Anda di halaman 1dari 4

Standar Audit SA 250 Pertimbangan atas Peraturan

Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan


Keuangan.
Standar Audit ini mengatur tentang tanggung
jawab auditor untuk mempertimbangkan peraturan
perundang undangan dalam audit atas laporan
keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan asurans
lain yang di dalamnya auditor secara spesifik
ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan
secara terpisah terhadap kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan tertentu.Dampak Peraturan
Perundang-Undangan2.Dampak peraturan perundang-
undangan terhadap laporan keuangan sangat
bervariasi.Peraturan perundang-undangan tersebut
bersifat mengikat dan merupakan kerangka peraturan
perundangan-undangan bagi suatu entitas. Ketentuan
dalam beberapa peraturan perundang-undangan
berdampak langsung terhadap laporan keuangan yang
menentukan jumlah dan pengungkapan yang dilaporkan
dalam laporan keuangan suatu entitas. Peraturan
perundang-undangan lain merupakan peraturan yang
harus dipatuhi oleh manajemen atau menetapkan
ketentuan yang mengatur entitas dalam menjalankan
bisnisnya namun tidak berdampak langsung terhadap
laporan keuangan suatu entitas. Beberapa entitas
beroperasi dalam industri yang diatur secara ketat
(seperti 26 bank dan perusahaan kimia). Sementara
entitas lain hanya diatur oleh peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan aspek umum operasi
bisnis (seperti aspek yang terkait dengan keselamatan
dan kesehatan, serta pemberian kesempatan yang sama
untuk mendapatkan pekerjaan). Ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dapat
mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensilain
bagi entitas yang dapat menimbulkan dampak material
terhadap laporan keuangan.Tanggung Jawab untuk
Mematuhi Peraturan Perundang Undangan3.Adalah
merupakan tanggung jawab manajemen, dengan
pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola, untuk memastikan bahwa operasi entitas
dijalankan berdasarkan ketentuan peraturan perundang
undangan, termasuk kepatuhanterhadap ketentuan
dalamperaturan perundang-undangan yang menentukan
jumlah dan pengungkapan yang harus dilaporkan dalam
laporan keuangan suatu entitas.Tanggung Jawab Auditor
4.Ketentuan dalam SA ini dirancang untuk membantu
auditor dalam mengidentifikasi kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan. Namun, auditor tidak bertanggung jawab
untuk mencegah dan tidak dapat diharapkan untuk
mendeteksi ketidakpatuhan terhadap semua peraturan
perundang-undangan.5.Auditor bertanggung jawab
untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan, secara keseluruhan, bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.1 Dalam melaksanakan
audit laporan keuangan, auditor juga harus
mempertimbangkan kerangka peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Prosedur Audit Ketika Ketidakpatuhan
Teridentifikasi atau Diduga.
Jika auditor menemukan informasi mengenai kasus
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan atas UU dan
regulasi, auditor harus memahami sifat dan situasi dari
tindakan itu. Harus diperolehinformasi tambahan untuk
mengevaluasi pengaruh potensialnya terhadap laporan
keuangan.Jika manajemen atau pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola tidak dapat memberikan informasi
yang cukup untuk mendukung bahwa entitas telah menaati
UU dan regulasi, dan auditor yakin pengaruh
ketidakpatuhan mungkin material terhadap laporan
keuangan, maka auditor harus mempertimbangkan perlunya
mendapatkan nasihat hukum.
Pelaporan Ketidakpatuhan yang Teridentifikas atau
Diduga.
Jika ketidakpatuhan itu memiliki pangaruh yang
material dan belum tercermin secara memadai
dalam laporan keuangan, auditor harus menyatakan
pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak
wajar terhadap laporan keuangan. Jika auditor
dilarang oleh manajemen untuk memperolehbukti
yang cukup dan tepat demi mengevaluasi apakah
ketidakpatuhan yang mungkin bersifat material
terhadap laporan keuangan telah terjadi atau
mungin akan terjadi, auditor harus menyatakan
pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak
memberikan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan pembatasan ruang lingkup.
PENDEKATAN SIKLUS DALAM
PENGAUDITAN.
Auditor bisa mengatur urutan pengauditan rekening
yang dipandang paling efisien
dan efektif dalam rangka memberi pendapat atas
laporan keuangan secara keseluruhan.
Sehingga, auditor bisa membagi atau memecah laporan
keuangan dalam segmen-segmen
atau komponen-komponen yang lebih kecil.
Pembagian atau pemecahan tersebut
dimaksudkan agar audit lebih mudah dilaksanakan dan
pembagian tugas pada setiap staf
audit menjadi lebih mudah dilakukan. Setiap segmen
diaudit secara terpisah, walaupun tidak
sepenuhnya independen karena audit atas suatu segmen
seringkali berkaitan dengan segmen
lain. Setelah audit atas suatu segmen selesai dikerjakan,
hasilnya digabung menjadi satu, dan
selanjutnya ditarik kesimpulan tentang laporan
keuangan secara keseluruhan. disebut pendekatan
siklus.

Anda mungkin juga menyukai