NOMOR 20 TAHUN2016
TENTANG
TATA CARA PEMBERIAN SANKSI ADMINISTRATIF
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 78 TAHUN 2015
TENTANG PENGUPAHAN
1
PENDAHULUAN
2
KETENTUAN SANKSI ADMINISTRATIF DALAM PP 78/2015
(Bab VIII PP 78/2015, Pasal 59 s.d Pasal 62)
6. Bagaimana
koordinasi antara 1. Siapa yang
pejabat yang dikenakan
berwenang sanksi?
dengan Menaker?
4. Siapa yang
3. Bagaimana
berwenang
bentuk
mengenakan
sanksinya?
sanksi?
3
1. Sanksi administratif dikenakan kepada
Pengusaha.
2. Pelanggaran yang dikenakan sanksi
administratif meliputi:
a. tidak membayar THR keagamaan
kepada Pekerja/Buruh;
b. tidak membagikan uang servis pada
usaha tertentu kepada Pekerja/Buruh;
c. tidak menyusun struktur dan skala
upah serta tidak memberitahukan
kepada seluruh Pekerja/Buruh;
4
d. tidak membayar upah sampai melewati
jangka waktu yang ditentukan;
e. tidak memenuhi kewajiban untuk
membayar denda; dan/atau
f. melakukan pemotongan upah lebih dari
50% dari setiap pembayaran upah yang
diterima Pekerja/Buruh.
3. Bentuk sanksi administratif berupa:
a. teguran tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi; dan
d. pembekuan kegiatan usaha.
5
4. Pejabat yang berwenang mengenakan sanksi
administratif:
a. Menaker;
b. Menteri terkait;
c. Gubernur;
d. Bupati/Walikota;
e. Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
kewenangannya.
5. Dasar pengenaan sanksi administratif adalah hasil
pemeriksaan Pengawas Ketenagakerjaan yang
berasal dari:
a. pengaduan; dan/atau
b. tindak lanjut hasil pengawasan ketenagakerjaan.
6
6. Koordinasi pengenaan sanksi
administratif antara pejabat yang
berwenang dengan Menaker
Menteri terkait, Gubernur, Bupati/
Walikota, dan pejabat yang ditunjuk
memberitahukan pelaksanaan
pengenaan sanksi administratif
kepada Menaker.
7
PERMENAKER NOMOR 20 TAHUN 2016
SISTEMATIKA
8
BAB I KETENTUAN UMUM
Definisi/Pengertian:
1.Upah
2.THR Keagamaan;
3.Uang Servis;
4.Struktur dan Skala Upah;
5.Pekerja/Buruh;
6.Pengusaha;
7.Kementerian;
8.Menteri.
9
BAB II SANKSI ADMINISTRATIF
10
BENTUK SANKSI ADMINISTRATIF
• Teguran tertulis merupakan peringatan
tertulis atas pelanggaran yang dilakukan
oleh Pengusaha terhadap peraturan
perundang-undangan yang mengatur
tentang pengupahan.
11
• Pembatasan kegiatan usaha merupakan
sanksi administratif yang meliputi:
a.pembatasan kapasitas produksi baik
berupa barang maupun jasa dalam
waktu tertentu; dan/atau
b.penundaan pemberian izin usaha di
salah satu atau beberapa lokasi bagi
perusahaan yang memiliki proyek di
beberapa lokasi.
12
• Penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi merupakan sanksi
administratif untuk tidak menjalankan
sebagian atau seluruh alat produksi baik
berupa barang maupun jasa dalam waktu
tertentu.
• Pembekuan kegiatan usaha merupakan
sanksi administratif untuk menghentikan
seluruh proses produksi barang dan jasa di
perusahaan dalam waktu tertentu.
13
PEJABAT YANG BERWENANG MENGENAKAN
SANKSI ADMINISTRATIF
• Pejabat yang berwenang mengenakan Sanksi
Administratif:
1. Menteri;
2. menteri terkait;
3. gubernur;
4. bupati/walikota; atau
5. pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
kewenangannya.
• Pejabat yang berwenang mengenakan Sanksi
Administratif tersebut merupakan pejabat yang
berwenang menerbitkan perizinan.
14
• Pejabat yang ditunjuk, yaitu:
1. pejabat di kementerian ketenagakerjaan berdasarkan
penunjukan Menteri Ketenagakerjaan;
2. pejabat di kementerian terkait berdasarkan penunjukan
menteri terkait;
3. kepala dinas provinsi berdasarkan penunjukan gubernur;
4. kepala dinas kabupaten/kota berdasarkan penunjukan
bupati/walikota; atau
5. kepala instansi pemerintah pusat atau pemerintah daerah
yang menerima pendelegasian atau pelimpahan
wewenang.
15
BAB III TATA CARA PEMBERIAN SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Kesatu:
Pemeriksaan Pengawas Ketenagakerjaan
Bagian Kedua:
Pengenaan Sanksi Administratif
1. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran Ketentuan
Pembayaran THR Keagamaan;
2. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran Ketentuan
Pembagian Uang Servis;
3. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran Ketentuan
Struktur dan Skala Upah;
16
4. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran
Ketentuan Tidak Membayar Upah;
5. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran
Ketentuan Pembayaran Denda;
6. Sanksi Administratif untuk Pelanggaran
Ketentuan Pemotongan Upah;
7. Pelanggaran Lainnya.
Bagian Ketiga:
Pemberitahuan Pengenaan Sanksi
Administratif
17
PEMERIKSAAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Hasil
Pemeriksaan Dirjen PPK atau
Pengaduan pengawas Kepala Dinas
dan/atau tindak ketenaga- ketenagakerjaan
lanjut hasil kerjaan
pengawasan
ketenagakerjaan
Reko-
menda
Nota si
pemeriksaan
Pejabat yang
berwenang
Laporan mengenakan
Ketidakpatuhan sanksi
18
PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
19
MEKANISME PENGENAAN SANKSI
• Pengenaan sanksi administratif
dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang
berdasarkan rekomendasi yang disampaikan
oleh Kementerian Ketenagakerjaan atau
dinas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang ketenagakerjaan
setempat.
20
• Rekomendasi untuk pengenaan sanksi
administratif berupa teguran tertulis diberikan
berdasarkan nota pemeriksaan dan laporan
ketidakpatuhan yang dibuat pengawas
ketenagakerjaan.
• Rekomendasi untuk pengenaan sanksi
administratif berupa pembatasan kegiatan
usaha, penghentian sebagian atau seluruh alat
produksi, atau pembekuan kegiatan usaha
diberikan berdasarkan pertimbangan tertentu
sesuai jenis pelanggaran yang dilakukan oleh
Pengusaha.
21
DASAR PERTIMBANGAN REKOMENDASI
22
NO BENTUK SANKSI DASAR PERTIMBANGAN
(minimal)
3 Penghentian Sementara • Pelanggaran yang dilakukan
Sebagian atau Seluruh mencakup lebih dari 50% (lima
Alat Produksi puluh persen) jumlah Pekerja/Buruh
di perusahaan yang bersangkutan;
dan
• Kelangsungan bekerja bagi
Pekerja/Buruh secara keseluruhan
di perusahaan yang bersangkutan.
23
PELAKSANAAN SANKSI SESUAI JENIS PELANGGARAN
NO JENIS BENTUK JANGKA WAKTU
PELANGGARAN SANKSI
1 Tidak membayar THR Teguran Tertulis 1 kali dalam jangka waktu paling
Keagamaan kepada lama 3 hari kalender terhitung
Pekerja/Buruh sejak teguran tertulis diterima
25
NO JENIS BENTUK SANKSI JANGKA WAKTU
PELANGGARAN
5 Tidak membayar upah Teguran Tertulis 2 kali masing-masing untuk
sampai melewati jangka waktu 15 hari kerja
jangka waktu yang terhitung sejak tidak
ditentukan dipenuhinya kewajiban
Pembatasan Sampai dengan jangka
Kegiatan Usaha waktu 14 hari kerja terhitung
sejak diterimanya surat
Keputusan
Penghentian Sampai dengan jangka
Sementara waktu 14 hari kerja terhitung
Sebagian atau sejak diterimanya surat
Seluruh Alat Keputusan
Produksi
Pembekuan Sampai dengan dipenuhinya
Kegiatan Usaha kewajiban Pengusaha
27
NO JENIS BENTUK SANKSI JANGKA WAKTU
PELANGGARAN
28
PEMBERITAHUAN PENGENAAN
SANKSI ADMINISTRATIF
29
BAB IV PENCABUTAN SANKSI ADMINISTRATIF
MEKANISME PENCABUTAN
• Pengusaha yang dikenai Sanksi Administratif yang
telah melaksanakan kewajibannya, memberitahukan
kepada pejabat yang memberikan sanksi.
• Pejabat tersebut diatas melakukan pencabutan
sanksi administratif berdasarkan rekomendasi dari
Kementerian atau dinas yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan
setempat.
• Pencabutan Sanksi Administratif tersebut
diberitahukan kepada Menteri.
30
BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN
31
TERIMA KASIH
32