Anda di halaman 1dari 35

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

Audit dan Asurans


STANDAR AUDIT (SA) 200 (REVISI 2021)
Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan
Audit Berdasarkan Standar Audit
Presented by:
Berwan Umzi (126211001)
Ignatius Lysander (126211011)
Aries Santoso (126211012)
Reynard (126211013)
Gusnar Yaring (126211016)
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

1 Pendahuluan (Ruang Lingkup, Konsep Audit atas Suatu L/K)

2 Tujuan Keseluruhan Auditor

3 Ketentuan Etika, Skeptisisme, dan Pertimbangan Profesional

4 Bukti Audit yang Cukup dan Tepat Serta Risiko Audit

5 Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 2


RUANG LINGKUP STANDAR AUDIT
• Mengatur tanggung jawab keseluruhan seorang auditor independen ketika
melaksanakan audit atas laporan keuangan berdasarkan SA. Secara spesifik, standar
ini menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen, serta menjelaskan sifat dan
ruang lingkup audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen
mencapai tujuan tersebut.

• SA ditulis dalam konteks audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor. SA
dapat diadaptasi dalam kondisi yang berkaitan dengan audit atas informasi keuangan
yang lain. SA tidak mengatur tanggung jawab auditor yang mungkin diatur dalam
peraturan perundang-undangan atau aturan lain, sebagai contoh aturan yang terkait
dengan penawaran efek kepada publik. Oleh karena itu, walaupun auditor bisa saja
menemukan bahwa aspek SA bermanfaat dalam kondisi tersebut, auditor tetap
bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap semua ketentuan
hukum, regulasi, atau profesi yang relevan.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 3


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan derajat kepercayaan
pemakai laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui
pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan
keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

• Dalam hal kebanyakan kerangka bertujuan umum, opini tersebut


adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka tersebut.
Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan SA dan ketentuan etika
yang relevan memungkinkan auditor untuk merumuskan opini.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 4


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Laporan keuangan yang diaudit adalah milik entitas, yang disusun oleh
manajemen entitas dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola entitas.

• SA tidak mengatur tanggung jawab manajemen atau pihak yang bertanggung


jawab atas tata kelola, serta tidak mengabaikan peraturan perundang-undangan
yang mengatur tanggung jawab mereka. Namun, suatu audit berdasarkan SA
dilaksanakan dengan premis bahwa manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, mengakui tanggung jawab tertentu yang
fundamental bagi pelaksanaan audit.

• Audit atas laporan keuangan tidak melepaskan manajemen atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dari tanggung jawab mereka.
04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 5
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Sebagai basis untuk opini auditor, SA mengharuskan auditor untuk memeroleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.
• Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan tinggi. Keyakinan
tersebut diperoleh ketika auditor telah memeroleh bukti audit yang cukup dan
tepat untuk menurunkan risiko audit (risiko bahwa auditor menyatakan suatu
opini yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung kesalahan
penyajian material) ke level rendah yang dapat diterima.
• Namun, keyakinan memadai bukan merupakan suatu tingkat keyakinan absolut,
karena terdapat keterbatasan inheren dalam audit yang menghasilkan
kebanyakan bukti audit, yang menjadi basis auditor dalam menarik kesimpulan
dan merumuskan opini, bersifat persuasif daripada konklusif.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 6


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Konsep materialitas diterapkan oleh auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit,
serta dalam pengevaluasian dampak kesalahan penyajian dalam audit dan kesalahan
penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, yang teridentifikasi terhadap laporan keuangan.
• Pada umumnya, kesalahan penyajian, termasuk penghilangan penyajian, dipandang
material jika, baik secara individual maupun agregat, dapat diekspektasikan secara
wajar akan memengaruhi keputusan ekonomi yang diambil oleh pengguna berdasarkan
laporan keuangan tersebut.
• Pertimbangan tentang materialitas dibuat dengan memperhatikan kondisi yang
melingkupinya, dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan informasi
keuangan pengguna laporan keuangan, serta oleh ukuran atau sifat suatu kesalahan
penyajian, atau kombinasi dari keduanya.
• Oleh karena opini auditor berhubungan dengan laporan keuangan secara keseluruhan,
auditor tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi kesalahan penyajian yang tidak
material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 7


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• SA memuat tujuan, ketentuan, serta materi penerapan dan penjelasan lain
yang didesain untuk mendukung auditor dalam memeroleh keyakinan
memadai. SA mengharuskan auditor untuk menerapkan pertimbangan
profesional dan mempertahankan skeptisisme profesional selama
perencanaan dan pelaksanaan audit, dan antara lain mencakup:
• Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, berdasarkan suatu pemahaman
atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas.
• Memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah terdapat kesalahan
penyajian material, melalui desain dan implementasi respons yang tepat terhadap
risiko yang telah dinilai.
• Merumuskan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan kesimpulan yang
ditarik dari bukti audit yang diperoleh.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 8


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Bentuk opini yang dinyatakan oleh auditor akan bergantung pada
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

• Auditor juga dapat memiliki tanggung jawab komunikasi dan


pelaporan lain tertentu kepada pengguna laporan keuangan,
manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, atau
pihak-pihak di luar entitas, sehubungan dengan hal-hal yang muncul
dari audit. Tanggung jawab tersebut dapat ditetapkan dalam SA atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 9


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Opini auditor atas laporan keuangan menyatakan apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. Opini tersebut merupakan hal yang umum dalam semua audit atas laporan
keuangan.
• Oleh karena itu, opini auditor tidak memberikan keyakinan atas, sebagai contoh,
kelangsungan entitas di masa depan maupun efisiensi atau efektivitas manajemen dalam
melaksanakan operasi entitas.
• Namun, peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat mengharuskan auditor
untuk menyatakan opini atas hal-hal spesifik lainnya, seperti keefektivitasan
pengendalian internal, atau konsistensi suatu laporan manajemen terpisah dengan
laporan keuangan.
• Sementara SA mencantumkan ketentuan dan pedoman sehubungan dengan hal-hal
tersebut sepanjang ketentuan tersebut relevan dengan perumusan suatu opini atas
laporan keuangan, auditor diharuskan untuk melaksanakan prosedur tambahan jika
auditor memiliki tanggung jawab tambahan untuk menyatakan opini tersebut.
04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 10
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Peraturan perundang-undangan dapat menetapkan tanggung jawab manajemen dan, jika relevan,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, sehubungan dengan pelaporan keuangan. Namun,
luas tanggung jawab tersebut, atau cara tanggung jawab tersebut dijelaskan, dapat berbeda di
antara yurisdiksi.
• Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan tersebut, suatu audit berdasarkan SA dilaksanakan
dengan premis bahwa manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, mengakui dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab:
• Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk, jika
relevan, penyajian wajar laporan keuangan;
• Menetapkan dan menjalankan pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen dan, jika relevan,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan; dan
• Menyediakan hal-hal di bawah ini bagi auditor:
• Akses terhadap seluruh informasi yang disadari oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, bahwa informasi tersebut relevan dengan penyusunan laporan keuangan, seperti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain;
• Informasi tambahan yang dapat diminta oleh auditor dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, untuk tujuan audit; dan
• Akses tidak terbatas kepada individu-individu dalam entitas yang dianggap perlu oleh auditor untuk memeroleh bukti audit.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 11


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, mengharuskan:
• Pengidentifikasian atas kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dalam konteks
peraturan perundang-undangan yang relevan.
• Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka tersebut.
• Pencantuman deskripsi yang memadai mengenai kerangka tersebut dalam laporan
keuangan.

• Laporan keuangan dapat disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan


keuangan yang didesain untuk memenuhi:
• Kebutuhan berbagai pengguna laporan keuangan atas informasi keuangan umum
(“laporan keuangan bertujuan umum”); atau
• Kebutuhan pengguna laporan keuangan tertentu atas informasi keuangan (“laporan
keuangan bertujuan khusus”)

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 12


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku sering mencakup standar pelaporan keuangan yang
ditetapkan oleh suatu badan penyusun standar yang berwenang atau diakui, atau oleh regulator
atau menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam beberapa kondisi, kerangka
pelaporan keuangan dapat mencakup standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu
badan penyusun standar yang berwenang atau diakui dan regulator atau menurut ketentuan
peraturan perundang undangan. Sumber-sumber lain dapat menyediakan panduan atas penerapan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Dalam beberapa kondisi, kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dapat mencakup sumber-sumber lain tersebut, atau bahkan dapat hanya terdiri dari
sumber-sumber lain tersebut. Sumber-sumber lain tersebut dapat mencakup:
• Lingkungan hukum dan etika, termasuk statuta, regulasi, keputusan pengadilan, dan kewajiban etika profesi
dalam hubungannya dengan hal akuntansi;
• Interpretasi akuntansi dengan berbagai kewenangan yang dipublikasikan oleh badan penyusun standar,
organisasi profesi, atau regulator;
• Pandangan-pandangan tentang isu akuntansi terkini dengan berbagai kewenangan yang dipublikasikan oleh
badan penyusun standar, organisasi profesional, atau regulator;
• Praktik umum dan industri yang diakui secara luas dan lazim; dan
• Literatur akuntansi.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 13


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menentukan bentuk dan
isi laporan keuangan. Meskipun kerangka tersebut belum tentu menentukan
bagaimana membukukan atau mengungkapkan seluruh transaksi atau peristiwa,
pada umumnya kerangka tersebut berisi sejumlah prinsip yang luas dan
memadai, yang dapat menjadi suatu basis untuk pengembangan dan penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan konsep yang melandasi ketentuan
kerangka tersebut.
• Beberapa kerangka pelaporan keuangan merupakan kerangka penyajian wajar,
sementara beberapa kerangka pelaporan keuangan lainnya merupakan kerangka
kepatuhan. Kerangka pelaporan keuangan yang terutama mencakup standar
pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu badan yang berwenang atau
diakui untuk menetapkan standar yang akan digunakan oleh entitas untuk
menyusun laporan bertujuan umum sering didesain untuk mencapai penyajian
wajar, sebagai contoh, Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 14


AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku juga merupakan
definisi satu set lengkap laporan keuangan. Dalam hal terdapat banyak
kerangka, laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Bagi
kerangka tersebut, satu set lengkap laporan keuangan mencakup laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan terkait. Bagi kerangka pelaporan keuangan lainnya, suatu laporan
keuangan tunggal dan catatan atas laporan keuangan terkait mungkin
merupakan satu set lengkap laporan keuangan:
• Sebagai contoh, Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), yang ditetapkan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa laporan keuangan utama berisi
laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas ketika suatu entitas sektor publik
menyusun laporan keuangannya sesuai dengan SAP.
04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 15
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (LANJUTAN)
• Contoh-contoh lainnya suatu laporan keuangan tunggal, yang masing-
masing juga mencakup catatan atas laporan keuangan terkait, adalah:
• Neraca.
• Laporan laba rugi atau laporan operasi.
• Laporan saldo laba.
• Laporan arus kas.
• Laporan aset dan liabilitas yang tidak mencakup ekuitas pemilik
• Laporan perubahan ekuitas.
• Laporan pendapatan dan beban.
• Laporan operasi berdasarkan lini produk.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 16


Pertimbangan Spesifik atas Audit Sektor Publik
• Mandat untuk audit atas laporan keuangan entitas sektor publik dapat
lebih luas daripada entitas lain. Oleh karena itu, premis, berkaitan
dengan tanggung jawab manajemen yang melandasi pelaksanaan
suatu audit atas laporan keuangan entitas sektor publik, dapat
mencakup tanggung jawab tambahan, seperti tanggung jawab atas
pelaksanaan transaksi dan peristiwa berdasarkan peraturan
perundangundangan atau otoritas lainnya.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 17


TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR
• Dalam pelaksanaan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan
keseluruhan auditor adalah
• Memeroleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan
auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan
disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku; dan
• Melaporkan atas laporan keuangan dan mengomunikasikannya sebagaimana
yang diharuskan dalam SA, berdasarkan temuan auditor.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 18


TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR
• Dalam hal keyakinan memadai tidak dapat diperoleh dan suatu opini
wajar dengan pengecualian dalam laporan auditor tidak cukup dalam
kondisi tersebut untuk tujuan pelaporan kepada pengguna laporan
keuangan yang dituju, SA mengharuskan auditor untuk tidak
menyatakan suatu opini atau menarik diri (mengundurkan diri) dari
perikatan, jika penarikan diri dimungkinkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 19


Bentuk Opini Auditor
• Opini yang dinyatakan oleh auditor adalah tentang apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. Namun, bentuk opini auditor akan bergantung pada kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebanyakan
kerangka pelaporan keuangan mencakup ketentuan tentang penyajian laporan
keuangan; oleh karena itu, bagi kerangka tersebut, penyusunan laporan keuangan yang
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku juga mencakup penyajian.

• Ketika kerangka pelaporan keuangan merupakan suatu kerangka penyajian wajar,


sebagaimana halnya dalam laporan keuangan bertujuan umum, opini menurut SA
adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material. Ketika kerangka pelaporan keuangan merupakan suatu kerangka kepatuhan,
opini menurut SA adalah apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan kerangka tersebut. Kecuali secara spesifik dinyatakan lain,
pengacuan pada opini auditor dalam SA mencakup kedua bentuk opini tersebut.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 20


KETENTUAN ETIKA TERKAIT DENGAN AUDIT
ATAS L/K
P14: Auditor harus mematuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan
independensi, yang terkait dengan perikatan audit atas laporan keuangan.

Kode Etik Profesi


SPM KAP
Akuntan Publik

Kerangka Kerja
Prinsip Dasar Etika Independensi
Konseptual

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 21


SKEPTITISME PROFESIONAL

P15: Auditor harus merencanakan dan melaksanakan suatu audit dengan


skeptisisme profesional mengingat kondisi tertentu dapat saja terjadi yang
menyebabkan laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material.

Penilaian penting atas bukti audit Penurunan risiko deteksi

• Bukti audit yang kontradiktif. • Kegagalan dalam melihat kondisi yang tidak biasa.
• Keraguan terhadap keandalan dokumen dan • Terlalu menggeneralisasi ketika menarik kesimpulan
respons terhadap permintaan keterangan yang dari observasi audit.
digunakan sebagai bukti audit. • Penggunaan asumsi yang tidak tepat dalam
• Keadaan yang mengindikasikan kecurangan. perencanaan audit.
• Kondisi yang menunjukkan perlunya prosedur audit
tambahan selain yang diharuskan dalam SA.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 22


PERTIMBANGAN PROFESIONAL

P16: Auditor harus menggunakan pertimbangan profesional dalam


merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan.

Konteks penerapan pertimbangan profesional yang relevan:


Materialitas dan risiko audit.
• Penerapan pertimbangan profesional
Sifat, saat, dan luas prosedur audit. didasarkan pada fakta dan kondisi
Evaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit. yang diketahui oleh auditor.

Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang diperoleh. • Pertimbangan profesional perlu
diterapkan sepanjang audit serta perlu
Evaluasi pertimbangan manajemen dalam penerapan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
didokumentasikan dengan tepat.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 23


PELAKSANAAN AUDIT BERDASARKAN
STANDAR AUDIT
1 Kepatuhan terhadap SA yang Relevan dengan Audit

2 Tujuan yang dinyatakan dalam setiap SA

3 Kepatuhan terhadap Ketentuan yang Relevan

4 Kegagalan untuk Mencapai suatu Tujuan

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 24


MATERI DAN PENJELASAN SA
 Ruang Lingkup
• Mengatur tanggung jawab keseluruhan seorang auditor independen ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan
berdasarkan SA. Secara spesifik, standar ini menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen, serta menjelaskan sifat dan
ruang lingkup audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebut
• SA ditulis dalam konteks audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor. SA dapat adaptasi dalam kondisi yang berkaitan
dengan audit atas informasi keuangan yang lain. SA tidak mengatur tanggung jawab auditor yang mungkin diatur dalam peraturan
perundang-undangan atau aturan lain, sebagai contoh aturan yang terkait dengan penawaran efek kepada public. Oleh karena itu,
walaupun auditor bisa saja menemukan bahwa aspek SA bermanfaat dala kondisi tersebut, auditor tetap bertanggung jawab untuk
memastikan kepatuhan terhadap semua ketentuan hukum, regulasi, atau profesi yang relevan
 Penyusunan Laporan Keuangan
Peraturan perundang-undangan atau regulasi dapat menetapkan tanggung jawab manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, sehubungan dengan pelaporan keuangan. Namun, luas tanggung jawab tersebut, atau cara
tanggung jawab tersebut dijelaskan, dapat berbeda di antara yurisdiksi. Walaupun terdapat perbedaan perbedaan tersebut, suatu
audit berdasarkan SA dilaksanakan dengan premis bahwa manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, mengakui dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab:
a. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk, jika relevan, penyajian wajar
laporan keuangan;
b. Menetapkan dan menjalankan pengendalian internal yang dipandang perlu oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan; dan
c. Menyediakan hal-hal di bawah ini bagi auditor:

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 25


 Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, mengharuskan A-3:
 Pengidentifikasian atas kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dalam konteks peraturan perundangundangan
atau regulasi yang relevan.
 Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka tersebut .
 Pencantuman deskripsi yang memadai mengenai kerangka tersebut dalam laporan keuangan .
 Laporan keuangan dapat disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang
dirancang untuk memenuhi:
 Kebutuhan berbagai pengguna laporan keuangan atas informasi keuangan umum (“laporan keuangan bertujuan
umum”); atau
 Kebutuhan pengguna laporan keuangan tertentu atas informasi keuangan (“laporan keuangan bertujuan khusus”).

