Anda di halaman 1dari 13

PERSIAPAN RANHAM 2021-2025

DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA


SEKRETARIAT PANITIA NASIONAL RANHAM
RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disingkat HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
pelindungan harkat dan martabat manusia.

2
RANHAM
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM)
adalah dokumen yang memuat sasaran strategis yang
digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
dalam rangka melaksanakan penghormatan,
pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan
HAM di Indonesia.

3
Perkembangan Penyusunan Peraturan Presiden tentang
RANHAM Periode 2021-2025
Sekretariat Bersama (Setber) RANHAM yang terdiri dari:
1.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
2.Kementerian Dalam Negeri
3.Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas,
4.Kementerian Sosial, dan
5.Kementerian Luar Negeri
mendapat penugasan untuk melakukan penyusunan Perpres
RANHAM Tahun 2021-2025 tentang Rencana
Aksi Hak Asasi Nasional Nasional (Generasi V).
4
Fokus RANHAM Generasi V Terhadap 4
Kelompok Sasaran (Beneficiaries)

• Hak Perempuan;
• Hak Anak;
• Hak Masyarakat Adat dan;
• Hak Penyandang Disabilitas

5
Daerah membentuk Panitia RANHAM Daerah:

1. Panitia RANHAM Daerah dibentuk pada tingkat Provinsi, dan Kab/Kota


yang dipimpin oleh kepala daerah sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
2. Anggota Panitia RANHAM daerah terdiri dari Kanwil Kemenkumham, Biro
Hukum/Bappeda Provinsi, Bagian Hukum/Bappeda Kab/Kota, dan OPD
terkait serta dapat melibatkan akademisi dan atau masyarakat sipil.
2. Panitia RANHAM daerah akan langsung bekerja dengan terbitnya Surat
Keputusan tanpa perlu adanya pelantikan/pengukuhan.
3. Kanwil Kemenkumham berperan sebagai perpanjangan tangan Kementerian
Hukum dan HAM melakukan koordinasi dan pemantauan pelaksanaan
RANHAM di daerah.
4. Surat Keputusan Panitia RANHAM Daerah dapat menggambarkan tugas
dan fungsi serta peran perangkat daerah yang terlibat dalam pelaksanaan
dan pelaporan aksi ham di daerah.
PENILAIAN

AKSI HAM
Standar Penilaian Pelaksanaan dan Pelaporan Aksi HAM

Penilaian Pelaksanaan dan Pelaporan Aksi HAM akan dilakukan oleh Panitia
Nasional RANHAM (PANRANHAM) setelah masa pelaporan ditutup. Dalam proses
ini, akan dilakukan penilaian dengan 2 variabel penilaian, yaitu administrasi dan
capaian target.

1. Penilaian Administrasi adalah penilaian terhadap kelengkapan data


pendukung yang dikirimkan oleh Pemerintah Daerah melalui aplikasi daring.
Penilaian dilakukan berdasarkan pada:
- Laporan yang disampaikan sesuai dengan format yang sudah ditetapkan
- Data pendukung yang dikirimkan lengkap dan disertai surat pengantar
- Format pelaporan tersebut disahkan oleh pejabat berwenang yang
dibuktikan melalui tanda tangan dan cap/stempel tanggal pengesahan
- Data pendukung yang dikirimkan relevan dengan tujuan Aksi HAM
2. Penilaian capaian target adalah penilaian terhadap ukuran keberhasilan
target Aksi dengan kesesuaian data dukung yang ditetapkan setiap
Caturwulan (B04, B08, B12).
Penilaian dilakukan berdasarkan pada:
Penilaian terhadap capaian target Aksi HAM setiap Caturwulan
merupakan nilai rata-rata dari jumlah total dari 2 kriteria penilaian di atas.

3. Penilaian terhadap capaian target B12 di setiap akhir tahun berjalan adalah
nilai akumulasi dari jumlah Nilai B04, B08, dan B12 pelaksanaan Aksi HAM.
Penilaian Capaian Target B.12 = B.04 + B.08 + B.12
3
4. Tidak ada perbaikan data dukung pada masa verifikasi.

5. Format laporan dan penjelasan terkait pelaksanaan dan pelaporan Aksi HAM
Daerah terdapat pada Pedoman pelaksanaan dan pelaporan Aksi HAM
Daerah (akan disampaikan bersamaan dengan Perpres RANHAM).
PENILAIAN

KKPHAM
Standar Penilaian Pelaksanaan dan Pelaporan
KABUPATEN/KOTA PEDULI HAM

a. koreksi aritmatika;
b. pemeriksaan keabsahan data
penilaian; dan
c. pemeriksaan relevansi antara
formulir indikator.
Tantangan RANHAM Daerah
• Pemahaman tentang substansi Aksi HAM Daerah dan Pelaksanaan
Aksi yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran RANHAM.
• Koordinasi antar unit (Sekda, BAPPEDA, dan Biro Hukum) dengan
Kanwil dalam masa pelaporan.
• Pergantian kepemimpinan dan pejabat, terutama BAPPEDA yang
memegang username dan password pelaporan.
• Jaringan internet dan akses terhadap Website Serambi KSP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai