Kesalahan versus Kecurangan. PSA 70 (SA 316) membedakan dua jenis salah
saji yaitu, kesalahan (errors) dan kecurangan (fraud). Suatu kesalahan merupakan
salah saji dalam pelaporan keuangan yang tidak disengaja, sedangkan kecurangan
merupakan salah saji dalam saji yang disengaja.contoh kesalahan diantaranya lupa
memperhitungkan harga bahan baku lama dalam menentukan biaya persediaan
dengan metode lebih rendah antara biaya dan harga pasar.
Untuk kecurangan, terdapat perbedaan antara penyalahgunaan aset, yang sering
disebut juga sebagai kecurangan karyawan, dan kecurangan dalam pelaporan
keuangan, yang sering disebut juga dengan kecurangan manajemen.
Akumulasi Bukti Ketika Tidak Ada Alasan untuk Meyakini Adanya Tindakan ilegal
Berdampak Tidak Langsung. Auditor juga harus menanyakan pada manajemen
mengenai kebijakan yang mereka terapkan untuk mencegah tindakan ilegal dan
apakah manajemen mengetahui adanya hukum dan peraturan yang mungkin telah
dilanggar perusahaan. Selain itu auditor tidak diharuskan untuk mencari tindakan
ilegal berdampak tidak langsung kecuali ada alasan yang memadai untuk meyakini
bahwa telah terjadi tindakan pelanggaran hukum.
Akumulasi Bukti Ketika Ada Alasan Untuk Meyakini Adanya Tindakan Ilegal
Berdampak Langsung atau Tidak Langsung yang Mungkin Timbul. Ketika
auditor yakin bahwa suatu tindakan ilegal telah terjadi, beberapa tindakan
diperlukan untuk menentukan apakah tindakan ilegal yang dicurigai tersebut
memang benar-benar terjadi. Tindakan-tindakan itu sebagai berikut :
1. Auditor pertama kali harus menanyakan pada manajemen yang tingkatnya
lebih tinggi dari pihak yang dicurigai terlibat dalam tindakan ilegal yang
potensial.
2. Auditor harus berkonsultasi dengan penasehat hukum klien atau ahli
lainnya memiliki pengetahuan mengenai potensial tindakan ilegal.
3. Auditor harus mempertimbangkan untuk menambah akumulasi bahan
bukti audit untuk menentukan apakah benar-benar terjadi tindakan ilegal.
Tindakan Ketika Auditor Mengetahui Adanya Tindakan Ilegal. Tindakan
pertama yang dilakukan ketika tindakan ilegal teridentifikasi adalah
mempertimbangkan dampaknya terhadap laporan keuangan, termasuk kecukupan
pengungkapannya. Dampak dari tindakan ilegal ini mungkin sangat kompleks dan
sulit untuk diselesaikan. Auditor juga harus mempertimbangkan dampak dari
tindakan ilegal tersebut terhadap hubungan KAP dengan manajemen. Auditor juga
harus mengkomunikasikan dengan komite audit atau otoritas lainnya yang setara
untuk meyakinkan bahwa mereka mengetahui adanya tindakan ilegal tersebut.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jika dilakukan secara
lisan, sifat komunikasi dan diskusi yang dilakukan harus didokumentasikan dalam
arsip pengauditan. Jika klien menolak untuk menerima laporan audit yang
dimodifikasi, atau tidak melakukan tindakan yang segera untuk menangani
tindakan tersebut, maka dirasa penting bagi auditor untuk menarik diri dari kontrak
kerja tersebut.
ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen adalah pernyatan yang tersirat atau tertulis oleh manajemen
mengenai kelompok-kelompok transaksi dan akun-akun terkait serta
pengungkapan dalam laporan keuangan. Asersi manajemen secara langsung terkait
dengan standar akuntansi (PABU), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria
bahwa manajemen telah mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam
laporan keuangan.
PSA 07 (SA 326) mengelompokkan asersi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut :
1. Asersi mengenai kelompok-kelompok transaksi dan kejadian-kejadian selama
periode yang diaudit
2. Asersi mengenai saldo akun di akhir periode pembukuan
3. Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.
Pisah Batas (cut off). Asersi pisah batas membahas apakah transaksi telah
dicatat pada periode pembukuan yang tepat.
Penilaian dan Alokasi ( valuation and allocation). Asersi penilaian dan alokasi
terkait dengan apakah aset, liabilita, dan ekuitas telah dimasukkan dalam laporan
keuangan dengan jumlah yang tepat, termasuk setiap penyesuaian yang
menggambarkan nilai aset pada nilai realisasi bersihnya.
Akurasi dan Penilaian (Accuracy and Valuation). Asersi akurasi dan penilaian
dan alokasi terkait dengan apakah informasi keuangan telah diungkapkan dengan
wajar dan dengan jumlah yang tepat.
Tujuan audit ini juga mengikuti dari asersi manajemen dan memberikan kerangka
kerja untuk membantu auditor untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadai
terkait saldo akun. Tujuan audit terkait saldo ada yang bersifat umum dan ada juga
yang bersifat khusus.
Ada dua perbedaan antara tujuan audit terkait saldo dan terkait transaksi, yaitu :
1. Dilihat dari istilahnya, tujuan terkait saldo diterapkan untuk saldo akun seperti
piutang dagang atau persediaan dan bukan pada kelas-kelas transaksi seperti
transaksi penjualan dan pembelian persediaan.
2. Ada delapan tujuan audit terkait saldo, dibandingkan dengan enam tujuan audit
terkait transaksi.
Ketika menggunakan tujuan audit terkait saldo terhadap audit saldo akun, auditor
mengumpulkan bahan bukti untuk menguji rincian yang mendukung saldo akun,
daripada menguji saldo akun itu sendiri.
Delapan tujuan umum audit terkait saldo mengacu pada daftar yang disediakan
klien atau data elektronik. Berikut merupakan tujuan umum audit terkait saldo .
Hak dan Kewajiban. Selain eksistensi, kebanyakan aset harus dimiliki sebelum
dapat diterima untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Demikian pula,
liabilitas harus merupakan kewajiban entitas. Hak selalu dihubungkan dengan aset
dan kewajiban dengan liabilitas. Tujuan ini adalah pelengkap asersi manajemen
tentang hak dan kewajiban untuk saldo akun.
Penilaian dan asersi lokal memiliki tujuan ganda karena masalah kompleksitas dari
penilaian dan kebutuhan untuk menyediakan paduan tambahan untuk menguji
penilaian bagi auditor.
Keterikatan Rincian
Nilai Terealisasikan
Hak dan Kewajiban Pisah batas pembelian di akhir tahun sudah benar.
Pisah batas penjualan pisah batas di akhir tahun sudah benar.
Untuk setiap pengauditan, terdapat banyak cara yang dapat dilakukan auditor untuk
mengumpulkan bahan bukti untuk mencapai tujuan audit keseluruhan dalam
rangka pemberian opini atas laporan keuangan.
Asersi Manajemen dan Tujuan Audit Penyajian dan Pengungkapan Diterapkan
untuk Wesel Bayar
Asersi Manajemen Tentang Penyajian dan Pengungkapan Tujuan Umum Audit
Terkait Penyajian dan Pengungkapan Tujuan Khusus Audit Terkait Penyajian dan
Pengungkapan yang Diterapkan pada Wesel Bayar.
Keterjadian dan Hak dan Kewajiban Keterjadian dan Hak dan Kewajiban Wesel
bayar sebagaimana dijelaskan dalam catatan kaki benar-benar ada dan merupakan
kewajiban perusahaan.
Kelengkapan Kelengkapan Semua pengungkapan yang diharuskan terkait dengan
wesel bayar telah dimasukkan dalam catatan kaki laporan keuangan.
Penilaian dan Alokasi Penilaian dan Alokasi Catatan kaki pengungkapan terkait
wesel bayar adalah akurat.
Klasifikasi dan Pemahaman Klasifikasi dan Pemahaman Wesel bayar
diklasifikasikan dengan benar ke dalam kewajiban jangka pendek dan panjang dan
pengungkapan laporan keuangan terkait dengan wesel bayar tersebut dapat
dipahami.
Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian atas Rincian Saldo (Fase III)
Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai
apakah saldo akun atau data lain disajikan secara wajar. Menguji rincian saldo
merupakan prosedur khusus yang dimaksudkan untuk menguji salah saji nilai
nominal saldo akun di laporan keuangan.
Pengujian terinci atas saldo akhir merupakan hal-hal yang penting dilakukan dalam
pengauditan karena hampir semua bahan bukti didapatkan dari narasumber klien
yang independen sehingga bahan bukti ini dianggap memiliki kualitas yang tinggi.