Keuangan. Standar Audit ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan peraturan perundang undangan dalam audit atas laporan keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan asurans lain yang di dalamnya auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan secara terpisah terhadap kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu.Dampak Peraturan Perundang-Undangan2.Dampak peraturan perundang- undangan terhadap laporan keuangan sangat bervariasi.Peraturan perundang-undangan tersebut bersifat mengikat dan merupakan kerangka peraturan perundangan-undangan bagi suatu entitas. Ketentuan dalam beberapa peraturan perundang-undangan berdampak langsung terhadap laporan keuangan yang menentukan jumlah dan pengungkapan yang dilaporkan dalam laporan keuangan suatu entitas. Peraturan perundang-undangan lain merupakan peraturan yang harus dipatuhi oleh manajemen atau menetapkan ketentuan yang mengatur entitas dalam menjalankan bisnisnya namun tidak berdampak langsung terhadap laporan keuangan suatu entitas. Beberapa entitas beroperasi dalam industri yang diatur secara ketat (seperti 26 bank dan perusahaan kimia). Sementara entitas lain hanya diatur oleh peraturan perundang- undangan yang terkait dengan aspek umum operasi bisnis (seperti aspek yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan, serta pemberian kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan). Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensilain bagi entitas yang dapat menimbulkan dampak material terhadap laporan keuangan.Tanggung Jawab untuk Mematuhi Peraturan Perundang Undangan3.Adalah merupakan tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, untuk memastikan bahwa operasi entitas dijalankan berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan, termasuk kepatuhanterhadap ketentuan dalamperaturan perundang-undangan yang menentukan jumlah dan pengungkapan yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan suatu entitas.Tanggung Jawab Auditor 4.Ketentuan dalam SA ini dirancang untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang- undangan. Namun, auditor tidak bertanggung jawab untuk mencegah dan tidak dapat diharapkan untuk mendeteksi ketidakpatuhan terhadap semua peraturan perundang-undangan.5.Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan, secara keseluruhan, bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.1 Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, auditor juga harus mempertimbangkan kerangka peraturan perundang- undangan yang berlaku. Prosedur Audit Ketika Ketidakpatuhan Teridentifikasi atau Diduga. Jika auditor menemukan informasi mengenai kasus ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan atas UU dan regulasi, auditor harus memahami sifat dan situasi dari tindakan itu. Harus diperolehinformasi tambahan untuk mengevaluasi pengaruh potensialnya terhadap laporan keuangan.Jika manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak dapat memberikan informasi yang cukup untuk mendukung bahwa entitas telah menaati UU dan regulasi, dan auditor yakin pengaruh ketidakpatuhan mungkin material terhadap laporan keuangan, maka auditor harus mempertimbangkan perlunya mendapatkan nasihat hukum. Pelaporan Ketidakpatuhan yang Teridentifikas atau Diduga. Jika ketidakpatuhan itu memiliki pangaruh yang material dan belum tercermin secara memadai dalam laporan keuangan, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak wajar terhadap laporan keuangan. Jika auditor dilarang oleh manajemen untuk memperolehbukti yang cukup dan tepat demi mengevaluasi apakah ketidakpatuhan yang mungkin bersifat material terhadap laporan keuangan telah terjadi atau mungin akan terjadi, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pembatasan ruang lingkup. PENDEKATAN SIKLUS DALAM PENGAUDITAN. Auditor bisa mengatur urutan pengauditan rekening yang dipandang paling efisien dan efektif dalam rangka memberi pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Sehingga, auditor bisa membagi atau memecah laporan keuangan dalam segmen-segmen atau komponen-komponen yang lebih kecil. Pembagian atau pemecahan tersebut dimaksudkan agar audit lebih mudah dilaksanakan dan pembagian tugas pada setiap staf audit menjadi lebih mudah dilakukan. Setiap segmen diaudit secara terpisah, walaupun tidak sepenuhnya independen karena audit atas suatu segmen seringkali berkaitan dengan segmen lain. Setelah audit atas suatu segmen selesai dikerjakan, hasilnya digabung menjadi satu, dan selanjutnya ditarik kesimpulan tentang laporan keuangan secara keseluruhan. disebut pendekatan siklus.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya