Kelas : 4AC
Tugas Bab 6 MK. Pengauditan
Pertanyaan Tinjauan
6-1 (Tujuan 6-1) Nyatakanlah tujuan audit atas laporan keuangan. Dalam istilah
umum bagaimana auditor memenuhi tujuan tersebut?
Jawaban:
Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan
auditor adalah:
a. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
dan
b. Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengomunikasikannya
auditor harus memperoleh bukti audit yang mencakupi guna mendukung semua
arsesi manajemen dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan
mengumpulkan bukti untuk mendukung beberapa kombinasi yang tepat dari
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo.
Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus
dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Dengan cara
auditor mengikuti suatu proses audit, yaitu metodologi yang telah di definisikan
dengan baik untuk menata audit guna memastikan bahwa audit yang telah
diperoleh sudah. mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang
disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi.
Adapun Tahap-tahap dalam proses Audit untuk memenuhi tujuan audit adalah
sebagai berikut:
1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit.
2. Mendapatkan pengetahuan atas bidang usaha klien.
3. Memahami struktur pengendalian intern klien dan menetapkan risiko
pengendalian intern.
4. Pengujian pengendalian dan transaksi.
5. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
6-2 (Tujuan 6-2, 6-3) Jelaskanlah perbedaan antara tanggung jawab manajemen
dan auditor atas laporan keuangan yang sedang diaudit.
Jawaban:
Dan tanggung Jawab auditor yaitu untuk merencanakan dan melaksanakan audit
guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah
bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun
kecurangan, serta bertanggung jawab untuk melaporkan laporan keuangan dan
mengkomunikasikannya seperti yang telah ditentukan SA (Standar Auditing)
berdasar temuan auditor.
Suatu kekeliruan (error) adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak
disengaja, sementara kecurangan (froud) adalah salah saji yang disengaja.
Auditor bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kelemahan yang material
dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan bertanggung jawab
untuk melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah
laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan
oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik
kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut,
bahwa salah saji yang material dapat dideteksi.
Dan untuk itu tidak ada perbedaan tanggungjawab auditor atas kesalahan
penyajian maupun kecurangan, karena tujuan audit adalah memperoleh keyakinan
bahwa laporan keuangan telah bebas dari kesalahan penyajian material. dalam
pengauditan, mencari letak kecurangan sangatlah sulit sehingga auditor dituntut
untuk merencanakan dan melaksanakan audit secara tepat untuk mendeteksi
kecurangan maupun kesalahan penyajian. Sehingga daat disimpulkan bahwa
tanggung jawab auditor adalah hanya untuk mendeteksi salah saji yang material
pada laporan keuangan.
6-4 (Tujuan 6-3) Jelaskanlah perbedaan antara pelaporan keuangan yang curang
dan misapropriasi aset. Bahaslah perbedaan yang mungkin terjadi antara kedua
jenis kecurangan tersebut dalam penyajian laporan keuangan yang wajar.
Jawaban:
6-5 (Tujuan 6-3) Sebutkan lah dua karakteristik utama yang bermanfaat dalam
memprediksi kemungkinan adanya pelaporan keuangan yang curang dalam suatu
audit untuk setiap karakteristik itu, nyatakanlah dua hal yang dapat dilakukan
auditor untuk mengevaluasi signifikansinya dalam penugasan tersebut.
Jawaban:
Dalam memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan telah bebas
dari salah saji yang material, auditor mempertimbangkan kerangka kerja hukum
dan peraturan yang berlaku terkait dengan klien. Kemampuan auditor untuk
mendeteksi salah saji yang material akibat kegagalan mematuhi UU dan regulasi
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Banyak UU dan regulasi yang terutama terkait dengan aspek operasi bisnis dan
biasanya tdak mempengaruhi laporan keuangan serta tidak terdeteksi oleh
sistem informasi klien berkaitan dengan pelaporan keuangan.
2. Ketidakpatuhan mungkin melibatkan tindakan menyembunyikan, seperti kolusi,
pemalsuan, tidak mencatat transaksi secara sengaja, manajemen
mengesampingkan pengendalian, atau misrepresentasi yang disengaja kepada
auditor.
3. Apakah suatu tindakan merupakan ketidakpatuhan akan ditentukan oleh
hukum, seperti oleh pengadilan.
6-7 (Tujuan 6-3) Apa tanggung jawab auditor apabila ketidakpatuhan terhadap
UU dan regulasi teridentifikasi atau diduga?
Jawaban:
Prosedur audit pada saat ketidakpatuhan teridentifikasi atau diduga terjadi jika
auditor mengetahui informasi mengenai suatu kejadian ketidakpatuhan atau
dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, auditor harus
memperoleh:
1. Pemahaman atas sifat ketidakpatuhan dan kondisi terjadinya ketidakpatuhan.
Jika auditor sudah menduga mungkin akan terjadi ketidakpatuhan, maka auditor
harus membahas hal tersebut dengan manajemen dan, jika relevan, dengan
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Jika manajemen atau, jika
relevan, pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, tidak dapat
memberikan informasi memadai yang mendukung kepatuhan entitas terhadap
peraturan perundang-undangan dan, dalam pertimbangan auditor, dampak
dugaan ketidakpatuhan tersebut material terhadap laporan keuangan, maka
auditor harus mempertimbangkan keputusan untuk memperoleh advis hukum.
Pelaporan atas ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga terjadi kecuali jika
semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola ikut terlibat dalam
manajemen entitas, dan oleh karena itu mereka menyadari permasalahan yang
terkait dengan ketidakpatuhan yang terjadi atau diduga terjadi yang sudah
dikomunikasikan oleh auditor, maka auditor harus mengkomunikasikan kepada
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola permasalahan yang berkaitan
dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang ditemukan
auditor selama pelaksanaan audit, kecuali jika permasalahan tersebut secara jelas
tidak penting.
Jika auditor dihalangi manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat untuk mengevaluasi
apakalah ketidakpatuhan yang mungkin berdampak material terhadap laporan
keuangan telah atau kemungkinan telah terjadi, maka auditor harus menyatakan
opini wajar dengan pengecualian atau pernyataan tidak memberikan opini atas
laporan keuangan karena adanya pembatasan ruang lingkup audit.
6-8 (Tujuan 6-4) Uraikan apa yang dimaksud dengan pendekatan siklus dalam
auditing. Apakah keunggulan membagi audit ke dalam siklus-siklus yang
berbeda?
Jawaban:
Audit dibagi berdasarkan kesamaan atau keeratan hubungan jenis (atau kelompok)
transaksi dan saldo rekening. Hal ini berarti bahwa jenis atau kelompok transaksi
dan saldo rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang sama.
Cara seperti ini disebut pendekatan siklus. Misalnya transaksi penjualan, retur
penjualan, penerimaan kas, dan penghapusan piutang merupakan empat kelompok
transaksi yang menyebabkan bertambahnya piutang usaha, sehingga keempat
kelompok transaksi tersebut ditempatkan dalam satu siklus yang disebut siklus
pendapatan.
6-9 (Tujuan 6-4) Identifikasi pada siklus mana biasanya masing-masing akun
buku besar berikut ini ditetapkan: penjualan, utang usaha, laba ditahan, piutang
usaha, persediaan, serta perbaikan dan pemeliharaan.
Jawaban:
6-10 (Tujuan 6-4, 6-5) Mengapa penjualan, retur penjualan dan pengurangan
harga, beban piutang tak tertagih, diskon tunai, piutang usaha, dan penyisihan atas
piutang yang diragukan seluruhnya tercakup dalam siklus yang sama?
Jawaban:
Penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga, beban piutang tak tertagih,
diskon tunai, piutang usaha dan penyisihan atas piutang yang diragukan
seluruhnya tercakup dalam siklus yang sama karena merupakan kelas transaksi
yang menyebabkan piutang usaha meningkat atau menurun dan termasuk dalam
Siklus Penjualan dan Penagihan.
6-11 (Tujuan 6-6) Definisikan lah arti dari asersi manajemen tentang laporan
keuangan Identifikasi tiga kategori umum dari asersi manajemen itu.
Jawaban:
6-12 (Tujuan 6-5, 6-6) Jelaskanlah perbedaan antara tujuan audit umum dan
asersi manajemen. Mengapa tujuan audit umum lebih berguna bagi para auditor?
Jawaban:
Perbedaan :
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (PABU) yang mencakup:
- PSAK
- Peraturan Bapepam
- Peraturan BEJ
- Perturan khusus lain (pemerintah, industri dsb)
6-13 (Tujuan 6-7) Akuisisi atas jasa perbaikan aset tetap oleh sebuah perusahaan
konstruksi telah dicatat pada tanggal yang salah. Tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi mana yang telah dilanggar ? Tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi mana yang telah dilanggar jika akuisisi tersebut telah dikapitalisasikan
sebagai aset tetap, alih-alih dibebankan?
Jawaban:
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang dilanggar jika di catat pada
tanggal yang salah adalah tujuan audit penetapan waktu karena transaksi tidak
dicatat pada waktu yang benar. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang
dilanggar jika akuisisi tersebut telah di kapasitaskan sebagai asset tetap, alih-alih
dibebankan adalah tujuan audit klasifikasi karena transaksi tersebut dicatat dalam
jurnal yang salah.
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk memberikan kerangka kerja
guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten yang
diisyaratkan oleh standar pekerjaan lapangan ketiga, dan memutuskan bukti audit
yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas transaksi sesuai dengan penugasan
audit.
Enam tujuan audit umum yang dapat diterapkan pada setiap kelas transaksi :
1. Kejadian -Transaksi yang dicatat memang ada
2. Kelengkapan -Transaksi yang terjadi telah dicatat..
3. Keakuratan - Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar.
4. Posting dan Keikhtisaran - Transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file
induk dan diikhtisarkan dengan benar.
5. Klasifikasi - Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan
secara tepat.
6. Penetapan Waktu -Transaksi dicatat pada tanggal yang benar.
6-14 (Tujuan 6-8) Jelaskanlah perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo yaitu eksistensi dan kelengkapan. Nyatakanlah pengaruh dari setiap
pelanggaran atas masing-masing tujuan tersebut dalam audit atas piutang usaha
terhadap laporan keuangan (lebih saji atau kurang saji).
Jawaban:
Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan
jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian pula,
manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah mencakup semua
kewajiban entitas. Pelanggaran terhadap asersi kelengkapan terkait dengan kurang
saji akun. Asersi kelengkapan terkait dengan apakah semua akun yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan benar-benar telah dimasukkan dalam laporan
keuangan. Tidak mencatat piutang dari pelanggan merupakan pelanggaran asersi
kelengkapan.
6-15 (Tujuan 6-7, 6-8, 6-9) Apakah tujuan audit khusus itu? Jelaskanlah
hubungannya dengan tujuan audit umum.
Jawaban:
Sesudah tujuan audit umum ditentukan, maka tujuan audit khusus yang berkaitan
dengan transaksi untuk setiap kelas transaksi yang material dapat dikembangkan.
Setidaknya 1 tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi harus
disertakan pada setiap tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi,
kecuali auditor yakin bahwa tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi
tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tersebut.
6-26 (Tujuan 6-4) Berikut ini adalah akun-akun buku besar yang terdapat dalam
neraca saldo klien audit, Jones Wholesale Stationery Store.
Diminta :
a. Identifikasilah akun-akun dalam neraca saldo yang mungkin termasuk dalam
setiap siklus transaksi. Beberapa akun akan tercantum dalam lebih dari satu
siklus. Gunakan lah format berikut.
Jawaban:
b. Bagaimana akun buku besar dalam neraca saldo kemungkinan besar akan
berbeda jika perusahaan adalah sebuah toko eceran ketimbang grosir? Apakah
perbedaan yang mungkin ada antara sebuah rumah sakit dengan suatu badan
pemerintah ?
Jawaban:
Akun buku besar umum tidak akan banyak berbeda eceran dan perusahaan
grosir kecuali ada bagian yang ada berbagai kategori. Akan ada perbedaan besar
untuk rumah sakit atau unit pemerintah. Unit pemerintah akan menggunakan
sistem akuntansi dana dan akan memiliki judul yang sama sekali berbeda.
Rumah sakit cenderung memiliki beberapa jenis akun pendapatan, bukan
penjualan. Mereka juga cenderung memiliki hal-hal seperti biaya obat-obatan,
persediaan laboratorium, dan lain-lain. Pada saat yang sama, bahkan unit
pemerintah atau rumah sakit akan memiliki akun tertentu seperti uang tunai,
biaya asuransi, pendapatan bunga, biaya sewa, dan sebagainya.
6-27 (Tujuan 6-6) Berikut ini adalah berbagai asersi manajemen (poin a sampai
m) yang berkaitan dengan penjualan dan piutang usaha.
Asersi Manajemen
a. Transaksi penjualan yang dicatat sudah terjadi.
b. Tidak ada penggadaian atau pembatasan lain pada piutang usaha.
c. Semua transaksi penjualan telah dicatat.
d. Piutang diklasifikasikan secara tepat sebagai piutang dagang dan piutang lain
dalam laporan keuangan dan diuraikan dengan jelas.
e. Transaksi penjualan telah dicatat pada periode yang benar.
f. Piutang usaha dicatat pada jumlah yang benar.
g. Transaksi penjualan telah dicatat dalam akun yang tepat.
h. Semua pengungkapan yang diperlukan tentang penjualan dan piutang telah
dibuat.
i. Semua piutang usaha telah dicatat.
j. Pengungkapan yang berkaitan dengan piutang usaha sesuai dengan jumlah
yang benar.
k. Transaksi Penjualan telah dicatat pada jumlah yang benar.
l. Piutang usaha yang dicatat memang ada.
m. Pengungkapan yang berkaitan dengan penjualan dan piutang berkaitan dengan
entitas tersebut.
Diminta :
a. Jelaskan perbedaan antara asersi manajemen tentang kelas transaksi dan
peristiwa, asersi manajemen tentang Saldo Akun, serta asersi manajemen
tentang Penyajian dan Pengungkapan.
b. Untuk setiap asersi tersebut tunjukkan apakah asersi itu tentang kelas transaksi
dan peristiwa, asersi tentang saldo akun atau asersi tentang penyajian dan
pengungkapan.
c. Tunjukkan nama asersi yang dibuat manajeman (Petunjuk : lihat tabel 6-2)
Jawaban:
a. Perbedaannya:
1. Asersi manajemen tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang
diaudit. Asersi ini terbagi menjadi 5 kategori :
Cutoff merupakan asersi tentang transaksi dan peristiwa telah dicatat pada
periode akuntansi yang tepat. Contohnya penjualan barang pada bulan
desember telah diselesaikan dan dicatat pada bulan desember tanpa
melewati periode akuntansi.
2. Asersi manajemen tentang saldo akun pada akhir periode terbagi menjadi 4
kategori yaitu :
Asersi hak dan kewajiban (rights and obligations) merupakan asersi yang
menyatakan apakah aset merupakan hak entitas dan kewajiban merupakan
kewajiban entitas tersebut.
b. dan c. Pembagian kategori asersi dan nama asersinya pada asersi manajemen
tersebut :
f. Piutang usaha dicatat pada jumlah Saldo Akun Penilain dan alokasi
yang benar