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 26


• Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku sering mencakup standar pelaporan keuangan yang ditetapkan
oleh suatu organisasi penyusun standar yang berwenang atau diakui, atau oleh regulator atau menurut
ketentuan legislasi. Dalam beberapa kasus, kerangka pelaporan keuangan dapat mencakup standar pelaporan
keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi penyusun standar yang berwenang atau diakui dan regulator
atau menurut ketentuan legislasi. Sumber-sumber lain dapat menyediakan panduan atas penerapan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku. Dalam beberapa kasus, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat
mencakup sumber-sumber lain tersebut, atau bahkan dapat hanya terdiri dari sumber-sumber lain tersebut.
Sumber-sumber lain tersebut dapat mencakup:
• Lingkungan hukum dan etika, termasuk statuta, regulasi, keputusan pengadilan, dan kewajiban etika profesi dalam
hubungannya dengan masalah akuntansi;
• Interpretasi akuntansi dengan berbagai kewenangan yang dipublikasikan oleh organisasi penyusun standar, organisasi
profesi, atau regulator;
• Pandangan-pandangan tentang isu akuntansi terkini dengan berbagai kewenangan yang dipublikasikan oleh organisasi
penyusun standar, organisasi profesional, atau regulator;
• Praktik umum dan industri yang diakui secara luas dan lazim; dan
• Literatur akuntansi.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 27


 Dalam Melaksanakan suatu Audit
 Dalam SA, Auditor tidak mengesampingkan peraturan perundang-perundangan atau regulasi yang mengatur suatu
audit atas laporan keuangan, Jika peraturan dan perundang-undangan ini berbeda dengan SA, secara otomatis
dianggap tidak mematuhi SA
 Auditor melaksanakan Audit berdasarkan SA dan standar auditsuatu yurisdiksi atau negara
tertentu secara bersamaan
 Dalam kondisi tersebut, selain mematuhi setiap ketentuan SA yang relevan dengan audit. Auditor perlu
melaksanakan prosedur audit tambahan untuk mematuhi standar audit yurisdiksi atau negara tersebut yang relevan
 Pertimbangan Spesifik bagi Audit sektor Publik
 Tujuan dan ketentuan
 Materi Penerapan
 Lampiran – lampiran bagian dari materi penerapan
 Materi pendahuluan dapat mencakup penjelasan atas hal-hal di bawah ini :

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 28


PERTIMBANGAN SPEIFIK BAGI AUDIT PUBLIK
• SA relevan untuk Perikatan audit sektor publik
• Tujuan dan ketentuan SA berisi panduan terkait dalam bentuk materi
penerapan dan penjelasan lain
• Lampiran-lampiran merupakan bagian dari materi penerapan penjelasan
lain
• Jika diperlukan, materi pendahuluan dapat mencakup penjelasan atas hal
– hal dibawah ini :
• Tujuan dan ruangan lingkup SA
• Hal Pokok SA
• Tanggung jawab terkait dari auditor dan pihak lain dalam hubungnya dengan hal
pokok SA
• Konteks penetapan SA
04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 29
PERTIMBANGAN SPEIFIK ATAS ENTITAS YANG
LEBIH KECIL
Tujuan :
• Konsentrasi kepemilikan dan manajemen
• Memiliki satu atau lebih karakteristik
• Pertimbangan ini dikembangkan dengan kerangka entitas selain
dengan kepentingan Publik

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 30


PELAKSANAAN AUDIT BERDASARKAN
STANDAR AUDIT
Penggunaan tujuan untuk mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit yang telah
diperoleh

Auditor diharuskan untuk menggunakan tujuan SA untuk mengevaluasi apakah bukti audit yang cukup
dan tepat telah diperoleh dalam konteks tujuan keseluruhan auditor. Jika auditor menyimpulkan
bahwa bukti tidak cukup dan tidak tepat, auditor dapat mengambil satu atau lebih pendekatan berikut
ini:
Mengevaluasi apakah bukti audit lanjutan yang relevan telah atau akan diperoleh sebagai hasil
kepatuhan terhadap SA lainnya.
Memperluas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam penerapan satu atau lebih ketentuan SA.
Melaksanakan prosedur lain yang dipandang perlu oleh auditor dalam kondisi tersebut
Jika tidak satupun pendekatan tersebut dianggap praktis atau memungkinkan dalam kondisi perikatan,
auditor tidak akan dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagaimana yang diharuskan
dalam SA untuk menetukan dampak terhadap laporan auditor atau kemampuan auditor untuk
menyelesaikan perikatan.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 31


Kepatuhan Terhadap Ketentuan yang Relevan
Auditor harus mematuhi setiap ketentuan suatu SA dalam suatu audit,kecuali:
(a) Keseluruhan SA tidak relevan; atau
(b) Ketentuan tersebut tidak relevan karena ketentuan tersebut bersifat kondisional dan kondisi
tersebut tidak terjadi.

Sifat kondisional suatu ketentuan dapat bersifat eksplisit atau implisit


Contoh kondisional eksplisit : ketentuan untuk memodifikasi opini auditor jika terdapat suatu
pembatasan terhadap ruang lingkup
 Contoh kondisional Implisit : ketentuan untuk mengkomunikasikan defisiensi signifikan dalam
pengendalian internal yang teridentifikasi selama audit kepada pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola, yang bergantung pada eksistensi defisiensi signifikan yang teridentifikasi
tersebut.

Selain ketentuan dalam SA, auditor dapat diharuskan untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan. SA tidak mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang
mengatur suatu audit atas laporan keuangan.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 32


Selain ketentuan dalam SA, auditor dapat diharuskan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan. SA tidak mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang mengatur suatu audit atas laporan keuangan.

Jika peraturan perundang-undangan berbeda dengan SA, suatu audit yang dilaksanakan
hanya berdasarkan peraturan perundang-undangan tidak secara otomatis dianggap
mematuhi SA.

Auditor dapat melaksanakan audit berdasarkan SA dan dan standard audit suatu yurisdiksi
atau negara tertentu secara bersamaan. Dalam kondisi tersebut, selain memenuhi setiap
ketentuan SA yang relevan dengan audit, auditor mungkin perlu melaksanakan prosedur
audit tambahan untuk untuk memenuhi standar audit yurisdiksi atau negara tersebut yang
relevan.

PPAk Audit dan Asurans - SA 200

04/01/2022 33
Penyimpangan dari Suatu Ketentuan
SA tidak mengharuskan kepatuhan terhadap suatu ketentuan yang tidak relevan
dengan kondisi suatu audit.
Dalam kondisi luar biasa etika auditor menyimpang dari suatu ketentuan yang
relevan maka SA menetapkan ketentuan dokumentasi yang harus dipenuhi ( SA
230, revisi 2021 )
Dalam kondisi pengecualian, auditor dapat memutuskan untuk menyimpang dari
suatu ketentuan relevan dalam suatu SA.
Dalam kondisi tersebut, auditor harus melaksanakan prosedur audit alternatif
untuk mencapai tujuan ketentuan tersebut. Kebutuhan untuk menyimpang dari
suatu ketentuan relevan diekspektasikan hanya terjadi ketika ketentuan tersebut
hanya untuk suatu prosedur spesifik yang akan dilaksanakan dan, dalam kondisi
tertentu perikatan audit, prosedur tersebut tidak akan efektif untuk mencapai
tujuan ketentuan tersebut.

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 34


Kegagalan untuk mencapai Suatu Tujuan

Ketika suatu tujuan dalam suatu SA yang relevan tidak dapat dicapai, auditor harus
mengevaluasi apakah hal ini menghalangi auditor untuk mencapai tujuan keseluruhan auditor
dan oleh karena itu, mengharuskan auditor, berdasarkan SA, untuk memodifikasi opini auditor
atau menarik diri dari perikatan ( jika penarikan diri dimungkinkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku ). Kegagalan untuk mencapai suatu tujuan merupakan suatu hal
signifikan yang membutuhkan suatu dokumentasi berdasarkan SA 230 ( revisi 2021 ).

Kondisi yang dapat menyebabkan kegagalan untuk mencapai suatu tujuan :

- Menghalangi auditor dalam mematuhi ketentuan suatu SA yang relevan


- Menyebabkan auditor tidak dapat atau tidak mungkin melaksanakan prosedur audit
tambahan atau memperoleh bukti lebih lanjut yang diperlukan dari penggunaan tujuan.
Contoh:adanya suatu keterbatasan dalam bukti audit yang tersedia

04/01/2022 PPAk Audit dan Asurans - SA 200 35

Anda mungkin juga menyukai