengan baik

• Produktivitas alat yang kurang baik akan menyebabkan pekerjaan terhambat


Resiko Pada Pekerjaan Sloof
• Curah hujan yang tinggi, sehingga pekerjaan menjadi terhambat

• Kurangnya keterampilan pekerja, sehingga pemasangan bekisting sloof tidak rapi

• Keterlambatan mobilisasi material akan menyebabkan pekerjaan terhambat

• Kurangnya alat yang memadai sehingga proses pembuatan sloof tidak maksimal

• Mutu beton yang tidak sesuai perencanaan pada saat pengecoran bisa menyebabkan sloof
tidak mampu menahan beban yang direncanakan
Resiko Pada Pekerjaan
Galian Tanah
• Cuaca yang kurang mendukung, sehingga susah pada saat proses penggalian

• Muka air tanah yang tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk pekerja melanjutkan
pekerjaan galian

• Kondisi lapangan yang kurang bagus akan menyebabkan pekerja susah untuk menentukan
elevasi tanah yang harus digali

• Kurangnya peralatan akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan

• Kurangnya keterampilan pekerja sehingga pada saat proses penggalian tidak maksimal

• Tidak lengkapnya K3 akan menyebabkan pekerja terluka jika terkena alat pada saat proses
penggalian
Resiko Pada Pekerjaan
Tulangan
• Terlambatnya mobilisasi material tulangan akan menyebabkan pekerjaan terhambat

• Kurangnya keterampilan pekerja sehingga tulangan yang dirakit tidak sesuai perencanaan

• Kurangnya alat yang memadai sehingga proses perakitan tulangan, pembengkokan


tulangan tidak maksimal

• Kurangnya alat K3 bisa menyebabkan pekerja cedera terkena besi tulangan

• Curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan pekerja tidak bisa melanjutkan pekerjaan
sehingga pekerjaan terhambat
Resiko Pada Pekerjaan
Bekisting
• Cuaca yang kurang mendukung, sehingga pekerja tidak bisa melanjutkan pekerjaan

• Terlambatnya mobilisasi material sehingga pekerjaan terhambat

• Kurangnya keterampilan pekerja sehingga pada saat pembuatan dan perakitan bekisting
tidak rapi

• Kurangnya alat untuk pekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak maksimal

• Kurangnya safety induction dan kelalaian tidak memakai APD sehingga menyebabkan
efek yang fatal saat terjadi kecelakaan
Resiko Pada Pekerjaan Plat
Lantai
 Cuaca yang kurang mendukung, sehingga pekerja tidak bisa
melanjutkan pekerjaan

 Terlambatnya mobilisasi material sehingga pekerjaan terhambat

 Pada saat pemasangan bekisting pada trap tribun yang terlalu rendah
sehingga menimbulkan cekungan

 Jarak tulanagan terlalu dekat sehingga pada saat pengecoran,


beton tidak bias masuk ke tulangan

 Kurangnya safety induction dan kelalaian tidak memakai APD


sehingga menyebabkan efek yang fatal saat terjadi kecelakaan
Resiko Pada Pekerjaan Atap

 Cuaca yang kurang mendukung, sehingga bisa menimbul kn


kecelakaan

 Memaksakan bekerja dalam keadaan kurang fit, saangat


berakibat fatal bisa menyebab kan kecelakaan

 Kurangnya safety induction dan kelalaian tidak memakai APD


sehingga menyebabkan efek yang fatal saat terjadi kecelakaan

 Dalam pemasangan kuda kuda rangka atap baja ringan, posisi kuda
kuda tidak menempel langsung pada ring balok yang mengakibat
kan rangka atap ambruk/jatuh
Resiko Pada Pekerjaan Ring
Balok
 Pekerja yang tidak diawasi dengan baik sehingga
pekerjaan tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan

 Faktor cuaca yang buruk berpengaruh ke produktivitas


pekerjaan

 Pemahaman dan keterampilan pekerja yang kurang


membuat pekerjaan tidak selesai dengan tepat waktu
ANALISIS RISIKO
KUALITATIF
Analisis risiko kualitatif adalah proses mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengevaluasi risiko dalam suatu
organisasi. Analisis risiko kualitatif menggunakan penilaian
subjektif untuk menentukan kemungkinan terjadinya risiko
dan dampaknya terhadap suatu organisasi. Hasil dari proses
ini adalah daftar risiko beserta probabilitas dan dampaknya.
Manajer proyek sering melakukan hal ini pada tahap awal
perencanaan proyek dan meninjaunya seiring kemajuan
proyek dan perubahan persyaratan.
Tabel matriks penilaian risiko
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai